KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Keynote speech
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENDAGRI

WEBINAR

BEST PRACTICE INOVASI DAERAH

TAHUN 2021

DR. Drs. A. Fatoni, M.Si

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Inovasi Amanat UU. Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA

386 PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH,
PEMERINTAH DAERAH DAPAT MELAKUKAN INOVASI.

388 KEPALA DAERAH MELAPORKAN INOVASI DAERAH

(7) YANG AKAN DILAKSANAKAN KEPADA MENTERI

388 PEMERINTAH PUSAT MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP

(9) INOVASI YANG DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

DALAM HAL PELAKSANAAN INOVASI YANG TELAH

MENJADI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 389 INOVASI TERSEBUT TIDAK MENCAPAI SASARAN YANG
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TELAH DITETAPKAN APARATUR SIPIL NEGARA TIDAK
DAPAT DIPIDANA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG INOVASI DAERAH

22 Menteri melakukan penilaian terhadap Daerah yang melaksanakan Inovasi Daerah

berdasarkan laporan dari kepala Daerah
 PARTISIPASI INDEKS INOVASI DAERAH 2018-2020
TIDAK DAPAT
SANGAT KURANG TINGKAT JUMLAH
TAHUN INOVATIF
INOVATIF
INOVATIF
DINILAI
PARTISIPASI INOVASI
( DISCLAIMER )

2018
10 PROVINSI 2 PROVINSI 11 PROVINSI 11 PROVINSI 23 PROVINSI
43 KABUPATEN 14 KABUPATEN 87 KABUPATEN 62 KABUPATEN 144 KABUPATEN 3.718
26 KOTA 5 KOTA 15 KOTA 46 KOTA 21 KOTA

27 PROVINSI
175 KABUPATEN 8.016
2019
12 PROVINSI 2 PROVINSI 13 PROVINSI 7 PROVINSI
71 KABUPATEN 25 KABUPATEN 79 KABUPATEN 244 KABUPATEN 58 KOTA
36 KOTA 5 KOTA 17 KOTA 17 KOTA
260 ( 47,9 %) 215 %
34 PROVINSI
358 KABUPATEN 14.897
2020
21 PROVINSI 3 PROVINSI 10 PROVINSI 0 PROVINSI
131 KABUPATEN 30 KABUPATEN 199 KABUPATEN 55 KABUPATEN 90 KOTA
43 KOTA 11 KOTA 36 KOTA 3 KOTA
485 ( 89,4 %) 185,8 %
JUMLAH PEMDA 542 (PROVINSI 14, KABUPATEN 415, KOTA 93)
 PETA KLASIFIKASI KLASTER INDEKS INOVASI DAERAH
TAHUN 2020
JUMLAH INOVASI 2017-2020
20000
17779
18000
16000
14000
12000
KLASTER KLASTER KABUPATEN 10000 8016
PROVINSI 8000
6000
3718
4000
2000 576
0
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2017 2018 2019 2020

JUMLAH INOVASI BERDASARKAN

BENTUK TAHUN 2020
Urusan
Pemerin- Tata
tahan Kelola
KLASTER KAB TERTINGGAL Pemerin-
KLASTER KOTA Lainnya
26% tahan
13%

Pelayana
n Publik
61%

KLASTER KAB/KOTA
KLASTER KAB/KOTA DALAM PROV. PAPUA &
PERBATASAN PAPUA BARAT
 TAHAPAN PENGUKURAN DAN
PENILAIAN

• Sosialisasi • Kepala Daerah 4. VALIDASI

4. VALIDASI
2.
2. PENGUKURAN
• Pengumpulan mempresentasi LAPANGANLAPANGAN
INDEKS
PENGUKURANI
data inovasi kan Inovasi • Tinjauan lapangan
daerah (pelaporan • NDEKS
Menganalisis Daerah untuk atau Pemda
secara elektronik) Variabel dan dinilai oleh tim membuktikan data
indikator indeks Penilai K/L dukung yang valid
1. PENJARINGAN inovasi daerah berdasarkan hasil
secara digitalisasi 3. PRESENTASI presentasi

JUNI s.d. 13 AGUSTUS SEPTEMBER SEPTEMBER NOVEMBER

& DIPERPANJANG s/d 17 SEPT

KEPMENDAGRI TENTANG KEPMENDAGRI TENTANG

PENETAPAN INDEKS PEMENANG INNOVATIVE
INOVASI DAERAH GOVERNMENT AWARD
REWARD PEMENANG INNOVATIVE GOVERNMENT
AWARD

+
PIAGAM & TROPHY DANA INSENTIF DAERAH
PENGHARGAAN (BIDANG INOVASI DAERAH)
TAHUN 2020 27 M TAHUN 2021 39,9 M
TERALOKASI DI PROVINSI

212 M
TERALOKASI DI PROVINSI

121 M 93 M
TERALOKASI DI KAB/KOTA
172,18 M
TERALOKASI DI KAB/KOTA
 PERAIH INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD DAN PEROLEHAN DID
2017-2020
2017 2018 2019 2020 DID 2020 DID 2021
KATEGORI PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI
1 SUMATERA SELATAN 1 JAWA BARAT 1 JAWA TENGAH 1 JAWA TENGAH 1. JAWA TIMUR 7.526.031.000 1. JAWA TENGAH 9.000.000.000
2 JAWA TIMUR 2 JAWA TIMUR 2 JAWA BARAT 2 SUMATERA SELATAN 2. SUMBAR 7.468.062.000 2. JAWA BARAT 8.330.000.000
3 JAWA BARAT 3 SUMATERA BARAT 3 SUMATERA BARAT 3 LAMPUNG 3. SUMATERA BARAT 7.540.000.000
3. DKI JAKARTA 6.376.054.000
4 DKI JAKARTA 4 DKI JAKARTA 4 DKI JAKARTA 4. DKI JAKARTA 7.520.000.000
KATEGORI KABUPATEN 4. BALI 6.274.739.000
5 BALI 5 RIAU 5 BANTEN
1 GRESIK 5. RIAU 7.510.000.000
KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN
2 BOGOR KLASTER KABUPATEN
1 BANYUWANGI 1 BANYUWANGI 1 SITUBONDO
3 MALANG 1. BANYUWANGI 9.023.299.000
2 PADANG PARIAMAN 2 KULON PROGO 2 WONOGIRI 1. BANYUWANGI 9.000.000.000
4 MUSI RAWAS 3 MALANG
2. GRESIK 5.074.104.000
3 BANGGAI 2 BOGOR 2. KULON PROGO 8.390.000.000
5 PINRANG 4 GRESIK 4 SITUBONDO 3. KULON PROGO 4.938.321.000
4 TEMANGGUNG 3. MALANG 8.360.000.000
6 BOYOLALI 5 KULON PROGO 5 BANGGAI 5 BANYUWANGI 4. KLUNGKUNG 3.824.379.000
7 5. SIDOARJO 3.699.563.000 4. SITUBONDO 8.340.000.000
SLEMAN 6 KLUNGKUNG 6 AGAM 6 LAMPUNG BARAT
8 MADIUN 7 MUSI RAWAS 6. AGAM 3.559.602.000 5. BANGGAI 8.290.000.000
7 SIDOARJO 7 MUSI RAWAS
9 BANTAENG 8 AGAM 8 HULU SUNGAI SELATAN 8 HULU SUNGAI SELATAN 7. PACITAN 3.432.175.000 6. AGAM 8.150.000.000
10 LEBAK 9 PACITAN 9 BOGOR 9 MALANG 8. MUSI RAWAS 2.291.598.000 7. MUSI RAWAS 8.050.000.000
KATEGORI KOTA 10 MUSIRAWAS 10 PADANG PARIAMAN 10 SUMENEP 8. HULU SUNGAI SELATAN 8.000.000.000
KLASTER KOTA KLASTER KOTA KLASTER KOTA KLASTER KOTA
1 SURABAYA 9. BOGOR 7.770.000.000
2 1 BANDUNG 1 DENPASAR 1 YOGYAKARTA 1. BANDUNG 8.281.193.000
TANGERANG SELATAN KLASTER KOTA
2 MAKASSAR 2 BOGOR 2 BONTANG
3 MAKASSAR 2. MAKASSAR 6.798.025.000
3 BONTANG 3 BONTANG 3 TANGERANG 1. DENPASAR 8.440.000.000
4 BONTANG 3. BONTANG 5.020.313.000
4 MALANG 4 MALANG 4 PALEMBANG 2. BOGOR 8.420.000.000
5 MAGELANG 4. MALANG 4.770.159.000
5 SURABAYA 5 CIMAHI 5 PEKANBARU 3. BONTANG 8.410.000.000
6 SURAKARTA 6 BANDUNG 6 MAKASSAR 5. SURABAYA 4.677.722.000
6 MAGELANG 4. MALANG 8.330.000.000
7 SAWAHLUNTO 7 SOLOK 7 MAKASSAR 7 BOGOR 6. MAGELANG 4.658.922.000
8 PROBOLINGGO 8 MAGELANG 8 DENPASAR
5. CIMAHI 8.260.000.000
8 BOGOR 7. SOLOK 4.584.763.000
9 PONTIANAK 9 MATARAM 9 SURAKARTA 9 SUKABUMI 6. BANDUNG 8.240.000.000
8. BOGOR 4.580.585.000
10 YOGYAKARTA 10 SURAKARTA 10 SURABAYA 10 BEKASI 7. MAKASSAR 8.200.000.000
8. MATARAM 3.598.248.000
KLASTER DAERAH TERTINGGAL KLASTER DAERAH TERTINGGAL KLASTER DAERAH TERTINGGAL 8. MAGELANG 8.130.000.000
1 SIGI 1 NABIRE
9. SURAKARTA 3.182.021.000
1 MUSIRAWAS 9. SURAKARTA 8.050.000.000
2 SITUBONDO 2 NABIRE 2 ROTE NDAO KLASTER DAERAH TERTINGGAL
3 BELU 3 PESISIR BARAT KLASTER DAERAH TERTINGGAL
3 PULAU MOROTAI 1. SITUBONDO 2.230.496.000
KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN 1. SIGI 7.770.000.000
2. PULAU MOROTAI 2.199.684.000
1 PULAU MOROTAI 1 PELELAWAN 1 BINTAN
KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN
2 PELELAWAN 2 BENGKALIS 2 MOROTAI
3 BELU 3 MOROTAI 3 NATUNA 1. PELELAWAN 2.072.257.000 1. PELALAWAN 7.970.000.000
2. BELU 1.282.627.000 2. BENGKALIS 7.610.000.000
 DAERAH YANG TIDAK MELAPORKAN INOVASI TAHUN
KABUPATEN ( 54 ) DAERAH (57)
1. KAB. MANGGARAI TIMUR 22. KAB. BURU 43. KAB. TANA TORAJA
2020
2. KAB. MANOKWARI SELATAN 23. KAB. BUTON TENGAH 44. KAB. TELUK BINTUNI
3. KAB. MAPPI 24. KAB. BUTON UTARA 45. KAB. TELUK WONDAMA
4. KAB. MAYBRAT 25. KAB. DEIYAI 46. KAB. TIMUR TENGAH UTARA
5. KAB. MEMBRAMO TENGAH 26. KAB.DOGIYAI 47. KAB. TOLIKARA
6. KAB. MOROWALI 27. KAB.FAKFAK 48. KAB. WAROPEN
7. KAB. NDUGA 28. KAB. HALMAHERA BARAT 49. KAB. YAHUKIMO
8. KAB. NGADA 29. KAB. HALMAHERA TENGAH 50. KAB. YALIMO
9. KAB. NIAS UTARA 30. KAB. HALMAHERA TIMUR 51. KAB. SARMI
10. KAB. PANIAI 31. KAB. INTAN JAYA 52. KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
11. KAB. PASANG KAYU 32. KAB. KAIMANA 53. KAB. MANGGARAI
12. KAB. PEGUNUNGAN ARFAK 33. KAB. KAPUAS HULU 54. KAB. MANGGARAI BARAT
13. KAB. POLEWALI MANDAR 34. KAB. KAPULAUAN ARU
14. KAB. PUALU TALIABU 35. KAB. LANNY JAYA KOTA ( 3 )
15. KAB. PUNCAK 36. KAB. MAHAKAM HULU 55. KOTA SABULUSSALAM
16. KAB. PUNCAK JAYA 37. KAB. MALAKA 56. KOTA GUNUNG SITOLI
17. KAB. RAJA AMPAT 38. KAB. MEMBRAMO RAYA 57. KOTA SORONG
18. KAB. ROKAN HILIR 39. KAB. SORONG
19. KAB. SABU RAIJUA 40. KAB. SORONG SELATAN
20. KAB. BOALEMO 41. KAB. SIPIORI DATA
INDEKS INOVASI DAERAH
21. KAB. BOVEN DIGOEL 42. KAB. TAMBRAW KEMENDAGRI 2020
 INOVASI BUKAN
INOVASI
INOVASI BUKAN
ADALAH
INOVASI INISIATIF
MERUBAH
BUKANLAH
INOVASI SPORADIS
MINDSET
TUJUAN,
ITU…………
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN,
TAPI
TAPIDAPAT DIRENCANAKAN
INOVASI ADALAH
SDM SESUAI
CARA/METODE
TAPI ADA DISETIAP
BUKAN SOALKEBUTUHAN
BELANJA ATAU PROJECT
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
Mengapa inovasi
perlu didorong ?
PERINGKAT INDONESIA DALAM GCI DAN GII TAHUN 2016-
2020
GLOBAL COMPETITIF INDEX GLOBAL INNOVATION INDEX 129
141 NEGARA 1NEGARA
DAYA SAING INDONESIA TAHUN 2020 TURUN 5 PERINGKAT KE INDEKS INOVASI GLOBAL INDONESIA TAHUN 2020
POSISI 50 141 NEGARA SKOR DAYA SAING TURUN 0.3 POIN KE BERADA PADA PERINGKAT KE-85 (129 NEGARA)
LEVEL 646 POIN SKALA 0 - 100

37
50
45
41
36 37
36 41
50 45

2020 2019 2018 2017 2016 2020 2019 2018 2017 2016
 INOVASI MENUJU BUDAYA KERJA 2021

BUDAYA KERJA BARU

BEKERJA TOTALITAS, EFEKTIF DAN EFISIEN
BERFIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
KOLABORASI TANPA SEKAT
MINDSET MEMBAHAGIAKAN PELANGGAN

BUDAYA KERJA LAMA

PROSES ADAPTASI
BEKERJA SEADANYA
BUSSINESS AS USUAL
BERFIKIR SEMPIT
UNCOLABORATIVE
MINDSET PROJECT
 INOVASI ADMINISTRASI
Perubahan dalam proses pengambilan keputusan,
adopsi cara baru mengelola pemerintahan dan
revolusi administratif dalam birokrasi
pemerintahan disertai akuntabilitas dan
mekanisme pertanggungjawaban
INOVASI MANAJEMEN
pembaharuan secara totalitas terhadap
prosedur dan birokrasi manajemen,
terutama dalam mengimplementasikan
kebijakan dan tata kelola organisasi demi
tercapainya tujuan dan peningkatannya
kinerja
INOVASI KEBIJAKAN
Kebijakan baru yang strategis dengan
pendekatan yang lebih efisien, selektif,
implementatif, digunakan secara luas, dan
diadopsi berbagai pihak untuk menyelesaikan
suatu permasalahan
6 AREA INOVASI INOVASI FRUGAL
Proses menciptakan sebuah inovasi produk dengan
biaya yang lebih murah dari pada produk yang
sudah ada. Proses ini dilakukan sebagai respon
terhadap keterbatasan sumber daya. Didisain untuk
memberikan respon terhadap keterbatasan sunber
daya, baik keuangan , materi atau hal hal
institusional dan mengubah keterbatasan menjadi
keuntungan.
6
AREA
INOVASI TEKNOLOGI
Serangkaian kegiatan yang mengadopsi
INOV
proses produksi yang beru (inovatif),
melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan (lebih popular dengan
ASI istilah R&D) atau alih Teknologi.
INOVASI SOSIAL
Solusi baru yang mencakup perubahan struktur
budaya, normative regulatif masyarakat yang
meningkatkan hubungan sosial, memperbaiki kinerja
social ekonomi melalui pendekatan inovatif, praktis
dan berkelanjutan menuju kesejahteraan yang inklusif.
 STRATEGI MEMBUDAYAKAN INOVASI
POLA KEBIJAKAN KDH EVALUASI KOORDINASI MARKETING
POLA
PEMECAHAN
KEBIJAKAN KDH EVALUASI KOORDINASI MARKETING
PEMECAHAN KEBIJAKAN KDH YANG EVALUASI TERHADAP KOMUKASI DAN
MASALAH KEBIJAKAN
DAPAT KDH YANG
MEWAJIBKAN EVALUASI
KOMITMEN TERHADAP
KINERJA KOMUKASI
KOORDINASI DAN
BAIK MARKETING DAN BRANDING
MASALAH DAPAT MEWAJIBKAN
BERINOVASI BAGI SETIAP KOMITMEN
INOVATIF KINERJA
SECARA KOORDINASI
HORIZONTAL BAIK
DAN
MARKETING DAN BRANDING
INOVASI DAERAH DALAM
MERUBAH POLA BERINOVASI
PERANGKAT BAGI DAERAH
SETIAP INOVATIF
KOMPREHENSIF DISECARA
TIAP HORIZONTAL DAN INOVASI DAERAH DALAM
MENINGKATKAN NILAI
UATAMANYA SECARA
MERUBAH
PEMECAHAN POLA
MASALAH PERANGKAT DAERAH KOMPREHENSIF DI TIAP UATAMANYA SECARA MENINGKATKAN
REPLIKASI NILAI
DAN
(MISAL: SATU OPD 3 PERANGKAT DAERAH. VERTIKAL DENGAN
PEMECAHAN
PEMERINTAHAN MASALAH
DENGAN (MISAL: SATUINNOVATION
OPD 3 PERANGKAT DAERAH. VERTIKAL DENGAN REPLIKASI
MENINGKATKAN DAN
NILAI
INOVASI / ONE PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAHAN
CARA-CARA DENGAN
SOLUTIF, INOVASI / ONE INNOVATION MENINGKATKAN
MANFAAT/DAMPAK NILAI
ONE PROGRAM) YANG DI PEMERINTAH
TERKAIT INOVASI PUSAT
CARA-CARA
INOVATIF EFEKTIFSOLUTIF,
DAN ONE PROGRAM) YANG DI TERKAIT INOVASI MANFAAT/DAMPAK
TINDAKLANJUTI DENGAN
INOVATIF
EFISIEN EFEKTIF DAN TINDAKLANJUTI DENGAN
KOMITMEN KINERJA/SKP.
EFISIEN KOMITMEN KINERJA/SKP.
SESENDND
TT
I I
MM

PERBAIKAN MENEJEMEN MENJADIKAN NILAI INDEKS

INOVASI DAERAH MELALUI INOVASI SEBAGAI
PENINGKATAN KAPASITAS INDIKATOR KINERJA UTAMA
MEMACU & MEMBENTUK INNOVATION
ORGANISASI KELITBANGAN (IKU) OPD, DENGAN
MENINGKATKAN SUSTAINABLE INOVASI HUB SEBAGAI WADAH
& MENEJEMEN MENETAPKAN NILAI
KOMPETISI INOVASI MELALUI UPDATE & INTERAKSI ANTAR AKTOR
PENGELOLAAN INOVASI SATUAN INOVASI SEBAGAI
PERANGKAT DAERAH UPGRADE INOVASI UNTUK INOVASI DLM
MERUJUK PD 36 INDIKATOR CAPAIAN DLM
MENJAGA KEBERLANJUTAN MENGEMBANG KAN
UNTUK MENGGAIRAHKAN UKUR UTK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM
INOVASI DLM INOVASI DAN MEMPERLUAS INOVASI PEMERINTAH
KEMATANG AN DAN DAN KEGIATAN PERANGKAT
PENYELENGGARAAN DAMPAK INOVASI DAERAH DAERAH.
DAMPAK INOVASI. DAERAH
PEMDA
MENEJEMEN SUSTAINABLE INNOVATION INDIKATOR KINERJA
UTAMA
KOMPETISI INOVASI INOVASI HUB (RECOMMENDED)
 MEMBANGUN INOVASI =
EKOSISTEM INOVASI

INSTITUSI REGULASI
INOVASI AKAN MENINGKATKAN KINERJA INOVASI MEMBUTUHKAN PENGUATAN DALAM
KEGIATAN  PROGRAM  KINERJA BENTUK PERDA/PERKADA.

03 04
PERANGKAT DAERAH  KINERJA PEMDA
INOVASI DAPAT MENJADI PEMBAHARU
INOVASI SEBAGAI INDIKATOR KINERJA ATURAN (INOVASI KEBIJAKAN)
ORGANISASI.

IPTEK BUDGETING
MESTI BUKAN PENENTU, DUKUNGAN

02 05
IPTEK DIPERLUKAN MENGGALI MASALAH DAN ANGGARAN MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA
MENENTUKAN KEBUTUHAN ORGANISASI INOVASI DAERAH.
SEBAGAI TEKNIK BERFIKIR KREATIF DALAM
MERUMUSKAN RENCANA AKSI INOVASI, DAPAT DILAKUKAN DENGAN KOLABORASI/
MENDOKUMENTASIKAN DAN MEMPERLUAS BERINOVASI DENGAN CARA CARA INOVATIF.
DAMPAK INOVASI ITU SENDIRI .
INOVASI = INSENTIF DAERAH

AKTOR
INOVASI HARUS MELIBATKAN AKTOR INOVASI,
01 06 MENEJEMEN SDM
INOVASI MERUPAKAN KRITERIA SISTIM KARIER
MEMBANGUN INOVASI (KOLABORASI)
INOVASI = MEMBANGUN SDM
AKTOR INOVASI ABCGF
INOVASI MEBANGUN MINDSET
STRATEGI PENINGKATAN
KAPASITAS APARATUR INOVASI

1 MINDSET INOVASI
MERUBAH MINDSET DAN CAKRAWALA BERPIKIR SDM APARATUR DARI
BEKERJA BIASA MENJADI BEKERJA LUAR BIASA MELALUI INOVASI.

MENDORONG KURIKULUM INOVASI PADA DIKLAT-DIKLAT

2 DIKLAT INOVASI
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DENGAN MEMBERIKAN
PEMAHAMAN METODE BERINOVASI DALAM LINGKUNGAN KERJA
SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU.

MENDORONG KOMPETISI INOVASI SEBAGAI LANGKAH AWAL

3 REWARDING PENJARINGAN INOVASI UNTUK DITERAPKAN DAN MEMBERIKAN
REWARD ATAS KINERJA INOVASI.

MENDORONG LEBIH EFEKTIFNYA PEMANFAATAN HASIL-HASIL PROJECT

4 PROPER ESS II/III/IV PERUBAHAN (PROPER) SEBAGAI NOVUM INOVASI DI BERBAGAI UNIT
SATUAN KERJA PESERTA DIKLAT.

MEMBENTUK AGEN PERUBAHAN PADA TIAP PERANGKAT DAERAH YANG

5 PAMONG INOVASI MAMPU BERFIKIR INOVATIF, SOLUTIF, KREATIF, SELEKTIF DAN PROGRESIF
 PAMONG INOVASI

MENDORONG LEMBAGA PENELITIAN SEBAGAI KLINIK INOVASI

6 KLINIK INOVASI DALAM MENGEMBANGAKAN MENINGKLAYTKAN KUALITAS INOVASI

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH.

KOLABORASI DENGAN PARA AKTOR INOVASI LAINNYA SEBAGAI

7 KOLABORASI INKUBATOR INOVASI
PEMERINTAHAN DAERAH.
DALAM PENEYELENGGARAAN
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TERIMA KASIH
SALAM PERUBAHAN,
SALAM INOVASI !
SALAM SEHAT 5 M
puslitnovkemendagri
puslitnovkemendagri LAWAN C O VID-19
puslitnov MENJAGA JARAK,
puslitnovkemendagri MENCUCI TANGAN
puslitnovkemendagri MEMAKAI MASKER
puslitbangnovda@gmail.com MENJAUHI BERKERUMUN