Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

PEMODELAN SISTEM KONTROL


EXHAUST FAN TERINTEGRASI
GAS DETECTOR
CO2 PADA TOILET KERETA API

1. M. FAQIH ABDILLAH (19) 1903065


2. NADYA IFFAT PUTRI A. (20) 1903074
3. RAIHAN SALSALABILA(21) 1903079
4. SISKA SAPUTRI (22) 1903086
5. TINGKAH GINTING(23) 1903090
6. YEHEZKIEL FERNANDO (24) 1903095
A. LATAR BELAKANG
 Kereta api adalah bentuk transportasi rel yang terdiri dari serangkaian kendaraan yang ditarik

sepanjang jalur kereta api untuk mengangkut kargo atau penumpang. Gaya gerak disediakan oleh

lokomotif yang terpisah atau motor individu dalam beberapa unit. Meskipun propulsi historis mesin

uap mendominasi, bentuk-bentuk modern yang paling umum adalah mesin diesel dan listrik

lokomotif, yang disediakan oleh kabel overhead atau rel tambahan. Sumber energi lain termasuk kuda,

tali atau kawat, gravitasi, pneumatik, baterai, dan turbin gas. Rel kereta api biasanya terdiri dari dua,

tiga atau empat rel, dengan sejumlah monorel dan guideways maglev dalam campuran. Kata 'train'

berasal dari Bahasa Prancis Kuno trahiner, dari bahasa Latin trahere 'tarik, menarik.

 Kereta api sebagai angkutan umum tidak terlepas dari fasilitas penunjang seperti bangku

penumpang,pendingin ruanagan dan bahkan toilet.


MAKSUD DAN TUJUAN

 
 Maksud dan tujuan dari pemodelan ini yaitu:

 1. Untuk menghindari pemborosan daya listrik

 2. Mengurangi bau tidak sedap di toilet

 3. Menjaga sirkulasi udara sehat


GAMBARAN UMUM
Seperti yang telah dibahas dan dijelaskan sebelumnya bahwa di dalam toilet

harus selalu terdapat udara bersih agar penumpang tidak mengalami ganguan

pada sistem pernafasan. Dengan metode yang diusulkan melalui sistem ventilasi

udara menggunakan Exhaust Ean Integrasi sensor Gas Detector diharapkan

mampu menjaga udara didalam ruangan tersebut agar tetap bersih tidak

terkontaminasi kandungan gas-gas yang membahayakan para pekerja seperti

(CO) atau kandungan gas lainya.


Keterangan gambar blok diagram adalah sebagai berikut:

1.Exhaust Fan : Aktuator yang digunakan untuk membuang kandungan gas berbahaya pada kamar pompa.

2.Gas detector : Sensor untuk mendeteksi kandungan gas berbahaya didalam kamar pompa.

3.Relay : Sebagai saklar exhaust fan yang bekerja secara kontrol konvensional dengan metode

elektromagnetik. 

4.Indicator Lamp : Sebagai indikator kandungan gas didalam ruanga. Semakin besar kandungan gas maka

lampu akan menyala lebih terang begitu sebaliknya.

5.AC Voltage Controller : Sebagai suplai lampu indikator yang dapat diatur melalui Controller.

6. Controller : Sistem yang digunakan untuk


Peralatan yang digunakan
 Exhaust Fan

Bentuk Fisik
Bentuk Fisik
Exhaust Fan tipe
Exhaust Fan
Ceilling Mount
tipe Wall
 
Mount
 Sensor Gas
Bentuk fisik dan
struktur elektronik
sensor gas TGS 2600
 
 Lampu Indikator
Bentuk fisik
lampu
indikator
 

 Mikrokontroler AT Mega 16

8 Single-ended
Channel
PEMODELAN
Tahapan pemodelan sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu studi literature untuk melakukan identifikasi
masalah, penetuan desain sistem dari permasalahan, pemilihan
peralatan dan komponen yang digunakan sesuai sistem yang
diterapkan, pembuatan model simulasi, hasil pengujian secara
simulasi serta kesimpulan. Untuk memudahkan urutan tahapan-
tahapan berikut maka dibuat kerangka sesuai dengan diagram alir
(Flowchart) berikut:
Mulai

Studi Literatur

Identifikasi Permasalahan

Konsep Desain Sistem

Penentuan Komponen dan


Peralatan

Tidak
Sesuai

Ya
Pemodelan Sistem

Pengujian Secara Simulasi

Tidak

Sesuai

Ya
Hasil dan Kesimpulan

Selesai

Gambar 5. Diagram alir (Flowchart) sistem yang diusulkan


CARA KERJA SEBELUM ( SISTEM
LOOP TERBUKA
Prinsip kerja lampu penerangan sebelum diubah ke Loop
Tertutup dengan input berupa tegangan, controller nya yaitu
saklar sedangkan output berupa cahaya yang dhasilkan dari
lampu. Tidak ada proses feedback sebab cahaya tidak bisa
mempengaruhi saklar untuk berubah, namun saklar bisa berubah
posisi ON/OFF Ketika ada bantuan dari manusia.

 
CARA KERJA SESUDAH ( SISTEM LOOP
TERTUTUP )

 Prinsip kerja Sistem exhaust fan Otomatis mengguakan Sensor PIR dan
Sensor LDR adalah Sensor PIR dijadikan input untuk mendeteksi gerakan
manusia. Apabila sudah mendeteksi adanya gerakan manusia, maka
lampu akan menyala. Dan Sensor LDR dijadikan input untuk mendeteksi
intensitas cahaya, apabila nilai intensitas cahaya melewati batas yang
sudah diprogram, maka lampu akan mati dan bagitu sebaliknya. Relay
berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan lampu yang dibaca oleh
Sensor PIR dan Sensor LDR yang diproses di Arduino.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil validasi pengujian secara simulasi dapat disimpulkan bahwa sistem yang diusulkan

mampu memberikan keamanan pada penumpang didalam toilet. Dengan penerapan sistem otomatisasi

pada pembuangan gas berbahaya yang dilengkapi dengan sensor gas dan lampu indikator memudahkan

pekerja untuk mengamati seberapa besar kandungan gas didalam ruangan tersebut. Apabila kandungan gas

masih tetap tinggi meskipun exhaust fan sudah menyala maka lampu akan terus semakin terang dengan

demikian para pekerja harus segera meninggalkan ruangan untuk menjaga keselamatan diri. Dari hal

tersebut maka penggunaan Exhaust fan memiliki unsur penting dalam membuang kandungan gas

berbahaya didalam ruangan, sehingga diperlukan sistem kontrol yang memiliki respon cepat dan tanggap

untuk meminimalisasi kecelakaan kerja akibat adanya kandungan gas berbahaya didalam ruangan.s
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai