Anda di halaman 1dari 44

Pengantar Fitoterapi

Imas Maesaroh, M.Farm., Apt


Pengertian Fitoterapi
FITOTERAPI
Penggunaan tanaman , bagian tanaman, sediaan
yang terbuat dari tanaman untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit
Bagian penting dalam fitoterapi adalah
mengatagorikan senyawa hasil isolasi suatu
tanaman digolongkan kedalam obat herbal yang
poten (forte), contoh hasil isolasi dari Digitalis
lanata dan Digitalis purpurea. Sintetisnya tidak
dimasukkan kedalam obat herbal (asetildigoksin
maupun metildigoksin)
Sejarah Fitoterapi
 Henri Leclere ( 1870-1955), dokter Perancis menulis
tentang banyak tanaman dalam jurnal La Presse
Medicale
 Pengobatan dengan herbal diantaranya :
1. Cina : TCM
2. India : Ayurveda
3. Jepang : Kampo
4. Tibet
5. Indonesia : Jamu, Bali :Usada
6. Afrika
7. Amerika selatan dan Amerika utara
Sejarah….
 Perkembangan Fitoterapi di Jerman
mengalami kemajuan sejak ada
Amandemen Arzeimittelgesets
(German Drug Act) tanggal 1 Januari
1978 dimana ilmu pengobatan
modern dan fitoterapi menjadi bagian
dalam sistem pengobatan
 Rudolf Fritz Weiss (1895-1992),
kebangsaan Jerman yang
mempelopori penggunaan fitoterapi
dari pengobatan kuno ke arah
pengobatan modern, bukunya
Lehrbuch der Phytotherapie Prof. Dr. Rudolf Fritz
 Kemajuan Fitoterapi berkembang Weiss, MD

pesat dengan dukungan pemerintah


Perkembangan Pengobatan dengan herbal di
Indonesia
Ramuan/ racikan jamu yang berasal dari tumbuhan terdapat pada “serat Centini “
di Jawa Tengah dan “Lontar Usada” di Bali. Dengan berdasarkan emperis dan
kadang disertai dnegan doa dan mantra (mistik) untuk memohon kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa
Jaman pendudukan Jepang (1942-1945) mendapt perhatian dan berkembang
karena kurangnnya obat-obatan yang diimpor dari luar negri
Tahun 1947 didirikan Laboratoirum Kimia dan Laboratorium Farmakoterapi
di Klaten dan Hortus Medicus di Tawangmangu, Karanganyar Surakarta.
Werkgroep voor medicimale planten di Bogor
Komisi Farmakoterapi kementrian kesehatan pada tahun 1950
Komisi Inter Departemental Farmakoterapi tahun 1951
Lembaga Farmakoterapi di Jakarta tahun 1954
Badan Perencaan Penggunaan Obat-obat Asli yang dibentuk Kementrian
Kesehatan pada tahun 1963
Seminar Penggalian Sumber alam Indonesia untuk Farmasi tahun 1964 di
Yogyakarta
Sejarah Fitoterapi
Manfaat Tumbuhan Obat bagi manusia

Makanan minuman
Rempah rempah
Kosmetik
Perkebunan/Industri
Agroindustri tanaman obat
Lingkungan
Bidang Kesehatan (obat tradisional)
Perekonomian
Peran penting bahan alam di dalam
sistem pengobatan modern
1. Berperan sebagai obat alami yang sangat
efektif
2. Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang
menghasilkan molekul-molekul obat yang tidak
terlalu toksik dan aktivitasnya lebih efektif
3. Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah
obat sintetik yang baru dan lebih baik atau
efektif
4. Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan
metoda biologis/kimia menjadi obat-obat poten
Sumber tanaman obat, bahan
obat yang efektif

Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak


Campuran ini sering tidak di isolasi
karena:
Senyawa aktif tidak diketahui
Senyawa aktif tidak stabil
Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi
Penyediaan senyawa dasar sebagai
sumber molekul obat

 Kebanyakan obat dapat disintesis


 Beberapa secara ekonomis masih
menggunakan tanaman
 Papaver > morphin, codein (penghilang
sakit yang kuat)
 Ergot > ergotamin (sakit kepala),
ergometrin ( aksi langsung pada otot
uterin)
Sebagai Sumber molekul-molekul komplek
yang dapat dimodifikasi menjadi senyawa
obat
(eksplorasi prototype)

Contoh :
Dioscorea : molekul > steroid
Soya : saponin > steroid
Sumber senyawa yang digunakan
sebagai contoh untuk desain obat-obat
baru/modifikasi
Morphine:
No better painkiller. Once structure
worked out wanted to improve it.

Diacetylmorphine (heroin):
OH group  O-O-diacetyl. Still
addictive?

Codeine:
Methylate hydroxyl phenolic; O-Me. 1/5
analgesic capacity of morphine, useful to
suppress cough reflex
Dihydrocodeine:
More powerful than
codeine,
less than morphine.

Dextromethorphan:
Good against cough
reflex
Ilmu lain yang terkait dengan fitoterapi

FITOFARM FITOKIMIA
AKOLOGI

FITOTE
RAPI

FARMAKO
GNOSI

FITOFAR
MASI
 1. Fitokimia : Mempelajari senyawa-senyawa kimia
yang terdapat di dalam tumbuhan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi komponen kimia baik secara umum
maupun khusus dan mendiskripsikan efek utama
senyawa yang mungkin mempunyai efek farmakologi
 2. Fitofarmasi ; berhubungan dengan sediaan bahan
alam, meliputi bahan awal yang baik dalam bentuk
alami ( teh) maupun dalam bentuk sediaan farmasetik
(contoh tingtur)
 3. Fitofarmakologi : Bagian dari pengobatan herbal.
Ahli farmakologi banyak yang yang terkait dengan
senyawa kimia tetapi sedikit yang meneliti tentang efek
farmakokinetik
Karakteristik Obat Herbal
Khasiat dan Keamanan Obat Herbal
Frohne telah mengelompokkan obat herbal berdasarkan resiko
potensial dan efek yang tidak diinginkan, menjadi 4 kelompok:
A. Obat herbal yang potensial memiliki efek yang
tidak diinginkan yang cukup tinggi Digunakan
dalam bentuk isolat
B. Obat herbal yang dapat menimbulkan efek yang
tidak diinginkan jika digunakan melebihi dosis yang
sudah ditentukan
C. Obat herbal yang belum tebukti kebenarannya,
tetapi memiliki efek yang tidak diinginkan yang
potensial
D. Obat herbal yang berpotensi memiliki efek yang
tidak diinginkan yang cukup berbahaya
Pemberian Obat Herbal
Perencanaan Pelayanan terintegrasi
1. Mengerti sasaran pasien
2. Menentukan gangguan yang dapat terjadi bersamaan
3. Menetapkan gejala jangka panjang yang
ditunjukkan
4. Memastikan profil alergi pasien
5. Memastikan dosis wajar
6. Memastikan kondisi pasien: hamil, dll
7. Menyetujui terapetik, monitoring dan rencana
tindakan lanjut
Jenis Obat Herbal
Bentuk Sediaan Herbal
Regulasi Obat Herbal
Klasifikasi Fitoterapi
Tugas
Guidline WHO?
Regulasi di Cina, Eropa, Amerika dan negara lain?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai