Anda di halaman 1dari 10

GHIBAH

Secara bahasa, Ghibah berasal dari bahasa Arab dengan akar kata ghaba,
yang berarti tidak hadir atau sesuatu yang tertutup dari pandangan. Kata
ghibah dalam Bahasa Indonesia berarti menggunjing. Secara terminologi
ghibah berarti mengemukakan atau membicarakan perihal orang lain yang
apabila orang lain tersebut mendengarnya, maka ia tidak menyukainya.
…Ghibah dapat mencakup hal fisik seperti
mengemukakan seseorang kurus, hitam, dekil, dan
bentuk fisik lainnya. Ghibah bisa juga terkait keturunan
misalnya mengemukakan tentang seseorang anak haram,
anak pelacur atau anak orang miskin. Begitu pula yang
terkait dengan prilakunya misalnya pembohong, penipu
dan sifat buruk lainnya.
Selain ghibah, terdapat satu sifat yang berhubungan dengan
ghibah yaitu berburuk sangka. Berburuk sangka di dalam hati sama
dengan membicarakan keburukan orang lain dengan ucapan. Apabila
melakukan ghibah diharamkan, maka berburuk sangka terhadap
orang lain juga diharamkan.
Dalil Tentang Ghibah

Allah Swt sangat membenci perbuatan ghibah. Bahkan Allah Swt.


mengemukakan perilaku ghibah sama seperti memakan daging saudaranya
sendiri yang sudah meninggal dunia. Allah Swt berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka


(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Hujurat (49) : 12)
C. MOTIVASI BERBUAT GHIBAH
Syaikh Jamaluddin al-Qasimi mengemukakan hal-hal yang dapat
membuat seseorang pada akhirnya berbuat ghibah:
1. Mengobati sakit hati, karena ia merasa bahwa dengan mengemukakan
aib orang lain, ia merasa puas.
2. Mengikuti teman. Biasanya ikut-ikutan ini terjadi karena apabila
seseorang tidak mengikuti, maka ia akan dianggap tidak setia kawan.
3. Kesombongan dan kebanggaan. Seseorang akan merasa bangga
apabila ia dapat mencaci seseorang di hadapan orang lain.
4. Iri hati. Tidak suka jika orang lain diberi pujian oleh masyarakat maka ia
berusaha untuk melenyapkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat
dengan mengemukakan keburukan orang yang bersangkutan
5. BERGURAU. Di
TV/medsos kita sering melihat
tayangan yang
mungkin maksudnya adalah
bergurau, namun gurauan tersebut
dapat menyakiti perasaan orang
lain
Sumber : indowarta.com

6. Menyindir atau mencaci. Menyindir atau mencaci-maki orang lain (fisik,


keturunan, perilaku)dengan tujuan menghina termasuk ke dalam perbuatan
ghibah.
D. CARA MENGHINDARI PERILAKU
GHIBAH
1. Ingat bahwa Allah Swt tidak menyukai ghibah =

2. Intropeksi diri = Lebih baik merenungkan keburukan diri sendiri


daripada membicarakan keburukan orang lain
3. Menyadari bahwa ghibah menyakitkan
GHIBAH YANG DIPERBOLEHKAN
ADA 5 YAITU :
1. Mengungkap kezaliman seseorang ketika dirinya sedang teraniaya
oleh orang tersebut.
2. Meminta fatwa misal seorang istri yang menanyakan hukum tentang
permasalahan rumah tangganya
3. Memberi peringatan kepada orang lain
4. Nampak dengan jelas cacatnya misal ada seseorang yang
menanyakan identitas si A yang buta/pincang kakinya
5. Memiliki perilaku buruk yang sudah diketahui luas
“Quotes”

“ Lidahmu jangan kau biarkan untuk menyebut kekurangan orang lain, sebab kau
pun mempunyai kekurangan dan orang lainpun punya lidah”

Imam Syafi’i
T Y
hank ou…

Anda mungkin juga menyukai