Anda di halaman 1dari 30

PENILAIAN KINERJA PNS

(PP 30/2019)
DASAR HUKUM
1.UU N0 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN
2.PP NO 11 TENTANG MANAJEMEN PNS
3.PP NO 30 TENTANG PENILAIAN KINERJA PNS

*PENILAIAN KINERJA PNS


* SIKLUS MANAJEMEN KINERJA

SKP yang berkorelasi dengan KPI


instansi
Perencana
an Kinerja

- Pemeringkatan Evaluasi Monitorin Sistem Informasi Kinerja


- Penghargaan dan Hukuman
Kinerja g Kinerja PNS
* PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis

Rencana Kerja Tahunan Perjanjian Kinerja


memperhatikan

memperhatikan
Struktur Organisasi dan
Tata Laksana Uraian Tugas Jabatan

Rencana Kerja PNS (SKP)

- Kinerja Utama
- Kinerja Tambahan
* PENGUKURAN KINERJA

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)


Realisasi vs Target

Kinerja Dokumentasi:
PNS -
-
Daily
Weekly
- Monthly
- Every three months
Perilaku Kerja - Every six months
- Annually

Standar Perilaku Kerja

Atasan Langsung - Atasan Langsung (60%)


100% - Rekan Kerja (20%)
- Bawahan (20%)
* PENILAIAN KINERJA
SKP Perilaku
60% atau 70% 40% atau 30%

PENILAIAN
Tim Penilai Kinerja
KINERJA

- Bimbingan Kinerja
Pemeringkatan - Konseling Kinerja

Reward Punishment

PNS yang berpredikat Sangat Baik selama 2 (dua) tahun berturut- Bila memperoleh penilaian cukup, kurang, sangat
turut diprioritaskan untuk kurang selama 1 tahun
- - JPT, JA dan JF diberi waktu 6 bulan untuk
Diikutsertakan kedalam talent pool
- Diikutsertakan kedalam pengembangan kompetensi memperbaiki kinerjanya
- Diikutsertakan kedalam ujian kompetensi
Sistem Manajemen Kinerja PNS terdiri
atas:
1. perencanaan kinerja;
2. pelaksanaan, Pemantauan Kinerja,
dan pembinaan kinerja;
3. penilaian kinerja;
4. tindak lanjut; dan
5. Sistem Informasi Kinerja PNS.
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KINERJA
Objektif

Terukur

Akuntabel

Partisipatif

Transparan
PROSES PENYUSUNAN SKP
dilakukan dengan memperhatikan:
1. perencanaan strategis Instansi
Pemerintah;

2. perjanjian kinerja;

3. organisasi dan tata kerja;

4. uraian jabatan; dan/atau

5. SKP atasan langsung.


s
p
e
s

Kinerja utama dan kinerja tambahan


i
f
i
k

paling sedikit memuat:


t

1
e
r
u
k
u

Indikator 2
r

Kinerja Target kinerja r


e
a

Individu
l
i
s
t
i
s

m
Indikator Kinerja
Individu disusun
e
m
i
l
i
k
i

b
a
t
a
s

dengan
w
a
k
t
u

p
e
n
c
a
p
a
i

memperhatikan
a
n

kriteria:
e
n
y
e
s
u
a
i
k
a
n

k
o
n
d
i
s
i

i
n
t
e
r
n
a
l

d
a
n

e
k
s
t
e
r
n
a
l

o
r
g
a
n
i
s
a
s
i
.
SKP bagi pejabat fungsional disusun
berdasarkan SKP atasan langsung dan
organisasi/unit kerja
dengan memperhatikan:

rencana kerja tahunan

perjanjian kinerja

organisasi dan tata kerja

uraian jabatan.
Pemantauan Kinerja
dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS
terhadap PNS secara berkala dan berkelanjutan
dalam proses pelaksanaan SKP paling kurang 1
(satu) kali dalam setiap semester pada tahun
berjalan.
PENGUKURAN KINERJA

Dilakukan terhadap SKP dengan membandingkan


Realisasi SKP dengan Target SKP sesuai dengan
perencanaan kinerja yang telah ditetapkan; dan
Perilaku kerja dengan melakukan penilaian
perilaku kerja.
Realisasi kinerja PNS yang melebihi Target
kinerja nilai capaian kinerja paling tinggi
pada angka 120 (seratus dua puluh).

Pembinaan kinerja PNS bertujuan untuk


menjamin pencapaian Target kinerja
yang telah ditetapkan dalam SKP.
Bimbingan Kinerja dan Konseling
Kinerja dilakukan secara
berkesinambungan berdasarkan atas
hasil Pemantauan Kinerja.
Penilaian kinerja PNS dapat dilakukan dengan
memberikan bobot masing-masing unsur penilaian :

•70% Penilaian

a SKP
•30%
•60%Penilaian
Penilaian

b
Perilaku
SKP Kerja
•40% Penilaian
Perilaku Kerja
Penilaian Kinerja PNS dengan bobot 70% (tujuh puluh persen)
untuk penilaian SKP dan 30% (tiga puluh persen) untuk
penilaian Perilaku Kerja dilakukan oleh Instansi Pemerintah
yang tidak menerapkan penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahan langsung.

Penilaian Kinerja PNS dengan bobot 60% (enam


puluh persen) untuk penilaian SKP dan 40% (empat
puluh persen) untuk penilaian Perilaku Kerja
dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang
menerapkan penilaian Perilaku Kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan kerja
setingkat dan bawahan langsung.
Penilaian Kinerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan atau predikat
Sangat Baik, apabila PNS
memiliki nilaisebagai
dengan berikut:
angka 110 (seratus
sepuluh) ≤ x ≤ 120
(seratus dua puluh); dan
menciptakan
Baik, apabila PNSidememiliki
baru
dan/atau cara baru
nilai dengan angkadalam
90
peningkatan kinerja≤ yang
(sembilan puluh) x≤
memberi
Cukup,
angka manfaat
120apabila
(seratus bagi
PNS
dua
organisasi
memiliki atau negara;
nilai dengan
puluh);
angka 70 (tujuh puluh) ≤ x
<Kurang,
angka 90apabila PNS
(sembilan
memiliki nilai dengan
puluh);
angka 50 (lima puluh) ≤ x
< angka 70 (tujuh puluh);
Sangat Kurang,
dan apabila
PNS memiliki nilai dengan
angka < 50 (lima puluh).
Distribusi
pali
a
ng
ting
PNS yang mendapatkan
b predikat penilaian kinerja c
palin
g
rend
pali
ng
ting

dengan ketentuan:
ah
gi 60% gi
20% (ena 20%
(dua m (dua
pulu pulu pulu
h h
h
pers
pers pers
en)
en) dan en)
dari palin dari
tota g tota
tingg l
l
i 70% pop
pop (tuju
ulasi ulasi
h
peg pulu pega
awai h wai
dala pers dala
en) m
m dari
satu satu
total
unit popu
unit
kerj lasi kerj
pega a
a
wai PNS
bera dala bera
da m da
pad satu
pad
a unit
kerja a
klasi
bera klasi
fikas da fikas
i pada i
stat klasif stat
us ikasi
us
kine statu
s kine
rja rja
kiner
"di ja "di
atas "sesu baw
eksp ai

Catatan :
ah
ekta eksp
ektas
eksp
si" ekta
i"

Penilaian Kinerja PNS dilakukan pada setiap akhir bulan si"

Desember pada tahun berjalan dan paling lama akhir bulan


Januari tahun berikutnya.
PENILAI PERILAKU PNS

1
4
.

a
b
t3.
a
r
a
w
e
sk
a
a
a
h
n

n
a
k
e
rjn
a
ls
e
la
ti
n
n
a
g
g
n
k
a
st
g
su
n
u
g
n
;
g
TIM PENILAI KINERJA

1. Tim Penilai kinerja PNS dibentuk oleh PyB.


2. Tim Penilai Kinerja PNS terdiri dari PNS yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan, berasal dari:
a. Unit Kerja yang membidangi kepegawaian;
b. Unit Kerja yang membidangi pengawasan internal; dan
c. Unit Kerja lain yang dipandang perlu oleh PyB.
3. Tim Penilai Kinerja PNS bertanggungjawab kepada PyB.
DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PNS
1. Dokumen penilaian kinerja PNS dilaporkan secara
berjenjang oleh Pejabat Penilai Kinerja PNS kepada Tim
Penilai Kinerja PNS dan PyB paling lambat pada akhir
bulan Februari tahun berikutnya.
2. Laporan dokumen penilaian kinerja paling kurang terdiri
dari:
a. nilai kinerja PNS;
b. predikat kinerja PNS;
c. permasalahan kinerja PNS; dan
d. rekomendasi.
3. Laporan dokumen penilaian kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh PyB.
DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PNS
PyB menggunakan laporan dokumen penilaian kinerja PNS untuk
dijadikan acuan dalam:
1. mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan pendidikan
danf atau pelatihan;
2. mengembangkan kompetensi;
3. mengembangkan karier;
4. pemberian tunjangan;
5. pertimbangan mutasi, dan promosi;
6. memberikan penghargaan dan pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
7. menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan dalam
penilaian SKP dan Perilaku Kerja.
PEMERINGKATAN KINERJA
Berdasarkan laporan dokumen penilaian kinerja PyB melakukan
penetapan Pemeringkatan Kinerja tahunan.
1. Pemeringkatan Kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai
kinerja dan predikat kinerja pada dokumen penilaian kinerja antar
PNS setiap tahun.
2. Pemeringkatan Kinerja dilaksanakan dalam lingkup masing-masing
instansi pemerintah.
3. Pemeringkatan Kinerja tahunan dimaksudkan untuk menyusun profil
kinerja PNS dalam 1 (satu) unit dan/ atau Instansi Pemerintah.
4. Pemeringkatan Kinerja tahunan dilakukan oleh Tim Penilai Kinerja
PNS.
5. Pemeringkatan Kinerja dapat dijadikan pertimbangan dalam
menentukan prioritas pengembangan kompetensi dan pengembangan
karier.
PENGHARGAAN KINERJA

PNS yang menunjukkan penilaian kinerja dengan predikat


Sangat Baik berturut-turut selama 2 (dua) tahun dapat
diprioritaskan untuk diikutsertakan dalam program
kelompok rencana suksesi (talent pool) pada instansi yang
bersangkutan.

PNS yang menunjukkan penilaian kinerja dengan predikat


Baik berturut-turut selama 2 (dua) tahun dapat
diprioritaskan untuk pengembangan kompetensi lebih lanjut
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
SANKSI
Pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi,
dan pejabat fungsional yang tidak memenuhi
Target Kinerja dapat dikenakan sanksi
administrasi sampai dengan pemberhentian
SANKSI PEJABAT PIMPINAN TINGGI
1. Pejabat pimpinan tinggi yang tidak memenuhi Target kinerja yang diperjanjikan
selama 1 (satu) tahun pada suatu jabatan, yang diberikan penilaian kinerja Cukup,
Kurang, atau Sangat Kurang diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk
memperbaiki kinerjanya.
2. Penilaian kinerja diberikan pada kondisi normal dan tidak ada kondisi force majeur.
3. Dalam hal pejabat pimpinan tinggi tidak menunjukkan perbaikan kinerja maka pejabat
yang bersangkutan harus mengikuti uji kompetensi kembali.
4. Berdasarkan hasil uji kompetensi pejabat pimpinan tinggi dimaksud dapat dipindahkan
pada jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada
jabatan yang lebih rendah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
SANKSI PEJABAT ADMINISTRASI/ PEJABAT FUNGSIONAL

1. Pejabat Administrasi atau Pejabat Fungsional yang mendapatkan penilaian kinerja


dengan predikat Kurang atau Sangat Kurang diberikan kesempatan selama 6
(enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.
2. Dalam hal pejabat administrasi atau pejabat fungsional tidak menunjukan
perbaikan kinerja maka PNS yang bersangkutan harus mengikuti uji kompetensi
kembali.
3. Berdasarkan uji kompetensi pejabat administrasi atau pejabat fungsional yang
tidak memenuhi standar kompetensi jabatan dapat dipindahkan pada jabatan lain
yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada jabatan yang
lebih rendah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Dalam hal tidak tersedia jabatan lain yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
atau jabatan lebih rendah yang lowong, pejabat administrasi atau pejabat
fungsional ditempatkan sementara pada jabatan tertentu dalam waktu paling lama
1 (satu) tahun.
5. Dalam hal setelah 1 (satu) tahun tidak tersedia lowongan jabatan sesuai dengan
kompetensinya, pejabat administrasi atau pejabat fungsional yang bersangkutan
diberhentikan dengan hormat.
KEBERATAN PENILAIAN KINERJA
1. Dalam hal PNS yang dinilai menyatakan keberatan atas hasil penilaian kinerja
maka PNS yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-
alasannya kepada atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS secara berjenjang
paling lama 14 (empat belas) hari sejak diterima.
2. Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS berdasarkan keberatan yang
diajukan, wajib memeriksa dengan seksama hasil penilaian kinerja yang
disampaikan kepadanya.
3. Dalam melaksanakan pemeriksaan terhadap hasil penilaian kinerja atasan
dari Pejabat Penilai Kinerja PNS meminta penjelasan kepada Pejabat Penilai
Kinerja PNS dan PNS yang dinilai.
4. Berdasarkan penjelasan atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS dapat
mengubah dan menetapkan hasil penilaian kinerja serta bersifat final.
Sistem Informasi Kinerja PNS
1. Sistem Informasi Kinerja PNS memuat informasi:
a. perencanaan kinerja;
b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja;
c. penilaian kinerja; dan
d. tindak lanjut.
2. Sistem Informasi Kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sarana
untuk merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyajikan,
mendokumentasikan data penilaian kinerja PNS, dan bahan evaluasi kinerja.
3. Kepala Badan Kepegawaian Negara menyiapkan Aplikasi Informasi Kinerja PNS Secara
Nasional yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi kinerja PNS di Instansi Pemerintah.
4. Aplikasi informasi kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dimanfaatkan
oleh instansi yang belum mempersiapkan aplikasi informasi kinerja PNS.
5. Dokumentasi informasi dan data penilaian kinerja PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dikelola Badan Kepegawaian Negara sebagai dasar untuk melaksanakan evaluasi
pelaksanaan penilaian kinerja PNS.
6. Dokumen penilaian kinerja PNS merupakan arsip dinamis aktif berlaku sejak PNS diterima
sebagai PNS sampai pensiun.
KETENTUAN PELAKSANAAN PP 30/2019
Ketentuan lebih lanjut mengenai :
1. Tata Cara Survei secara Tertutup (Perilaku Kerja
360 derajat);
2. Pemeringkatan Kinerja; dan
3. Pengelolaan Informasi dan Data Penilaian Kinerja
PNS.
diatur dengan
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai