Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 4

Ayu Sri Ningsih : 200201100


Diah novita sari : 2002011006
A. Pengertian Riba

Dari penjelasan para ulama bahwa salah satu bentuk riba yang
disinyalir para ulama adalah tambahan atas modal pokok (kapital). Secara
garis besar, riba digolongkan menjadi dua,yaitu riba utang piutang dan riba
jual beli. Riba utang piutangdibagi lagi menjadi dua, yaitu riba qiradh dan
riba jahiliyah, sedangkan, riba jual beli terbagi menjadi dua macam, yaitu
riba fadhal dan riba nasi'ah.
 
B. Dasar hukum Riba

Dalam Al-qur’an dijelaskan secara tegas bahwa Allah


menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Itu dikatakan Dalam
surat Al-Baqarah ayat 275- 280 Allah berfirman bahwa : "Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
C. Macam-macam Riba

Riba terbagi menjadi dua macam yaitu riba dengan


sebab hutang piutang dan riba yang berhubungan dengan
jual beli. Dalam riba akibat hutang piutang terbagi
menjadi dua yaitu riba qardh dan riba jahiliyah. Sedankan
pada riba akibat jual beli terbagi menjadi dua yaitu Riba
Fadhal dan Riba Nasi’ah
D. Pendapat ulama mengenai Riba

Menurut para ulama mengenai riba yaitu bahwa bunga


yang berlaku saat ini adalah riba yang diharamkan Islam
dan riba terjadi apabila peminjam tidak dapat melunasi
utangnya pada saat jatuh tempo, dan ada yang menyatakan
bahwa pemungutan tambahan bunga atau riba atas orang
yang berhak menerima sedekah adalah haram dan dilarang
agama. Prinsipnya, selama bunga tidak berlipat ganda
lebih dari 100 % per tahun, seperti praktik perbankan saat
ini adalah halal.
E. Hikmah penharaman Riba

Melindungi harta orang Muslim agar tidak termakan dengan batil


Memotivasi orang Muslim untuk menginvestasikan hartanya pada usaha-usaha
yang bersih dari penipuan, jauh dari apa saja yang menimbulkan kesulitan dan
kemarahan di antara kaum Muslimin.
Menjauhkan orang Muslim dari sesuatu yang menyebabkan kebinasaannya,
karena pemakan riba adalah orang yang zhalim dan akibat kezhalimannya
adalah kesusahan.
Membuka pintu-pintu kebaikkan didepan orang Muslim agar ia mencari bekal
untuk akhiratnya, Misalnya dengan memberi pinjaman kepada saudara
seagamanya tanpa meminta uang tambahan aas hutangnnya (riba), memberi
tempo waktu kepada peminjam hingga bisa membayar hutangnya, memberi
kemudahan kepadanya dan menyayanginya karena ingin mendapatkan
keridhoan Allah Ta'ala.
sebagai upaya menutup semua jalan yang bisa mengarah pada permusuhan
sesama muslim (secara salah satu pihak akan merasa dirugikan)

Anda mungkin juga menyukai