BRONKOSKOPI

Sudarto
Divisi Pulmonologi Dept. Penyakit Dalam RSMH Palembang
AIRWAY ANATOMY
 Bronkoskopi : merupakan tindakan diagnostik

invasif semi operatif untuk menilai saluran nafas

 Gustav Killian  bronkoskopi rigid

 Ikeda  bronkoskopi serat optik

 ORIGINS
 Until the 1980’s, only rigid instruments were
widely used
 Multiple generations of adult and pediatric
flexible bronchoscopes now
 Widely used in adult and pediatric pulmonary
medicine now
 RIGID BRONCHOSCOPY

 Procedure oriented
 Foreign body removal
 Biopsies
 Granuloma/polyp removal
 Stent placement
FLEXIBLE BRONCHOCSOPY
 Examination of the entire respiratory
anatomy, nose to bronchi
 Minor impact on anatomy

 Able to pass through an endotracheal

tube or tracheostomy tube
Fiberoptic bronchoscope
2.8mm diameter
 INDIKASI
 Diaknostik
- Batuk yg tidak jelas sebabnya
- Batuk darah
- Mengi setempat
- Sitologi sputum
- Kelainan rontgen
- Fistula trakea esofagus
- Cedera saluran nafas
- Aspirasi cairan lambung
 Terapeutik
- Mengeluarkan benda asing
- Membersihkan saluran nafas
(sputum, abses)
- Mengeluarkan sisa makanan
- Pengangkatan tumor jinak
- Pemasangan stent
 KONTRA INDIKASI

 Tidak ada kontra indikasi mutlak

 PERSIAPAN
 Surat persetujuan keluarga
 Masa perdarahan dan masa pembekuan
 Puasa
 Premedikasi dengan SA (15 – 30 mnt sebelum
tindakan)  utk mengurangi produksi sekret
dan refleks vagal
 Anatesi topikal / umum
 KOMPLIKASI

 Anastesi topikal dpt menurunkan faal paru

 Anastesi topikal dapat menimbulkan kejang

 Perdarahan dan ruptur

 Masuknya bronkoskopi menurunkan faal paru

TECHNIQUE
THANK YOU