Anda di halaman 1dari 46

VITAMIN

APA ITU VITAMIN?

• Sekelompok senyawa yang berbeda-beda


• Tidak punya banyak kemiripan baik dari segi struktur maupun fungsi
• Dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil
• Berbeda dengan mineral yang anorganik ataupun dengan senyawa organik
makronutrien
• Sekelompok senyawa berbeda tetapi punya aktivitas yang sama disebut vitamer
VITAMIN LARUT LEMAK
VITAMIN A

Vitamin A

Retinoid Karotenoid
Retinol dan turunannya Pro-vitamin A
VITAMIN A (CONT’D)

Contoh Retinoid
VITAMIN A (CONT’D)

Karotenoid
VITAMIN A (CONT’D)

• Retinol disebut juga akseroftol


• Retinol bebas tidak stabil, lebih umum ditemukan dalam bentuk esternya,
misalnya retinil palmitat
• Banyak dari karotenoid adalah pigmen tumbuhan
• Alfa dan beta karoten adalah prekursor vitamin A pada mamalia
• Likopen bukan provitamin A pada hewan, tapi prekursor karoten pada tumbuhan
VITAMIN A (CONT’D)

• Retinal berikatan dengan protein opsin di retina


• Retinol punya peran dalam pertumbuhan dan perkembangan jaingan
• Kekurangan vitamin A mengakibatkan xeroftalmia
VITAMIN D
VITAMIN D (CONT’D)
• Di kulit, kolekalsiferol disintesis dari 7-dehidrokolesterol dengan bantuan radiasi
UV
• Ergokalsiferol digunakan untuk penambahan nutrisi pada produk makanan
• Fungsi fisiologis utama dari vitamin D adalah memelihara kadar kalsium dalam
plasma
• Kalsitriol, metabolit kolekalsiferol, bertindak seperti hormon steroid, menempel
pada reseptor yang mengatur ekspresi gen
• Kekurangan vitamin D mengakibatkan rakhitis (gagalnya mineralisasi tulang
baru) dan osteomalasia (defektifnya remineralisasi pada tulang dewasa)
VITAMIN E
VITAMIN E (CONT’D)

• Tokoferol bersifat kiral. Ada bentuk D (konfigurasi RRR), ada juga bentuk L
(konfigurasi SRR)
• Tokotrienol punya tambahan tiga ikatan rangkap
VITAMIN E (CONT’D)

• Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan larut lemak di lipoprotein plasma dan


membran sel
• Vitamin E adalah antioksidan fenolik yang efektif memerangkap radikal
VITAMIN E (CONT’D)
• Pada manusia kekurangan vitamin E jarang terjadi
• Cadangan vitamin E dalam jaringan relatif besar
• Jika asupan gizi sangat rendah selama berbulan-bulan atau ada kelainan
metabolik barulah terjadi defisiensi vitamin E
• Jika defisiensi berat vitamin E terjadi, bisa menyebabkan cerebral ataxia,
degenerasi akson, myopati skeletal,
VITAMIN K

• Vitamin K punya cincin 2-metil-1,4-naftokuinon


• Filokuinon punya rantai samping fitil, sedangkan menakuinon punya rantai samping
poliisoprenil
VITAMIN K (CONT’D)

• Fungsi metabolik vitamin K adalah sebagai koenzim reaksi karboksilasi pada


residu glutamat pada protein, menghasilkan γ-karboksiglutamat
• Empat protein yang berperan dalam koagulasi darah (prothrombin dan Faktor
VII, IX, dan X) adalah protein yang dependen vitamin K
• Defisiensi vitamin K akan memperpanjang waktu prothrombin untuk bekerja,
yang akhirnya akan mengakibatkan penyakit hemorrhagik
VITAMIN LARUT AIR
VITAMIN B1
VITAMIN B1(CONT’D)

• Bentuk basa bebas tiamin tidak stabil


• Dua bentuk tiamin yang sering digunakan sebagai bahan pengaya pangan dan
sediaan farmasi: tiamin HCl dan tiamin mononitrat
VITAMIN B1(CONT’D)
• Fungsi metabolik tiamin: sebagai koenzim dalam oksidasi dekarboksilatif piruvat
• Tiamin trifosfat berperan dalam konduksi saraf
• Defisiensi vitamin B1 mengakibatkan beriberi (neuritis perifer kronis), berbiberi
pernicoius akut ( lebih banyak mempengaruhi jantung, tidak banyak neuritis
perifer), dan sindrom Wernicke-Korsakoff (neuritis di sistem saraf pusat)
• Kekurangan vitamin B1 akan mengganggu masuknya piruvat ke dalam siklus
Krebs
• Kekurangan vitamin B1akan mengganggu konversi piruvat menjadi asetil-KoA
VITAMIN B2
VITAMIN B2 (CONT’D)

• Riboflavin punya empat gugus hidroksil


• Punya empat gugus amida
• Riboflavin bisa digunakan untuk pewarna karena warna kuningnya
• Riboflavin berguna untuk pembentukan flavin adenin dinukleotida, suatu
koenzim yang penting untuk reaksi redoks
VITAMIN B2 (CONT’D)

• Defisiensi riboflavin cukup umum tapi tidak ada penyakit khusus akibat kondisi
ini dan biasanya tidak fatal
• Kekurangan riboflavin biasanya ditandai dengan lesi pada bibir atau sudut mulut,
juga dermatitis seborrhoik
NIACIN
NIACIN (CONT’D)
• Niacin penting untuk pembentukan NAD, koenzim yang penting dalam berbagai
reaksi metabolisme redoks
NIACIN (CONT’D)

• NAD dan NADP bisa disintesis dari asam amino tryptophan


• Kekurangan tryptophan dan niacin mengakibatkan penyakit pellagra
• Pellagra ditandai dengan dermatitis yang fotosensitif
VITAMIN B6
VITAMIN B6 (CONT’D)
• Bentuk aktif vitamin B6 adalah piridoksal fosfat
• Piridoksal fosfat banyak terlibat dalam metabolisme asam amino, misalnya
dalam dekarboksilasi asam amino untuk pembentukan neurotransmiter
• Pridoksal fosfat juga berperan sebagai katalis fosforilase glikogen
VITAMIN B6 (CONT’D)
• Defisiensi klinis vitamin B6 jarang terjadi
• Vitamin B6 umum ditemukan pada makanan
• Flora usus dapat mensintesis vitamin B6
• Pengobatan jangka panjang dengan senyawa perangkap karbonil dapat
menimbulkan defisiensi vitamin B6
• Contoh obat yang bisa menimbulkan defisiensi vitamin B6: isoniazid
• Manifestasi klinis defisiensi vitamin B6 yang diinduksi oleh obat: pellagra
FOLAT
FOLAT (CONT’D)
• Fungsi metabolik asam folat adalah sebagai pembawa fragmen satu karbon, baik
dalam katabolisme maupun biosintesis
VITAMIN B12
VITAMIN B12 (CONT’D)

• Tempat ikatan kovalen koordinasi keenam dapat diisi oleh gugus-gugus berikut:
• CN− (cyanocobalamin)
• OH− (hydroxocobalamin) or H2O (aquocobalamin), tergantung pH
• –CH3 (methylcobalamin)
• 5’-deoksi-5’adenosin (adenosylcobalamin)
VITAMIN B12 (CONT’D)

• Pada mamalia, ada tiga enzim yang cobalamine dependent: methionine


synthetase, methylmalonyl CoA mutase, dan leucine aminomutase
VITAMIN B12 (CONT’D)

• Defisiensi asam folat maupun vitamin b12 akan mengakibatkan anemia


megaloblastik (yang beredar dalam tubuh adalah eritrosit yang belum matang)
ASAM PANTOTENAT
ASAM PANTOTENAT (CONT’D)

• Isomer asam pantotenat yang secara alami ada di alam adalah isomer D
• Bentuk asam dari asam pantotenat dan garam natriumnya tidak stabil
• Pantotenol adalah senyawa sintetik yang akan dimetabolisme menjadi asam
pantotenat di dalam tubuh
ASAM PANTOTENAT (CONT’D)

• Asam pantotenat adalah bagian aktif dari koenzim A


ASAM PANTOTENAT (CONT’D)
• Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi
• Asam pantotenat secara luas ditemukan dalam makanan
• Malnutrisi berat bisa mengakibatkan defisiensi asam pantotenat
VITAMIN C
VITAMIN C (CONT’D)
• Isomer yang punya fungsi fisiologis adalah isomer L
• Asam askorbat bisa mengalami oksidasi menjadi radikal monodehidroaskorbat
yang berlanjut menjadi asam dehidroaskorbat. Jika oksidasinya berlanjut lagi
akan dalam suasan asam atau dengan katalis logam transisi, akan teroksidasi
menjadi asam diketogulonat
• Isomer D asam askorbat disebut asam eritorbat. Aktivitas in vivo dan dalam
kultur sel hanya 5% dari isomer D. Tapi secara in vitro dengan enzim yang
dimurnikan, asam eritorbat punya aktivitas kofaktor yang serupa dengan asam
askorbat
VITAMIN C (CONT’D)
VITAMIN C (CONT’D)
• Asam askorbat punya fungsi dalam dua kelas enzim: hidroksilase yang
mengandung tembaga dan hidroksilase yang mengandung besi dan terhubung 2-
oksoglutarat
• Vitamin C juga punya peran sebagai koenzim pada modifikasi pascasintesis
kolagen dan jaringan penghubung lainnya
VITAMIN C (CONT’D)
• Defisiensi vitamin C baru muncul jika terjadi kekurangan secara terus-menerus
selama empat sampai enam bulan
• Penyakit dari kekurangan vitamin C: skorbut
• Skorbut ditandai dengan gusi berdarah dan luka hanya menunjukkan
penyembuhan superfisial jadi mudah terbuka kembali

Anda mungkin juga menyukai