PENGGAMBARAN STRUKTUR KARBOHIDRAT PROYEKSI FISCHER SEKILAS TENTANG PROYEKSI FISCHER
• Garis horizontal menggambarkan ikatan yang keluar dari bidang gambar,
sedangkan garis vertikal menggambarkan ikatan yang masuk ke dalam bidang gambar CONTOH PROYEKSI FISCHER UNTUK GLISERALDEHIDA
Gliseraldehida adalah gula paling sederhana
• Proyeksi Fischer hanya dapat dirotasikan 180°, tidak dapat dirotasikan 90° ataupun 270°. Hanya rotasi 180° yang dapat mempertahankan substituen yang sama yang keluar atau masuk bidang • Rotasi 90° akan menukar gugus yang masuk bidang dengan yang keluar bidang. Oleh karena itu, jika struktur proyeksi Fischer diputar 90°, akan menjadi struktur yang berbeda. Maka dari itu, proyeksi Fischer tidak dapat dirotasi 90° ataupun 270° • Pada proyeksi Fischer dapat juga salah satu gugus dipegang sedangkan tiga gugus lainnya diputar. Hal ini tidak mengubah struktur karena ini hanyalah rotasi bebas pada suatu karbon tetrahedral berporos pada salah satu ikatan. CONTOH PENGGAMBARAN STRUKTUR FISCHER STRUKTUR SIKLIK POLISAKARIDA PROYEKSI HAWORTH PEMBENTUKAN HEMIASETAL/HEMIKETAL
• Reaksi adisi nukleofilik
• Alkohol + aldehid/keton menghasilkan hemiasetal/hemiketal PEMBENTUKAN STRUKTUR SIKLIK GLUKOSA PIRANOSA DAN FURANOSA
• Struktur siklik gula yang cincinnya enam anggota: piranosa
• Struktur siklik gula yang cincinnya lima anggota: furanosa MENGUBAH STRUKTUR FISCHER MENJADI PROYEKSI HAWORTH UNTUK ALDOHEKSOSA • Lihat struktur Fischer-nya • Gambar cincin beranggotakan 6 atom, lima karbon dan satu oksigen di sudut kanan atas • Jika dalam proyeksi Fischer atom mengarah ke kanan, dalam proyeksi Haworth gambarlah mengarah ke bawah • Jika dalam proyeksi Fischer atom mengarah ke kiri, dalam proyeksi Haworth gambarlah mengarah ke atas
• CH2OH di ujung pada enantiomer D mengarah ke atas, pada enantiomer L mengarah ke
bawah • Jika anomer hidroksil D-heksosa pada sisi yang sama dengan C-6, maka itu adalah struktur β, kalau di sisi yang berlawanan maka itu adalah struktur α KONFORMASI KURSI PIRANOSA ANOMER GULA BERSTRUKTUR PIRANOSA ANOMER FURANOSA DAN PIRANOSA DALAM SUASANA BERAIR GLISERALDEHIDA D & L
• Gliseraldehida adalah gula paling sederhana
• Gliseraldehida bersifat kiral • Gliseraldehida yang ditemukan secara alami memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan, disebut (+)-gliseraldehida • (+)-gliseraldehida memiliki konfigurasi R pada C-2 • (R)-(+)-gliseraldehida disebut juga D-gliseraldehida • (S)-(-)-gliseraldehida disebut juga L-gliseraldehida karena memutar bidang polarisasi ke kiri GULA D & L
• Karena biosintesisnya, umumnya monosakarida punya konfigurasi R yang
serupa dengan D-gliseraldehida • Oleh karena itu, dalam proyeksi Fischer, gula yang terdapat secara alami memiliki struktur hidroksi ujung pada bagian bawah pusat kiral digambarkan mengarah ke kanan KONFIGURASI ALDOSA REAKSI MONOSAKARIDA ESTERIFIKASI MONOSAKARIDA
• Seperti alkohol pada umumnya, monosakarida dapat mengalami esterifikasi
REDUKSI MONOSAKARIDA
• Jika aldosa atau ketosa direduksi oleh NaBH4 maka akan menghasilkan suatu alditol OKSIDASI MONOSAKARIDA
• Semua aldosa dapat dioksidasi
• Oksidasi bisa terjadi oleh oksidator Ag+ dalam larutan amonia (pereaksi Tollens) • Oksidasi juga bisa terjadi oleh oksidator Cu2+ dalam larutan natrium sitrat (pereaksi Benedict) ataupun dalam larutan K-Na tartrat dalam basa kuat (pereaksi Fehling) • Beberapa ketosa, yang dapat mengalami tautomeri keto-enol juga dapat dioksidasi • Produk oksidasi monosakarida adalah asam aldonat • Gula yang dapat dioksidasi disebut gula pereduksi PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
• Reaksi antara alkohol dengan suatu hemiasetal menghasilkan suatu asetal
PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
• Monosakarida dalam bentuk hemiasetalnya dapat bereaksi dengan gugus
hidroksil PERPANJANGAN RANTAI – REAKSI KILLANI- FISCHER PEMENDEKAN RANTAI: DEGRADASI WOHL DISAKARIDA APA ITU DISAKARIDA?
• Reaksi alkohol dengan suatu monosakarida akan menghasilkan suatu
glikosida • Jika alkoholnya gula lain, akan menghasilkan disakarida MALTOSA
• Hasil hidrolisis parsial amilum
• Terdiri dari dua unit α-D-glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan 1→4- α-glikosida SELOBIOSA
• Hasil hidrolisis parsial selulosa
• Terdiri dari dua unit β-D-glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan 1→4- β-glikosida. LAKTOSA
• Berasal dari glukosa + galaktosa
• Terhubung 1→4-β SUKROSA • Senyawa organik murni yang paling mudah ditemukan • Berasal dari glukosa + fruktosa SUKROSA (CONT’D)
• Bukan gula pereduksi
• Jika dihidrolisis menghasilkan campuran 1:1 glukosa & fruktosa yang memutar bidang polarisasi ke kiri, disebut gula invert • Karena bukan gula pereduksi, berarti baik glukosa dan fruktosa dalam sukrosa berada dalam bentuk glikosidanya POLISAKARIDA SELULOSA
• Polimer dari glukosa
• Terhubung 1→4-β • Tidak bisa dicerna manusia AMILOSA • Bentuk amilum yang bisa ditemukan dalam bahan pangan • Salah satu sumber energi manusia • Polimer glukosa • Terhubung 1→4-α AMILOPEKTIN • Juga polimer glukosa • Amilum yang sering ditemukan dalam bahan pangan • Bercabang-cabang • Terhubung 1→4-α dengan cabang 1→6-α GLIKOGEN
• Merupakan bentuk penyimpanan karbohidrat pada hewan seperti halnya
amilum merupakan bentuk penyimpanan karbohidrat pada tumbuhan • Juga bercabang-cabang seperti amilopektin DETEKSI KARBOHIDRAT UJI MOLISCH
• Untuk uji karbohidrat secara umum
• Pereaksi: suatu fenol (biasanya α-naftol) & asam sulfat • Jika positif terbentuk cincin ungu UJI GULA PEREDUKSI
• Lihat bagian oksidasi monosakarida
• Jika suatu sampel mengandung gula pereduksi maka akan terbentuk endapan merah bata jika menggunakan Cu2+. Jika menggunakan Ag+ maka aakan terbentuk cermin perak UJI SELIWANOFF
• Untuk membedakan aldosa dengan ketosa
• Reagen: resorsinol dalam HCl • Ketosa akan mengalami dehidrasi menghasilkan derivat furfural yang akan mengalami kondensasi dengan resorsinol yang menghasilkan produk berwarna merah • Jika disakarida dan aldosa terus menerus dipanaskan dengan reagen ini makan akan memberikan warna merah juga pada akhirnya UJI IODIN
• Untuk deteksi polisakarida
• Larutan I2 membentuk kompleks adsorpsi dengan polisakarida • Amilum membentuk kompleks biru tua dengan larutan I2 • Glikogen membentuk kompleks coklat kemerahan dengan larutan I2 REFERENSI DAFTAR PUSTAKA
• John E. McMurry, 2015, Organic Chemistry, 9th Edition, Cengage Learning
• David L. Nelson, Michael M. Cox, 2017, Lehninger Principles of Biochemistry, 7th Edition, W. H. Freeman and Company • Rajan Katoch, 2011, Analytical Techniques in Biochemistry and Molecular Biology, Springer