Anda di halaman 1dari 8

REVIEW PANDUAN OPERASIONAL

PENYELENGGARAAN
BK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Kelompok 5
 Azizah Qur’anni Astike 1903402021013
Dwi Yuwanda Mufida 1903402021009
Ela Fatimah 1903402021014
Pembahasan

Pengertian

Tujuan
Membangun profesionalisme guru BK
melalui POP BK

Pemahaman karakteristik peserta


didik/konseli di SMP melalui POP BK

Tahapan serta prosedur program BK SMP


melalui POP BK
PENGERTIAN

 Panduan Operasional Penyelenggaraan (POP) BK merupakan serangkaian tahapan-tahapan


kegiatan yang di lakukan guru BK dalam melaksanakan bimbingan konseling agar terarah dan
berjalan secara efektif dan diharapkan mampu mendorong guru BK untuk lebih maju dengan
cara membaca, memahami dan mempraktikkan seluruh isi panduan yang ada, sehingga beimbas
kepada terlayaninya peserta didik secara profesional pada dasarnya pelaksanaan suatu program
yang telah ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di
lapangan maupun di luar lapangan.
TUJUAN
 Secara umum panduan operasioanal penyelenggaraan BK bertujuan untuk memberi arah
bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama. Sedangkang secara khusus, panduan ini
bertujuan sebagai:
 Memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam memfasilitasi dan memperhatikan
ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik/konseli;
 Memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan, dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling;
 Memberi acuan guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam mengembangkan program
layanan bimbingan dan konseling secara utuh dan optimal dengan memperhatikan hasil evaluasi
dan daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki;
 Memandu guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyelenggarakan bimbingan dan
konseling agar peserta didik/konseli dapat mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri,
sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya;
 Memberi acuan bagi pemangku kepentingan lain penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Membangun profesionalisme guru BK melalui POP BK

 Adanya POP BK akan memudahkan guru BK dalam perencanaan dan


pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disekolahyang harus sesuai
dengan panduan yang sudah ada sekarang. Untuk menunjukkan sikak guru BK
yan profesional sudah sepatutnya untuk mempelajari, memahami serta
mempraktikkan sesuai ddengan panduan tersebut.
Terkait profesionalisme yang harus dimiliki guru BK berarti guru BK
dituntut mampu menjalankan pekerjaan sesuai bidangnya seperti
yang dipersyaratkan dalam Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
bahwa Guru BK/Konselor harus menguasai kompetensi profesional
antara lain :
 Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseli.
 Menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan konseling.
 Merancang program Bimbingan dan Konseling.
 Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang
komprehensif.
 Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling.
 Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional.
 Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan
konseling.
Pemahaman karakteristik peserta didik/konseli di SMP
melalui POP BK

 Karakteristik peserta didik/konseli yang perlu dipahami meliputi aspek, diantaranya sebagai berikut:
 Aspek kognitif, Aspek kognitif peserta didik/konseli berubah secara fundamental dibandingkan dengan
masa kanak-kanak yang menyebabkan remaja mampu berfikir abstrak.
 Aspek sosial, Masyarakat memandang peserta didik SMP bukan lagi anak-anak, namun belum juga diakui
sebagai individu dewasa. Keadaan ini membuat peserta didik SMP (remaja) merasa diperlakukan secara
tidak konsisten.
 Aspek fisik, Fisik peserta didik/konseli SMP tumbuh secara cepat sebagai akibat dari hormon-hormon
dan organ tubuh terutama terkait dengan hormon dan organ-organ seksual
 Aspek moral, berisi kemampuan peserta didik membuat pertimbangan tentang baik-buruk, benar-salah,
boleh atau tidak boleh dalam melakukan sesuatu
 Aspek emosi, pada umumnya memiliki emosionalitas yang labil. Transisi pada aspek fisik, kognitif, dan
sosial menyebabkan emosionalitas remaja mudah berubahubah.
 Aspek religius, Pada masa sebelum SMP, peserta didik menerima keyakinan-keyakinan tersebut secara
dogmatis. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, peserta didik/konseli SMP sering mempersoalkan
religiusitas yang sebelumnya telah diyakini dan dipegang teguh.
Tahapan serta prosedur program BK SMP melalui POP BK

 Program bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama disusun


berdasarkan kebutuhan peserta didik/konseli dan kebutuhan sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, struktur program bimbingan dan konseling terdiri atas rasional,
visi dan misi, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen program, bidang
layanan, rencana operasional (action plan), pengembangan tema/topik,
rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, dan anggaran biaya. Struktur
program bimbingan dan konseling merupakan komponen-komponen yang
harus ada namun bukan sebagai sebuah tahapan.

Anda mungkin juga menyukai