Anda di halaman 1dari 11

Model Konsep dan Teori

Keperawatan
(Calista Roy & Neuman)

Oleh : Yongwan Nyamin


Pengertian :
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata
.
Konsep Keperawatan : ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan
Teori : sekelompok konsep yang membentuk suatu sebuah pola
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan proses, peristiwa
atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Teori Keperawatan (Barmun,1990) : usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori
ini dapat membedakan apakah keperawatan termasuk disiplin
ilmu atau aktivitas lainnya.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model ini mengandung arti aplikasi
dari strukturnya itu yang memungkinkan
perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja
dalam kewenangan sebagai seorang perawat.
Model konsep keperawatan ini digunakan untuk
menentukan model praktek keperawatan,
dengan komponen dasarnya seperti keyakinan
dan nilai, tujuan praktek, pengetahuan dan
ketampilan, yang dibutuhkan perawat dalam
mengembangkan tujuannya.
Karakteristik Teori Keperawatan,
1. Untuk mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan hal-hal yang nyata sehingga teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan2 yang ada dialam
2. Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-
alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada,
3. Teori harus konsisten sebagai dasar dalam
mengembangkan model konsep keperawatan
4. Dalam menunjang aplikasi harus sederhana dan sifanya
umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun
dalam praktek keperawatan.
5. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian dan
sebagai pedoman dalam praktek keperawatan.
Faktor pengaruh Teori Keperawatan
Perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa
pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan,
diantaranya :
1. Filosopi dari Florence Nigtengale : salah satu pendiri yang meletakan
dasar-dasar teori keperawatan(teori lingkungan), membuat standar
pendidikan, pelaksanaan keperawatan yang efisien.
2. Kebudayaan : pandangan bahwa pel.Kepwtn lebih baik dilakukan
oleh wanita, budaya perawat dibawah dokter, dalam perkemb.nya
perawat diakui sebagai profesi yang mendiri. (mitra dokter)
3. Sistem pendidikan : pendidikan perawat dulu belum mempunyai
sistim dan kurikulum, sekarang sudah sudah memiliki sistem
kurikulum yang jelas sesuai kebutuhan user
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan : adanya pengelompokan ilmu
keperawatan dasar, menjadi ilmu keperawatan klinik, ilmu
keperawatan komunitas, ( perawat generalis, spesialis) dll.
Tujuan Teori Keperawatan :
1. Memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan
yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik
tindakan, model, sehingga berbagai permasalahan dapat
diatasi.
2. Membantu anggota profesi untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam Askep, kemudian dapat memberikan
dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Membantu proses penyelesaian masalah, memberi arah
yang jelas tujuan dan tindakan keperawatan.
4. Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan
sehingga pemahaman dan pengetahuan dalam tindakan
keperawatan terus bertambah dan berkembang.
Model Konsep & Teori Keperawatan
Calista Roy
Model Kepwtn yang menguraikan bagaimana individu mampu
meningkatkan kes-nya dengan mempertahankan perilaku secara
adaptif serta mampu merubah perilaku maladaftif.
Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model
adaftasi yang memberikan pandangan atau keyakinan dan nilai yang
dimilikinya :
1. Manusia sebagai mahluk biologi, psikologi dan sosial selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi seseorang harus
berdaftasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat 3 adaftasi pada manusia :
a. Focal stimulus :stimulus langsung beradaftasi dengan seseorang yang mempunyai
pengaruh kuat thp seorang individu.
b. Kontektual stimulus : stimulus lain yg dialami individu (internal dan eksternal) yang
dapat mempengaruhi, kemudian dapat diobservasi, diukur secara subyektif.
c. Residual stimulus : stimulus lain, ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi
dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar dilakukan observasi .
4. Sistem adaftasi memiliki 4 metode :
a. Fungsi adaftasi fisiologis (oksigenisasi, eliminasi, indra
dll , fungsi neurologis, endokrin :
b. Konsep diri : bagaimana sesorang mengenal pola-pola
interaksi sosial dengan berhubungan dengan orang lain.
c. Fungsi peran : proses penyesuaian dan bagaimana
seseorang mengenal pola interaksi dalam berhubungan
dengan orang lain,
d. Interdefendent : kemampuan seseorang mengenal pola-
pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan secara
interpersonal pada individu dan kelompok.
5. Proses penyesuaian diri individu harus dapat
meningkatkan enerji agar mampu mencapai tujuan :
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi,
keunggulan sehingga meningkatkan respon adfatif.
Secara singkat pandangan Roy : “ bahwa individu sebagai mahluk
biopsikososial dan spiritual sebagai kesatuan yg utuh memiliki
mekanisme koping untuk beradaftasi thp perubahan lingkungan
sehingga individu selalu terhadap perubahan lingkungan”
Model konsep praktek keperawatan asumsi dasar yang dimiliki
diantaranya sebagai mahluk individu yang utuh dan sehat , individu
mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan Biopsikososial,
seseorang selalu menggunakan koping baik positif dan negatif.
Jadi tujuan Askep, : membantu untuk beradaftasi terhadap
perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
hubungan interdepedensi selama sehat dan sakit.
Kebutuhan yang dimaksud yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis dasar
2. Pengembangan konsep diri positif
3. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
Model konsep & Teori Keperawatan Betty
Neuman (Teori Neuman)
Model konsep oleh Betty Neuman “ Health Care System”
yaitu model yang menggambarkan aktivitas keperawatan
yang ditujukan pada penekanan penurunan stres dengan
memperkuat garis pertahanan secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan komunitas .
Garis pertahanan diri pada komunitas, meliputi :
1. Garis pertahanan fleksibel : ketersediaan dana pelkes, iklim dan
pekerjaan dll
2. Garis pertahanan normal : ketersedian pelkes, status gizi, tingkat
pendapatan, rumah memenuhi syarat dll.
3. Garis pertahanan resisten : tingkat pendidikan masy., transfortasi,
tempat rekreasi, cakupan imunisasi diaerah yang ada..
4. Garis pertahanan dan penggunaan pencegahan primer, sekunder
dan tertier
Konsep Keperawatan (Betty Neuman) memiliki dasar pemikiran
yang terkait dgn komponen paradigma yaitu memandang : manusia
sebagai sistem yang terbuka yang selalu mencari keseimbangan,
pel.kep akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien, sehat sebagai
kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan
merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stresor.
Fokus model keperawatan yaitu respon terhadap stresor dan faktor-
faktor yang mempengaruhi proses adaftasi pada pasien. Untuk itu
tindakan kepwtn seharusnya dilakukan adalah pencegahan (primer,
sekunder dan tertier) atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat
stresor.
1. Pencegahan primer : berbagai tindakan keperawatan untuk
mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh, mendukung
koping pada pasien secara kontruktif.
2. Pencegahan sekunder : tindakan keperawatan yang dapat mengurangi
atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lain karena adanya
stresor.
3. Pencegahan tertier : pengobatan secara rutin dan teratur, mencegah
kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai