Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

STUDY PENGEMBANGAN BANDAR UDARA


ENGGANO

NAMA : ENGGAR RAHMADI


NPM : 16100049

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNUVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN,SH BENGKULU
PENDAHULUAN
Pulau Enggano merupakan terluar berpenduduk yang ada di Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano
memiliki luas sekitar 400,6 km² dengan jarak tempuh sekitar 156 Km / 90 Mil menuju ibu kota
LATAR Bengkulu. Secara administratif Pulau Enggano terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten
BELAKANG Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau enggano memiliki 6 desa yang yaitu Desa Malakoni,
Apoho, Meok, Banjarsari, Kaana dan Kahyapu.
Pulau Enggano dapat di akses melalui moda transportasi laut dengan menggunakan kapal Feri
maupun kapal perintis. Kapal yang beroprasi belum cukup efektif dan efisien, karena pada
umumnya hanya melakukan penyebrangan 2 kali dalam satu minggu dengan waktu tempuh
cukup lama yakni 12 – 14 jam, Serta faktor cuaca yang tidak menentu sangat mempengaruhi
Bandar Udara Enggano tergolong pengoprasian moda transportasi laut ini. untuk itu, sebagai alternatif selain moda transportasi
sebagai Bandar Udara Perintis laut, Pulau Enggano juga dapat akses menggunakan moda transportasi udara, yaitu melalui
dengan pesawat yang beroprasi Bandar Udara Enggano
jenis Cassa 212 dengan melayani
penerbangan 2 kali seminggu dan
Grand Caravan 208 dengan Pergerakan penumpang dan pesawat di Bandar Udara Enggano terus meningkat tiap tahunnya,
penerbangan 6 kali seminggu, serta pada tahun 2017 penumpang di Bandar Udara Enggano mencapai 3.679 penumpang dengan
waktu tempuh 40 menit – 1 jam pergerakan pesawat 431 kali pergerakan. untuk itu, Bandar Udara Enggano sangat perlu di
menuju Bandar Udara Fatmawati kembangkan agar dapat melayani dan memenuhi permintaan masyarakat yang terus meningkat
Kota Bengkulu. tiap tahunnya, serta ikut menunjang pertumbuhan ekonomi, dan mampu menunjang program
pemerintah dalam upaya pembangunan daerah.
MANFAAT PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH 1. Bagi Penulis
Berdasarkan latar belakang diatas, - Memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi penulis yang belum
permasalahan utama dalam penelitian ini pernah didapatkan dibangku perkuliahan.
adalah Pergerakan penumpang dan - Penulis dapat mengetahui perbedaan atau perbandingan antara ilmu
pesawat di bandar Udara Enggano saat ini teori yang didapatkan dibangku kuliah dengan penelitian langsung
terus meningkat tiap tahunnya. dilapangan.

2. Bagi Pembaca
TUJUAN PENELITIAN - Dapat dijadikan bahan ajar ataupun referensi belajar bagi pembaca dalam
1. Untuk mengetahui apakah kondisi
mengkaji masalah pengembangan Bandar Udara.
bandara saat ini masih mampu - Dapat mengetahui proses atau tahapan serta kendala dan permasalahan
menampung kebutuhan penumpang dan
yang terjadi selama proses pengkajian pengembangan Bandar Udara.
pesawat untuk 5 tahun mendatang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan
3. Instansi / Masyarakat
kapasitas runaway, taxiway, apron dan
- Masyarakat dapat mengetahui salah satu permasalahan yang ada di
terminal penumpang bandar udara
Bandar Udara Enggano.
enggano untuk kondisi 5 tahun
- Sebagai bahan pertimbangan ataupun perhatian khusus bagi
mendatang apabila kebutuhan melapaui
pemerintah atau instansi terkait untuk pengembangan Bandar Udara
kapasitas saat ini.
Enggano kedepannya.
Untuk memperjelas lingkup studi agar tidak terjadi berbagai penafsiran,
maka perlu ditetapkan batasan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada sisi udara (air side) dan
terminal penumpang saja untuk sisi darat (land side).

BATASAN MASALAH
2. Subjek peramalan hanya terbatas pada penumpang dan pesawat saja
dengan menggunakan metode forcasting ARIMA (Autoregressive Integrated
Moving Average) untuk 5 tahun kedepan.

3. Pada studi ini tidak membahas masalah ekonomi dan besarnya rencana
anggaran biaya (RAB) untuk optimalisasi dan pengembangan bandar udara
enggano.
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan UU No. 1 tahun 2009 tentang penerbangan,
definisi bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau
BANDAR UDARA
perairan dengan batas – batas tertentu yang digunakan
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas.

1. Landasan Pacu (Runway)


Dijelaskan pada Aerodrome Design Manual Part 1 Runway yang dikeluarkan
oleh ICAO bahwa landasan pacu atau runway adalah suatu area berbentuk
persegi disuatu lahan lapangan terbang yang dipersiapkan untuk perihal
KONFIGURASI pendaratan dan tinggal landas pesawat.
BANDAR UDARA
2. Landasan Hubung (Taxiway)
Menurut Keputusan Jendral Perhubungan Udara Nomor SKEP/161/IX/03,
Landasan Hubung (Taxiway) adalah suatu bidang tertentu didalam lokasi
bandar udara yang menghubungkan antara landasan pacu dengan apron
didaerah bangunan terminal atau runway dengan apron didaerah hangar
pemeliharaan.

3. Apron
Menurut Keputusan Jendral Perhubungan Udara Nomor SKEP/161/IX/03,
Apron adalah suatu bidang tertentu didalam bandar udara yang dipergunakan
untuk menaikkan/menurunkan penumpang ke/dari pesawat, bongkar muat
barang atau pos, pengisian bahan bakar, parker, dan pemeliharaan pesawat.
4. Terminal Penumpang
KONFIGURASI Gedung terminal adalah tempat untuk memberikan pelayanan
BANDAR UDARA bagi penumpang maupun barang yang tiba dan berangkat. Oleh
karena itu perlu disediakan ruang keberangkatan, ruang
kedatangan, ruang tiket dan lain-lain.

Tabel 2.7 Klasifikasi Terminal

Penumpang Waktu Sibuk Jumlah Penumpang


Keterangan
(orang) Transfer (orang)

≥ 50 – 100 10 Terminal Kecil

101 – 500 11 – 20 Terminal Sedang

501 – 1500 21 – 100 Terminal Menengah

501 – 1500 101 – 300 Terminal Besar

Sumber : SKEP No. 77, 2005.


FORECASTING (PERAMALAN)

Definisi dari peramalan adalah memperkirakan besarnya atau jumlah sesuatu pada
waktu yang akan datang berdasarkan data pada masa lampau yang dianalisis secara
alamiah khusunya menggunakan metode statistika (Sudjana, 1989). Peramalan
biasanya dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian terhadap sesuatu yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Suatu usaha untuk mengurangi ketidakpastian
tersebut dilakukan dengan metode peramalan.
Menurut Makridakis (1999), metode peramalan dibagi kedalam dua kategori
utama, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan
apabila data masa lalu tidak ada sehingga peramalan tidak bisa dilakukan. Dalam
metode kualitatif, pendapat – pendapat dari para ahli akan menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari peramalan yang telah dilakukan.
Namun, apabila data masa lalu tersedia, peramalan dengan metode kuantitatif akan
lebih efektif digunakan dibandingkan dengan metode kualitatif.
LANDASAN TEORI
ARIMA sering juga disebut metode runtun waktu Box-
Metode ARIMA
Jenkins. ARIMA dapat diartikan sebagai gabungan dari dua
model, yaitu model autoregressive (AR) yang di integrasikan
dengan model Moving Average (MA).
Penerapan metode ARIMA adalah dengan menggunakan
pendekatan metode Box-Jenkins, yaitu tahapan-tahapan yang
MAPE (Mean diperlukan dalam menentukan parameter ARIMA serta
Absolute pengujiannya sebelum akhirnya digunakan sebagai model
Percentage Error peramalan selama beberapa waktu ke depan.

Nilai MAPE dapat dihitung menggunakan


Setelah mendapatkan hasil dari peramalan persamaan berikut ini :
untuk masa yang akan datang, selanjutnya
dilakukan pengujian atau pengukuran kesalahan MAPE = ( )
peramalan yang telah dilakukan dengan melihat
nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Keterangan persamaan :
MAPE merupakan nilai indikator yang biasa 𝑥̂ = Nilai hasil forecast
digunakan untuk menunjukkan performance atau 𝑥𝑖 = Nilai observasi ke – 𝑖
keakuratan pada hasil proses peramalan. 𝑛 = Banyaknya data
Fasilitas Sisi Darat (Land Side)

Penumpang Waktu Sibuk × Standar Luas Terminal


= IAP4sisi Darat Ketentuan Nilai IAP4 sisi darat :
Luas Eksisting Terminal

1. IAP4 > 0,75 = Kapasitas yang tersedia


dapat dikembangkan
Dengan keterangan :
Penumpang Waktu Sibuk (PWS) = Koefisien PWS × Jumlah Penumpang 2. 0,75 ≥ IAP4 > 0,6 = Kapasitas yang
Tahunan
tersedia menjadi perhatian untuk
 
Standar Luas Terminal = 14 m² / PWS Domestik dikembangkan
17 m² / PWS Internasional
3. IAP4 ≤ 0,6 Kapasitas yang tersedia
Luas Eksisting = Luas bangunan terminal yang digunakan bagi masih mencukupi, tidak perlu
kegiatan oprasional dikembangkan
Fasilitas Sisi Darat (Land Side)

Penambahan Landas Pacu Baru :

Pergerakan Pesawat Tahunan Eksisting


= IAP4sisi darat
Kapasitas Pergerakan Pesawat Tahunan

Ketentuan Nilai IAP4sisi udara :

1. IAP4 > 0,9 = Kapasitas yang tersedia dapat dikembangkan

2. 0,9 ≥ IAP4 > 0,75 = Kapasitas yang tersedia menjadi


perhatian untuk dikembangkan

3. IAP4 ≤ 0,75 = Kapasitas yang tersedia masih mencukupi,


tidak perlu dikembangkan.
METODELOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di


Bandar Udara Enggano yang
terletak di Kampung Pikek Desa
Banjar Sari Kec. Enggano Kab.
Bengkulu Utara, Provinsi
Bengkulu. Bandar Udara
Enggano saat ini dikelolah oleh
Direktorat Jendral Perhubungan
Udara dan termasuk dalam kelas
Bandara 3 C. (Kementrian
Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara, 2018).
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang telah diolah oleh
pihak lain yang berbentuk dokumen, data sekunder yang digunakan dalam
Metode
penelitian ini yaitu data jumlah penumpang pesawat dan jumlah pergerakan
Pengumpulan Data
pensawat pertahun serta data informasi umum mengenai Bandar Udara
Enggano seperti, dimensi runway, taxiway, apron, gedung terminal dan
karakteristik/spesifikasi pesawat terbang yang digunakan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
peramalan (forecasting) menggunakan metode ARIMA (autoregressive
Analisis Data integrated moving average) yang akan dioperasikan menggunakan
program/software Eviews dan Minitab.
SEKIAN TERIMA KASIH
JANGAN LUPA SENYUM HARI INI !!

Anda mungkin juga menyukai