Anda di halaman 1dari 55

AHSP

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


Sesuai PERMEN PUPR NO. 1 TAHUN 2022
Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
BIODATA
TATANG SONTANI, ST., CLMA.
Tempat tgl lahir:
Cirebon, 01 Maret 1970.
Jabatan:
• Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa Setda
Kabupaten Batang - Jateng;
• Fasilitator PBJ Pemerintah (LKPP);
• Advisor PBJ Pemerintah (LKPP);
• Ahli Muda K3 Konstruksi;
• Pengurus DPD IAPI Jateng;
• Pengurus IKNPI.
Pendidikan :
Sarjana Teknik Arsitektur UII Jogjakarta, 1996;
Alamat:
Jln. Kyai Surgi RT/RW 04/07 No. 10 Kauman Batang.
AGENDA
1. KETENTUAN UMUM

2. ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN

3. ANALISIS BIAYA PENERAPAN SMKK

4. SISTEM INFORMASI HPS

5. KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

6. LAMPIRAN
3
01 KETENTUAN UMUM
Peraturan Menteri ini menjadi acuan
Bagi kementerian/lembaga atau Penyusunan perkiraan biaya pekerjaan
pemerintah daerah dalam melakukan dilakukan untuk menghasilkan
perkiraan biaya pekerjaan yang HPP,rencana anggaran biaya, atau HPS.
menggunakan sumber pembiayaan
dari Keuangan negara. Penyusunan perkiraan biaya pekerjaan
dilakukan melalui:
Dalam perkiraan biaya menggunakan •AHSP;
sumber pembiayaan diluar keuangan •Analisis Biaya Penerapan SMKK
negara, dapat mengacu pada
ketentuan dalam Peraturan Menteri
ini.
Pasal 2 Pasal 3

4
A. LATAR BELAKANG


Biaya Penerapan SMKK sudah menjadi biaya
Dalam menghitung biaya pekerjaan konstruksi tersendiri tersendiri, bukan lagi biaya umum
diperlukan sebuah proses perkiraan biaya yang (overhead);
menggabungkan analisis harga satuan pekerjaan dan Perbedaan mekanisme penghitungan HSP yang
analisis biaya penerapan sistem manajemen menyebabkan munculnya fenomena penawaran
keselamatan konstruksi untuk mendapatkan HPP, RAB, harga dibawah 80% x Harga Perkiraan Sendiri
atau HPS, dan dalam mendukung penerapan standar (HPS).
K3, dan keberlanjutan.

Bahwa peraturan Mentri PUPR No. 28 Tahun 2016


Perkiraan Biaya Pekerjaan adalah perhitungan biaya sudah tidak relevan lagi dan perlu di sinergikan
komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang dibutuhkan dengan peraturan perundangan-undangan yang baru
serta telah ditambah Biaya Penerapan Sistem Manajemen khususnya PP No. 14 Tahun 2021 dan Peraturan
Keselamatan Konstruksi dalam melaksanakan Pekerjaan Mentri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Konstruksi. SMKK.

5
B. URGENSI PERUBAHAN KARENA SMKK

PENGATURAN BIAYA
PERATURAN DAMPAK
TERKAIT K3

Ada potensi tidak Munculah


Dimasukan didalam dianggarkan dan/atau Permen
Permen PUPR No. 28 PUPR No. 1
biaya umum & dihitung ditekan untuk
Tahun 2016 Tahun 2022
berdasar tingkat resiko memperbesar profit
penyedia sebagai
Strategi
Menjadi mata Mendorong dan peningkatan
pembayaran tersendiri menjamin keselamatan
Permen PUPR No. 10 konstruksi
& dihitung berdasar dialokasikannya biaya
Tahun 2021
kebutuhan secara khusus dan
pengendalian resiko proposional

6
C. FLOW CHAT

Gambar: Struktur Harga


Satuan Pekerjaan (HSP)
7
Gambar: Struktur Analisis Harga Satuan
Dasar (HSD) Peralatan (mekanis)
8
Gambar: Struktur Analisis Harga Satuan
Dasar (HSD) Bahan

9
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) = Perhitungan kebutuhan biaya Tenaga Kerja, Bahan dan
Peralatan untuk mendapatkan harga satuan untuk satu jenis pekerjaan tertentu.

Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi = Perhitungan biaya komponen tenaga kerja, bahan dan alat
yang dibutuhkan serta telah ditambah Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
dalam melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.

BIAYA
tenaga kerja + bahan + peralatan
LANGSUNG
HARGA SATUAN
PEKERJAAN

BIAYA TIDAK
biaya umum + keuntungan;
LANGSUNG.

10
02 ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN
2.1. UMUM PASAL 4
(1) AHSP dilakukan untuk menghasilkan (5) Analisis biaya langsung memperhitungkan:
Harga Satuan Pekerjaan. a. Lokasi pekerjaan;
(2) Harga Satuan Pekerjaan merupakan b. Jarak dari quarry ke lokasi pekerjaan,
jumlah dari biaya langsung dan biaya basecamp, asphalt mixing plant, batching
tidak langsung. plant, dan/atau stone crushing plant;
(3) Dalam hal pekerjaan bersifat lumsum, c. Kondisi jalan ke lokasi pekerjaan;
HSP tidak memperhitungkan biaya d. Metode kerja yang
tidak langsung.
mempertimbangkan keselamatan
(4) Biaya langsung disusun melalui konstruksi;
analisis biaya langsung berdasarkan
e. Rencana detail desain; dan
analisis HSD dan penghitungan nilai
koefisien. f. Spesifikasi teknis

(6) Perhitungan Analisis HSD dan nilai koefisien dirinci berdasarkan data desain, asumsi
sesuai kaidah keteknikan yang digunakan dan metode kerja yang berkeselamatan
11
B. BIAYA LANGSUNG DAN BIAYA TIDAK LANGSUNG
2.2.1. UMUM

01 02 03
BIAYA LANGSUNG BIAYA LANGSUNG BIAYA TIDAK LANGSUNG

(4) Peralatan terdiri atas peralatan *Biaya tidak langsung merupakan


(1) Biaya langsung merupakan mekanis dan semimekanis. jumlah dari biaya umum dan
jumlah dari biaya = tenaga kerja + (5) Tenaga kerja untuk setiap keuntungan;
bahan + peralatan peralatan mekanis paling banyak *Biaya umum termasuk biaya
(2) Tenaga kerja terdiri atas 2(dua) orang; perbaikan dan penanganan dampak
Tenaga Kerja Konstruksi dan (6) Dalam hal peralatan mekanis dari kecelakaan konstruksi;
tenaga kerja nonterampil; yang digunakan berupa pabrik *Besaran biaya tidak langsung
(3) Bahan terdiri atas bahan baku, (plant) dan peralatan penghamparan, dihitung sebesar 10 % hingga 15%
tenaga kerja diperhitungkan sesuai dari biaya langsung.
bahan olahan, dan bahan jadi.
kebutuhan.
PASAL 7 PASAL 8
HSD Tenaga Kerja

1) HSD tenaga kerja diperoleh dari:


a HSD Tenaga Kerja ◦ a. Ketentuan pemda setempat berupa upah
minimum provinsi atau;
ANALISA ◦ upah minimum kabupaten/kota di luar pajak
HARGA
b HSD Bahan ◦ b. Badan Pusat Statistik; atau
SATUAN
DASAR ◦ c. Data hasil surveidan data lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan.
c 2) HSD tenaga kerja terdiri atas upah pokok dan tunjangan
HSD Peralatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan .
(3) HSD tenaga kerja dihitung untuk setiap tenaga kerja.

13
c. Analisa harga satuan dasar (hsd)
Pasal 9
(1) HSD bahan terdiri atas: HSD Bahan
a. HSD bahan baku;
b. HSD bahan olahan; dan/atau
c. HSD bahan jadi.
(2) HSD bahan diperoleh dari ketentuan yang terdiri atas:
a. Penetapan oleh kementerian/lembaga atau pemerintah daerah setempat;
b. Data hasil analisis;
c. Data hasil survey; atau
d. Data lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan
(3) Penyusunan HSD bahan harus dihitung dengan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri,
tingkat komponen dalam negeri, dan produk ramah lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

14
c. Analisa harga satuan dasar (hsd)
HSD PERALATAN Pasal 10
(2) Biaya Pasti diperoleh dengan
memperhitungkan:
(1) HSD Peralatan meliputi:
01 Biaya Pasti dan Biaya Operasi
a. Harga pokok alat; b. nilai sisa alat; c.
faktor angsuran atau pengembalian modal;
d. biaya pengembalian modal; e. biaya 02
(3) Biaya Operasi diperoleh dengan asuransi alat dan pajak; dan f. jumlah jam
memperhitungkan: kerja alat dalam 1 (satu) tahun.

03 a. Biaya bahan bakar; b. biaya minyak


pelumas dan/atau oli pemanas; c. biaya (4) Perhitungan biaya operasi
perawatan; d. biaya perbaikan; e. upah
operator; dan f. upah pembantu
dipengaruhi oleh
Jumlah jam kerja selama 1 (satu) tahun
04
operator

(5) Dalam penyusunan HSD peralatan,

05 Faktor efisiensi alat yang tertinggi


digunakan untuk memperoleh
kapasitas maksimum peralatan
D. PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN
Pasal 11 (5) NILAI KOEFISIEN PERALATAN, dipengaruhi oleh:
a. Kapasitas alat
b. Faktor alat
(1) ANALISIS BIAYA LANGSUNG
c. Waktu siklus kerja alat, dan
dihitung menggunakan nilai
d. Kondisi lapangan
koefisien.

(2) NILAI KOEFISIEN, terdiri atas: (6) UNTUK PEKERJAAN MANUAL :


a. Nilai Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi Nilai koefisien mengikuti ketentuan
b. Nilai Koefisien Bahan dalam Peraturan Menteri ini
c. Nilai Koefisien Peralatan.
(3) NILAI KOEFISIEN TENAGA KERJA KONSTRUKSI ;
Dipengaruhi oleh pengalaman dan tingkat
keahlian atau kemampuan
menyelesaikan pekerjaan per satuan (7) PEKERJAAN MEKANIS DAN SEMIMEKANIS:
pengukuran. Untuk pekerjaan mekanis dan semimekanis,
(4) NILAI KOEFISIEN BAHAN ; nilai koefisien diperoleh melalui perhitungan
Dipengaruhi oleh: analisis produktivitas dan disesuaikan
a. Spesifikasi teknik dengan tipe peralatan, karakteristik fisik
b. Faktor kehilangan bahan; bahan/material, metode kerja yang
c. Faktor konversi volume bahan; digunakan, dan kondisi lapangan pekerjaan.
d. Kuantitas; dan
e.Berat volume atau berat isi bahan
2.3 KELOMPOK BIDANG AHSP Pasal 12

AHSP
BIDANG (2) AHSP bidang umum mencakup AHSP yang berlaku di
UMUM semua bidang.

AHSP
BIDANG (3) AHSP bidang sumber daya berdasarkan jenis pekerjaan atas:
SDA

a. Pekerjaan pintu air dan peralatan hidromekanik;


b. bendung;
c. jaringan irigasi;
d. pengaman sungai;
e. bendungan dan embung;
f. pengaman pantai;
g. infrastruktur rawa; dan
h. infrastruktur air tanah dan air baku .

(4) Untuk AHSP bidang sumber daya air Biaya Penerapan


SMKK menjadi pokok pekerjaan tersendiri pada setiap
jenis pekerjaan.
2.3 KELOMPOK BIDANG AHSP Pasal 12

(5) AHSP bidang Bina Marga disusun untuk pekerjaan


jalan, terowongan, dan jembatan sesuai dengan spesifikasi umum
dan spesifikasi khusus jika diperlukan.

(6) Spesifikasi umum terdiri atas:

a. umum;
AHSP b. penerapan SMKK;
BIDANG c. drainase;
BINA d. pekerjaan tanah dan geosintetik;
MARGA e. pekerjaan preventif;
f. perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen;
g. perkerasan aspal;
h. rehabilitasi jembatan;
i. pekerjaan harian dan lain-lain; dan
j. pekerjaan pemeliharaan
2.3 KELOMPOK BIDANG AHSP
Pasal 12

(7) AHSP bidang Cipta Karya dan Perumahan disusun untuk


pekerjaan:

a. persiapan;
b. penerapan SMKK;
c. struktur;
d. arsitektur;
e. mekanikal;
AHSP BIDANG f. Elektrikal
CK DAN g. plambing;
PERUMAHAN h. lansekap dan kawasan
i. eksterior bangunan; dan
j. lain-lain.
2.3 KELOMPOK BIDANG AHSP

Pasal 13

a. AHSP pada kelompok


Dalam hal AHSP yang
diperlukan belum terdapat bidang;
pada bidangnya,
penyusunan harga satuan
pekerjaan menggunakan: b. referensi lain berdasarkan
pendekatan standar nasional
Indonesia; atau

Pasal 14 c. perhitungan teknis dan analisis produktivitas


berdasarkan kaidah teknis yang disetujui oleh
pimpinan tinggi madya dan unit organisasi
yang membidangi jasa konstruksi.
Rincian AHSP tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
2.4 PENGGUNAAN AHSP (1) Penggunaan AHSP untuk Pekerjaan
Konstruksi harus disesuaikan dengan spesifikasi
Pasal 15 teknis dan jenis infrastruktur yang akan dibangun
(2) Dalam hal Pekerjaan Konstruksi
dilaksanakan oleh penyedia, penggunaaan (3) Pada tahap perancangan, AHSP
AHSP dilakukan pada tahap: digunakan untuk penyusunan Harga
Perkiraan Perancang
PERANCANGAN 1
(4) Pada tahap perencanaan pengadaan, AHSP digunakan untuk
penyusunan rencana anggaran biaya PERENCANAAN
2
(5) Pada tahap persiapan pengadaan AHSP digunakan untuk:
a. penyusunan dan penetapan HPS; dan/atau PERSIAPAN
PENGADAAN
b. Penghitungan koefisien komponen untuk penyesuaian harga.
3
(6) Pada tahap pelaksanaan pemilihan penyedia jasa, AHSP dapat digunakan untuk PELAKSANAAN
melakukan evaluasi kewajaran harga dan/atau evaluasi harga satuan timpang. PEMILIHAN
4 PENYEDIA JASA

(7) Pada tahap pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, AHSP digunakan untuk negosiasi:
a.penambahan pokok pekerjaan baru; 5 PELAKSANAAN
PEKERJAAN
b.penambahan kuantitas pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas .
c. Penambahan kuantitas pekerjaan yang mempunyai harga satuan timpang. KONSTRUKSI
2.4 PENGGUNAAN AHSP

Pasal 17
Pasal 16
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan
Konstruksi terintegrasi mengacu pada Penggunaan AHSP pada Pekerjaan
Konstruksi secara swakelola maupun padat
HSP Pekerjaan Konstruksi sejenis karya memperhatikan jenis pekerjaan,
dan/atau tipikal yang telah metode pelaksanaan, peralatan, kondisi
dilaksanakan sebelumnya dan lapangan, keterampilan, dan kebutuhan
disesuaikan dengan kondisi tenaga kerja
karakteristik pekerjaan
03 ANALISIS BIAYA PENERAPAN SMKK
(2) Penghitungan biaya penerapan SMKK dilakukan
Pasal 18 berdasarkan:
a. uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, penetapan (4) Biaya Penerapan SMKK
risiko, dan pengendalian bahaya di dalam RKK; dimasukkan sebagai pokok
b. pengendalian terkait lalu lintas di RMLLP (bila ada); pekerjaan tersendiri di dalam
c. pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di suatu Pekerjaan Konstruksi.
dalam RKPPL (jika ada).

02 04

01 03 05
(1) Analisis Biaya Penerapan (3) Biaya penerapan SMKK harus (5) Analisis Biaya Penerapan
SMKK dilakukan untuk dimasukkan dengan besaran sesuai SMKK mengacu pada ketentuan
menghasilkan Biaya penerapan kebutuhan pada: peraturan perundang- undangan
SMKK yang merupakan biaya a. Daftar Kuantitas dan Harga; atau bidang SMKK.
tersendiri dan bukan bagian dari
biaya umum.
b. Daftar Keluaran dan Harga.
04 SISTEM INFORMASI HPS
Pasal 18

1
(1) Penyusunan HPS menggunakan aplikasi sistem informasi HPS yang
merupakan bagian dari sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi

(2) Sistem informasi HPS merupakan sarana dalam


bentuk aplikasi basis data untuk menghitung HPS
oleh para pihak yang diberi akses 2
3
(3) Pengelolaan aplikasi sistem informasi HPS dilakukan oleh
unit organisasi yang membidangi jasa

(4) Dalam hal aplikasi sistem informasi HPS tidak dapat digunakan, penghitungan HPS
dapat dilakukan dengan cara manual 4
05 KETENTUAN PERALIHAN

Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan


AHSP berdasarkan Permen PUPR No. 28 Tahun 2016
tetap dilaksanakan prosesnya sampai selesai.

Pasal 20
Pada saat Peraturan Mentri PUPR No. 1 Tahun 2022
ditetapkan tanggal 5 Januari 2022, maka Peraturan
Mentri PUPR No. 28 Tahun 2016 tidak berlaku lagi.

Pasal 21
06. LAMPIRAN
A. AHSP BIDANG UMUM Terdiri atas:
*Ruang lingkup;
*Acuan normatif;
*Istilah dan definisi;
*Kegunaan dan struktur analisis harga satuan; dan
*ketentuan dan persyaratan

AHSP Bidang Umum disusun berdasarkan jenis pekerjaan yang terdiri atas:

01 02 03 04 05
Pekerjaan Persiapan
*Persiapan; Pekerjaan Struktur Pekerjaan Arsitektural Pekerjaan Perpipaan
Rincian Biaya
*Tanah ; *Pondasi; *Besi dan Aluminium; *Pipa di luar gedung;
Penerapan SMKK
*Pekerjaan dewatering ; *Beton; *Plesteran; *Pemotongan pipa;
*Pekerjaan air tanah; *Beton pracetak *Pengecatan. *Pemasangan aksesoris
*Pekerjaan Pompa; pipa;
*Pekerjaan pasangan batu, *Pemasangan pipa
bronjong; baru ke pipa lama
*Pasangan batu candi dan
geotekstil.
AHSP BIDANG U M U M

Pada AHSP pekerjaan persiapan terdapat contoh AHSP


Pembuatan 1 m’ Pagar Sementara dari Kayu Tinggi 2 Meter
yang dapat dilihat pada tabel disamping
LAMPIRAN BIDANG U M U M

Biaya Penerapan SMKK


APK yang akan dicantumkan adalah semua peralatan
Biaya Penerapan SMKK mencakup rincian: barang bukan pekerjaan (seperti pekerjaan turap
a.Penyiapan RKK, RKPPL, dan RMLLP; 01 pelindung galian yang berfungsi sebagai pengaman
b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan; konstruksi). Pekerjaan pengaman konstruksi
mengikuti AHS pekerjaan utama.
c. alat pelindung kerja dan alat pelindung diri;
d. asuransi dan perizinan;
e. personel Keselamatan Konstruksi; Biaya penerapan SMKK untuk bidang Bina Marga
f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat Kesehatan; dimasukkan ke dalam divisi 2 Penerapan SMKK; untuk
g. rambu dan perlengkapan lalu lintas yang 02 bidang Cipta Karya dan Perumahan dimasukkan pada
divisi 2 Penerapan SMKK; untuk bidang SDA
diperlukan atau manajemen lalu lintas;
dimasukkan ke dalam Divisi Penerapan SMKK yang
h. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan
terpisah di dalam setiap ruang lingkup pekerjaan
Konstruksi; dan konstruksi bidang SDA
i. Kegiatan dan peralatan terkait dengan
Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi termasuk
biaya pengujian/pemeriksaan lingkungan. Yang dimaksud pada komponen nomor 4 tentang
03 asuransi dan perizinan termasuk asuransi untuk tenaga
kerja sesuai dengan peraturan perundangan
LAMPIRAN E BIDANG U M U M

Pada Lampiran E AHSP Bidang Umum


memberikan contoh 9 (sembilan) komponen
biaya penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK) beserta
subkomponennya yang dapat dianggarkan di
dalam sebuah pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan wajib mennganggarkan 9 (sembilan)
komponen biaya penerpan SMKK dengan
subkomponen yang ditetapkan berdasarkan hasil
analisis risiko bahaya keselamatan konstruksi.
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
AHSP BIDANG U M U M
LAMPIRAN BIDANG UMUM
CONTOH KOMPONEN BIAYA PENERAPAN SMKK PER AKTIVITAS
39
40
41
42
43
44
B. AHSP BIDANG SUMBER DAYA AIR

• pekerjaan pintu air dan peralatan


hidromekanik;
• bendung;
• jaringan irigasi;
Biaya Penerapan SMKK menjadi
• pengaman sungai; pokok pekerjaan tersendiri pada
• bendungan dan embung; setiap jenis pekerjaan
• pengaman pantai;
• infrastruktur rawa; dan
• infrastruktur air tanah dan air baku.

AHSP SDA telah mempertimbangkan berbagai karakteristik pekerjaan SDA yang umumnya berhubungan
dengan air (underwater dan underground), keterbatasan aksesibilitas ke lokasi pekerjaan, waktu pelaksanaan
pekerjaan terkait dengan musim ataupun kondisi air di sungai (banjir), di laut (pasang atau surut) serta
ketersediaan bahan yang kurang berkualitas dan juga penggunaan jenis material khusus dan/atau bahan
aditif/admixture.
AHSP BIDANG SUMBER DAYA AIR

Pada pekerjaan pintu air dan


peralatan hidromekanik terdapat
salah satu contoh AHSP mengenai
pintu sorong kayu roda gigi stang draat
ganda sebagai berikut:
AHSP BIDANG SUMBER DAYA AIR

Pada pengaman pantai terdapat salah


satu contoh AHSP mengenai angkut 1
buah pipa beton ∅ 1 m'-pjg 1m' setiap
jarak 25 m pada struktur krib laut
sebagai berikut:
C. AHSP BIDANG BINA MARGA
Mencakup pekerjaan yang terdapat pada spesifikasi umum dan khusus
yang terdiri atas:

Umum
Penerapan SMKK
Drainase
Pekerjaan tanah dan geosintetik
Pekerjaan preventif
Perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen
Perkerasan aspal
Struktur
Rehabilitasi jembatan
Pekerjaan harian dan lain-lain
AHSP BIDANG BINA MARGA

Pada pekerjaan drainase terdapat salah satu


contoh AHSP galian untuk selokan drainase dan
saluran air sebagai berikut:
AHSP BIDANG BINA MARGA
D. AHSP BIDANG CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN
Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Divisi 4 Divisi 5
Pengkodean Persiapan Penerapan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
SMKK Struktural Arsitektural Mekanikal
dan Work lapangan
Breakdown / sitework

Structure
Bangunan
Gedung 01 02 03 04 05

06 09 10 09 10

Divisi 6 Divisi 7 Divisi 8 Divisi 9 Divisi 10


Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Elektrikal Plambing lansekap dan Eksterior Lain-Lain
kawasan Bangunan

51
AHSP BIDANG CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN

Pada pekerjaan persiapan


terdapat salah satu
contoh AHSP pembuatan 1 m2
perancah dari bambu s.d. tinggi
6 meter sebagai berikut:
TERIMA
KASIH

55

Anda mungkin juga menyukai