Anda di halaman 1dari 27

SOSIALISASI BULAN IMUNISASI

ANAK NASIONAL (BIAN) TAHUN 2022


• Landasan Hukum
• Apa itu Bulan Imunisasi Anak Nasional?

Topik • Target sasaran Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan


imunisasi yang akan didapat

Bahasan • Mengapa harus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak


Nasional dan pentingnya Imunisasi bagi anak
• Tanggal pelaksanaan?
• KIPI yang mungkin terjadi dan cara penanganan
Landasan Hukum
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan
lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014
“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak -
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
• Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya
penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi
• Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak


untuk mencegah sakit, kecacatan dan
kematian 3
Apa itu Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)?

BIAN adalah upaya pemberian imunisasi


Tujuan dilaksanakannya BIAN adalah :
yang terdiri dari 2 kegiatan :

Umum :
Kegiatan imunisasi tambahan berupa Mencapai kekebalan populasi yang tinggi dan merata untuk
pemberian satu dosis imunisasi campak- mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Yang
rubela secara massal tanpa memandang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
status imunisasi sebelumnya.

Khusus :
a. Menghentikan penularan virus campak-rubela di semua
kabupaten/kota di wilayah Indonesia
Kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian b. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio
satu atau lebih jenis imunisasi untuk c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
melengkapi status imunisasi anak usia kurang
dari 5 tahun (balita).
Target sasaran Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
dan imunisasi yang akan didapat

Imunisasi tambahan Imunisasi kejar

• Sasaran usia 9 bulan sampai <12 • Sasaran usia 12- 59 bulan


tahun • Imunisasi yang didapat adalah
• Imunisasi yang didapat adalah : Polio tetes 1-4, Polio suntik, dan
1 dosis Campak-Rubela tanpa DPT-HB-HIB 1-4 tergantung dari
memandang status imunisasi status imunisasi masing-masing
Campak-Rubela sebelumnya anak

Catatan : Pada pelaksanaan BIAN untuk anak usia 12-59 bulan, anak akan mendapatkan 1 dosis imunisasi tambahan
campak rubella, setelah itu, tenaga kesehatan akan memeriksa kembali status imunisasi rutin anak, apabila ada
imunisasi yang belum lengkap, maka tenaga kesehatan akan melengkapi status imunisasi anak tsb.
Mengapa harus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Risiko penularan Campak Rubela dan Polio di Papua Barat

Peta Risiko Campak Rubela Indonesia Tahun 2020 Peta Risiko Polio Indonesia Tahun 2020

Risiko rendah
Risiko rendah
Risiko sedang Papua Barat berisiko sangat Papua Barat berisiko tinggi
Risiko sedang
Risiko tinggi tinggi untuk penularan untuk penularan Polio
Risiko tinggi
Risiko sangat tinggi
Campak-Rubela
Mengapa harus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Risiko penularan difteri di Papua Barat

• Difteri masih
ditemukan
hampir setiap
tahun di
Papua Barat
• Pada tahun
2019, 1 kasus
Difteri di Kota
Sorong
meninggal
Campak adalah salah satu penyakit yang
sangat infeksius
Campak menularkan lebih banyak orang (12-18
orang) dibandingkan COVID-19 (2-3 orang)

Sebelum pelaksanaan imunisasi Campak di tahun


1980 terjadi 2-6 juta kematian akibat Campak tiap
COVID-19 tahunnya

Tidak ada pengobatan spesifik untuk Campak

Campak
PENULARAN
CAMPAK-
RUBELA
• virus Campak dapat dilepaskan
seseorang yang terinfeksi ketika
mereka bernapas, bersin,
berbicara dan batuk.
• Tetesan tersebut mengandung
virus yang dapat melayang di
udara dalam waktu sampai tiga
jam.
• Orang yang berjarak dekat
dengan seseorang yang
terinfeksi ini berisiko terpapar
virus sehingga rantai penularan
pun dimulai.
Campak (Measles)

Gejala :
Demam, Bercak kemerahan , Batuk, pilek,
Konjungtivitis (mata merah) dan selanjutnya
timbul ruam pada muka dan leher, kemudian
menyebar ke tubuh, tangan serta kaki

Komplikasi :
radang paru, radang otak, diare berat,
radang telinga, dehidrasi, kematian
Komplikasi campak
Peradangan pada
mata hingga buta

Encephalitis
Peradangan/ inflamasi otak

Pneumonia
(Radang paru) &
diarrhea
Radang Paru dan Diare Radang Otak Sejumlah 71 anak asmat meninggal karena campak
dan gizi buruk

KOMPLIKASI
CAMPAK
Rubella
• Sama seperti campak, namun 50%
tanpa gejala.

• Tingkat penularan sangat tinggi,


infeksi selama masa kehamilan
dapat menyebabkan :

• abortus spontan atau cacat lahir


(CRS):
• Katarak hingga Buta
• Gangguan pendengaran (Tuli)
• Kebocoran Jantung
• Kecacatan mental permanen 13
Kasus Congenital Rubella Syndrome (CRS)

PDA/ASD/PS/PH, thrombocytopenia, LBW, hydrocephalus, PDA, Coat


Cataract (bilateral)

Petechia, Cataract, PDA


Cataract, Nystagmus, PDA, Petechia, Cataract, PDA
ASD
14
Photo credits: Dr. Kohei Toda , EPI Officer, WHO/Viet Nam
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Lainnya

Meningitis
• Pada tahun 2018, Papua Barat • Pada tahun 2019, Papua Barat
• Pada tahun 2019, Papua KLB
KLB Difteri dan 1 anak meninggal KLB Difteri dan 1 anak meninggal
Polio sehingga Papua dan Papua di Kota Sorong
di Manokwari
Barat harus menyelenggarakan
SubPin Polio di Papua dan Papua
Barat
Imunisasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok

BAGAIMANA HERD IMMUNITY BEKERJA


Persentase divaksinasi: 0% Persentase divaksinasi: 25% Persentase divaksinasi: 50%

Mencegah dan
melindungi anak-anak
agar tidak tertular PD3I
Persentase divaksinasi: 75% Persentase divaksinasi: 90% Persentase divaksinasi: 95%

Terinfeksi Tidak Vaksinasi Divaksinasi Penyebaran


Keberhasilan Program
Imunisasi di Indonesia
1 keberhasilan dalam pembasmian atau eradikasi
cacar pada tahun 1974 – suatu penyakit
menular sangat cepat menyebar dan banyak
menimbulkan kesakitan, kecacatan, dan
kematian.

2 Menerima sertifikat bebas Polio oleh WHO pada


tahun 2014
Anak pertama telah divaksinasi (kanan),
3 Penurunan lebih dari 90 persen angka kesakitan dan yang lainnya belum (kiri).
kematian akibat penyakit Difteri, Pertusis atau
Batuk 100 hari, Tetanus, dan Campak bila Dr. Warner percaya bahwa cara terbaik untuk
dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu. melawan ketakutan dan informasi yang salah
tentang vaksinasi adalah dengan menunjukkan
kepada orang-orang kengerian penyakit dan
4 Indonesia sudah mencapai eliminasi tetanus pada
bukti nyata vaksinasi di tempat kerja, melalui
ibu hamil dan bayi baru lahir pada tahun 2016.
fotografi. ~ Libin Abraham
PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK
NASIONAL
BULAN MEI – JUNI 2022 DI PAPUA
BARAT

• USIA 9 BULAN – 12 TAHUN imunisasi tambahan:


Campak rubella
• USIA 12 – 59 BULAN imunisasi kejar: Polio tetes 1-
4, Polio suntik, dan DPT-HB-HIB 1-4 tergantung
dari status imunisasi masing-masing anak

Lokasi pemberian:
• Usia 9 bulan – 5 tahun :
Posyandu/Paud/TK
• Usia 6 – 12 tahun : Sekolah
Nanti anak saya Ikut tidak ee?
demam
SAYA MASIH RAGU-RAGU.

ANAK SAYA IKUT BIAN


TIDAK YA?

KEMARIN ANAK SAYA


SUDAH DAPAT VAKSIN
COVID, MENGAPA
HARUS SUNTIK VAKSIN
LAGI?
IMUNISASI HANYA MENCEGAH
PENYAKIT TERTENTU Meja 1
Screening - Vaksinasi
• Imunisasi hanya melindungi dari
penyakit tertentu
• Untuk terlindungi dari Polio, maka
anak harus dapat imunisasi Polio
• Untuk terlindungi dari Campak dan
Rubela, maka anak harus dapat
imunisasi campak-rubella

• Setiap kegiatan yang dilakukan


pemerintah memiliki dasar Undang-
Undang
2018 PAPUA BARAT TELAH MELAKUKAN IMUNISASI MASSAL
CAMPAK-RUBELA YANG SERUPA DAN HASILNYA SANGAT BAIK
KEAMANAN DAN MANFAAT TELAH TERBUKTI
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan
hal yang wajar terjadi dan merupakan bagian dari
pembentukan kekebalan

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),


REAKSI YANG biasanya bersifat sementara dan umumnya ringan

MUNGKIN
TERJADI
SETELAH
PEMBERIAN
IMUNISASI
APA YANG
HARUS SAYA
LAKUKAN JIKA
TERJADI KIPI?
TERIMA KASIH
Ayo lindungi anak-anak dari Campak-Rubela

Anda mungkin juga menyukai