Anda di halaman 1dari 10

KASUS SEMU

KELOMPOK 5 TENTANG
SOSISAL
BUDAYA YANG
MEMPENGARU
HI KESEHATAN
(BALITA) DAN
SOLUSI
PEMECAHAN
MASALAHNYA
Disusun Oleh:

Charisma Nurul Hidayani


Introduction

Ihda Mabruka

Nadia

Reygina Tasya Kamila

Salisa Ananda Rizqa

Zikiatun Aufa
LATAR BELAKANG
Kebiasaan memakai gurita pada bayi maupun ibu
memang sudah menjadi budaya atau tradisi di
Indonesia . Memakai gurita artinya membungkus perut
ibu maupun bayi dengan kain dan di ikat, cara
pengikataanya pun bermacam-macam ada yang ketat
Our Center

ada yang longgar. Banyak masyarakat memakai gurita


dengan tujuan agar perut ibu dan bayi tidak buncit. Tapi
kebanyakan masyarakat itu sendiri tidak mengetahui
tentang pemakaian gurita yang baik atau tidak pada
bayi maupun ibu.
Kebanyakan masyarakat beranggapan jika tidak
memakai gurita akan berakibat yang tidak diinginkan
pada ibu dan bayi seperti parut buncit, tetapi pemakaian
gurita pada bayi yang terlalu kencang juga dapat
menghambat pernapasan bayi yang tidak diketahui oleh
kebanyakan masyarakat .
Kasus Tentang Tradisi
Penggunaan Gurita pada
Balita
Gurita bayi agar perut tidak kembung dan pusar
tidak bodong. Ini salah satu kebiasaan merawat bayi
yang sebaiknya ditinggalkan. Pasalnya, gurita yang
dililit dan dibebat pada perut bayi justru berbahaya.
Bayi yang baru lahir masih membiasakan diri
bernafas dengan paru-paru. Perut dan otot bayi yang
masih lemah harus bisa leluasa membantu paru-paru
.

memompa udara.

Selain itu juga tidak ada kaitannya antara pusar


bodong dengan pemakaian gurita. Justru ketika tali
pusar yang masih menggantung ditutup gurita, akan
memperlambat prose pengeringannya dan akan
lebih lama terlepas dari pusar bayi. Sama halnya
dengan bedong bayi, bedong yang terlalu kencang
juga tidak baik bagi bayi.
Tradisi memakai gurita pada bayi

Bayi Indonesia biasa memakai kain gurita. Tradisi mempercayai bahwa


bayi yang baru dilahirkan akan lebih sehat bila memakai kain ini. Gurita
adalah selembar kain kecil dengan tali pengikat. Dipakai untuk
membebat bagian perut bayi. Gunanya untuk mencegah masuk angin,
mencegah pusar menjadi bodong, mengecilkan perut, bahkan
melindungi tali pusar yang belum puput.
 
Padahal, semua manfaat itu bukan didapatkan dari pemakaian gurita
pada bayi. Disisi lain, pemakaian gurita malah bisa berakibat fatal dan
membahayakan kesehatan bayi.
Jika pemakaian gurita dibiarkan dan terus dilakukan secara berulang,
bayi akan mengalami gangguan pernapasan yang ditandai dengan:
 
1. Perubahan pada kecepatan atau pola pernapasan,
2. Batuk karena saluran napas yang tertekan kain,
3. Berisiko tersedak,
4. Mendengkur keras,
5. Henti napas yang menyebabkan kulit yang membiru.
Mitos 1: Gurita mencegah perut bayi buncit
Mitos 2: Gurita mencegah pusar bodong
Mitos 3: Gurita mencegah masuk angin
Mitos 4: Gurita menjaga tali pusat yang belum
puput
 
Solusi Pemecahan Kasus Tentang Tradisi Penggunaan Gurita pada Balita

Tidak seperti yang Mama pikirkan, pemakaian gurita malah berdampak pada
beberapa masalah pada bayi antara lain:
 
Iritasi kulit
 Pemakaian gurita malah bisa menyebabkan bayi merasa kepanasan lalu
berkeringat. Jika gurita tidak segera dilepas, keringat yang terkumpul akan
menyebakan iritasai kulit seperti gatal, biang keringat, atau ruam merah. Maklum,
Ma, kulit bayi masih sangat sensitif dan ia belum mampu mengatur suhu
tubuhnya.

Gumoh dan muntah


 Pemakaian gurita yang terlalu ketat membuat perut bayi tertekan, sehingga
setelah bayi minum ASI, risiko gumoh dan muntah akan meningkat karena terjadi
aliran balik makanan yang telah masuk ke dalam lambung.

Sesak napas
Sistem pernapasan bayi yang masih berkembang dan belum sempurna .
menjadikan bayi lebih dominan menggunakan pernapasan perut dibandingkan
perapasan dada. Sehingga ikatan gurita yang terlalu kencang akan berdampak
sesak napas, batuk, tersedak bahan kekurangan oksigen pada bayi.
Kesimpulan

Gurita bayi banyak digunakan karena diyakini bermanfaat untuk


mencegah masuk angin, mengecilkan perut dan juga mencegah
pusar Si Kecil menjadi bodong. Namun, kenyataannya
penggunaan gurita bayi justru dapat membahayakan kesehatan
pada Si Kecil. Sehingga saat ini sudah banyak yang mulai
meninggalkan pemakaian gurita bayi untuk Si Kecil.
Pemakaian gurita bayi memberikan efek yang tidak baik untuk
Si Kecil. Jika Moms beranggapan menggunakan gurita bayi
karena takut perut Si Kecil menjadi besar, hal itu sangat
salah. .Besar kecilnya perut bayi ditentukan oleh ketebalan kulit,
lemak di bawah kulit dan otot perut yang berfungsi menahan
daya dorong isi perut.
SARAN
Pemakaian gurita bayi untuk mengatasi tali pusar yang belum
puput bukanlah cara perawatan yang tepat. Hanya dengan
membiarkannya terlepas sendiri sebenarnya sudah cukup
membantu. Usahakan agar tali pusat tidak basah dan tidak
terkena urin maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci
bersih dengan aliran air dan sabun lalu keringkan dengan kain
bersih. Alih-alih bermanfaat bagi bayi, pemakaian gurita bayi
sebenarnya justru merugikan kesehatannya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai