Anda di halaman 1dari 74

PENGELOLAAN DAN

PENYIMPANAN B3

1
Penanganan bahan kimia berbahaya
Tujuan :
• Mengurangi dan mengendalikan tingkat potensi
bahaya kimia terjadi ditempat kerja.
• Penanggulangan jika terjadi tumpahan atau
tercecernya bahan kimia yang berbahaya dan
mudah terbakar.
• Mencegah dan melindungi aset perusahaan serta
mencegah jatuh korban jika terjadi paparan bahan
kimia berbahaya
TATALAKSANA
PENGELOLAAN B3
• Registrasi oleh penghasil dan pengimpor
• Prosedur notifikasi bagi impor B3 yg terbatas dipergunakan
dan atau pertama kali
• Produsen wajib membuat MSDS
• Pengangkutan menggunakan sarana yang memenuhi
syarat dari instansi yang berwenang
• Penggunaan simbol dan label
• Tempat penyimpanan sesuai syarat teknis dan mempunyai
STD

04/20/22 3
PENGGUNAAN/
PEMANFAATAN B3
• Kaidah penggunaan bahan berdasarkan prinsip K3
• Prosedur penggunaan peralatan kerja
• Kaidah penggunaan bahan berdasarkan MSDS
(merek dagang, rumus kimia B3, jenis B3,
klasifikasi b3, teknik penyimpanan, tata cara bila
terjadi kecelakaan)

04/20/22 4
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA

• Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan


(LDKB) dan Label
• Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
Apa itu LDKB?
• Lembar Data Keselamatan (LDK) / Safety Data Sheet
(SDS) adalah Lembar petunjuk yang berisi informasi
tentang sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis
bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan dan
tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan
darurat dalam penanganan bahan kimia.

Health, Safety, Protection Academy 6


Kriteria Pembuatan LDK/SDS
Lembar Data Keselamatan/LDK (Safety Data Sheet / SDS)
wajib dibuat untuk
bahan kimia sebagai berikut :
i. semua campuran dan senyawa kimia yang memenuhi kriteria GHS untuk
bahaya fisik, kesehatan atau lingkungan.
ii. semua campuran kimia yang mengandung senyawa yang memenuhi kriteria
karsinogenisitas, toksik terhadap reproduksi, toksik terhadap target organ
sasaran spesifik pada konsentrasi yang melebihi batas cut-off.
iii. Campuran kimia yang tidak memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai
bahan berbahaya berdasarkan GHS, tapi ditetapkan oleh pihak berwenang
yang kompeten untuk memiliki LDK/SDS karena mengandung bahan
berbahaya pada konsentrasi tertentu.

Health, Safety, Protection Academy 7


Nilai Batas / Batas Konsentrasi
Lembar Data Keselamatan (LDK)/SDS harus disediakan untuk bahan kimia yang
memiliki bahaya kesehatan atau lingkungan pada nilai batas / batas konsentrasi
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Health, Safety, Protection Academy 8


Perbandingan Format MSDS Menakertrans vs GHS
Sections Format Kepmenaker Format GHS
 
1 Identitas Perusahaan Identitas Perusahaan
2 Komposisi Bahan * Identifikasi Bahaya *
3 Identifikasi Bahaya * Komposisi Bahan *
4 Tindakan P3K Tindakan P3K
5 Tindakan Penanggulangan Kebakaran Tindakan Penanggulangan Kebakaran

6 Tindakan Penanggulangan Kebocoran Tindakan Penanggulangan Kebocoran


dan Tumpahan dan Tumpahan
7 Penyimpanan dan Penanganan Bahan Penyimpanan dan Penanganan Bahan

8 Pengendalian Pemaparan dan APD Pengendalian Pemaparan dan APD

9 Sifat Fisika dan Kimia Sifat Fisika dan Kimia


10 Stabilitas dan Reaktifitas Bahan Stabilitas dan Reaktifitas Bahan

11 Informasi Toksikologi Informasi Toksikologi


12 Informasi Ekologi Informasi Ekologi
13 Pembuangan Limbah Pembuangan Limbah
14 Informasi Untuk Pengangkutan Bahan Informasi Untuk Pengangkutan Bahan

15 Informasi Perundang-undangan Informasi Perundang-undangan

16 Informasi Lain Informasi Lain


9
Pelabelan
Pemberian tanda/label berupa gambar/simbol, huruf/tulisan,
kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang
disertakan pada bahan kimia, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan bahan
berbahaya, sebagai keterangan atau penjelasan yang berisi
nama sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi/berat
netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya,
petunjuk pertolongan pertama pada kecelakaan.

Health, Safety, Protection Academy 10


Persyaratan Label
• Mudah terbaca
• Terlihat jelas
• Ukuran huruf dan piktogram proposional
• Tidak mudah rusak
• Tidak mudah lepas dari kemasannya
• Tidak mudah pudar karena pengaruh sinar matahari, udara,
air atau lainnya

Health, Safety, Protection Academy 11


Sasaran Informasi Pelabelan
Label disusun sebagai informasi di / kepada :
•Tempat Kerja : Pengusaha dan pekerja harus mengetahui bahaya
khusus dari bahan kimia yang digunakan dan atau yang ditangani di
tempat kerja, seperti halnya informasi tentang tindakan perlindungan
yang spesifik yang diperlukan untuk menghindari efek yang berbahaya
dari bahan tersebut.
•Konsumen : Konsumen umumnya menjadikan label sebagai satu-
satunya sumber informasi, oleh karena itu label harus terperinci dan
relevan dengan penggunaan produk. Informasi yang tersedia hendaknya
lengkap, sederhana dan mudah dipahami oleh konsumen karena
konsumen mengandalkan informasi yang tertera pada label.

Health, Safety, Protection Academy 12


Sasaran Informasi Pelabelan
• Petugas tanggap darurat (Emergency Responders): Untuk
memudahkan respon petugas tanggap darurat maka diperlukan
informasi yang akurat, terperinci dan cukup jelas. Informasi tersebut
dibutuhkan jika terjadi kecelakaan selama transportasi, pada fasilitas
penyimpanan atau di tempat kerja.
• Transportasi: Dalam sektor transportasi pelabelan yang digunakan
tetap mengacu pada UNRTDG (United Nation Recommendation on
The Transport of Dangerous Goods), ketentuan GHS hanya
digunakan jika terdapat kelas bahaya yang tidak tercakup dalam UN-
RTDG.

Health, Safety, Protection Academy 13


Unsur-Unsur Pelabelan
Unsur-unsur pelabelan merupakan jenis-jenis informasi yang wajib
tertera pada label GHS adalah sebagai berikut :

Kata sinyal / Signal Word:


•Kata sinyal berarti kata yang digunakan untuk menandai tingkatan
bahaya dan mengingatkan pembaca terhadap potensi bahaya. Kata
sinyal yang digunakan pada GHS adalah “Bahaya” dan “Awas”.
“Bahaya” digunakan untuk kategori bahaya yang semakin serius (yaitu
utamanya untuk katagori bahaya 1 dan 2), sedangkan kata-kata “Awas”
digunakan untuk tingkat bahaya yang kurang serius.

Health, Safety, Protection Academy 14


Unsur-Unsur Pelabelan
Pernyataan bahaya (Hazard Statement)
•Pernyataan bahaya berarti pernyataan yang diperuntukkan bagi kategori
dan kelas bahaya yang menerangkan sifat bahaya dari bahan tersebut.

Simbol bahaya / Piktogram


•Akan dijelaskan secara rinci pada bagian II.3.

Pernyataan kehati-hatian
•Pernyataan kehati-hatian berarti pernyataan yang menerangkan tindakan
yang direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan tujuan mengurangi
atau mencegah efek negatif paparan bahan/produk tersebut.

Health, Safety, Protection Academy 15


Unsur-Unsur Pelabelan
Identitas produk
•Identitas produk yang digunakan pada label GHS harus sesuai dengan yang tercantum pada
LDK / SDS.
•Identitas produk harus meliputi nama kimia dari bahan tersebut. Untuk campuran harus
dicantumkan identitas kimia dari semua unsur yang mempunyai potensi bahaya.
•Apabila suatu senyawa atau campuran kimia secara khusus disuplai untuk penggunaan di
tempat kerja maka pihak berwenang yang kompeten dapat memberikan kebebasan pada
pemasok/produsen untuk memilih apakah identitas kimia akan dicantumkan pada label atau
LDK / SDS.
•Apabila pihak yang berwenang menetapkan unsur yang terkandung dalam produk merupakan
Confidential Bussiness Information (CBI) / Informasi Bisnis Rahasia, maka identitas unsur
tersebut tidak perlu dicantumkan pada label.
Identitas pemasok
•Nama, nomor telepon dan alamat pemasok atau produsen senyawa atau campuran kimia harus
dicantumkan pada label.

16
Simbol Bahaya / Piktogram

Health, Safety, Protection Academy 17


Jenis dan Makna Piktogram

Health, Safety, Protection Academy 18


Jenis dan Makna Piktogram

Health, Safety, Protection Academy 19


Jenis dan Makna Piktogram

Health, Safety, Protection Academy 20


Contoh Label GHS untuk Bahan Kimia dengan Kategori
Cairan Mudah Menyala

Health, Safety, Protection Academy 21


Pemasangan label B3
Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus
terlihat dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang
akan dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh
pemasangan simbol dan label pada kemasan/wadah

Health, Safety, Protection Academy 22


PENANGANAN B3

• Faktor-faktor dalam penyimpanan B3 (temperatur,


kelembaban, interaksi dengan wadah, interaksi
antar bahan)
• Persyaratan teknis penyimpanan
• Sarana dan prasarana penyimpanan
(pencahayaan, sirkulasi udara - exhaust fan,
pendingin, termometer, higrometer..)

04/20/22 23
PENANGANAN SISA
OFF-SITE B3
• Prosedur pembuangan dan pemusnahan
bahan
• Sarana dan prasarana pembuangan

04/20/22 24
Definisi Penanganan
Merupakan pekerjaan yang
meliputi saja??:

•Pencampuran

•Pengadukan
•Pemanasan
•Pemindahan
Penyimpanan meliputi:

• Penyimpanan bahan baku


• Penyimpanan produk kimia
Pengetahuan dasar apa yang diperlukan untuk menangani
bahan kimia dengan baik?

• Sifat fisika
• Sifat kimia
• Bahaya dan akibatnya
Prinsip utama dalam menangani bahan-
bahan kimia

“Think before doing”


Apa maksudnya??

Maksudnya : sebelum mencampur, mereaksikan


atau memindahkan suatu bahan kimia perlu
dipikirkan kemungkinan apa yang terjadi akibat
tindakan tersebut.
Informasi yang diperlukan dalam
penanganan bahan-bahan kimia

Nama dan Sifat fisik Wujud fisik Sifat kimia Sifat bahaya
formula
bahan

TD Gas
TL Cair Reaktivitas Toksik
Tekanan Uap Padat Flammable
Suhu Eksplosif
dekomposisi
Berat jenis
PENANGANAN BAHAN KIMIA BERACUN
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur pernapasan :
• Penanganan dalam ruang khusus atau lemari asam.
• Bekerja dengan arah angin dari pekerja ke sumber emisi.
• Ruang kerja berventilasi.
• Memakai alat pelindung masker atau respirator yang tepat.
PENANGANAN BAHAN KIMIA KOROSIF

Cara menghindari bahan kimia masuk jalur kulit:


• Penanganan bahan dengan memakai sarung tangan atau
gloves, pelindung muka dan badan.
BAGAIMANA??
Cara menghindari bahan kimia masuk jalur Mulut:

•Tidak makan, minum dan


merokok dalam ruang kerja.

•Tidak menyimpan makanan dan


minuman berdekatan dengan bahan
beracun atau korosif.
BAGAIMANA??
Penanganan bahan mudah terbakar
• Pisahkan tiga unsur: bahan mudah terbakar, O2, dan
Sumber Panas
Potensi bahaya gas
• jika wadah penampung gas terkena paparan panas
maka suhu gas meningkat dan tekanan akan
meningkat terus, jika jika tekanan gas lebih besar
dari kekuatan konstruksi tanki atau tabung maka
terjadi dekonstruksi atau pecah menimbulkan
Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion atau
BLEVE.
• Kebocoran pada tabung/tanki dan jika terdapat
sumber panas akan terjadi kebakaran/ledakan
BAGAIMANA ??
PENANGANAN BAHAN kimia reaktif
• Jauh dari sumber panas atau sinar matahari.
• Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas.
• hindari Pengangkutan yang menimbulkan benturan.
• Penanganan harus memakai alat pelindung: kaca mata,
pelindung muka dan badan, sarung tangan.

• Harus ada alat pemadam kebakaran.


PENYIMPANAN BAHAN

Cara penyimpanan didasarkan atas:


• Sifat-sifat dari bahan-bahan kimia.
• Reaksi akibat INTERAKSI bahan kimia dalam
penyimpanan.
Interaksi selama penyimpanan

Interaksi antara Interaksi antara Interaksi antara


bahan -lingkungan bahan -wadah bahan -bahan
Interaksi antara
bahan -lingkungan

Bahan-sumber panas Bahan-uap air/air


Mengapa bahaya? Mengapa bahaya?

Contoh: pelarut organik Contoh: senyawa hidrida,


dan peroksida logam alkali, sulfat pekat

Upaya apa yang harus dilakukan???


Sumber panas berbahaya:
karena panas dapat menginisiasi terjadinya kebakaran yaitu
mengaktifkan oksigen ( membuat oksigen jadi radikal sehingga reaktif)

Air/uap air bahaya karena:


air dapat diserap oleh bahan-bahan kimia dimana reaksi penyerapan
atau hidrasi bersifat eksotermis atau menghasilkan panas, selanjutnya
panas tersebut akan menginisiasi dan atau dapat mempercepat reaksi.
Interaksi antara
bahan-wadah

Mengapa berbahaya? Apa bahayanya?

Apa contohnya?
Upaya apa agar tidak terjadi
interaksi antara bahan dan wadah?
Bisa Bahaya karena :
bila terjadi interaksi antara bahan dan wadah sehingga wadah dapat
mengalami kerusakan yang akhirnya akan terjadi interaksi antar bahan
yang satu dengan yang lain, interaksi dapat menimbulkan bahaya.

Bahaya yang mungkin:


senyawa beracun atau bahan mudah terbakar.
Contoh Bahan:
bahan kimia sangat korosif: asam sulfat, asam klorida, asam
asetat, Natrium hidroksida.
Upaya yang dilakukan:
Pilih wadah yang tepat.
Contoh air raja:
air raja itu apa?
Wadahnya terbat dari bahan apa? Kaca atau plastik?
Interaksi Antar Bahan
(Reaktifitas Kimia)

Bahan yang bagaimana yang berinteraksi


dan menimbulkan bahaya ???
SYARAT PENYIMPANAN
Bahan mudah terbakar
Syarat penyimpanan:
• Suhu dingin

• Jauhkan dari sumber api

•Tersedia alat pemadam kebakaran


Bahan mudah meledak
Syarat penyimpanan:

Ruang dingin dan berventilasi

Jauhkan dari sumber panas

Hindarkan dari gesekan atau tumbukan


mekanis
Bahan oksidator
Syarat penyimpanan

•Ruang dingin dan berventilasi

•Jauhkan dari sumber panas

•Jauhkan dari bahan mudah terbakar


atau reduktor. Bagaimana peranan
pemadam kebakaran?
Bahan reaktif terhadap air
syarat penyimpanan

• Ruang dingin dan berventilasi

• Jauhkan dari sumber panas

• Bangunan kedap air


• Tersedia pemadam kebakaran
tanpa air (CO2, Halon, Dry powder)
Bahan reaktif terhadap asam
syarat penyimpanan

•Ruang dingin dan berventilasi

•Jauhkan dari sumber panas

•Tersedia pemadam kebakaran


tanpa air (CO2, Halon, Dry powder)
Bahan beracun

•Ruang dingin dan berventilasi

•Disimpan terpisah dari bahan-bahan


yang mungkin bereaksi

•Disediakan alat pelindung diri, pakaian


kerja, masker dan gloves
Bahan korosif

•Ruang dingin dan berventilasi

•Disimpan terpisah dari bahan-bahan


beracun

•Wadah tertutup dan beretiket


•Disediakan alat pelindung diri, pakaian
kerja, kaca mata dan gloves
Gas bertekanan

•Disimpan tegak dan


terikat
•Ruangan dingin dan
tidak terkena sinar
matahari langsung

•Jauh dari sumber


panas
•Jauh dari bahan korosif
yang dapat merusak kran
Penyimpanan Tabung Gas Bertekanan

Ketentuan Penyimpanan Tabung Gas Bertekanan. :


•Tabung gas diamankan dgn gunakan rantai/sabuk yg layak diatas bag. tengah, tetapi dibawah bahu (kurang lebih
2/3 tinggi tabung).
•Utk tabung yg tingginya kurang dari ½ m, dapat diamankan dgn stands .
•Tabung tidak boleh diletakkan di area yg mungkin tergenang air.
•Suhu ruangan / tabung silinder dijaga agar tidak melebihi 50°C.
•Tabung akan melepaskan isinya melalui perangkat pengaman (rupture device) di suhu 65°C, sedangkan silinder
kecil yg tidak dilengkapi pengaman dapat meledak.
•Tabung tdk boleh ditempatkan di pintu keluar/masuk.
•Harus disimpan di dalam area berventilasi baik
•Tdk boleh disimpan di area lembab/dekat bahan kimia yg korosif.
•Harus disimpan dgn posisi berdiri tegak.
•Katup pengaman hrs dilindungi oleh penutup (cap) jika tidak dipakai.
•Tabung O2/gas oksidasi, disimpan terpisah dari bahan yg mudah terbakar.
•Jarak min. 6 m, / dipisahkan oleh dinding tahan api setinggi min. 1,5 m & tahan api selama kurang lebih 30 menit.
•Harus disimpan secara teratur, sistem FIFO.(First In First Out)

50
Penyimpanan gas
Salah satu standard yang bias digunakan adalah NFPA 55, Standard for
the Storage, Use, and Handling of Compressed and Liquefied Gases in
Portable Cylinders, yaitu mensyaratkan pemisahan gas yang mudah
terbakar, tidak bisa terbakar dan oxidizer dengan jarak sekitar 20 ft atau
6.1 m atau dengan dinding tahan api minimum ½ jam atau 30 menit
Penyimpanan bahan cair
Untuk penyimpanan bahan cair baik dalam jumlah
kecil maupun besar, dapat menggunakan NFPA 30,
Flammable and Combustible Liquids Code sedangkan
untuk sistem proteksinya acuannya NFPA 11,
Standard for Low-Expansion Foam.
Tipikal wadah cairan bahan mudah terbakar dalam
bentuk botol, drum dll
dengan maksimum 200 liter.
Bahan-bahan Kimia
“Incompatible”

Yaitu bahan-bahanyang dalam penyimpanannya tidak


boleh bercampur seperti asam dengan basa atau zat
beracun dan bahan mudah terbakar dengan oksidator
Tabel bahan – bahan kimia incompatible dan menghasilkan racun
bila dicampur

Kelompok A Kelompok B Bahaya yang timbul bila


dicampur

1. Sianida 1. Asam 1. Asam sianida


2. Hipoklorit 2. Asam 2. KLor dan asam
hipoklorit
3. Nitrat 3. Asam sulfat 3. Nitrogendioksida
4. Asam nitrat 4. Tembaga, 4. Nitrogendioksida
Logam berat
5. Nitrit 5. Asam 5. Nitrogendioksida
(Asap )
6. Asida 6. Asam 6. Hidrgen asida
7. Senyawa 7. Reduktor 7. Arsin
arsenik
8. Sulfida 8. Asam 8. Hidrogen sulfida
Tabel bahan – bahan reaktif bila tercampur
menghasilkan reaksi hebat yang berupa
kebakaran / ledakan
Bahan kimia Hindarkan kotak dengan

1. Ammonium nitrat 1. Bubuk logam, asam, klorat, nitrat, debu


organik
2. Asam asetat 2. Asam kromat, asam nitrat, perklorat,
peroksida, permanganat
3. Karbon aktif 3. Oksidator ( klorat, perklorat, hipoklorit )
4. Asan kromat 4. Asam asetat, gliserin, alkhohol, bahan
kimia, mudah terbakar
5. Cairan mudah terbakar 5. Ammonium nitrat, asam kromat, hidrogen
peroksida, asam nitrat
6. Hidrokarbon ( butana, 6. Fluor, klor, asam kromat, peroksida
benzena, bensin ) 7. Asam sulfat dan asam lainnnya
7. Kalium klorat,
perklorat
8. Kalium permanganat 8. gliserin, etilen glikol, asam sulfat
Batas waktu penyimpanan
Untuk zat-zat tertentu seperti eter, parafin cair, olefin waktu harus
diperhatikan, karena senyawa-senyawa tersebut mudah membentuk
peroksida.

contoh eter : tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun


(harus habis dalam 6 bulan setelah dibuka)

maka ANGKA PEROKSIDA (PR) harus dicek sebelum


bahan digunakan
Teknis Penyimpanan B3
– B3 harus saling cocok (kompatibel)
– Wadah tidak boleh bocor
– Dilakukan pemeriksaan rutin sehari sekali
– Wadah bekas dapat dipakai asal kompatibel
– Adanya penampung sekunder tumpahan
– Adanya pendeteksi kebocoran
– Pemeriksaan rutin terhadap pencegah korosi
– Penyimpanan perblok

Health, Safety, Protection Academy 59


Teknis Penyimpanan B3
– Tumpukan pallet maks 3 lapis jika lebih harus di simpan di dalam rak
– Jarak dengan atap/dinding > 1m
– Tanki penyimpan dilengkapi penampung tumpahan dgn kapasitas >110%
– Bangunan khusus terlindung dari hujan
– Dilengkapi sarana penanggulangan kebakaran
– Dilengkapi sarana pencegahan pencemaran
– Dibatasi aksesnya
– Dipisahkan dari bangunan lain
– Di beri simbol dan label
– Di lengkapi ventilasi
– Berijin
– Wadah tertutup bersimbol dan berlabel

Health, Safety, Protection Academy 60


Teknis penyimpanan B3
– Lantai penyimpanan miring 1% ke arah penampung
tumpahan
– Dilengkapi fasilitas P3K dan komunikasi
– Dilengkapi pintu darurat dan alarm
– Jika bangunan penyimpanan berdampingan
dengan bangunan lain maka harus dilengkapi
tembok tahan api
– Jarak dgn bangunan lain >20m
– Jarak dgn jalan >50m
– Jarak dgn fasum >300m
– Jarak dgn perairan >300m
– Tersedia lab utk fas pengumpul

Health, Safety, Protection Academy 61


Penyimpanan B3

Health, Safety, Protection Academy 62


TEMPAT PENYIMPANAN B3
TEMPAT PENYIMPANAN B3
TEMPAT PENYIMPANAN B3
CONTOH:
Kemasan drum

KET. LABELING:

SIMBOL

LABEL
TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3
CONTOH:
TAMPAK DALAM
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya
a. Untuk drum, maksimum ketinggiannya tidak boleh lebih dari 3 meter.
b. Jarak antara overhead sprinkler dengan timbunan paling atas,
minimum 0.5 m.
c. Terdapat jarak antara timbunan barang & dinding gudang Bahan
Berbahaya.
d. Semua drum & kontainer harus disimpan di tempat yg mempunyai
lantai / dasar yg bersifat kedap air sehingga ceceran & bocoran dapat
mengalir ke suatu arah tertentu yg dilengkapi pula dgn penampung.
e. Drum / kontainer harus disimpan di areal yg tertutup / bangu
nan berventilasi utk melindungi dari panas matahari & hujan.
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya

f. Drum yg berisi bahan/limbah Bahan Berbahaya. harus selalu


diletakkan dgn posisi berdiri (dgn tutup berada di atas).
g. Penyimpanan drum harus dilakukan dgn memberi alas papan
(pallet), utk memudahkan pemindahan & pemerik saan
kebocoran. Pallet penyimpanan harus dibuat sede mikian rupa
sehingga dapat dilakukan pemeriksaaan satu per satu terhadap
drum/kemasan dgn baik & jika terjadi kecelakaan dapat segera
ditangani.
h. Tinggi penumpukan kemasan harus mempertimbangkan kesta
bilan tumpukan & kekuatan kemasan. Jika kemasan berupa
drum (isi + 205 liter), maka tumpukan maksimum adalah 3 drum
& jika lebih harus menggunakan sistem rak penyimpanan.
(Limiting factor di sini adalah kekuatan dari pallet kayu).

.
Tata Letak dan Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya
i. Drum yg berisi bahan/limbah yg bisa bereaksi harus disimpan
terpisah, untuk mengurangi kemungkinan kebakaran, ledakan,
dan/atau keluarnya gas beracun.
j. Bahan / limbah yg saling tidak sesuai harus disimpan secara
terpisah, tidak dalam satu kemasan & daerah tanggul yg sama.
Artinya, dapat dibuatkan tanggul-tanggul dalam daerah yg
berbeda, dgn syarat bahwa tidak ada kemungkinan lagi bahan /
limbah yg bersangkutan menjadi tercampur dalam bak
penampung tumpahan yg sama.
Penanganan Bahan Kimia
Data Bahan Kimia Berbahaya.
NFPA 49, Hazardous Chemical Data, yang memuat seluruh informasi data bahan
kimia berbahaya. Format informasi data berisi tentang 12 kategori
– Identitas Bahan (Identity)
– Keterangan tentang potensi bahaya (Statement of Hazards)
– Alat Pelindung Diri untuk menanggulangi bahaya (Emergency Response Personal Protective
Equipment)
– Prosedur penanganan tumpahan dan kebocoran (Spill and Leak Procedures)
– Prosedur pemadaman Api (Fire Fighting Procedures)
– Potensi bahaya kesehatan (Health Hazards)
– Potensi bahaya kebakarandan ledakan (Fire and Explosion Hazards)
– Potensi bahan ketidaksatabilan dan kemudahan bereaksi (Instability and Reactivity Hazards)
– Petunjuk penyimpanan (Storage Recornmendations)
– Container dalam pengangkutan (Usual Shipping Containers)
– Sifat phisik (Physical Properties)
– Klasifikasi kelompok peralatan listrik (Electrical Equipment Group Classification )
 
Program Pengendalian terhadap resiko
bahaya
• segi makro, unsur lingkungan luar :
– Pemerintah, : kebijaksanaan pemerintahan yang menyangkut kebijakan
hukum seperti undang­-undang & peraturan-peraturan tentang
penanganan, pengangkutan dan penampungan bahan kimia yang
mudah terbakar dan meledak, pengawasan dalam pelaksanaannya
serta sangsi hukumnya.
– instistusi yang mempunyai perhatian untuk melindungi masyarakat dan
industri terhadap dampak penggunaan bahan kimia, seperti standarisasi
dil.
• Segi mikro, yaitu program penegendalian resiko dari industri yang
memproses, mengangkut dan menyimpan bahan kimia
Program Pengendalian terhadap resiko
bahaya
• Pemilihan bahan kimia yang mempunyai resiko terendah
• Memenuhi standard persyaratan dalam penanganan, pengoperasian,
pengangkutan & penyimpanan bahan kimia
• Pemasangan peralatan dan sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif
seperti pemasangan sistem penanggulangan kebakarandan ledakan,
sistem deteksi kebakaran
• Pembuatan prosedur operasi
• Prosedur operasi diantaranya house keeping, prosedur operasi
penanganan dan pemindahan bahan kimia berbahaya
• Program pelatihan bagi pekerja

Anda mungkin juga menyukai