Umum :
Kegiatan imunisasi tambahan berupa Mencapai kekebalan populasi yang tinggi dan merata untuk
pemberian satu dosis imunisasi campak- mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Yang
rubela secara massal tanpa memandang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
status imunisasi sebelumnya.
Khusus :
a. Menghentikan penularan virus campak-rubela di semua
kabupaten/kota di wilayah Indonesia
Kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian b. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio
satu atau lebih jenis imunisasi untuk c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
melengkapi status imunisasi anak usia kurang
dari 5 tahun (balita).
Target sasaran Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
dan imunisasi yang akan didapat
Catatan : Pada pelaksanaan BIAN untuk anak usia 12-59 bulan, anak akan mendapatkan 1 dosis imunisasi tambahan
campak rubella, setelah itu, tenaga kesehatan akan memeriksa kembali status imunisasi rutin anak, apabila ada
imunisasi yang belum lengkap, maka tenaga kesehatan akan melengkapi status imunisasi anak tsb.
Mengapa harus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Risiko penularan Campak Rubela dan Polio di Papua Barat
Peta Risiko Campak Rubela Indonesia Tahun 2020 Peta Risiko Polio Indonesia Tahun 2020
Risiko rendah
Risiko rendah
Risiko sedang Papua Barat berisiko sangat Papua Barat berisiko tinggi
Risiko sedang
Risiko tinggi tinggi untuk penularan untuk penularan Polio
Risiko tinggi
Risiko sangat tinggi
Campak-Rubela
Mengapa harus dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
Risiko penularan difteri di Papua Barat
• Difteri masih
ditemukan
hampir setiap
tahun di
Papua Barat
• Pada tahun
2019, 1 kasus
Difteri di Kota
Sorong
meninggal
Campak adalah salah satu penyakit yang
sangat infeksius
Campak menularkan lebih banyak orang (12-18
orang) dibandingkan COVID-19 (2-3 orang)
Campak
PENULARAN
CAMPAK-
RUBELA
• virus Campak dapat dilepaskan
seseorang yang terinfeksi ketika
mereka bernapas, bersin,
berbicara dan batuk.
• Tetesan tersebut mengandung
virus yang dapat melayang di
udara dalam waktu sampai tiga
jam.
• Orang yang berjarak dekat
dengan seseorang yang
terinfeksi ini berisiko terpapar
virus sehingga rantai penularan
pun dimulai.
Campak (Measles)
Gejala :
Demam, Bercak kemerahan , Batuk, pilek,
Konjungtivitis (mata merah) dan selanjutnya
timbul ruam pada muka dan leher, kemudian
menyebar ke tubuh, tangan serta kaki
Komplikasi :
radang paru, radang otak, diare berat,
radang telinga, dehidrasi, kematian
Komplikasi campak
Peradangan pada
mata hingga buta
Encephalitis
Peradangan/ inflamasi otak
Pneumonia
(Radang paru) &
diarrhea
Radang Paru dan Diare Radang Otak Sejumlah 71 anak asmat meninggal karena campak
dan gizi buruk
KOMPLIKASI
CAMPAK
Rubella
• Sama seperti campak, namun 50%
tanpa gejala.
Meningitis
• Pada tahun 2018, Papua Barat • Pada tahun 2019, Papua Barat
• Pada tahun 2019, Papua KLB
KLB Difteri dan 1 anak meninggal KLB Difteri dan 1 anak meninggal
Polio sehingga Papua dan Papua di Kota Sorong
di Manokwari
Barat harus menyelenggarakan
SubPin Polio di Papua dan Papua
Barat
Imunisasi bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok
Mencegah dan
melindungi anak-anak
agar tidak tertular PD3I
Persentase divaksinasi: 75% Persentase divaksinasi: 90% Persentase divaksinasi: 95%
Lokasi pemberian:
• Usia 9 bulan – 5 tahun :
Posyandu/Paud/TK
• Usia 6 – 12 tahun : Sekolah
Nanti anak saya Ikut tidak ee?
demam
SAYA MASIH RAGU-RAGU.
MUNGKIN
TERJADI
SETELAH
PEMBERIAN
IMUNISASI
APA YANG
HARUS SAYA
LAKUKAN JIKA
TERJADI KIPI?
TERIMA KASIH
Ayo lindungi anak-anak dari Campak-Rubela