3.penanganan B3
3.penanganan B3
PENYIMPANAN B3
1
Penanganan bahan kimia berbahaya
Tujuan :
• Mengurangi dan mengendalikan tingkat potensi
bahaya kimia terjadi ditempat kerja.
• Penanggulangan jika terjadi tumpahan atau
tercecernya bahan kimia yang berbahaya dan
mudah terbakar.
• Mencegah dan melindungi aset perusahaan serta
mencegah jatuh korban jika terjadi paparan bahan
kimia berbahaya
TATALAKSANA
PENGELOLAAN B3
• Registrasi oleh penghasil dan pengimpor
• Prosedur notifikasi bagi impor B3 yg terbatas dipergunakan
dan atau pertama kali
• Produsen wajib membuat MSDS
• Pengangkutan menggunakan sarana yang memenuhi
syarat dari instansi yang berwenang
• Penggunaan simbol dan label
• Tempat penyimpanan sesuai syarat teknis dan mempunyai
STD
04/20/22 3
PENGGUNAAN/
PEMANFAATAN B3
• Kaidah penggunaan bahan berdasarkan prinsip K3
• Prosedur penggunaan peralatan kerja
• Kaidah penggunaan bahan berdasarkan MSDS
(merek dagang, rumus kimia B3, jenis B3,
klasifikasi b3, teknik penyimpanan, tata cara bila
terjadi kecelakaan)
04/20/22 4
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA
Pernyataan kehati-hatian
•Pernyataan kehati-hatian berarti pernyataan yang menerangkan tindakan
yang direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan tujuan mengurangi
atau mencegah efek negatif paparan bahan/produk tersebut.
16
Simbol Bahaya / Piktogram
04/20/22 23
PENANGANAN SISA
OFF-SITE B3
• Prosedur pembuangan dan pemusnahan
bahan
• Sarana dan prasarana pembuangan
04/20/22 24
Definisi Penanganan
Merupakan pekerjaan yang
meliputi saja??:
•Pencampuran
•Pengadukan
•Pemanasan
•Pemindahan
Penyimpanan meliputi:
• Sifat fisika
• Sifat kimia
• Bahaya dan akibatnya
Prinsip utama dalam menangani bahan-
bahan kimia
Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan
TD Gas
TL Cair Reaktivitas Toksik
Tekanan Uap Padat Flammable
Suhu Eksplosif
dekomposisi
Berat jenis
PENANGANAN BAHAN KIMIA BERACUN
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur pernapasan :
• Penanganan dalam ruang khusus atau lemari asam.
• Bekerja dengan arah angin dari pekerja ke sumber emisi.
• Ruang kerja berventilasi.
• Memakai alat pelindung masker atau respirator yang tepat.
PENANGANAN BAHAN KIMIA KOROSIF
Apa contohnya?
Upaya apa agar tidak terjadi
interaksi antara bahan dan wadah?
Bisa Bahaya karena :
bila terjadi interaksi antara bahan dan wadah sehingga wadah dapat
mengalami kerusakan yang akhirnya akan terjadi interaksi antar bahan
yang satu dengan yang lain, interaksi dapat menimbulkan bahaya.
50
Penyimpanan gas
Salah satu standard yang bias digunakan adalah NFPA 55, Standard for
the Storage, Use, and Handling of Compressed and Liquefied Gases in
Portable Cylinders, yaitu mensyaratkan pemisahan gas yang mudah
terbakar, tidak bisa terbakar dan oxidizer dengan jarak sekitar 20 ft atau
6.1 m atau dengan dinding tahan api minimum ½ jam atau 30 menit
Penyimpanan bahan cair
Untuk penyimpanan bahan cair baik dalam jumlah
kecil maupun besar, dapat menggunakan NFPA 30,
Flammable and Combustible Liquids Code sedangkan
untuk sistem proteksinya acuannya NFPA 11,
Standard for Low-Expansion Foam.
Tipikal wadah cairan bahan mudah terbakar dalam
bentuk botol, drum dll
dengan maksimum 200 liter.
Bahan-bahan Kimia
“Incompatible”
KET. LABELING:
SIMBOL
LABEL
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3
CONTOH:
TAMPAK DALAM
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya
a. Untuk drum, maksimum ketinggiannya tidak boleh lebih dari 3 meter.
b. Jarak antara overhead sprinkler dengan timbunan paling atas,
minimum 0.5 m.
c. Terdapat jarak antara timbunan barang & dinding gudang Bahan
Berbahaya.
d. Semua drum & kontainer harus disimpan di tempat yg mempunyai
lantai / dasar yg bersifat kedap air sehingga ceceran & bocoran dapat
mengalir ke suatu arah tertentu yg dilengkapi pula dgn penampung.
e. Drum / kontainer harus disimpan di areal yg tertutup / bangu
nan berventilasi utk melindungi dari panas matahari & hujan.
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya
.
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya
i. Drum yg berisi bahan/limbah yg bisa bereaksi harus disimpan
terpisah, untuk mengurangi kemungkinan kebakaran, ledakan,
dan/atau keluarnya gas beracun.
j. Bahan / limbah yg saling tidak sesuai harus disimpan secara
terpisah, tidak dalam satu kemasan & daerah tanggul yg sama.
Artinya, dapat dibuatkan tanggul-tanggul dalam daerah yg
berbeda, dgn syarat bahwa tidak ada kemungkinan lagi bahan /
limbah yg bersangkutan menjadi tercampur dalam bak
penampung tumpahan yg sama.
Penanganan Bahan Kimia
Data Bahan Kimia Berbahaya.
NFPA 49, Hazardous Chemical Data, yang memuat seluruh informasi data bahan
kimia berbahaya. Format informasi data berisi tentang 12 kategori
– Identitas Bahan (Identity)
– Keterangan tentang potensi bahaya (Statement of Hazards)
– Alat Pelindung Diri untuk menanggulangi bahaya (Emergency Response Personal Protective
Equipment)
– Prosedur penanganan tumpahan dan kebocoran (Spill and Leak Procedures)
– Prosedur pemadaman Api (Fire Fighting Procedures)
– Potensi bahaya kesehatan (Health Hazards)
– Potensi bahaya kebakarandan ledakan (Fire and Explosion Hazards)
– Potensi bahan ketidaksatabilan dan kemudahan bereaksi (Instability and Reactivity Hazards)
– Petunjuk penyimpanan (Storage Recornmendations)
– Container dalam pengangkutan (Usual Shipping Containers)
– Sifat phisik (Physical Properties)
– Klasifikasi kelompok peralatan listrik (Electrical Equipment Group Classification )
Program Pengendalian terhadap resiko
bahaya
• segi makro, unsur lingkungan luar :
– Pemerintah, : kebijaksanaan pemerintahan yang menyangkut kebijakan
hukum seperti undang-undang & peraturan-peraturan tentang
penanganan, pengangkutan dan penampungan bahan kimia yang
mudah terbakar dan meledak, pengawasan dalam pelaksanaannya
serta sangsi hukumnya.
– instistusi yang mempunyai perhatian untuk melindungi masyarakat dan
industri terhadap dampak penggunaan bahan kimia, seperti standarisasi
dil.
• Segi mikro, yaitu program penegendalian resiko dari industri yang
memproses, mengangkut dan menyimpan bahan kimia
Program Pengendalian terhadap resiko
bahaya
• Pemilihan bahan kimia yang mempunyai resiko terendah
• Memenuhi standard persyaratan dalam penanganan, pengoperasian,
pengangkutan & penyimpanan bahan kimia
• Pemasangan peralatan dan sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif
seperti pemasangan sistem penanggulangan kebakarandan ledakan,
sistem deteksi kebakaran
• Pembuatan prosedur operasi
• Prosedur operasi diantaranya house keeping, prosedur operasi
penanganan dan pemindahan bahan kimia berbahaya
• Program pelatihan bagi pekerja