Anda di halaman 1dari 43

X

1 IDENTITAS PROGRAM

2 TADARUS

3 MATERI POKOK

4 EVALUASI
ِ ‫الر ِح‬
‫يم‬ َّ ‫ِس ِم اللَّ ِه‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ْ‫ب‬
ASPEK FIKIH

STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG
PENGURUSAN JENAZAH

KOMPETENSI DASAR:
1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH

1
‫ك َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير (‪ )1‬الَّ ِذي َخلَ َق‬ ‫َتبَ َار َك الَّ ِذي بِيَ ِد ِه ال ُْم ْل ُ‬
‫ور (‪)2‬‬ ‫ِ‬ ‫َأ‬ ‫ِ‬
‫ْحيَا َة لَْ َ ْ ْ ْ َ ُ َ َ ً َ ُ َ َ ُ َ ُ‬
‫ف‬
‫ُ‬ ‫غ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫يز‬ ‫ز‬ ‫ْع‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫َأح‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ي‬
‫ُّ‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫و‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ت َوال َ‬ ‫ال َْم ْو َ‬
‫ت‬‫الر ْحم ِن ِمن َت َفاو ٍ‬ ‫ِ‬
‫ْق‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫ى‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ِ‬
‫ط‬ ‫ات‬‫ٍ‬ ‫و‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫َ ْ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ َ َ‬ ‫ً‬ ‫ال َ َ َ ْ َ َ َ َ‬
‫م‬ ‫س‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
‫ب‬ ‫فَار ِج ِع الْبصر هل َترى ِمن فُطُو ٍر (‪ )3‬ثُ َّم ار ِج ِع الْبصر َك َّرَتي ِن ي ْن َقلِ‬
‫َ ََ ْ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ َ ْ َ ْ‬ ‫ْ‬
‫يح‬ ‫صابِ‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ُّ‬
‫الد‬ ‫اء‬ ‫م‬ ‫الس‬
‫َّ‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ي‬
‫َّ‬ ‫ز‬
‫َ‬ ‫د‬‫ْ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫)‬ ‫(‬ ‫ير‬ ‫س‬‫ِ‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ًئ‬ ‫ِ‬
‫اس‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ِإ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫‪4‬‬
‫َ َ َ ٌ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬
‫ين‬ ‫ذ‬‫الس ِعي ِر (‪ )5‬ولِلَّ ِ‬ ‫َّ‬ ‫اب‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ت‬‫ع‬‫ْ‬ ‫َأ‬‫و‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫لشي ِ‬
‫اط‬ ‫َّ‬ ‫وجعلْناها رجوما لِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ُْ َ َ‬ ‫َ ََ َ َ ُ ُ ً َ‬
‫ص ُير (‪[ )6‬الملك‪]6-1/‬‬ ‫َك َفروا بِربِّ ِهم َع َذاب ج َهنَّم وبِْئس الْم ِ‬
‫ُ َ ََ َ َ‬ ‫ُ َ ْ‬
Peta Konsep : Perawatan Jenazah
A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR

1. Takziah
Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal
dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib,
apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.

Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah


dimakamkan, agar dapat membantu mengurus
jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan
jenazah ke makam.
Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga
dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:

‫ َم ْن َش ِه َد‬:‫صلَّي اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ُ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ِ ‫َعن َأبِي ُهرير َة ر‬
َ َ‫ض َي اهللُ َع ْنهُ ق‬ َ َْ َ ْ ْ
ِ َ‫ط ومن َش ِه َد َه ا حتَّي تُدفَن َفلَهُ قِيراط‬
‫ان ْقي َل‬ ٌ ‫ر‬ ‫ي‬ِ‫اْلجنَ َازةَ حتَّي يص لِّي َعلَيه ا َفلَهُ ق‬
َْ َ َ ُ َ
َْ َ َ ْ ََ َْ َ
)‫لجَبلَْي ِن اْ َلع ِظ ْي َم ْي ِن (متفق عليه‬ ‫ا‬
ْ ‫ل‬ ‫ث‬
ْ ِ ‫ال‬
‫م‬ َ ‫ق‬
َ ِ ‫ان يارسو َل‬
‫اهلل‬ ِ َ‫وما اْ ِلقيراط‬
َ ُ ُْ َ َ َْ ََ
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Adab Bertakziah
Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena
Allah SWT.
Berpakaian yang sopan dan menutup aurat
Bersikap dan bertingkah laku yang baik
Berdo’a agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati
oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling
baik ialah dengan jalan menyalatkannya
Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah
agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.
Memberikan bantuan seperlunya
Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah
A. TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR

2. Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah
SAW bersabda:
)‫ت (رواه مسلم‬ ِّ َّ ِ َّ ِ
َ َْ ْ ْ ُُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ‫ُزْوا اْل ُقُب ْوَر فَا‬
‫و‬ ‫مل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫و‬‫ك‬‫ذ‬
ْ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena
sesungguhnya ziarah kubur itu ddapat
mengingatkan engkau kepada mati.” (H.R.
Muslim)
ADAB ZIARAH KUBUR

Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena


Allah SWT.
Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat
Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni
kubur dan mendoakan mereka memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.
Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas
makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang
sampah diatas makam.
Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur
B. PERAWATAN JENAZAH

Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah


dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.
 Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan
cara-cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang-orang
Islam yang masih hidup. Artinya, berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya
B. PERAWATAN JENAZAH

Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
 Jenazah itu orang Islam
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit
 Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
 Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali
suami memandikan istri atau sebaliknya, atau
mahramnya.
SABDA RASULULLAH SAW
TENTANG JENAZAH

Artinya:
“Dari “Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memandikan mayat dan dijaganya kepercayaan, tidak
dibukakannya kepada orang lain apa-apa yang dilihat pada
mayat itu, bersihkan ia dari segala dosanya seperti keadaannya
sewaktu dilahirkan oleh ibunya.’ Sabda beliau lagi,’ Hendaklah
yang mengepalainya keluarga terdekat kepada mayat jika
pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja yang
dipandang berhak, karena wara’nya atau karena amanahnya.”
(HR. Ahmad)
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT

 Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang yang


diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah potongan
batang pisang (bantalan)
 Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
 Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)
 Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang,
lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan.
Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
membersihkan gigi dan mulut jenazah.
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT

 Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya


dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan
bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
 Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan
jenazah
B. PERAWATAN JENAZAH
Mengkafani Jenazah
 Maksudnya membungkus jenazah dengan kain kafan.
 Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah bagi
orang-orang Islam yang masih hidup.
 Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
 Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
‫اض فَِا َّن َها َخ ْي ُر ثِيَابِ ُك ْم َو َك ِّف ُن ْوا ِف ْي َها َم ْوتَا ُك ْم‬
ِ َ‫س ْوا ِم ْن ثِيَابِ ُك ُم اْ َلبي‬
ُ
ِ‫اْلب‬
Artinya: )‫(رواه الترمذي‬
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
Juga Rasulullah SAW bersabda,
“janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal
untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera
hancur,” (HR. Abu Daud)
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH

a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan


selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya.
Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang
tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya.
untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar
kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung
(cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh
tubuhnya.
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH

b. Cara memakaikan kain kafan:


 Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
 Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-
haruman.
 Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah
disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan
kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya
diluruskan kebawah.
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH

b. Cara memakaikan kain kafan:


 Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah,
pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
 Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah
disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kaki.
B. PERAWATAN JENAZAH

3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan
dan dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:

‫صلَّي اهللُ َعلَْي ِع َو َسلَّ َم َي ُق ْو ُل َم ِام ْن َر ُج ٍل ُم ْسلِ ٍم‬ ِ ِ َ َ‫اس ق‬


َ ‫ال َسم ْع ُت َر ُس ْو ُل اهلل‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
ِ ِ‫ت َفي ُقوم َعلَي جنَ َازتِِه َأربعو َن رجالً الَي ْش ِر ُكو َن ب‬
‫اهلل َش ْيًئا اِالَّ َش َف َع ُه ُماهللُ ِف ْي ِه‬ ْ ُ ُ َ ُْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ‫يَ ُم ْو‬
)‫(رواه احمد و مسلم‬
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
‘Orang islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh
orang muslim yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat
mereka terhadap jenazah tersebut.”
Syarat-syarat Sah Salat Jenazah

1. Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam,


suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan,
pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
2. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
3. Letak mayat di sbelah kiblat orang yang menyalatkan,
terkecuali kalau salat jenazah dilakukan diatas kubur
atau salat gaib.
Rukun Salat Jenazah

1. Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.


2. Takbir empat kali.
3. Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
4. Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
5. Membaca doa setelah takbir ketiga.
6. Berdoa setelah takbir ke-empat.
ِ ِ
)‫(ها‬
َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ‫(ها) َوالَ َت ْفت‬
‫ه‬‫ل‬
َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬
َ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬
ْ ‫ا‬‫و‬ )‫ا‬‫(ه‬ ‫ه‬
ُ ‫د‬
َ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ْ ‫الله َّم الَتَ ْح ِرْمنَا‬
َ ُ‫َأج َره‬ ُ
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami
dan dia.”
7. Berdiri jika mampu
8. Mengucapkan salam
Bunyi doa setelah takbir ketiga:

‫(ها) َوَأ ْك ِر ْم ُن ُزلَ ُه‬ ‫ه‬ ‫ن‬


ْ ‫ع‬
َ ‫ف‬ُ ‫ع‬ْ ‫ا‬ ‫و‬ )‫ا‬ ‫(ه‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫اف‬ ‫ع‬
َ ‫و‬ )‫ا‬ ‫(ه‬ ‫ه‬ ‫م‬‫ارح‬ ‫و‬ )َ‫ا‬ ‫(ه‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫غ‬
ْ ‫ا‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬ِ َّ
‫اَلل‬
َ ُ َ َ َ َ َُْ َ ُ ْ
‫(ها) ِم َن‬ ِ ‫(ها) وو ِّسع م ْد َخلَهُ (ها) وا ْغ ِس ْلهُ (ها) بِم ٍاء و َث ْل ٍج وبر ٍد و َن ِّق‬
‫ه‬
َ َ َْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ
‫(ها) َد ًارا َخ ْي ًرا َم ْن‬ ‫ْه‬
‫ل‬ ِ
‫د‬ ‫َأب‬ ‫و‬ ‫س‬ِ ‫ن‬
َ َّ
‫الد‬ ‫ن‬ ِ ‫اْل َخطَايا َكماين َّقي الثَّوب اْالَبيض‬
‫م‬
َ ُ َْ َ ُ َْ ُ ْ َُ َ َ
‫اب النَّا ِر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ ً ْ َ ً ْ َ َ ‫َد ِار‬
‫ذ‬
َ ‫ع‬ ‫و‬ ِ
‫ر‬ ‫ب‬‫ق‬َ ‫ل‬‫ا‬
ْ ‫ة‬
َ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫ف‬ )‫ا‬ ‫(ه‬ ‫ه‬ ‫ق‬ ‫و‬ )‫ا‬ ‫(ه‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫َأه‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫َأه‬ ‫و‬ )‫ا‬ ‫(ه‬ ‫ه‬
Artinya:
)‫مسلم‬ ‫(رواه‬
“Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan luaskanlah
tempat kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah
ia dari dosa, sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah
rumahnya dengan rumah yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan
gantilah kaum keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya
dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka” (HR. Muslim)
Sunah-sunah Salat Jenazah

1. Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir.


Sabda Rasulullah SAW:

‫صلَّي اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َكا َن ْيرفَ ُع يَ َديِْه َعلَي ُك ِّل‬ َّ


‫ن‬‫َأ‬
َ ُ َ َ ْ ‫َع‬
‫ه‬ ‫ر‬ ‫م‬‫ع‬
ُ ِ
‫ن‬ ‫اب‬ ِ
‫ن‬
)‫ات اْجلَنَ َاز ِاة (رواه البيهقي‬ ِ ‫تَ ْكبِير‬
َْ
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW
mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir salat
jenazah (HR. al-Baihaqy)
2. Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat
3. Membaca Ta’awuz
Beberapa Hal tentang Salat Jenazah

1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi


sebaiknya secara berjama’ah.
2. Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
3. Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat,
perhatikanlah hal-hal berikut:
a. Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan
posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur
keselatan.
b. Bila jenazahny alaki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar
denganbagian tengah jenazah
Beberapa Hal tentang Salat Jenazah

c. Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dab wanita, maka cara
menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan
jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
d. Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana
tercantum dalam rukun salat.

4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah,
kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris
dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Menguburkan Jenazah

Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan.


Hukum penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas
orang Islam yang masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda
Rasulullah SAW:

‫ك فَ َشٌّر‬ِ‫ُأس ِرعوا بِاْجلنز ِة فَاِ ْن َكانَت صاحِل ةً َقَّربتمو َنها اِيَل اْخل ِ واِ ْن َكانَت ًغير َذل‬
َ َْ ْ َ ‫َرْي‬ َ ْ ُ ُْ َ َ ْ َ ََ ْ ُ ْ
)‫ضعُ ْونَ َها َعلَي ِرقَابِ ُك ْم (رواه اجلماعة‬ َ َ‫ت‬
Artinya:
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang
saleh, ia akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika
ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan
kejelelakan dari pundak-pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN

 Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara
kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan
panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian
dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN

 Tata Cara Penguburan Jenazah


Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan)
diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun
kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas menghadap jenazah.
Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah
tersebut dan menyerahkan kepada tiga laki-laki yang berdiri di
lubang kubur.
kemudian jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat
dengan posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN

Tata Cara Penguburan Jenazah


Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca:

ِ ‫يملَّ ِة رسوِل‬
‫اهلل‬ ِ ‫بِس ِم‬
ِ َ‫اهلل وعل‬
ُْ َ ََ ْ
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat,
jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN

 Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman


1. Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain
2. Meninggikan kubur sekadarnya
3. Menandai kubur dengan batu atau kayu
4. Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah
5. Menyiram kubur dengan air
6. Mendoakan mayat
1. Memandikan jenazah lebih utama bila dilakukan oleh ....
a. Ustaz atau Ulama

b. tetangga dekat

c. sahabat karib

d. Mahramnya

e. petugas (modin)
2. Yang tidak harus kita lakukan saat memandikan
jenazah adalah ....
a. mayat diletakkan di tempat yang tinggi dan terlindung
b. mayat harus tertutup auratnya
c. menekan perut mayat pelan-pelan agar kotoran keluar
d. mayat dimandikan dengan air hangat
e. meratakan air ke seluruh tubuh mayat
3. Seorang wanita meninggal dunia dan di kampung itu
tidak ada seorang pun wanita, kecuali beberapa lelaki
yang bukan mahramnya. Maka, proses memandikan
mayat adalah ……….
a. tidak dimandikan
b. ditayamumkan
c. langsung dikafani
d. dimandikan lelaki karena darurat
e. dimandikan lelaki dengan sarung tangan
4. Salah satu etika bertakziah kepada orang yang
dirundung kesedihan adalah ....
a. mengadakan acara hiburan untuk menghilangkan
kesedihan
b.menyampaikan informasi tentang keburukan si jenazah
c. bertakziah dengan memohon dan meminta sesuatu
kepada jenazah
d. menyampaikan doa untuk orang yang meninggal dunia

e. menganjurkan keluarga jenazah utk mengadakan pesta


5. Dibawah ini merukan hal yang harus dilakukan dalam
proses perawatan jenazah kecuali….

a. memandikan

b. mengubur

c. mengafani

d. menziarahi.
e. menyalatkan
6. Saat neneknya meninggal, Yudha bergegas mencari kain
kafan untuk neneknya itu. Saat ditanya petugas, “Berapa
lembar kain yang kamu butuhkan Yudha menjawabnya
dengan tegas…….
a. tiga
b. lima
c. tujuh
d. empat
e. enam
7. Doni ikut menyalatkan jenazah Pak Bagus Setelah takbir
ke-2, ia membaca ....
a. Takbiratul Ihram
b. Doa Iftitah
c. Surah al-Fatihah
d: shalawat Nabi
e. Doa bagi si mati
8. Segera setelah mendengar berita kematian Surya,
sahabatnya di Surabaya, Hasan mengambil air wudlu
dan menshalatkan jenazah Surya di rumahnya, di
jakarta.Shalat yang dilaksanakan oleh Hasan ini biasa
dikenal dengan istilah ....
a. Tahlil
b. doa jenazah
c. Takziah
d. Talqin
e. Shalat Ghaib
9. Ketika memasukkan jenazah ke dalam kubur, Anto
membaca sebaris kalimat yang artinya

a.Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Peny


ayang
b.Dengan nama Allah dan atas ajaran Rasulullah
c. Ya Allah, ampunilah jenazah ini
d. Allah Mahabesar
e. Mahasuci Allah dan segala puji untukNya
10. Hukum Shalat jenazah adalah ....
a. Fardu ‘ain
b. Makruh
c. Fardu Kifayah
d. Wajib
e. Sunah
SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KEMBALI SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Anda mungkin juga menyukai