Anda di halaman 1dari 18

JOB SAFETY ANALYSIS

P2K3 MEETING
8 APRIL 2022
Program Pengendalian Bahaya Yang Efektif mempunyai 6
Langkah (FIRENCE, 1978)

1. Identifikasi dan evaluasi Bahaya


2. Pengelompokkan Bahaya – Bahaya Berdasarkan Risiko
3. Pengambilan Keputusan Oleh Manajemen
4. Penetapan tindakan pencegahan dan koreksi
5. Pemantauan.
6. Program Evaluasi efektifitas. 
PENGERTIAN JSA

• Teknik identifikasi dan evaluasi bahaya yang dilakukan


dengan cara menguraikan suatu tugas atau pekerjaan
langkah demi langkah dan mengidentifikasi dan
mengevaluasi potensi bahaya pada setiap langkah untuk
dapat dilakukan koreksi.

• Tata cara atau metode untuk meneliti bahaya yang ada


dalam setiap langkah kerja, kemudian mencari metode
untuk melenyapkan atau mengurangi bahaya tersebut.
TIPE PEKERJAAN YANG MEMBUTUHKAN JSA
A. Familiaritas pekerjaan.
 Pekerjaan tersebut baru pertama kali dilakukan.
 Pekerjaan serupa pernah dilakukan lebih dari 6 bulan yang lalu.
 Tugas rutin, tetapi mempunyai catatan pernah terjadi beberapa kali insiden sebelumnya.
 Tugas rutin, namun dilakukan pada kondisi – kondisi tidak sebagaimana lazimnya.
 Tugas baru dan dilakukan dengan metode – metode baru.

B. Pekerjaan dengan BA (Breathing Apparatus).


 Bekerja pada flensan – flensan yang mengharuskan menggunakan BA.
 Semua pekerjaan Inert Entry.

C. Pekerjaan Mengangkat (Lifting)


 Semua pekerjaan – pekerjaan lifting melebihi 5 ton.
 Semua beban dengan bentuk yang tidak simetris.
 Beban – beban yang berada diantara deret – deretan pipe racks.

D. Semua pekerjaan panas yang dilakukan dipabrik yang sedang beroperasi.


E. Pekerjaan Diketinggian
 Bekerja pada fasilitas temporer dengan ketinggian melebihi 5 meter diatas grade.
F. Pekerjaan Pemasangan / Pembongkaran Perancah
 Didalam vessels / furnace/ spheres/ tanki atau equipment tertutup.
 Disebelah luar equipment atau struktur berbentuk bulat atau bentuk tidak umum lainnya.
 Perancah – perancah yang tidak dikerjakan oleh kontraktor perancah yang telah approved
atau ketinggian melebihi 5 meter.
G. Bekerja di dalam ruangan terbatas.
H. Chemical cleaning menggunakan bahan-bahan beracun dan korosif.
I. Hydrojetting
Semua pekerjaan yang melibatkan high pressure water jet.
J. Pekerjaan menyelam
K. Penggalian dengan kedalaman lebih dari 2 meter
PELAKSANAAN JSA

1. Seleksi Pekerjaan Kritis Yang Akan Dianalisa (Select Critical Jobs or Tasks).

2. Uraikan pekerjaan menjadi langkah – langkah kerja secara berurutan (Break


jobs/Tasks down into steps).

3. Identifikasi Pontensi Bahaya.

4. Tulis Saran –saran Pengendalian (Write and Develop Controls / Procedures).


Hazard / Bahaya

1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Kimia
3. Bahaya Mekanik
4. Bahaya Biologi
5. Bahaya Ergonomi
6. Bahaya Psikologi
HIERARKI PENGENDALIAN
Penjelasan..

 Eliminasi – memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya; misalnya,


memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk menghilangkan penanganan
bahaya manual;
 Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem
(misalnya, menurunkan kekuatan, ampere, tekanan, suhu, dll);
 Kontrol teknik / Perancangan – menginstal sistem ventilasi, mesin penjagaan,
interlock, dll .;
 Kontrol administratif – tanda-tanda keselamatan, daerah berbahaya tanda, tanda-
tanda foto-luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki, peringatan sirene /
lampu, alarm, prosedur keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses, sistem yang
aman, penandaan, dan izin kerja, dll .;
 Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety, perlindungan pendengaran, pelindung
wajah, respirator, dan sarung tangan.
LEMBAR KERJA JSA
Langkah Kegiatan Potensi Bahaya Rekomendasi
(Sequence Of Basic Job (Potential Accident of (Recommended Safe Job
Steps) Hazards) Procedure)
HAZARDS

1. Abrasion (Luka lecet, kegores ringan)


2. Acids (Terpapar bahaya yang bersifat asam
3. Action is too fast / slow (Melakukan aksi terlalu cepat / lambat
4. Action is out of sequence (Melakukan aksi tidak berurutan)
5. Air pollution (Polusi udara
6. Airborne hazard (Zat – zat berbahaya di udara)
7. Asphyxiation (Kekkurangan oksigen di darah)
8. Bacterial expposure (Paparan bakteri)
11. Bumping (Menubruk)
9. Bending (Menekuk, membungkuk)
12. Burns (Terbakar)
10. Bone fracture (Retak tulang)
13. Callibration too high / low (Menyimpang dari kalibrasi)
14. Carcinogenous (Hal – hal yang dapat menyebabkan kanker)
15. Collision (Tabrakan)
16. Communication interference (Gangguan komunikasi)
17. Contaminants (Kotoran)
18. Contamination (Pengotoran, kontaminasi)
19. Control malfunction (Kegagalan kendali/kontrol)
20. Corrosion (Korosi)
21. Cut (Terpotong)
22.
Damage to equipment (Kerusakan 31. Electrostatic (Elektrostatik)
peralatan) 32. Excessive heat (Panas yang berlebihan)
23.
Deviation from safe rules (Melanggar 33. Explosion (Ledakan)
peraturan keselamatan) 34. Exposure to chemical (Paparan terhadap
24.
Difficulty in brathing (Kesulitan bernafas) bahan kimia)
25.
Drop damage (Kerusakan karena jatuh) 35. Eye injury (Luka pada mata)
26.
Dust (Berdebu) 36. Fatigue (Kelelahan)
27.
Electrical arcs (Bunga api listrik) 37. Fire (Kebakaran)
28.
Electrical fault (Kegagalan listrik) 38. Friction (Gesekan)
29.
Electrical shock (Kejutan listrik) 39. Fume (Asap)
30.
Electricy not available( Sumber listrik
tidak tersedia)
40. Grinding (Penggilingan) 50.Lightning (Petir / kilat)
41. Grounding (Pentanahan) 51.Loss of containment (Gagal menahan)
42. Hazardous waste (Limbah berbahaya) 52.Machine damage (Kerusakan mesin)
43. High ambient temperature (Suhu lingkungan yang 53.Mechanical stress (Tegangan mekanikal)
panas) 54.Noise (Kebisingan)
44. High relative humidity (Humiditi yang tinggi) 55.Out of date procedures (Prosedur yang usang)
45. Impact (Tubrukan) 56.Poisoning (Keracunan)
46. Irritation to eyes/skin (Iritasi terhadap mata / kulit) 57.Poor calibration (Kalibrasi yang jelek)
47. Lack of coordination (Kurang memadainya 58.Poor lifting technique (Cara mengangkat yang
koordinasi) salah)
48. Lack of guidance / training (Kurang memadainya
bimbingan / pelatihan)
49. Lasers (Sinar laser)
59. Puncture (Kebocoran)
60. Radiation (Radiasi)
61. Repetitive strain injury ( Luka karena regangan yang berulang - ulang)
62. Slip (Tergelincir)
63. Spill polution (Tumpahan polusi)
64. Static electricity (Listrik statis)
65. Structural failure (Kegagalan struktur)
66. Toxic fumes (Uap toksik)
67. Toxic metals (Uap metals)
68. Water contamination (Kontaminasi air)
69. Wear (Aus)
70. Wrong voltage (Salah tegangan).
CONTOH JSA

FILES JSA
LATIHAN PENGERJAAN JSA
PEMBAGIAN KELOMPOK
MECHANICS ELECTRICAL WH, CTP, LB3 DRIER, ALL LINE
Irawan Krisna H Pandu Bagus W Mukti Wibowo
Nafirin Gunawan S. Adhitya R
Angga Fardhany Saputra Adhi Pradana Devi Iswanto
David Nugroho
NEXT MEETING SMK3 and DUE DATE JSA 9 MEI 2022
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai