Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS AKHIR

REDESAIN PERENCANAAN
RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BANDARA DEWANDARU KARIMUNJAWA JEPARA
@Bintang mufti arif #141230000030

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA 2020
Susunan Laporan Akhir
Bab I Pendahuluan
01 Bagian ini akan menjelaskan mengenai Judul skripsi, latar belakang,
rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah dan
sistematika penulisan.

02 Bab II Tinjauan Pustaka


Menjelaskan tentang definisi umum, pedoman perencanaan struktur,
dan asumsi-asumsi yang dipakai dalam penulisan skripsi ini.

03 Bab III Metodologi Perencanaan


Membahas tentang metodologi yang berisikan cara pengumpulan
data, flow chart serta jadwal perencanaan.
BAB I
Pendahuluan
REDESAIN PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON BANDARA DEWANDARU KARIMUNJAWA JEPARA

1.1 Latar Belakang

redesain perencanaan ini disusun karena kapasitas bandara dewandaru tidak


mampu menampung kapasitas maskapai sehingga perlu di kembangkan
dengan target perencanaan 20 tahun kedepan. Supaya mampu melayani
pesawat maskapai domestik hingga maskapai internasional dengan
pengembangan landasan pacu, taxiway dan apron.
REDESAIN PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY DAN
APRON BANDARA DEWANDARU KARIMUNJAWA JEPARA

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengevaluasi landasan pacu,


taxiway dan apron bandar
udara sesuai SKEP dan FAA.

2. Menganalisis kebutuhan
panjang jalur runway pada
bandara Dewandaru.

3. Mendesain ulang ruang apron


dan kebutuhan taxiway sesuai
dengan kebutuhan rencana.
REDESAIN PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON BANDARA DEWANDARU KARIMUN-
JAWA JEPARA

1 Upaya untuk membantu meningkatkan pelayanan


pada bandara Dewandaru.

2 Upaya untuk membantu pemerintah dalam


menunjang fasilitas pariwisata di Jepara.

3 Sebagai acuan dan pertimbangan pemerintah


daerah dalam merencanakan bandar udara.

1.3. Tujuan 4 Mempermudah pihak maskapai penerbangan


dalam mencapai pulau Karimunjawa.
Perencanaan
REDESAIN PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON BANDARA DEWANDARU KARIMUN-
JAWA JEPARA

Meminimalisir dampak negatif seperti kecelakaan akibat


1 tidak efektifnya bentuk dan kenyamanan.
1.4. Manfaat 2 Mengetahui bentuk dan kebutuhan Runway, Taxiway dan
Apron yang baik dan benar sesuai syarat dan ketentuan
Perencanaan yang berlaku.
Mengoptimalkan ruang yang dimiliki bandara Dewandaru
3 agar lebih efektif dalam pelayanan masyarakat.
REDESAIN PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON BANDARA DEWANDARU KARIMUN-
JAWA JEPARA

1 Analisis runway yang meliputi luasan, pelebaran serta


struktur runway.

2 Analisis luasan dan posisi runway, taxiway untuk


perencaan hanya untuk 20 tahun kedepan.

3 Sebagai acuan dan pertimbangan pemerintah


daerah dalam merencanakan bandar udara.
Perencanaan Runway, Taxiway Dan Apron Bandara
1.5. Batasan 4 hanya dilakukan pada redesain struktur atas,
Masalah kalkulasi pondasi serta uji tanah diasumsikan sudah
memenuhi standar jadi tidak dibahas dalam kali ini.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 TRANSPORTASI

Transportasi menurut Nasution (1996 : 50) diartikan sebagai perpindahan barang


dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Morlok
(1978) transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain.
2.2 BANDAR UDARA

Bandar udara atau yang biasa kita sebut dengan bandara atau airport adalah salah
satu fasilitas transportasi dimana pesawat terbang, seperti pesawat penumpang,
helikopter dapat lepas landas dan mendarat.
PERSYARATAN UTAMA BANDAR UDARA

1. Prasarana dan Sarana


a. Konfigurasi landasan pacu
b. Landasan hubung
c. Holding apron dan Holding Bay

2. Pelayanan
a. Curbside
b. Ruang check in dan kontrol keselamatan
c. Ruang keberangkatan
d. Ruang pengambilan bagasi
Prakiraan Pertumbuhan Lalu Lintas Udara

Perkiraan lalu lintas bandar udara dibagi tiga, yaitu:


a) Ramalan jangka pendek, yaitu sekitar 5 tahun
b) Ramalan jangka menengah, yaitu sekitar 10 tahun
c) Ramalan angka panjang, yaitu sekitar 20 tahun
Data Karakteristik Pesawat sesuai dengan FAA dan SKEP

Category Landing Speed Group Tail Height (ft) Wingspan (ft)

A Less than 91 knots I < 20 <49


XXXXX
B 91 – 120 knots II 20 - <30 49 - <79

C 121 – 140 knots   III 30 -<45 79 - <118

D 141 – 165 knots IV 45 - <60 118 - <171

E More than 166 knots V 60 - <66 171 - <214

    VI 66 - <80 214 - <262


Geometri Landasan Pacu (Runway)
Panjang landasan pacu menurut FAA dihitung dengan dua kondisi yaitu kondisi
mendarat (landing) dan akan terbang (take off) lalu membandingkannya dan
diambil yang terbesar sedangakan menurut SKEP dihitung berdasarkan ARFL
pesawat dengan dikoreksi oleh elevasi, temperature, dan kemiringan.
Geometri Landasan Hubung (Taxiway)

Landasan hubung atau Taxiway adalah jalan penghubung antara landas


pacu dengan pelataran pesawat (apron), kandang pesawat (hangar),
terminal atau fasilitas lainnya disebuah bandar udara.
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian Analisa Geometri Landasan Pacu Studi Kasus
Bandara Dewandaru Karimunjawa Jepara. Waktu penelitian berlangsung mulai dari
bulan Januari sampai Juli.
3.2. Definisi Umum Metodologi

Pengertian mengenai metodologi perencanaan adalah sebuah teori mengenai


ringkasan aturan yang nantinya dipakai seseorang atau kelompok dengan disiplin
ilmu tertentu sebagai tujuan utama. Secara umum tujuan penelitian adalah sama
yaitu sebuah pencapaian dari keinginan manusia untuk mempelajari dan
mengetahui sesuatu.
3.3. Metode Pengumpulan Data

Berikut adalah jenis data dan metode yang akan digunakan antara
lain :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
3.4. Flowchart Perencanaan
3.4

Pengumpulan data dan studi literatur

Data primer Data sekuder

Survey Data-data berupa jurnal,


Lokasi, pergerakan pesawat SNI, data Dewandaru,
dan penumpang FAA, dan SKEP

Perencanaan geometri landasan

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Thank you

Anda mungkin juga menyukai