PENYEDERHANAAN PROSES PENERBITAN

STR DAN SIP

Dosen pengampu : Apt.Yogie pratama sandi M,Fram.
 Disusun Oleh

RISKA OKTAPIAN TIKA

NIM :10121015

KEWIRAUSAHAAN
Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dan Negara
bertanggung jawab untuk mewujudkannya

Pasal 28H UUD 1945

Pasal 34 ayat 3 UUD 1945
"Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak."
"Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir batin. bertempat
tinggal, mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan
kesehatan".
 DPR berinisiatif untuk mengusulkan RUU Kesehatan,...
Presiden telah menunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu
wakil Pemerintah NAKES proses penyusunan RUU

7 Mar 2023
15 Des 2022

DPR menetapkan RUU Kesehatan sebagai DPR menyerahkan draf RUU Kesehatan
RUU Prolegnas Prioritas 2023. kepada Presiden RI.

14 Feb 2023 7 Mar 2023

DPR menyetujui RUU Kesehatan sebagai KementerianKesehatan ditunjuk sebagai

Inisiatif DPR.
koordinator penyusunan daffor
inventarisasi masalah (DIM).
 Pemerintah telah mengidentifikasi Transformasi Kesehatan
dapat didukung oleh RUU Kesehatan.....
1. Menciptakan layanan kesehatan yang berfokus pada upaya untuk mencegah orang sehat menjadi sakit

2. Mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas

3. Meningkatkan kemandirian dalam memproduksi sediaan formasi (mis. obat) dan alat kesehatan

4. Mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi krisis kesehatan di masa kini dan yang akan datang

5. Meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan dan Meningkatkan produksi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berkualitas

6. Mewujudkan digitalisasi sistem kesehatan dan inovasi teknologi kesehatan

 METODE PENELITIAN
RUU Kesehatan akan meningkatkan produksi tenaga m tenaga kesehatan yang berkualitas

Permasalahan saat ini.. Substansi dalam RUU

Meningkatkan ketersediaan dokter spesialis melalui :

Kurangnya jumlah dokter spesial 1. Penyelenggaraan Pendidikan Dokter Spesialis di Rumah

Sakit Pendidikan sebagai penyelenggara utama.

Panjangnya Birokrasi penerbitan STR dan SIP sehingga
tenaga medis dan tenaga kesehatan mengalami kesulitan
untuk melayani masyaraka
2. Kemudahan penilaian portofolio bagi dokter WNI diaspora
yang berpengalaman praktek sebagai evaluasi kompetensi.
3. Kemudahan pendayagunaan tenaga kesehatan WNA pada
area investasi atau dengan tujuan ailh teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Menyederhanakan proses birokrasi penerbitan STR dan
SIP, tanpa menghilangkan fungsi peniagaan mutu kompetensi.
 4 Prinsip Pengaturan Pada Perijinan Dokter
dan Tenaga Kesehatan

1. Menyederhanakan, mempermudah, menstandardisasi, dan transparansi. perizinan

bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan.
2. Syarat pemenuhan kecukupan SKP tetap akan masuk dalam perpanjangan izin
praktek (SIP).
3. Pengelolaan pemenuhan kecukupan standar SKP, disusun Bersama OP dan K/L,
dan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
4. SKP tercatat secara digital terpusat Pencatatan SKP melalui seminar, kegiatan
sosial, praktek, dan kegiatan profesi lainnya: terintegrasi dalam proses
perpanjangan SIP.
 Resume Registrasi dan Perizinan bagi Tenaga Medis
dan nakes
Surat Tanda Registrasi
 Wajib dimiliki setiap Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan
 STR diterbitkan oleh Konsil untuk menjaga
mutu dan kompetensi profesi kesehatan
yang menjadi bagian dari pembinaan
pemerintahan
 STR berlaku seumur hidup karena STR
lebih bersifat pada proses administratif
pencatatan
Surat Izin Praktik
 Wajib dimiliki bagi jenis Tenaga Medit dan
Nakes tertentu dalam praktik keprofesian
 Syarat administratif rekomendasi OP
dihapuskan
 SIP berlaku selama 5 (lima) tahun,
sesuai persyaratan (pemenuhan
kompetensi dan etika profesi)
 SIP tetap sebagai bukti penjagaan
kompetensi dan etika profesi Tenaga
Medis dan Nakes
 KESIMPULAN

Pemerintah perlu melakukan perbaikan penyederhanaan, mempermudah, dan

menstandarisasi proses registrasi dan izin praktek dimana STR akan berlaku
seumur hidup dengan tetap menjaga kompetensi.
Terima kasih atas
perhatiannya…