Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Inovasi

Pemerintah Daerah
Haryadi
Penasihat Senior LAB 45
Dosen Dept Politik – FISIP Unair
Prioritizing innovation today is the key
to unlocking postcrisis growth
https://www.mckinsey.com/capabilities/strategy-and-corporate-finance/our-insights/innovation-in-a-crisis-why-it-is-more-critical-than-ever

CRISIS one representing danger, and the


Inovasi harus meningkatkan other representing opportunity
nilai dan mendorong
pertumbuhan.
Di masa krisis, tindakan yang bisa dilakukan
• Mengadaptasi core matters untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan/pengguna jasa yang terus berubah
• Mengevaluasi kembali portofolio inisiatif inovasi dan memastikan
sumber daya dialokasikan dengan tepat
• Membangun landasan bagi pertumbuhan pascakrisis agar tetap
kompetitif di masa pemulihan
Inovasi
Urgensi pengembangan inovasi oleh
Inovasi adalah penciptaan barang
pemerintah daerah untuk beradaptasi
atau proses baru yang berbeda atau
dan merespons kebutuhan yang terus
peningkatan dari sebelumnya untuk
berkembang, seperti aspek demografi,
dimanfaatkan oleh pengguna.
sosial-budaya, ekonomi, dan lingkungan.

• Digitalisasi dan
Respons atas
otomatisasi
megatren • Perubahan iklim dan
Berdampak Efektivitas dan efisiensi dunia kelangkaan sumber daya
proses bisnis Peningkatan
kualitas • Perubahan demografi
jasa/produk dan sosial-budaya

Memacu
pertumbuhan
Implemen- ekonomi
• Memikat investor dan
tatif tenaga profesional
• Ketahanan ekonomi
Kebaruan

Karakteristik Inovasi pada Sektor Publik Pendorong Inovasi


Faktor Pengungkit Inovasi

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Kapabilitas Organisasi


Pemimpin dapat menekankan urgensi dari dan Kapasitas Inovasi
inovasi dan membangun budaya yang
Peningkatan kapabiltas untuk mendorong
menghargai inovasi. Kepemimpinan inovatif
inovasi dan memacu kapasitas dalam
berkarakter inklusif, lincah, dan
mengakomodasi ide-ide baru berinovasi dalam rutinitas keseharian

Tata Kelola Pemerintahan


Struktur yang Adaptif dan Reaktif yang Kondusif
Penting adanya dalam melihat, memahami, Untuk mendorong inovasi perlu disepakati
merespons dan beradaptasi terhadap bersama bahwa terdapat proses bisnis
tantangan baru dalam kebijakan publik yang tidak efektif dan efisien dari
kelengkapan pemerintah saat ini

Pelibatan Jejaring Aktif


Insentif dan Penghargaan
Pelibatan kemitraan multipihak
Pemberian insentif dapat menjadi
dalam menghasilkan ide baru
mekanisme dalam menumbuhkan
hingga meningkatkan kapasitas dan
dan mempertahankan inovasi
kapabilitas dari proses bisnis

Sumber: O E C D
Faktor Penghambat Inovasi

Hambatan
Pemerintah, secara umum, berhati-hati
Kurangnya data yang kompatibel di seluruh O rganisasional
dalam menerapkan reformasi yang dapat
bidang kebijakan dan terbatasnya kapasitas dan Budaya
mengakibatkan perubahan status quo.
untuk memanfaatkan data sebagai dasar dalam
Budaya organisasi, norma dan praktik
meningkatkan pembuatan dan implementasi komunikasi dapat mempengaruhi tingkat
kebijakan publik.
04 01 kreativitas dan inovasi.
Minim
Minim
Pelibatan dan
Kapasitas Data
Dukungan
Manajemen
Masyarakat

Kebutuhan dalam beradaptasi dengan 03 02 Kolaborasi dan pelibatan masyarakat


teknologi terbaru, termasuk Internet of Things menjadi faktor penting agar inovasi dapat
(IoT), memiliki ragam tantangan mulai dari Minim Akses berjalan. Namun hal tersebut menghadapi
informasi asimetris antar pihak swasta- Pengembangan beberapa tantangan, seperti hambatan
pemerintah, pengaruh terhadap kebebasan Teknologi institusional dan budaya, serta minimnya
sipil, hingga risiko keamanan siber. insentif dan motivasi publik.

Sumber: O E C D
Faktor Penghambat Inovasi
Faktor Penghambat Optimalisasi Data untuk Inovasi
Sangat Menantang Menantang Tidak Menantang N/A

Berdasarkan hasil survei OEC D &


Lemahnya Pengumpulan Data Lintas Kebijakan 50,60% 34,80% 6, 70%
Bloomberg, hambatan utama yang
membatasi inovasi kebijakan publik
47,20% 32,60% 5, 60 adalah kapasitas pengelolaan data.
Lemahnya Sumber Daya Manusia Pengolah Data
%
Hal ini menunjukkan kepemilikan
Minimnya Berbagi Data secara Rutin akses terhadap data tidak cukup
40,40% 39,30% 11,20%
untuk memacu inovasi. Dibutuhkan
pengetahuan teknis untuk mengolah
M inimnya Infrastruktur/Pendanaan 29,20% 40,40% 16,90% dan mengelola data agar berguna
Pengolah D ata bagi pelaku ataupun pengguna.
Minimnya Interaksi Antar Penghasil Data 18% 34,80% 29,20% D engan demikian, kebutuhan mem-
bangun kapasitas data yang kuat
Minimnya data yang dipercaya 14,60% 55,10% 22,50%
cenderung lebih berkaitan kualitas
S D M daripada pengadaan infra-
struktur teknis semata.
Pengumpulan dan Analisis Data bukan 14,60% 43,80% 31,50%
Nilai Utama

Ketidakpercayaan publik terhadap data 6,7 %13,50 62,90%


pemerintah 0 %

Sumber: O E C D
SPBE: Inovasi Tata Kelola Pemerintahan

Arah
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kebijakan
&
Strategi
Penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan
layanan kepada para pengguna layanan

Layanan Pemerintahan Daerah* Layanan Keuangan Negara* Layanan Perencanaan Pembangunan Nasional* Layanan Aparatur Negara* Layanan Kesekretariatan Negara*
(PIC: Menteri Dalam Negeri) (PIC: Menteri Keuangan) (PIC: Menteri PPN/Ka. Bappenas) (PIC: Menteri PANRB) (PIC: Menteri Sekretaris Negara)

Layanan Keamanan SPBE Layanan Kesehatan Layanan SIM Online Layanan Infrastruktur SPBE Layanan Perizinan Berusaha dan Akreditasi***
BIROKRASI Keterpaduan (PIC: Kepala BSSN) (PIC: Menteri Kesehatan) (PIC: Kepala POLRI) (PIC: Menteri Kominfo) (PIC: Menteri Investasi)
DIGITAL Kelembagaan
Layanan Penanganan Perkara Tindak Pidana Terpadu Layanan Pendidikan Layanan Monitoring Pembangunan Pekerjaan Umum Layanan Bantuan Sosial**
(PIC: Menteri Koordinator Polhukam) (PIC : Menteri Pendidikan) (PIC: Menteri PUPR) (PIC: Menteri Sosial)

Layanan Informasi Pemerintahan Layanan Riset dan Inovasi Layanan Data Statistik Layanan Data Geospasial Layanan Data Keuangan Negara
Pelayanan Publik
(PIC: Menteri Kominfo) (PIC: Kepala BRIN) (PIC: Kepala BPS) (PIC : Kepala BIG ) (PIC: Menteri Keuangan)
DIGITAL

*Dukungan Arsitektur SPBE untuk administrasi pemerintahan


**Dukungan Arsitektur SPBE untuk peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi
***Dukungan Arsitektur SPBE untuk prioritas kegiatan pengentasan kemiskinan
Global Innovation Index (GII)
Penilaian GII Global Posisi Relatif Indonesia

Indonesia menempati peringkat 87 dari 132 negara


pada Global Innovation Index (GII) dengan nilai
58,2. Indonesia dinilai belum mampu menunjang
dan memproduksi inovasi.

Terdapat enam variabel yang menjadi kelemahan Indonesia, yakni: Kepuasan bisnis, pengetahuan dan
keluaran teknologi, keluaran kreativitas, institusi, penelitian dan SDM, serta infrastruktur. Terpantau hanya
satu variabel yang berada di atas rerata global, yakni kepuasan pasar.

Variabel Institusi menempati skor tertinggi, namun memiliki rentangan terjauh dengan rerata dunia. Di sisi
lain, variabel Pengetahuan dan Keluaran Teknologi memperoleh skor terendah, yakni 16,3.
Sumber: Diolah dari GII
Pengembangan Inovasi Ke Depan
Pengetahuan
Kepuasan S D M dan Keluaran
Institusi Infrastruktur dan Keluaran
Bisnis Penelitian Kreatif
Teknologi

• Meningkatkan • Meningkatkan • Menghilangkan desa • Meningkatkan • Fasilitasi start up lokal • Peningkatan


stabilitas politik keahlian dan blankspot (tidak angka partisipasi untuk menjadi unicorn pendaftaran pada
melalui pengetahuan terlayani akses pendidikan tersier serta mendorong produk hak cipta
pencapaian pekerja melalui telekomunikasi dan dengan investasi publik dan produk kreatif,
konsolidasi pendidikan dan internet) mendorong pengembangan utamanya terkait
demokrasi pelatihan vokasi • Peningkatan bantuan perusahaan rintisan kreativitas digital.
• Meningkatkan berbasis kerja sama penggunaan pendidikan/ beasis • Meningkatkan insentif
kemudahan dalam industri infrastruktur wa baik dari kegiatan
izin berbisnis serta • Meningkatkan Teknologi Informasi publik maupun pengembangan dan
keterbukaan insentif R&D bagi dan Komunikasi (TIK) swasta riset, khususnya di
informasi regulasi perusahaan yang • Pembangunan • Intensifikasi lembaga pendidikan
bisnis menunjang Inovasi infrastruktur pengembangan • Intensifikasi
• Penguatan pendukung Science Techno Park kolaborasi pemerintah
keterbukaan konektivitas di di berbagai dan swasta untuk
informasi publik seluruh wilayah universitas menciptakan output
dan efisiensi pada • Implementasi • Pengembangan pengetahuan
regulasi ekonomi hijau, kolaborasi berdampak tinggi bagi
khususnya transisi Pentahelix masyarakat
menuju energi baru
dan terbarukan
Contoh Inovasi SPBE Pemerintah Daerah
Dibuatnya portal SPBE berbentuk laman yang bertujuan untuk menyinergikan dan menyinkronisasikan berbagai program-program TIK Pemkot
Semarang seperti program Smart City, New Normal, Reformasi Birokrasi, Satu Data, Satu Peta, Inovasi yang berbasis TIK, serta program-program
lainnya.
Sejumlah laman penting yang ada pada web:
• Layanan
1. Layanan Internal: warga dapat melakukan sign up akun dan menyampaikan aspirasi pada menu DPRD>E-sarapan, layanan Cek Pembuatan
Karis/Karsu pada menu Pegawai, layanan Elektronik Pajak Bumi dan Bangunan pada menu BUMD>E-PBB, dll.
Semarang
2. Layanan Eksternal: harga dapat mengakses menu Personal untuk mendapatkan pelayanan Pendaftaran Pasien Online, Info Ketersediaan
Kamar RS, E-Puskesmas, Pemerimaan Peserta Didik, Sosial Media Pemkot Semarang (IG, Pinterest, Foursquare), dll. Terdapat pula menu lain
seperti Organisasi/Kelompok, Pengusaha, Pewarta, Pemerintah Lainnya, dan BUMD Prov/BUMN. Selain itu terdapat menu Satu Data dan
Satu Peta (One Map Semarang) yaitu platform untuk berbagi data geospasial dan peta yang dapat di eksplor, browsing, dan dapat
digabungkan dengan layanan geospasial berbasis web lainnya.
• Sumber Daya Manusia: terdapat daftar SDM lulusan Sarjana dan Diploma
• Pengaduan: menggunakan Sistem Aduan Online CSIRT
Bali Dibuatnya portal laman dengan menu Layanan Publik (Pelayanan Hukum dan H A M , Keimigrasian, dan Pemasyarakatan)
• Laman khusus Prabumulih Smart City. Terdapat menu-menu seperti Smart Governance yang menyediakan layanan publik Pemadam
Prabumulih, Kebakaran, PLN, PDAM, Polisi, dll., Smart Economy, Smart Living, Smart Society, Smart Environment, dan Smart Branding.
Sumatra Selatan • Terdapat layanan Forkompim (Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, dll), Eksekutif (Kejaksaan Negeri, Sekretaris Daerah, dll), Dinas
(Perpus, Dukcapil, dll), dll.
Berbasis laman dan aplikasi untuk berbagai layanan.
1. Untuk pegawai
2. Perencanaan (Sistem Informasi Perencanaan Daerah / SIPD)
Kabupaten Wajo, 3. Keuangan (Sistem Informasi Keuangan Daerah / SIKD)
Sulawesi Selatan 4. Data Terbuka
5. Labaco (Aplikasi Android untuk transportasi dan pesan antar)
6. Layanan Publik Sektor Kesehatan (App SUMANGE’NA)
7. Layanan Publik Sektor Pendidikan (Sistem Informasi Pemberian Beasiswa), dll.
Laman Dinas Kominfo Kota Makassar yang memiliki informasi terkait aplikasi Anrong (Application Unification Real Time On Government)
Makassar sebagai aplikasi induk Pemerintah Kota Makassar yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses data dan informasi yang
ada di SKPD Pemerintah Kota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai