Anda di halaman 1dari 65

REGISTRASI DAN PERIJINAN

TENAGA KESEHATAN
DI KABUPATEN BANDUNG

Disampaikan pada Seminar Penatalaksanaan IMS dan Teknik Flebotomi


di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung
17 November 2018
Email: mtki.2014@gmail.com
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(ps 80 – 81 UU 36/2014 NAKES)

Pemerintah 1. Peningkatan
+ Mutu Pelayanan
Pemerintah 2. Melindungi
Daerah Penerima
BINWAS
+ Pelayanan
3. Memberikan
Konsil
Kepastian
+ Hukum
Organisasi Profesi
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH (ps 4 UU Nakes)

Pemerintah dan Pemerintah Daerah Bertanggung


jawab terhadap:

Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan


peningkatan mutu Tenaga Kesehatan

Perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan


Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan

Perlindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam


menjalankan praktik
KEWENANGAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM BINWAS DAN PENINGKATAN MUTU NAKES
(ps 5 – 7 UU Nakes)

Membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga


Kesehatan melalui :

pelaksanaan kegiatan sertifikasi Kompetensi dan


Pusat pelaksanaan Registrasi Tenaga Kesehatan

Provinsi
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan praktik Tenaga
Kab/ Kesehatan
Kota

pelaksanaan kegiatan perizinan Tenaga Kesehatan


Output Kegiatan

Tenaga Kesehatan yang


memiliki
STR

SIP
PERIZINAN TENAGA KESEHATAN

Sertifikasi Proses pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai


dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki
prestasi di luar program studinya

Registrasi Pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah


memiliki Sertifikat Kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan
praktik dan/atau pekerjaan keprofesiannya

Lisensi Bentuk pemberian kewenangan melakukan praktik/pekerjaan


profesi pada tempat tertentu dalam rangka memperoleh
penghasilan secara mandiri dari profesinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Sertifikasi, Registrasi dan Lisensi
Tenaga Kesehatan

INSTITUSI
PENDIDIKAN

Sertifikasi MTKI/KTKI
KAB/KOTA
Uji Kompetensi Registrasi
Lisensi
Lulus Pendidikan
(Sertifikat Kompetensi
dan Ijazah)
STR SIP
Permenkes 45/2013 Psl 11

TUGAS :
MTKI dibentuk dan membantu Menteri
diangkat oleh Menteri dalam penyelenggaraan
dan dalam melaksanakan
tugasnya MTKI sertifikasi dan registrasi
Nakes yang menjalankan
bertanggungjawab praktik dan/atau
kepada Menteri pekerjaan
keprofesiannya

FUNGSI:
1. bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam
penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi Nakes;
2. pemberian STR; dan
3. pembinaan penyelenggaraan praktik dan/atau pekerjaan
keprofesian yang dilakukan oleh Nakes.
ORGANISASI DAN FUNGSI MTKI
Ketua MTKI
Wakil Ketua

Sekretaris

Ketua Divisi Ketua Divisi Ketua Divisi Ketua Komite


UKOM REGISTRASI BINPROF DISIPLIN NAKES
Bekerjasama dgn Pembinaan Melaksanakan
Melaksanakan
PT melaksanakan praktik/pekerja penegakan
UKOM
registrasi nakes
an profesi disiplin profesi

ANGGOTA MTKI TERDIRI DAEI 24 ORGANISASI PROFESI NAKES

MTKP di 34
Provinsi
ORGANISASI PROFESI ANGGOTA MTKI
NO NAKES OP NO NAKES 0P

1 Perawat PPNI 13 Ahli Elektromedis IKATEMI


2 Bidan IBI 14 ATLM PATELKI
3 Fsioterapis IFI 15 Penata Anestesi IPAI
Terapis Gigi dan
4 PPGI 16 Akupungtur Terapis HAKTI
Mulut
Refraksionis
5 IROPIN 17 Ahli Fisika Medik IKAFMI
Optisien
6 Terapis Wicara IKATWI 18 Ortotik Prostetik IOPI
Teknisi Transfusi
7 Ahli Radiologi PARI 19 ITTDI
Darah
Teknisi
8 Okupasi Terapis IOTI 20 PATKI
Kardiovaskuler
9 Ahli Gizi PERSAGI 21 Ahli Kesmas IAKMI
Peraturan Presiden Nomor 90 tahun 2017 tentang Konsil
Tenaga Kesehataan
(diundangkan pada tanggal 15 September 2017)

Lembaga Nonstruktural dan berkedudukan di


ibu kota negara Republik Indonesia
(Pasal 2 ayat (1)

Lembaga yang melaksanakan


Bertanggung Jawab kepada tugas secara independen yang
Presiden melalui Menteri
(Pasal 2 ayat(2) KTKI terdiri atas konsil masing-masing
Tebaga Kesehatan
(Pasal 1 angka 1)

FUNGSI:
sebagai koordinator konsil masing-masing tenaga kesehatan.
TUGAS:
a. memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan;
b. melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing tenaga kesehatan; dan
c. membina dan mengawasi konsil masing-masing tenaga kesehatan.
(Pasal 3 ayat 1 dan 2)
Susunan Organisasi KTKI
(Pasal 4 Perpres 90/2017)

KTKI
Sekretariat

Konsil Konsil Konsil Gabungan Tenaga


Keperawatan Kefarmasian Kesehatan

Dalam hal diperlukan, Menteri dapat


membentuk konsil tersendiri di lingkungan
KTKI bagi jenis Tenaga Kesehatan tertentu
yang tergabung dalam Konsil Gabungan Tenaga
Kesehatan . (Pasal 7 Perpres 90/2017)
KONSIL MASING-MASING TENAGA KESEHATAN
Pasal 8 Perpres 90/2017

Fungsi Tugas Wewenang


Pengaturan, a. melakukan registrasi
penetapan dan b. melakukan pembinaan
pembinaan Tenaga a. menyetujui atau menolak
Nakes dalam
Kesehatan dalam permohonan registrasi;
menjalankan praktik :
menjalankan b. menerbitkan atau mencabut
Pembinaan teknis
praktik Tenaga surat tanda registrasi;
praktik keprofesian
Kesehatan untuk c. menyelidiki dan menangani
c. menyusun Standar
meningkatkan masalah yang berkaitan
Nasional Pendidikan
mutu pelayanan dengan pelanggaran disiplin;
Tenaga Kesehatan;
kesehatan sesuai d. memberikan sanksi disiplin;
d. menyusun standar
dengan bidang e. memberikan pertimbangan
praktik dan standar
tugasnya. pendirian atau penutupan
kompetensi Tenaga
institusi pendidikan Tenaga
Kesehatan; dan
Dalam Kesehatan.
e. menegakkan disiplin
Bidang Teknis
praktik Nakes
Keprofesian

INDEPENDEN
Ketentuan lebih lanjut: dalam Perkonsil masing-masing
KEBIJAKAN
SERTIFIKASI-
REGISTRASI-LISENSI
UU KESEHATAN (PS 23)

Nakes Kewenangan Dalam


Ketentuan
berwenang menyelengga- menyelengga-
rakan yankes rakan yankes,
mengenai
menyeleng sesuai bidang Nakes wajib perizinan
garakan keahlian yang memiliki izin diatur dalam
yankes dimiliki pemerintah Permenkes

Kewenangan yang dimaksud adalah kewenangan


yang diberikan berdasarkan pendidikannya
setelah melalui proses registrasi dan pemberian
izin dari pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
REGISTRASI
TENAGA KESEHATAN
UU NAKES NO. 36/2014

Ps 21 Ps 44 Ps 46

UJI
KOMPETENS REGISTRASI PERIZINAN
I

SERKOM STR SIP


KETENTUAN UMUM

Registrasi adalah pencatatan resmi


terhadap Tenaga Kesehatan yang telah
memiliki Sertifikat Kompetensi dan telah
REGISTRASI mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta diakui secara hukum untuk
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan
keprofesiannya.

Surat Tanda Registrasi yg selanjutnya


disingkat STR adalah bukti tertulis
STR yang diberikan oleh Menteri kepada
Tenaga Kesehatan yang telah
diregistrasi.
MANFAAT REGISTRASI NAKES
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
1 yang diberikan tenaga kesehatan

• Melindungi masyarakat atas tindakan


2 yang dilakukan tenaga kesehatan

• Memberikan kepastian hukum bagi


3 masyarakat dan tenaga kesehatan
UU 36/2014  Registrasi Nakes

SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI


Sertifikat Kompetensi Surat Tanda Registrasi Surat ijin Praktek

Institusi Pendidikan Kota/Kab

Registrasi oleh 3 Institusi:


1. KFN : Apoteker  70.000
2. KKI : Dr. dan Drg.  200.000
3. MTKI : 26 nakes lain  >1.700.000
MEKANISME REGISTRASI
PROSES
PENCETAKAN
Pemohon+ syarat 
PT, OP, Fasyankes,
Perorangan TANDA TANGAN
Fotokopi/scan STR
dan pembukuan
dan pengepakan
STR

MTKP (Cek data soft


copy, verifikasi, validasi
berkas, album foto, Berita Acara
PENCETAKAN STR
pengantar) Pengiriman

MTKI (penerimaan Entry data kedalam


usul,verifikasi, validasi DISTRIBUSI STR KE
program
data) MTKP
pencetakan
REGISTRASI
STR :
1. Belum ada ???
 Belum diusulkan
 Sudah diusulkan dan belum keluar

2. Sudah ada:
 Masih berlaku
 Habis masa berlakunya ????
UU 36/2014: Tenaga Kesehatan
Pasal 44:
1. Setiap nakes yg menjalankan praktik wajib memiliki STR.
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan oleh
konsil masing2 nakes setelah memenuhi persyaratan.
3. Persyaratan dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan
sumpah/janji profesi; dan
e. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
UU 36/2014: Tenaga Kesehatan
4. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi
ulang setelah memenuhi persyaratan.
5. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidangnya; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
Permenkes 46/2013: Registrasi
Nakes
Pasal 2:
Setiap nakes yang akan menjalankan praktik/ pekerjaan
keprofesiannya wajib memiliki izin dari Pemerintah.
1. Untuk memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperlukan STR.
2. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan
oleh MTKI dan berlaku secara nasional.
3. Untuk memperoleh STR sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan (3), nakes harus memiliki Sertifikat
Kompetensi.
4. Format STR sebagaimana tercantum dalam Formulir
terlampir.
Permenkes 46/2013: Registrasi Nakes
Pasal 4
STR berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada
tanggal lahir nakes yang bersangkutan di tahun kelima.
1. STR dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun setelah
memenuhi persyaratan.
2. Persyaratan dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di
bidang kesehatan; dan
b. pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
3. Jumlah satuan kredit profesi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b untuk setiap kegiatan ditetapkan oleh
MTKI atas usulan dari organisasi profesi.
DASAR HUKUM

PERDA 21 TAHUN 2014 TENTANG


PENYELENGGARAAN PERIZINAN KESEHATAN

PERBUP 38 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK


PELAKSANAAN PERDA 21 TAHUN 2014

PERBUP 17 TAHUN 2018 TENTANG


PENDELEGASIAN WEWENANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN
DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA
DPMPTSP KABUPATEN BANDUNG
RUANG LINGKUP PERIZINAN
KESEHATAN
SARANA PELAYANAN
MEDIS
PERIZINAN BIDANG
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
SARANA PELAYANAN
PENUNJANG

PERIZINAN
KESEHATAN SARANA
PERIZINAN BIDANG
TENAGA PELAYANAN
KESEHATAN
(PERSEORANGAN)
PRAKTEK MANDIRI

NON IZIN KESEHATAN


TERTENTU
PERSYARATAN SIP - ATLM
NO PERSYARATAN
1 Scan Asli KTP Pemohon
2 Scan Asli Pas Foto Pemohon berwarna terbaru, berlatar belakang merah (format file .jpeg)

3 Scan Asli Surat keterangan sehat yang terbaru dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik

4 Scan Asli Rekomendasi dari Organisasi Profesi


5 Scan Asli Surat Permohonan Izin Praktik (ditujukan kepada Kepala DPMPTSP Kab. Bandung
ditandatangan diatas materai Rp. 6000)

6 Scan Asli Fotocopy Ijazah yang dilegalisir


7 Scan Fotocopy STR-ATLM Legalisir Asli
8 Surat Keterangan bekerja dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan
9 Scan Asli Surat Pernyataan Keabsahan Dokumen yang ditandatangan diatas Materai (Untuk yang
berbadan hukum di atas kop perusahaan dan di cap perusahaan)
PERSYARATAN SIP - ATLM

NO PERSYARATAN TAMBAHAN KETERANGAN


1 Surat Pengantar dari Kepala Dinas Kesehatan Bagi pemohon dengan KTP Luar
Kabupaten / Kota atau penjabat yang ditunjuk yang Kabupaten Bandung
menyatakan sudah / belum praktik
2 Scan SIP Kesatu Bagi pemohon yang mengajukan SIP
Kedua
ALUR PEMBUATAN
SURAT IZIN PRAKTIK (SIP) ONLINE

PEMOHON DAFTAR
PEMOHON & MENDAPATKAN
NO RESI

DPMPTSP MELAKUKAN VERIFIKASI


DPMPTSP ADMINISTRATIF

TIDAK
LENGKAP LENGKAP
REKOMENDASI
DINKES TEKNIS
DINKES MELAKUKAN VERIFIKASI

DPMPTSP PEMOHON
DPMPTSP MEMBUAT SIP
SIP SELESAI DAPAT
BERDASARKAN
DIDOWNLOAD OLEH
REKOMENDASI TEKNIS
PEMOHON
TATA CARA MEMBUAT SIP –
ATLM
TATA CARA MEMBUAT SIP –
ATLM
NO LANGKAH – LANGKAH KETERANGAN

1 PEMOHON MENGAKSES ALAMAT SAMIRINDU dpmptsp.bandungkab.go.id

2 PEMOHON MEMBUAT AKUN SAMIRINDU PILIH MENU ‘DAFTAR DISINI’

3 PEMOHON MENGISI BIODATA AKUN SAMIRINDU SEDIAKAN KTP, NPWP, NO HP DAN EMAIL YANG MASIH
AKTIF
4 PEMOHON MELAKUKAN LOGIN MASUKAN NPWP DAN PASSWORD YANG TELAH DIBUAT
PADA SAAT DAFTAR
5 PEMOHON MEMILIH JENIS IZIN PILIH “Izin Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik”

6 PEMOHON MELAKUKAN PENGISIAN DATA ISIAN HARUS BENAR KARENA DATA YANG DIMASUKAN
AKAN TERLAMPIR PADA SIP
7 PEMOHON MENGUPLOAD PERSYARATAN PASTIKAN PERSYARATAN SUDAH SESUAI

8 PEMOHON MENDAPATKAN NOMOR RESI NOMOR RESI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN
MONITORING BERKAS
TATA CARA MEMBUAT SIP –
ATLM
NO LANGKAH – LANGKAH KETERANGAN
9 PEMOHON MENDAPATKAN PEMBERITAHUAN SILONCER MEMBERIKAN PEMBERITAHUAN VIA SMS
DARI SILONCER BAHWA SIP TELAH SELESAI
10 PEMOHON MENGISI SURVEY KEPUASAN PEMOHON MEMBERIKAN PENILAIAN PELAYANAN PROSES
MASYARAKAT PADA AKUN PEMOHON PEMBUATAN SIP - ATLM
11 SIP DAPAT DIDOWNLOAD SIP – ATLM BERBENTUK FILE PDF
TATA CARA MEMBUAT SIP –
ATLM
CATATAN
 PENGISIAN DATA HARUS LENGKAP DAN BENAR SESUAI DENGAN YANG
TERCANTUM PADA LAMPIRAN BERKAS YANG TELAH DIUPLOAD (CONTOH :
ISIAN NO. IJAZAH, NO. STR, NO REKOMENDASI PATELKI, ALAMAT PRAKTIK
HARUS LENGKAP DENGAN RT/ RW , DESA, KECAMATAN KABUPATEN, DLL)

 PERSYARATAN YANG DIUPLOAD HARUS SESUAI DENGAN KETENTUAN


PERSYARATAN (CONTOH : ASLI / LEGALISIR)

 JIKA KEDUA HAL TERSEBUT TIDAK DI ISI DENGAN TEPAT MAKA AKAN TERJADI
PENOLAKAN BERKAS DARI VERIFIKATOR DPMPTSP / VERIFIKATOR
DINKES SEHINGGA PROSES PEMBUATAN SIP – ATLM AKAN LEBIH LAMA.
20. Pidana UU 36/2014
Pasal 83 Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan melakukan pidana penjara paling lama 5
praktik seolah-olah sebagai Tenaga Kesehatan yang (lima)Tahun.
telah memiliki izin
 Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian pidana penjara paling lama 3
Pasal 84 (tiga)Tahun.
berat yang mengakibatkan Penerima Pelayanan
Kesehatan luka berat

 Jika kelalaian berat) mengakibatkan kematian pidana penjara paling lama 5


(lima)Tahun.
Pasal 85
 Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja pidana denda paling banyak
menjalankan praktik tanpa memiliki STR Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
pidana denda paling banyak
 Setiap TK-WNA yang dengan sengaja memberikan Rp100.000.000,00 (seratus juta
pelayanan kesehatan tanpa memiliki STR Sementara rupiah).

Pasal 86 pidana denda paling banyak


 Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik Rp100.000.000,00 (seratus juta
tanpa memiliki izin rupiah).

pidana denda paling banyak


 Setiap TK-WNA yang dengan sengaja memberikan
Rp100.000.000,00 (seratus juta
pelayanan kesehatan tanpa memiliki SIP rupiah).
STR secara manual
Penerbitan STR
MTKI
Kirim ke MTKP

Verifikasi kelengkapan
MTKP Jalur panjang 
berkas, kirim ke MTKI perlu waktu lama untuk
penerbitan STR
PT Kesehatan
OP Wilayah

Pengusulan
Penerbitan Nakes
Registrasi
• Maret 2016 diterapkan Registrasi On Line (ROL)
dimulai dari DKI dan Jatim
• Nopember 2016 sudah seluruh Indonesia registrasi
on-line
• Proses lebih singkat, tingkat kesalahan lebih kecil
• Untuk daerah terpencil akan dibuat layanan on-line
sehari jadi
• Rencana ke depan: menggunakan “Sertificate”,
akan diusahakan pengurusan STR on-line sehari
jadi
STR on-line:
mtki.kemkes.go.id
STR secara manual vs on-line
Secara manual Secara on-line
Now Next
MTKI Verifikasi
Kelengkapan berkas
Penerbitan STR
Kirim ke MTKP

MTKP Verifikasi
Kelengkapan berkas
Kirim ke MTKI

Institusi Organisasi
Pendidikan Profesi

Pengusulan
Nakes
Penerbitan
STR secara on-site (one day
service)
Terkoneksi dengan MTKI
PDPT (Pangkalan Data
Perguruan Tinggi)
Penerbitan STR
di tempat,
MTKP Registrar
diambil langsung
oleh nakes ybs.

PT Kesehatan Jalur pengusulan


OP Wilayah & pengiriman
diperpendek
Pengusulan
1 hari selesai
Penerbitan Nakes
Rencana e-STR (STR
elektronik)
Terkoneksi dengan MTKI Terkoneksi dengan
PDPT (Pangkalan Data MTKP, OP pusat dan
Perguruan Tinggi) OP daerah)

MTKP
Bila data lengkap, e-
STR langsung
PT Kesehatan
didapat oleh nakes,
OP Wilayah dapat dicetak
dimana saja dan
kapan saja
Pengusulan
Penerbitan Nakes
STR Elektronik (e-STR)
• STR Elektronik, teknologi sekarang
memungkinkan untuk mengembangkan
STR elektronik yang dijamin
keamanannya. Cara mengetahui keaslian
STR bukan pada hardcopy, tetapi pada
soft-file-nya.
• Bila diperkenankan, pengurusan STR
menjadi sangat mudah, bisa dilakukan
dari mana saja sepanjang ada jaringan
internet, dan bisa langsung jadi, yang
bersangkutan dapat mencetak sendiri
masa berlaku
STR
TAHUN
Re-registrasi STR

2011 2016

• STR • Re-
Terbit registrasi
pertama STR

Perolehan Nilai SKP


UU 36/2014: Tenaga Kesehatan
4. STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan
dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan.
5. Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) meliputi:
a. memiliki STR lama;
b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan
ketentuan etika profesi.
e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau
vokasi di bidangnya; dan
f. memenuhi kecukupan dalam kegiatan
pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan kegiatan
ilmiah lainnya.
Permenkes 46/2013: Registrasi Nakes
Pasal 4
STR berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan berakhir pada
tanggal lahir nakes yang bersangkutan di tahun kelima.
1. STR dapat diperpanjang setiap 5 (lima) tahun setelah
memenuhi persyaratan.
2. Persyaratan dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. pengabdian diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di
bidang kesehatan; dan
b. pemenuhan kecukupan dalam kegiatan pelayanan,
pendidikan, pelatihan, dan kegiatan ilmiah lainnya.
3. Jumlah satuan kredit profesi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b untuk setiap kegiatan ditetapkan oleh
MTKI atas usulan dari organisasi profesi.
Untuk dapat Re REGISTRASI

1. Bekerja di bidang kesehatan dan melaksanakan kegiatan


sesuai kompetensi keprofesian tenaga kesehatan.
2. Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan
pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya.

Rekomendasi OP
RE-REGISTRASI KONDISI YANG ADA ?

BANYAK TAK
TAK ADA MEMENUHI
SYARAT
PEMUTIHAN KECUKUPAN
NILAI SKP
Satuan Kredit Profesi
SK P
• Ditetapkan 25 SKP dalam 5 tahun
(HAKLI & PAEI: 50 SKP)
• Ketentuan sudah ada -- Pedoman P2KB
dari tiap OP.
Satuan Kredit Profesi

TANGGUNG JAWAB ORGANISASI


PEROLEHAN NILAI SKP
PROFESI
ISU UTAMA ?
SOSIALISASI P2KB OLEH OP MINIM

PENGURUS OP DI DAERAH MENUNGGU BANTUAN OP


PUSAT

KESAN BAHWA UNTUK MEMPEROLEH SKP SULIT DAN


MAHAL
P2KB
tanggung jawab Organisasi Profesi

MASALAH ?
• Organisasi profesi nakes banyak yang
masih lakukan pembenahan internal.
• Dukungan BPPSDM Kesh & MTKI
belum belum dapat menjangkau
semua nakes.
• Nakes banyak yang bekerja di
FASYANKES & DINKES KAB/KOTA
PERAN DINKES DAN FASYANKES LAIN

1 •Memprogramkan dan menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan Kompetensi Nakes RS (Pengetahuan dan Ketrampilan)

2 •Memberi kesempatan dan mendorong Nakes untuk dapat ikut kegiatan P2KB diluar Fasyankes/Dinkes

3 •Bekerjasama dengan Organisasi Profesi Nakes untuk meningkatkan kompetensi Nakes


PEROLEHAN SKP KEGIATAN PEMBELAJARAN

DIKLAT FASYANKES/
PENYELENGGARA KEGIATAN

NILAI
SKP

ORGANISASI PROFESI
1. DUKUNGAN P2KB/CPD ke OP NAKES

WORKSHOP
Ketrampilan Teknis Nakes

WEBINAR
Seminar, Sosialisasi, dll.
Dukungan P2KB
E-LEARNING
• BELUM BANYAK DIKEMBANGKAN OP

WEBINAR
• BARU 1 DARI 26 OP MEMANFAATKAN

PORTOFOLIO ON-LINE

• BEBERAPA OP YANG TELAH MENERAPKAN


Proses Webinar MTKI, 18 Agustus
2017
Re-registrasi melalui portofolio

Re-Sertifikasi

Portofolio 
P2KB
Re-Registrasi Lisensi

OP
MTKPMTKI STR SIP

Surat Rekomendasi MTKI Pemerintah


OP Daerah
Bina Profesi
• Bina profesi juga semakin diperkuat, karena
nakes harus bersaing dengan manca-negara
terkait MEA dan globalisaasi.
• Bentuk CPD harus dibenahi, substansi meliputi
pengetahuan dan ketrampilan, dengan
perhitungan SKP yang terstandar.
• Perlu dibuat pedoman penentuan SKP agar
terjadi harmonisasi antar OP.
• Sudah saatnya digunakan CPD berbasis IT
sebagai salah satu bentuk bina profesi
Bina Profesi
• Tahun 2017-2018: mulai diadakan CPD berbasis web
(webinar), menggunakan fasilitas Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin) Kemkes
• Model Webinar ini akan menjadi yang utama, karena
peserta tidak perlu mengeluarkan dana terlalu banyak
• MTKI memberi contoh pelaksanaan Webinar
menggunakan ruang situasi Kemkes pada tanggal
18 Agustus 2017 dengan topik Penerbitan STR on-site
(one day service), diikuti oleh MTKP Jabar, Sulsel,
Bengkulu, PERSAGI, IKATEMI, PPGI, dll

Anda mungkin juga menyukai