Anda di halaman 1dari 114

Piutang (Receivable)

Minggu 3
Nurzi Sebrina

1
Prinsip-Prinsip Akuntansi Piutang
 Defenisi
 Klasifikasi (berdasarkan janji, sumber, penyajiann)
 Pengakuan (bergantung syarat pengiriman barang)
 Pengukuran (bergantung jenis diskon)
 Penilaian (SAK-ETAP Vs SAK UMUM-konvergensi IFRS)
 Penyajian
 Pengungkapan

2
Piutang (Receivable)

Klaim terhadap pelanggan dan lainnya untuk


uang, barang, atau jasa.

Janji lisan dari pembeli Janji tertulis untuk


untuk membayar barang membayar sejumlah uang
atau jasa yang terjual. pada tanggal tertentu di
masa depan.
Piutang Usaha Wesel Tagih

LO 3 Define receivables and identify the different types of receivables.


Klasifikasi Piutang (Receivable)
 Berdasarkan janji:
 Piutang usaha/dagang (trade/account receivable)
 Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable)
 Berdasarkan sumbernya:
 Piutang usaha (trade receivable)
 Piutang non usaha/dagang (non trade receivable)
 Berdasarkan penyajiannya di LPK:
 Piutang pihak ke tiga (third parties) dan Piutang pihak berelasi (related-
parties)
 Piutang lancar (current) dan tidak lancar (non-current)

4
Piutang
Piutang NonDagang

Contoh:
1. Uang muka kepada karyawan dan staf.
2. Uang muka kepada anak perusahaan.
3. Deposit untuk menutup kemungkinan kerugian atau
kerusakan.
4. Deposit sebagai jaminan penyediaan jasa atau
pembayaran.
5. Piutang dividen dan bunga.

LO 3 Define receivables and identify the different types of receivables.


Pengakuan Piutang Usaha
(recognition of account receivable)
Pengakuan adalah penentuan kapan piutang dapat dicatat (atau
didebitkan) dalam sistem akuntansi. Pencatatan piutang pertama kali
bergantung pada syarat pengiriman barang dagang.

Syarat pengiriman barang


FOB destination point
Faktur
FOB shipping point

FOB destination

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Pengukuran Piutang Usaha
(Measurement of account receivable)

Pengukuran adalah penentuan jumlah rupiah yang akan dicatat dalam


perolehan piutang, bergantung pada potongan yg ada. Dua jenis
potongan: trade discount dan cash discount

Potongan Dagang Diskon 10%


(Trade Discount)
untuk
Pengurangan dari harga
terdaftar pelanggan
Tidak diakui dalam laporan toko ritel
akuntansi baru
Pelanggan ditagih setelah diskon

7
Pengukuran Piutang Usaha

Cash Discount (Sales Discount)

insentif untuk
pembayaran/pelunasan
piutang lebih awal
Metode Bruto vs. Termin
Metode Bersih pembayaran
2/10, n/30

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Pengukuran Piutang Usaha
Contoh: Pada 3 Juni, Benedict Corp. menjual ke Chester
Inc., barang dagangan seharga $5,000 dengan termin
2/10,n/60,. Pada 12 Juni, Benedict menerima cek dari
Chester. Buat ayat jurnal mengasumsikan Benedict
mencatat penjualan kotor.
Metode Kotor

3 Juni Piutang usaha 5,000


Penjualan

12 Juni Kas5,000
($5,000 x 98%) 4,900
Diskon penjualan 100
Piutang usaha 5,000
9

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Pengukuran Piutang Usaha
Contoh: Pada 3 Juni, Benedict Corp. menjual ke Chester
Inc., barang dagangan seharga $5,000 dengan termin
2/10,n/60,. Pada 12 Juni, Benedict menerima cek dari
Chester. Buat ayat jurnal mengasumsikan Benedict
mencatat penjualan bersih.
Metode Bersih

3 Juni Piutang usaha 4,900


Penjualan

12 Juni Kas 4,900 4,900


Piutang usaha

4,900 10

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Pengukuran Piutang Usaha
Contoh: Pada 3 Juni, Benedict Corp. menjual ke Chester
Inc., barang dagangan seharga $5,000 dengan termin
2/10,n/60,. Pada 29 Juni, Benedict menerima cek dari
Chester. Buat ayat jurnal mengasumsikan Benedict
mencatat penjualan bersih.
Metode Bersih

3 Juni Piutang usaha 4,900


Penjualan

29 Juni Kas 4,900 5,000


Piutang usaha
Sales discounts forfeited
4,900 11

100
LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.
Pengukuran Piutang Usaha
Tidak mengakui Elemen Bunga

Perusahaan sebaiknya mengukur piutang dalam nilai


sekarangnya.
Praktiknya, perusahaan mengabaikan pendapatan
bunga yang terkait dengan piutang usaha karena
jumlah diskon biasanya tidak material.

12

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Penilaian Piutang Usaha
Valuation of Accounts Receivable
Pelaporan dan penilaian piutang pada Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi
Penilaian (nilai realisasi bersih)
a) Nilai realisasi bersih (SAK-ETAP/EMKM)Piutang-
penyisihan piutang tak tertagih.
b) Nilai realisasi bersih (SAK-Umum/konvergensi
IFRS)piutang-penurunan nilai piutang, terutama pada
perusahaan keuangan, spt Perbankan, lembaga keuangan
Piutang Usaha yang Tak Tertagih
Penjualan pada piutang meningkatkan kemungkinan piutang tidak
tertagih

13

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Aset (SAK-ETAP)
Aset Lancar:
Kas $ 346
Piutang usaha, setelah $25 penyisihan
piutang ragu-ragu 475
Persediaan 812
Dibayar di muka _ 40
Total aktiva lancar 1,673
Aset Tetap:
Perlengkapan kantor 5,679
Mebel 6,600
Dikurangi: akumulasi penyusutan (3,735)
Total aset tetap 8,544
Total Aset $10,217

14

LO 4 Explain accounting issues related to recognition of accounts receivable.


Aset (SAK-IFRS)
Aset Lancar:
Kas $ 346
Piutang usaha, setelah $25 Penurunan nilai
475
Persediaan 812
Dibayar di muka _ 40
Total aktiva lancar 1,673
Aset Tetap:
Perlengkapan kantor 5,679
Mebel 6,600
Dikurangi: akumulasi penyusutan (3,735)
Total aset tetap 8,544
Total Aset $10,217

15
Valuation of Accounts Receivable

Uncollectible Accounts Receivable (piutang


tak tertagih)
An uncollectible account receivable is a loss of revenue that
requires,
 a decrease in the asset accounts receivable and
 a related decrease in income and shareholders’ equity.

16

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Valuation of Accounts Receivable

Methods of Accounting for Uncollectible Accounts

Direct Write-Off Allowance Method


Theoretically undesirable: Losses are Estimated:
No matching Percentage-of-sales
Receivable not stated at Percentage-of-receivables
cash realizable value IFRS requires when
Not IFRS when material in material in amount
amount

17

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Valuation of Accounts Receivable
Methods of Accounting for Uncollectible Accounts

Direct Write-Off
Rugi piutang tak tertagih baru dicatat pada saat piutang akan dihapuskan:
Beban piutang tak tertagih Rp100.000
Piutang dagang Rp100.000

Allowance Method
Dilakukan estimasi stp akhir tahun atas piutang tertagih:
31/12 Beban piutang tak tertagih Rpxxx -
Penyisihan pt tak tertagih Rpxxx
Pada saat piutang dihapus:
. Penyisihan piutang tak tertagih Rp100.000
Piutang dagang Rp100.000
18
Uncollectible Accounts Receivable
Allowance Method
Illustration 7-7

Emphasis on
the Income
Statement

Emphasis on
the Statement
of Financial
Position

19

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Uncollectible Accounts Receivable

Percentage-of-Sales Approach

Persentase berdasarkan atas pengalaman masa lalu


dan antisipasi kebijakan kredit.

Pertautan pendapatan dan beban lebih tepat (proper


matching of costs with revenues).

Saldo cadangan piutang tak tertagih (sebelum


penyesuaian) yang ada sekarang tidak
dipertimbangkan.

20
Uncollectible Accounts Receivable

Percentage-of-Sales Approach

Illustration: Gonzalez Company estimates from past experience


that about 1% of credit sales become uncollectible. If net credit
sales are $800,000 in 2011, it records bad debt expense as
follows.
Bad Debt Expense 8,000
Allowance for Doubtful Accounts
8,000
Illustration 7-8

21

LO 5
Uncollectible Accounts Receivable

Percentage-of-Receivables Approach
Pertautan pendapatan dan beban tidak tepat (Not
matching).
Pelaporan piutang pada nilai realisasi kas

Companies may apply this method using


► Satu tarif komposit (one composite rate), or

► Tarif yang berbeda sesuai umur piutang (an aging


schedule using different rates)

22

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Uncollectible Accounts Receivable
Skedul umur piutang (aging schedule)
Illustration 7-9
Accounts Receivable
Aging Schedule

What entry
would Wilson
make assuming
that no balance
existed in the
allowance
account?

Bad Debt Expense 37,650


Allowance for Doubtful Accounts
23
37,650
LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.
Uncollectible Accounts Receivable
Skedul umur piutang (aging schedule)
Illustration 7-9
Accounts Receivable
Aging Schedule

What entry
would Wilson
make assuming
the allowance
account had a
credit balance
of $800 before
adjustment?

Bad Debt Expense ($37,650 – $800) 36,850


Allowance for Doubtful Accounts
24
36,850
Uncollectible Accounts Receivable

E7-7 (Recording Bad Debts): Sandel Company reports the


following financial information before adjustments.

Instructions: Prepare the journal entry to record bad debt


expense assuming Sandel Company estimates bad debts at
(a) 1% of net sales and (b) 5% of accounts receivable.

25

LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.


Uncollectible Accounts Receivable

E7-7 (Recording Bad Debts): Sandel Company reports the


following financial information before adjustments.

Instructions: Prepare the journal entry to record bad debt


expense assuming Sandel Company estimates bad debts at
(a) 1% of net sales. (€800,000 – €50,000) x 1% = €7,500

Bad Debt Expense 7,500


Allowance for Doubtful Accounts
26
7,500
LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.
Uncollectible Accounts Receivable

E7-7 (Recording Bad Debts): Sandel Company reports the


following financial information before adjustments.

Instructions: Prepare the journal entry to record bad debt


expense assuming Sandel Company estimates bad debts at
(a) 1% of net sales. (€800,000 – €50,000) x 1% = €7,500

Bad Debt Expense 7,500


Allowance for Doubtful Accounts
27
7,500
LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.
Uncollectible Accounts Receivable

E7-7 (Recording Bad Debts): Sandel Company reports the


following financial information before adjustments.

Instructions: Prepare the journal entry to record bad debt


expense assuming Sandel Company estimates bad debts at
(b) 5% of accounts receivable. (€160,000 x 5%) – €2,000) = €6,000

Bad Debt Expense 6,000


Allowance for Doubtful Accounts
28
6,000
LO 5 Explain accounting issues related to valuation of accounts receivable.
Recovery of Uncollectible Accounts

Illustration: Assume that the financial vice president of Brown


Furniture authorizes a write-off of the $1,000 balance owed by
Randall Co. on March 1, 2012. The entry to record the write-off is:

Allowance for Doubtful Accounts 1,000


Accounts Receivable
1,000
Assume that on July 1, Randall Co. pays the $1,000 amount that
Brown had written off on March 1. These are the entries:

Accounts Receivable 1,000


Allowance for Doubtful Accounts
1,000
Cash 29 1,000
Accounts Receivable LO 5
Transaksi Metode Cadangan Metode Langsung

Penyesuaian 31/12/0A No entry


piutang tak tertagih Bad debt expense 200
stp 31 Desember All.for bad debt 200

Tanggal 15 januari 15/1/0B 15/1/0B


200B dihapus All.for bad debt 50 Bad debt expense 50
piutang PT Kurnia Account Receivable 50 Account Receivable 50
sebesar Rp 50,
karena bangkrut
Tanggal 1 Juni 1/6/0B 15/1/0B
200B, PT Kurnia Account Receivable 50 Account Receivable 50
dapat melunasi All.for bad debt 50 Bad debt expense 50
utangnya yang
telah dihapus.
Cash 50 Cash 50
Account Receivable 50 Account
30
Receivable 50
Penilaian Piutang

SAK ETAP/EMKM Piutang dicatat


setelah dikurangi penyisihan piutang
tak tertagih
SAK Umum (konvergensi IFRS)
piutang dicatat setelah dikurangi
penurunan nilai piutang, (terutama pada
perusahaan keuangan, spt Perbankan, lembaga keuangan)

31
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti


objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian


penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa


setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada
arus kas di masa depan

32
Penurunan Nilai – Konsep Umum

33
Penurunan Nilai – Konsep Umum

34
Penurunan Nilai – Konsep Umum

35
Penurunan Nilai – Konsep Umum

36
Penurunan Nilai – Penghitungan

37
Ilustrasi Pelanggan Pailit

Entitas S memiliki piutang kepada Entitas R sebesar 100.000. Piutang


diberikan 1 Juni 2010. Pada 15 Desember 2011 Entitas S mendapatkan
informasi bahwa Entitas R dipailitkan oleh pengadilan. Piutang ini tidak
dijamin, aset Entitas R tidak dapat digunakan untuk membayar utang
dagang. Diturunkan seluruhnya karena kas dimasa depan Rp0.
Entitas S menghapuskan piutang  mendebit cadangan penurunan nilai
piutang

Pencadangan penurunan nilai


Beban penurunan nilai piutang 100.000
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Penghapusan piutang
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Piutang Dagang 100.000 38
Penurunan Nilai – Penghitungan

39
Ilustrasi Penurunan Nilai

Piutang Individu
Entitas PT Kenanga melakukan penjualan kredit pada Entitas PT
Tulip pada 1 Agustus 2011 sebesar Rp500.000. Piutang tersebut
menurut perjanjian dibayarkan sebulan setelah penjualan. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT. Kenanga menyusun
laporan keuangan, piutang tersebut belum dibayarkan. PT. Tulip
berjanji akan melunasi piutang tersebut awal Juli 2013. Bunga pasar
sebesar 5%.

40
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu…
Lanjutan       500,000
5% PV 5% 1,5 tahun 464,714
      35,286
Piutang tersebut akan dihitung penurunan nilai sebesar:
PV piutang 500.000 x 0.962250 (PV 5%, n=1,5)=464.714
Penurunan nilai 500.000 – 464.714 = 35.286
Jumlah ini akan digabung penurunan nilai piutang yang lain dan penurunan nilai
secara kolektif. Jika dibuat jurnal sendiri:
Beban penurunan nilai piutang 35.286
Cadangan penurunan nilai piutang 35.286
Jika 1/7 dibayar maka jurnal yang dibuat adalah pelunasan dan recovery
penurunan nilai.
Cadangan penurunan nilai piutang 35.286
Beban penurunan nilai piutang 35.286
Kas 500.000
Piutang dagang 500.000
41
Penurunan Nilai – Penghitungan

Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit 


tanda kegagalan: restrukturisasi

Jika hasil restrukturisasi:

nilai kini arus pinjaman Penurunan


kas di masa
mendatang
< tercatat nilai

42
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang

Entitas G memberikan pinjaman Entitas H Rp400.000 pada 30


Desember 2010. Pinjaman 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas
saldo pinjaman setiap tahun dan pinjaman dilunasi seluruhnya akhir
tahun kedua. Pada 30 Desember 2011 Entitas H. tidak membayar
bunganya. Diketahui bahwa H mengalami kesulitan keuangan.
Untuk itu dilakukan negosiasi ulang pinjaman tersebut.

43
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan

Kasus 1
Dicapai kesepakatan, peminjam diberikan grace period pada tahun
pertama dan baru dimulai pembayaran bunga pada tahun kedua,
piutang dilunasi tahun ketiga
Perubahan
Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 40,000 36,364    
2 40,000 33,058 40,000 33,058
2 400,000 330,579 40,000 30,053
      400,000 300,526
    400,000   363,636
     Kerugian 36,364  
Rugi penurunan nilai 44
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan

Kasus 2
Pinjaman akan diangsur mulai 2012, namun angsuran pertama akan
memperhitungkan bunga tertunggak selama tahun pertama. Untuk
angsuran kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun
berikutnya
Perubahan
Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 40,000 36,364    
2 40,000 33,058 84,000 69,421
2 400,000 330,579 40,000 30,053
      400,000 300,526
    400,000   400,000
     Kerugian - 45
 
Tidak terjadi penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai… Lanjutan
Kasus 3
Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada
tahun 2012 dan sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan
dikenakan penalti kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran
angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate
baru secara flat. Bunga = (Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000)

Perubahan
 Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091
3 148.000.000 111.194.591
tidak
4 136.000.000 92.889.830 terjadi
penurunan
  200.000.000 < 204.084.420
46 nilai
  (4.084.420)
Penurunan Nilai – Penghitungan

47
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok (1)

Entitas M memiliki piutang beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011


(dalam Rp000,-)
Nama Pelanggan Nilai Piutang
Entitas D 30.000
Entitas Ka 26.000
Entitas As 25.000
Entitas Anggrek 15.000
Entitas Kj 5.000
Entitas Tulip 3.000
Piutang lain tidak signifikan 25.000

48
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok…
Lanjutan

• Seluruh piutang tidak ada jaminannya. Terdapat informasi Entitas Tulip


mengalami kesulitan keuangan, dan dinyatakan pailit. Piutang kepada
PT. Anggrek telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang menyebutkan
piutang dilunasi 1 bulan. Entitas Anggrek baru dapat melunasi
piutangnya pada 31 Desember 2012. Bunga incremental borrowing
sebesar 6%.
• Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak
tertagih sebesar 2% dari nilai piutang.

49
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok…
Lanjutan

• Piutang PT. Tulip karena terdapat bukti obyektif perusahaan


pailit, maka arus kas yan diharapkan di masa mendatang adalah
0, sehingga di-impairment seluruhnya sebesar Rp3.000.000
• Piutang PT. Anggrek, karena baru dibayar setahun yang akan
datang, perusahaan harus memperhitungkan nilai sekarang dari
arus kas di masa mendatang.
Nilai sekarang arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun
= 15.000 x 0.9434 = 14.150.
Nilai piutang tercatat = 15.000
Kerugian penurunan nilai = 850
50
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok…
Lanjutan
• Piutang lain yang tidak signifikan ditambah dengan piutang yang
secara individu tidak mengalami penurunan nilai :
• 30.000+26.000+25.000+5.000+25.000= 111.000
• Penurunan nilai kolektif: 111.000.x 2% = Rp2.220
•  Total penurunan piutang sebesar 3.000 + 850 + 2.220 = 6.070.

Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah:

Beban penurunan nilai piutang 6.070


Cadangan penurunan nilai piutang 6.070

51
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok (2)
• PT ABC mempunyai saldo piutang per 31 Desember 2016 sbb:

Debitur Saldo Piutang


Tn. R Rp5.200.000
Tn. S Rp2.000.000
Tn. T Rp8.000.000
Tn. U Rp3.000.000
Tn. V Rp1.000.000
Piutang lainnya tidak signifikan Rp12.000.000
Rp31.200.000

• Piutang pada Tn. R sudah menunggak selama 5 tahun dan Tn. R berjanji melunasi
tanggal 1/7 2018. Piutang pada Tn. T berjanji melunasi tanggal 1/8 2017. Tn. V
dinyatakan pailit oleh pengadilan dan mempunyai jaminan sediaan senilai Rp400.000.
Piutang pada Tn. S dan Tn. U tidak ada indikasi mengalami penurunan nilai. TK
penurunan nilai piutang secara kolektif diestimasi 2%. Dan tingkat bunga borrowing
incremental 12%. Diminta: 1) tentukan kerugian penurunan nilai piutang dan 2)
buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
52
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok (2)

Beban Penurunan nilai Rp2.160.966


Persediaan Barang Dagang Rp 400.000
Rp

53
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun


sebelumnya (3-5 tahun)

Metode
metode pembebanan rata-rata (average charge method)

&
metode roll rate

54
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method


Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data
1 historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman

Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang,


2 jumlah piutang yang dihapuskan serta jumlah piutang
yang telah dihapuskan namun dapat ditagih

Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan 


3 pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman yang
telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery)
Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun  pinjaman neto
4 yang dihapuskan dibagi rata-rata pinjaman untuk
masing-masing tahun selama 5 th 55
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method


Rata2
5
  2005 2006 2007 2008 2009 tahun
Pinjaman yang
dihapuskan  450.000.000 420.000.000 400.000.000 390.000.000 380.000.000  
Pinjaman recovery (80.000.000) (78.000.000) (70.000.000) (64.000.000) (60.000.000)  
Pinjaman net yang
dihapuskan 370.000.000 342.000.000 330.000.000 326.000.000 320.000.000  
             
Pinjaman 36.500.000.000 35.800.000.000 36.800.000.000 38.000.000.000 38.600.000.000  
Rata-rata
Pinjaman 36.500.000.000 36.150.000.000 36.300.000.000 37.400.000.000 38.300.000.000  
             
Rata-rata kerugian 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 0,0084 0,0092

56
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method

Pinjaman yang Rata-rata


secara individu Pinjaman yang data historis
Total pinjaman mengalami dievaluasi kerugian Penurunan
tahun 2011 penurunan nilai secara kolektif pinjaman nilai kolektif

48.000.000.000 (8.000.000.000) 40.000.000.000 0,0092 366.000.000

57
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


menghitung probability piutang pada periode sekarang akan
tetap menjadi piutang pada periode berikutnya

Misal:
Piutang yang belum jatuh tempo pada bulan Jan 2010 sebesar
5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih
pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll rate rasio
sebesar 20%  dihitung dalam jangka waktu 1 tahun,
untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya

58
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method

59
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


Bulan/tahun Current 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari > 365 hari

2 Jan 2011 20% 40% 50% 70% 80% 100%


2 Feb 2011 25% 42% 54% 68% 78% 100%
2 Mar 2011 22% 44% 50% 62% 78% 100%
2 Apr 2011 25% 45% 52% 70% 78% 100%
2 Mei 2011 26% 43% 46% 66% 86% 100%
2 Jun 2011 28% 41% 48% 64% 84% 100%
2 Jul 2011 26% 40% 50% 68% 80% 100%
2 Agt 2011 25% 41% 52% 72% 82% 100%
2 Sep 2011 18% 38% 54% 66% 80% 100%
2 Oct 2011 19% 38% 52% 68% 76% 100%
2 Nop 2011 18% 36% 50% 70% 80% 100%
2 Dec 2011 18% 38% 48% 66% 78% 100%
60
Rata-rata roll rate 22.50% 40.50% 50.50% 67.50% 80.00% 100.00%
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


% Penurunan
Umur Piutang Nilai  Perhitungan
Current 2.48% 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
1-30 hari 11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
31-60 hari 27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100%
61-180 hari 54.00% 65.50%*80.00%*100%
181-365 hari 80.00% 80.00%*100%
> 365 hari 100.00% 100.00%

Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan


nilai piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang
dengan mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode
tersebut dan setelahnya  digunakan untuk61 menentukan
penurunan nilai piutang secara kolektif
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Cadangan penurunan nilai awal periode 5000


Beban penurunan nilai periode tsb
(hasil perhitungan) 2000
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (1000)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) 500
Cadangan penurunan nilai akhir periode 6500

62
Penurunan Nilai – Estimasi

Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan


dalam laporan keuangan harus menyajikan piutang sebesar
jumlah yang dapat direalisasi

diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di


masa depan
Estimasi didasarkan pada:

X
Tidak diperkenankan Nilai
Nilai Piutangoleh PSAK 55
Penjualan

63
Ilustrasi Allowance
PT. Kenanga pada 2 Januari 2011 memiliki saldo cadangan penurunan
nilai piutang sebesar Rp 20.000.000. Pada 1 Maret 2011, piutang dari
seorang pelanggan sebesar Rp 5.000.000 dihapuskan karena terdapat
bukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada
tanggal 1 Agustus 2011, piutang yang diidentifikasi signifikan yang
sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya. Nilai
piutang tercatat sebesar Rp 67.000.000 yang terdiri dari nilai piutang
bruto Rp 70.000.000 dan cadangan penurunan piutang sebesar Rp
3.000.000. Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang sebesar
Rp 2.000.000, dari piutang yang sebelumnya telah dihapuskan. Pada 31
Desember 2011 perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang
diperoleh informasi:
Penurunan nilai piutang untuk piutang yang individual signifikan
Rp 2.000.000
Penurunan nilai piutang untuk piutang kolektif Rp 5.000.000.
64
Ilustrasi Allowance …Lanjutan
1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan
Cadangan penurunan nilai piutang Rp5.000.000
Piutang dagang Rp5.000.000
 
1 Agustus pelunasan piutang
Kas Rp67.000.000
Cadangan penurunan nilai piutang Rp3.000.000
Piutang dagang Rp70.000.000
 
1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya dihapuskan
Piutang Dagang Rp2.000.000
Cadangan penurunan nilai piutang Rp2.000.000
Kas Rp2.000.000
Piutang dagang Rp2.000.000
 31 Desember Jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 2011
Beban penurunan nilai piutang Rp7.000.000 65
Cadangan penurunan nilai piutang Rp7.000.000
Ilustrasi Allowance …Lanjutan

Rekonsiliasi cadangan penurunan nilai piutang


Saldo awal periode Rp20.000.000
Penghapusan piutang (karena dihapus dan dilunasi) (Rp8.000.000)
Recovery piutang yang dihapus Rp2.000.000
Tambahan penurunan nilai periode tersebut Rp 7.000.000
Saldo akhir periode Rp23.000.000
Rekonsiliasi ini merupakan bagian dari catatan atas laporan
keuangan yang menjelaskan rincian cadangan penurunan.

66
Penjelasan tambahan

67
Accounts Receivable-Impairment
Proses evaluasi penurunan nilai

Perusahaan menilai piutang untuk penurunannya setiap periode pelaporan.

Kemungkinan rugi terjadi:

1. Masalah keuangan pelanggan yang signifikan.

2. Kegagalan pembayaran. Payment defaults.

3. Renegosiasi syarat piutang karena kesulitan keuangan pelanggan;

4. Penurunan aliran kas masa depan estimasian untuk sekelompok


piutang sejak pengakuan awal (mula-mula). Meskipun penurunannya
belum dapat diidentifikasi dengan aset-aset individual dalam kelompok
tersebut.

68
Accounts Receivable
Proses evaluasi penurunan nilai

IASB mensyaratkan penilaian penurunan nilai dengan tahap sebagai berikut:

1.Piutang yang signifikan secara individual harus dipertimbangkan mengalami


penurunan secara terpisah.

2.Setiap piutang individual dinilai tidak dipertimbangkan mengalami impaired


harus dimasukkan dalam kelompok aset dengan karakteristik resiko kredit
yang sama dan dinilai impairment nya secara kolektif.

3. setiap piutang yang tidak nilai secara individual, harus dinilai impairment
secara kolektif.

69

LO 5
Accounts Receivable
Illustration: Hector Company has the following receivables classified into
individually significant and all other receivables.

Hector determines that Yaan’s receivable is impaired by $15,000, and


Blanchard’s receivable is totally impaired. Both Randon’s and Fernando’s
receivables are not considered impaired. Hector also determines that a
composite rate of 2% is appropriate to measure impairment on all other
receivables. 70

LO 5
Accounts Receivable
The total impairment is computed as follows.
Illustration 7-10

71
Contoh: per 31 Desember 2013
Penurunan nilai piutang
▫ Piutang yang secara individual signifikan Impairment
Tono 660.000 35.000
Tuti 460.000 18.000
Ahmad 130.000 (tak-impaired)
1.250.000
▫ Piutang lainnya 700.000
▫ Total 1.950.000

▫ Seluruh piutang lainnya dipertimbangkan impaired dengan tarif gabungan


(composite rate) sebesar 5%.

72
Bagaimana menghitung impairment?

Taksiran Impairment
Piutang, dinilai secara individual
Tono 35.000
Tuti 18.000
Piutang, dinilai secara kolektif 700.000
(+) Ahmad 130.000
830.000
Impairment, dinilai secara kolektif 5% 41.500
Total
(35.000+18.000+41.500) = 94.500

73
Jurnal penyesuaian pada 31/12/2013:
Rugi impairment piutang 94.500
Piutang usaha 94.500

Jika, pada tahun kapan pun (misal 16 Mei 2014), terjadi


pemulihan impairment, misalnya Rp5.000, maka jurnalnya:
Piutang usaha 5.000
Untung pemulihan impairment 5.000

Jumlah pemulihan tidak boleh menyebabkan nilai bawaan


(carrying amount) piutang melebihi amortized cost yang
akan (would be) dilaporkan seandainya dulu tidak pernah
diakui impairment. 74
Contoh penilaian impairment nilai piutang
individual
 PT A mempunyai piutang dagang sebesar Rp12.000.000
terdiri dari: PT X Rp4.000.000 PT Y Rp5.000.000 PT Z
Rp1.000.000 Piutang dagang lainnya Rp2.000.000

Keterangan:
 Piutang pd PT X terjadi atas penjualan 1 Agus 2012,
namun sampai tgl 31 Des 2012 belum dilunasi PT X
berjanji melunasi 1 Juni 2013.
 Piutang pada PT Z, berjanji melunasi tgl 1 Maret 2013.
 PT Y berjanji melunasi 3 Januari 2013
75
 PT A mengestimasi penurunan nilai
piutang kolektif 2%.
Diminta:
1. Tentukan lah penurunan nilai piutang per
31 desember 2012.
2. Buat lah ayat jurnal yang diperlukan (tk
bunga efektif 12% pertahun)

76
Contoh penurunan nilai piutang dari
penjadwalan ulang piutang
 PT A memberikan pinjaman Rp 400juta pada PT X,
dengan tingkat bunga 10% pertahun pada tanggal 30
Desember 2011
 Pinjaman akan dicicil 2 kali, mulai 30 Des 2012, berikut
bunga per saldo pinjaman
 Pada tgl 3 Desember 2012, PT X minta penjadwalan
ulang piutang dengan menjanjikan mulai melunasi 30
des 2013, karena PT X mengalami kesulitan keuangan.
 Diminta: Tentukanlah nilai piutang per 31 des 2012.

77
Piutang Wesel (Notes Receivable)

Piutang dengan janji tertulis secara formal


A negotiable instrument.

Maker signs in favor of a Payee.

Interest-bearing (dengan tingkat bunga yang


dinyatakan secara jelas) atau

Zero-interest-bearing (bunga yang termasuk dalam nilai


nominal).

78
Notes Receivable

Generally originate from:

Customers who need to extend payment period of an


outstanding receivable.

High-risk or new customers.

Loans to employees and subsidiaries.

Sales of property, plant, and equipment.

Lending transactions (the majority of notes).

79
Notes Receivable
Penilaian Piutang Wesel

Short-Term reporting parallels that for trade accounts


receivable.

Long-Term - impairment tests are often done on an


individual assessment basis. Impairment losses are
measured as the difference between the carrying value of
the receivable and the present value of the estimated future
cash flows discounted at the original effective-interest rate.

80
Notes Receivable

Illustration: Tesco Inc. has a note receivable with a carrying amount


of $200,000. The debtor, Morganese Company, has indicated that it is
experiencing financial difficulty. Tesco decides that Morganese’s note
receivable is therefore impaired. Tesco computes the present value of
the future cash flows discounted at its original effective-interest rate to
be $175,000. The computation of the loss on impairment is as follows.

81

LO 7 Explain accounting issues related to valuation of notes receivable.


Notes Receivable

The computation of the loss on impairment is as follows.

The entry to record the impairment loss is as follows.

Bad Debt Expense 25,000


Allowance for Doubtful Accounts 25,000

82

LO 7 Explain accounting issues related to valuation of notes receivable.


Special Issues Related To Receivables
Fair Value Option

Companies have the option to record fair value in their accounts for
most financial assets and liabilities, including receivables. [6]

The IASB believes that fair value measurement for financial


instruments provides more relevant and understandable information
than historical cost because it reflects the current cash equivalent
value of financial instruments.

[6] International Accounting Standard 39, Financial Instruments: Recognition and Measurement
(London, U.K.: International Accounting Standards Committee Foundation, 2003), paras. IN16 and 9.
83

LO 8 Understand special topics related to receivables.


Special Issues Related To Receivables

Fair Value Measurement


► Receivables are recorded at fair value.
► Unrealized holding gains or losses reported as part of net
income.
► If a company elects the fair value option for a receivable, it must
continue to use fair value measurement for that receivable until
the company no longer owns this receivable.

84

LO 8 Understand special topics related to receivables.


Special Issues Related To Receivables

Fair Value Measurement


► Receivables are recorded at fair value on the statement of
financial position.
► Unrealized holding gains or losses reported as part “Other
income and expense” on the income statement.
► If a company elects the fair value option, it must continue to
use fair value measurement for that receivable.
► If the company does not elect the fair value option at the date
of recognition, it may not use this option on that specific
receivable in subsequent periods.
85

LO 8 Understand special topics related to receivables.


Special Issues Related To Receivables

Illustration (Recording Fair Value Option): Assume that Escobar


Company has notes receivable that have a fair value of $810,000
and a carrying amount of $620,000. Escobar decides on December
31, 2011, to use the fair value option for these receivables. This is
the first valuation of these recently acquired receivables. At
December 31, 2011, Escobar makes an adjusting entry to record
the increase in value of Notes Receivable and to record the
unrealized holding gain, as follows.

Notes Receivable 190,000


Unrealized Holding Gain or Loss—Income
190,000
86

LO 8 Understand special topics related to receivables.


Special Issues Related To Receivables
Derecognition of Receivables

Company may transfer (e.g., sells) a receivables to another


company for cash.
Reasons:
Competition.
Sell receivables because money is tight.
Billing / collection are time-consuming and costly.

Transfer accomplished by:


1. Secured borrowing
2. Sale of receivables
87

LO 8 Understand special topics related to receivables.


Penghentian Pengakuan

nilai piutang dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan


keuangan

entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:

 Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset


keuangan tersebut berakhir atau;
 Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi
kriteria penghentian pengakuan. Transfer manfaat
dan risiko

88
Anjak Piutang (Factoring)

bank atau lembaga


keuangan bukan
Disclosed factoring bank (multifinance)

Perusahaan Anjak (2) Review Kredit


Piutang

(6) Melakukan (3) Menyetujui Kredit membayar biaya


Pembayaran jasa dan bunga
(4) Pembayaran kepada
dimuka perusahaan anjak
piutang
(1) Memesan Barang
Pelanggan Perusahaan Penjual

(5) Mengirim barang Produsen atau


Retailer atau Grosir
Distributor

89
Anjak Piutang (Factoring)

• penyerahan piutang kepada


perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan debitur
disclosed factoring • pembayaran piutang saat jatuh
tempo akan dialihkan kepada
pihak perusahaan anjak piutang

• perusahaan anjak piutang


tanpa sepengatahuan debitur
undisclosed atau notifikasi kepada
factoring pelanggan
• Pembayaran oleh pelanggan
akan dilakukan pada
perusahaan yang
90 memiliki
piutang
Transfer Piutang

Berdasarkan tanggung jawab setelah piutang tersebut


ditransfer:

transfer piutang dengan jaminan (with recourse)

Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan

transfer piutang tanpa jaminan (without recourse)

oPerusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar


pelanggan
oDiberlakukan sebagai penjualan piutang
91
Akuntansi Transfer Piutang

TRANSFER PIUTANG

Apakah secara substansi semua


risiko dan manfaat telah berpindah

TIDAK YA

Catat sebagai Penjualan


Catat Utang dengan Jaminan • Aset dihapusbukukan
• Aset tidak dihapusbukukan • Akui aset yang diperoleh dan
• Catat utang yang timbul utang yang timbul
• Akui beban bunga • Akui keuntungan atau
kerugian
92
Akuntansi Disposisi Piutang

 Assignment of Receivable (penggunaan piutang dagang


sebagai jaminan atas pinjaman)
 Factoring of Account Receivables (menjual piutang
tanpa recourse)
 Transfer of receivable with recourse (menjual piutang
dengan recourse)

93
 Recourse  hak dari pihak yang menerima
penyerahan atas piutang untuk menerima
pembayaran dari pihak yang menyerahkan piutang
atas:
1. Kegagalan debitur untuk melakukan pembayaran pada
tanggal jatuh temponya,
2. Akibat dari pembayaran dimuka,
3. Penyesuaian piutang yang dipindahtangankan.

94
Assignment of Receivable
(Penjaminan Piutang)
 Penggunaan piutang sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman,
dimana pinjaman tsb dibebankan bunga.
 Metode Penentuan Bunga atas pinjaman

1. Saldo piutang yang belum diterima pembayarannya


(%bunga x piutang dijaminkan)
1. Jumlah ekuivalen uang muka yang dibayarkan dari
saldo piutang terkait (pokok pinjaman)(%bunga x
jumlah ekuivalen uang muka)

95
Assignment of Receivable

A. Pada Saat Penjaminan Piutang


Contoh: Piutang dagang sebesar Rp15.000.000 dijaminkan kepada Bank dan
mendapatkan uang muka 80%, pada tanggal 1 Oktober 2008

Tgl Rekening Debit Kredit

1/10 Kas………………… Rp 12.000.000


Piutang Dagang Dijaminkan 15.000.000
Utang Bank Rp12.000.000
Piutang Dagang 15.000.000

96
 Saldo piutang per 1 Oktober 2008

 Aktiva Lancar (penyajian di Cttn ats L/K)


Piutang dagang Rp56.000.000
Piutang dagang dijaminkan 15.000.000
Dikurangi:
Utang Bank (12.000.000)
Jumlah Piutang DagangRp59.000.000

97
B. Penerimaan Kas dari piutang yang dijaminkan
dari piutang yang dijaminkan di atas diterima piutang dari
pelanggan Rp9.310.000 (sudah termasuk potongan tunai
Rp190.000 dan terdapat retur penjualan Rp500.000)

Tgl Rekening Debit Kredit

-/10 Kas………………… Rp 9.310.000


Retur Penjualan 500.000
Potongan Penjualan 190.000
Piutang Dagang dijaminkan Rp10.000.000
98
B. Pembayaran kembali pinjaman
Perusahaan menyetorkan segera penerimaan kas dari piutang
dagang yang dijaminkan berikut bunga, 2% dari jumlah
ekuivalen uang muka

Tgl Rekening Debit Kredit

31/10 Utang bank Rp 9.310.000


Beban bunga 240.000
Kas Rp9.550.000

99
Jumlah kewajiban bersyarat yg harus dinyatakan
dalam footnote neraca per 1 November 2008

Piutang Dagang Dijaminkan


Saldo per 1 Okt 2008……………………………………….Rp15.000.000
Dikurangi:
Pembayaran (termasuk potongan tunai) Rp9.500.000
Retur Penjualan 500.000
Rp10.000.000
Saldo per 1 Nov 2008 Rp.5.000.000
Dikurangi:
Sisa hak atas piutang yang dijaminkan:
Saldo per 1 Okt 2008 Rp3.000.000
Dikurangi:
Retur Penjualan 500.000)
Potongan Penjualan (190.000) 100
(Rp.2.310.000)
Jumlah utang bersyarat per 1 Nov 2008 (sisa utang) Rp2.690.000
Factoring of Account Receivables
(menjual piutang tanpa recourse)

 Pelanggan melakukan pembayaran langsung ke factor


(lembaga keuangan yang menerima pengalihan piutang)
 Dokumen pendukung piutang dan tembusannya
diserahkan ke factor.
 Factor menanggung segala resiko
 Sering disebut juga dengan Anjak Piutang

101
Factoring of Account Receivables
(menjual piutang tanpa recourse)

 Factor mengakui kewajiban kepada perusahaan


seharga menurut faktur penjualan dikurangi:
1. Potongan tunai
2. Komisi factor
3. Cadangan retur penjualan
4. Bunga apabila pembayaran ke perusahaan sebelum
tanggal jatuh tempo piutang

102
Contoh soal
• Pada tanggal 2 Nov 2010, PT Maju menjual piutang usahanya pada Toko
Sumatera senilai Rp8.000.000 (2/10, n/30) pada Bank BCA, komisi faktor
5% dari piutang netto, cadangan retur penjualan diperkirakan 10%.
Diminta: catat transaksi tersebut menurut PT Maju, Bank dan Toko
Sumatera, dengan asumsi:
1. Toko Sumatera melunasi piutang tanggal 5 Nov dan tidak terdapat retur
penjualan
2. Toko Sumatera melunasi piutang tgl 15 Nov, dan terdapat retur sebesar
Rp150.000 pada tgl 13 Nov 2010

103
Penjualan Beberapa Piutang
Contoh:
PT. ABC mengalihkan piutang dagangnya yang berjumlah
Rp2.520.000 (sesuai dengan tabel di atas) pada tanggal 30 april
dan diperhitungkan komisi 1,5% dan cadangan retur penjualan
10%, bunga 4%/bulan, syarat 2/10, n/30
Pembayaran oleh factor ke PT ABC dilakukan 3 tahap:
(1) sebesar 60% dari piutang factor, pada tanggal 10 Mei
(2) sebesar 20% dari piutang factor, pada tanggal 18 Mei
(3) sisanya tanggal 1 Juni
Retur penjualan yang terjadi Rp130.000
No Faktur Faktur Harga faktur
Bruto Diminta:
Buatlah ayat jurnal yg
(1) (2) (3) diperlukan untuk
541 25 April 300.000 mencatat transaksi
542 26 April 400.000 tersebut
543 28 April 350.000
544 29 April 670.000
104
545 30 April 800.000
2.520.000
Penentuan Rata-rata tanggal jatuh tempo

No Faktur Tgl Dsr Akhir Harga Harga Masa Jumlah Net


Faktur Perhit. Potong faktur Faktur Pere x
n Bruto Neto (2%) daran peredaran

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8=6x7)


541 25 April 30 April 5 Mei 300.000 294.000 5 1.470.000
542 26 April 30 April 6 Mei 400.000 392.000 6 2.352.000
543 28 April 30 April 8 Mei 350.000 343.000 8 2.744.000
544 29 April 30 April 9 Mei 670.000 656.600 9 5.909.400
545 30 April 30 April 10 Mei 800.000 784.000 10 7.840.000
2.520.000 2.469.600 20.315.400

105
 Rata-rata tgl jth tempo = Rata-rata masa peredaran + 10 hari

 Rata rata masa peredaran = Rp 20.315.400= 8,2


 Rp 2.469.600

 Rata-rata tgl jth tempo = 8 Mei*) + 10 hari=18 Mei


 *) 8 mei= 30 april + 8 hari = 8 mei.

106
Tgl Rekening Debit Kredit
30/4 Piutang factor Rp2.189.300
Rugi penjualan piutang 37.044
Potongan penjualan 50.400
Cadangan retur penjualan 243.256
Rp2.520.000
Piutang dagang
10/5 Kas 1.300.444,2
Biaya bunga 13.135,8
Piutang factor Rp1.313.580

18/5 Kas Rp437.860


Piutang factor Rp437.860

1/6 Kas Rp562.138,32


Retur Penjualan 130.000
Piutang factor Rp437.860
Cadangan retur penj. 243.256
107
Pendapatan bunga 11.022,32
Transfer of Receivable with
Recourse (menjual piutang
dengan recourse)
  bank atau lembaga keuangan membayar dimuka atas
piutang dagang yang haknya dialihkan padanya, namun
masih tetap berhak untuk menuntut pembayaran
kepada pihak yang mengalihkan piutang dagang
tersebut apabila debitur ternyata gagal melakukan
pembayaran pada tanggal jatuh temponya.

108
Lanjutan…..
 Transaksi pinjaman atau transaksi penjualan???
 Transaksi pinjaman harus ada pengakuan kewajiban dan selisih uang
yang diterima dg piutang dagang yang dialihkan diakui sebagai beban
pendanaan (beban bunga)
 Transaksi penjualan piutangperbedaan antara jumlah uang diterima dan
piutang dagang yang dijual diakui sebagai laba atau rugi penjualan
piutang dagang (spt factoring)

109
Lanjutan…..

 Standar akuntansi yang lazim diberlakukan sebagai


transaksi penjualan, apabila memenuhi 3 kondisi:
1. Pihak yang mengalihkan menyerahkan
melepaskan hak penguasaan atas
manfaat potensial yang melekat pada
piutang
2. Kewajiban dari pihak yang mengalihkan
hak atas piutang berdasar recourse
provisions dapat ditentukan jumlahnya
secara layak
3. Pihak yang menerima pengalihan tidak
bisa menuntut pihak yang mengalihkan
untuk membayar atau membeli kembali
piutang, kecuali sudah ditetapkan dalam
recourse provisions

110
Tugas….
541 5 mei 1.300.000
542 6 Mei 4.400.000
543 8 Mei 850.000
544 10 Mei 750.000
545 11 Mei 2.200.000
9.500.000
• Contoh:
PT. ABC mengalihkan piutang dagangnya pada tgl 11 mei yang berjumlah Rp9.500.000 (sesuai
dengan tabel di atas) syarat penjualan 2/10,n/30 dan diperhitungkan komisi 1,5% dan
cadangan retur penjualan 10%, bunga 8%/bulan
Pembayaran oleh factor ke PT ABC dilakukan 3 tahap:
(1) sebesar 40% pada 2 minggu lebih awal dr tgl rata-rata jth tempo
(2) sebesar 30% pada tgl rata-rata jatuh tempo
(3) sisanya 1 minggu setelah tgl rata-rata jth tempo
Retur penjualan yang terjadi Rp500.000

111
PR. Penjaminan Piutang
Contoh: Piutang dagang sebesar Rp30.000.000 dijaminkan kepada Bank dan
mendapatkan uang muka 85%, pada tanggal 1 Oktober 2008.
Tanggal 8 Oktober 2008 diterima piutang dari pelanggan 15jt (belum
termasuk potongan tunai (2/10, n/30)) dan terdapat retur penjualan Rp
2jt. Pada tgl yg sama langsung disetor ke bank. Bunga 2%/bln dari
ekuivalen uang muka.
Tanggal 2 Nov diterima pelunasan piutang dan langsung disetor ke bank
Diminta: buatlah ayat jurnal yang diperlukan oleh perusahaan PT A dan bank

112
PR. Penjualan Piutang
• Contoh:
PT. XYZ mengalihkan piutang dagangnya pada tgl 18 Juni yang berjumlah Rp20.910.000 (sesuai
dengan tabel di atas) syarat penjualan 2/10,n/30 dan diperhitungkan komisi 1,5% dan
cadangan retur penjualan 10%, bunga 8%/bulan
Pembayaran oleh factor ke PT XYZ dilakukan 3 tahap:
(1) sebesar 50% pada 2 minggu lebih awal dr tgl rata-rata jth tempo
(2) sebesar 20% pada tgl rata-rata jatuh tempo
(3) sisanya 1 minggu setelah tgl rata-rata jth tempo
Retur penjualan yang terjadi Rp800.000

Diminta:
54 10 Juni 2.300.000 Buatlah ayat jurnal yg
55 11 Juni 8.100.000 diperlukan untuk
56 13 Juni 3.560.000 mencatat transaksi
57 15 Juni 1.750.000 tersebut
58 17 Juni 5.200.000 113

20.910.000
Presentation and Analysis
General rule in classifying receivables are:
1. Segregate and report carrying amounts of different categories of
receivables.
2. Indicate receivables classified as current and non-current in the
statement of financial position.
3. Appropriately offset the valuation accounts for receivables that are
impaired, including a discussion of individual and collectively determined
impairments.
4. Disclose the fair value of receivables in such a way that permits it to be
compared with its carrying amount.
5. Disclose information to assess the credit risk inherent in the receivables
by providing information on:
6. Disclose any receivables pledged as collateral.
7. Disclose all significant concentrations of credit risk arising from
114
receivables.
LO 9 Describe how to report and analyze receivables.

Anda mungkin juga menyukai