Anda di halaman 1dari 4

6.1.

Petunjuk pengisian formulir Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko


6.1.1 Mengisi kolom lokasi/dept, aktivitas dan peralatan yang digunakan.
6.1.2 Mengisi kolom bahaya potensial : cantumkan keadaan atau tindakan yang dapat
menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja sehubungan dengan
aktivitas yang dilakukan. Bahaya potensial dapat timbul karena adanya
bangunan, peralatan/alat dan instalasi, material, proses kerja, cara kerja, serta
lingkungan kerja yang terdiri dari faktor fisik, kimia, biologi, ergonomic dan
psikologi – lihat tabel daftar jenis bahaya potensial

NO. DAFTAR JENIS BAHAYA POTENSIAL


1. Terbentur pada/oleh sesuatu yang tajam/tumpul
2. Terjepit pada/diantara/dibawah sesuatu
3. Jatuh pada ketinggian yang sama/berbeda
4. Tersengat listrik
5. Terkena suhu berlebihan
6. Kekurangan oksigen
7. Kemasukan benda asing
8. Terkena B3 akut (langsung terjadi)
9. Tegangan otot melebihi batas (akut)
10 Gangguan kesehatan/menurunnya fungsi tubuh/perubahan bentuk tubuh (bersifat
kronis) yang disebabkan oleh faktor:
- fisik (bising, penerangan/pencahayaan, radiasi, suhu, getaran)
- kimia (debu, serbuk, gas/uap, cairan)
- biologi (bakteri, virus, kuman)
- fisiologi (peralatan tidak sesuai dengan bentuk tubuh, sikap/jara kerja yang
meletihkan/monoton)
- psikologi (stress kerja / kejiwaan)
11. Kebakaran
12. Ledakan

6.1.3 Mengisi kolom resiko: cantumkan jenis resiko sebenarnya atau yang mungkin
timbul akibat adanya bahaya potensial (langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kecelakaan atau penyakit akibat kerja), misalnya luka ringan,
luka serius, gangguan pernafasan akut, terkilir/memar, mual/muntah, patah
tulang, cacat permanen dan kematian.
6.1.4 Mengisi kolom kemungkinan (P) dan keparahan (S) dengan angka yang
ditetapkan pada tabel Kriteria Penilaian Resiko.

DAFTAR KRITERIA PENILAIAN RESIKO


Kriteria Keterangan Nilai

Kemungkinan (P)
Almost certain/ Hampir pasti Sangat mungkin akan terjadi/hampir dipastikan akan terjadi pada
semua kesempatan / Pemaparan terjadi beberapa kali dalam 5
sehari
Quite possible/ Mungkin Mungkin akan terjadi atau bukan sesuatu hal yang aneh untuk
4
terjadi terjadi / Pemaparan terjadi harian/minimal sekali dalam seminggu
Unusual but possible/tidak Biasanya tidak terjadi namun masih ada kemungkinan untuk dapat
3
biasa namun bisa terjadi terjadi tiap saat / Pemaparan terjadi sekali sebulan
Remotely possible/Kecil Kecil kemungkinannya untuk terjadi/sesuatu yang kebetulan
2
kemungkinannya terjadi / dalam kurun waktu 6 bulan sampai dengan 1 tahun
Conceivable/ Sangat kecil Belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar
1
kemungkinannya bahaya/kecil sekali untuk terjadi (dalam kurun waktu 3 tahun)

Keparahan (S)
Catastrophe/Malapetaka Banyak kematian, kerugian sangat besar/berhenti total 100
Disaster/Bencana Beberapa kematian, kerugian besar/sebagian proses berhenti 40
Very serious/Sangat serius Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar 15
Serious/Serius Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota
7
tubuh secara permanen
Casualty treatment/ Menyebabkan cidera dimana memerlukan perawatan medis atau
3
Perawatan medis tidak bisa masuk bekerja
First aid treatment/P3K Cidera yang tidak serius/minor seperti lecet, luka kecil dan hanya
1
perlu penanganan P3K

6.1.5 Hitung Nilai resiko yaitu dengan mengalikan nilai P x S, kemudian tentukan
katagorinya dan rekomendasi pengendaliannya mengacu pada tabel Daftar Nilai
Resiko berikut ini:
Kode /
Katagori Nilai Resiko Rekomendasi Pengendalian Resiko / Tindakan
Resiko
Di atas 400
I Hentikan kegiatan untuk ditindakalanjuti oleh Manajemen Puncak
(sangat tinggi)
200 – 400 Masukkan dalam Kebijakan, Tujuan & Sasaran K3 dan tindakan perbaikan
II
(tinggi) segera dilakukan melalui Program K3
70 – 200 Lakukan perbaikan secepatnya dan kendalikan dalam kegiatan operasional
III
(substansial) (operational control)
20 – 70 Penanganan cukup dilakukan dengan prosedur/instruksi kerja yang ada
IV
(menegah) (pengendalian secara administrative)
Di bawah 20
V Resiko dapat diterima
(rendah)

6.1.6 Katagori resiko dapat diberi kode untuk digunakan sebagai refrence number
dalam Program Manajemen K3.

6.2. Petunjuk pengisian formulir Identifikasi Aspek & Dampak Lingkungan


6.3.1. Mengisi kolom kegiatan, lokasi dan alat/besaran/unit serta kolom aspek,
lingkungan dan dampak.
6.3.2. Memberikan pembobotan dengan memperhatikan keterkaitan antara aspek dan
bahaya sesuai perundang-undangan dan peraturan LK3 yang berlaku dan
dikategorikan penting dengan mengisi kolom pembobotan sesuai penjelasan
berikut:
Kemungkinan Terjadi (Probability): Kolom KT
 1 = Kemungkingan Kecil Terjadi; dampak hanya terjadi sekali dalam suatu
tahapan kerja proyek
 2= Jarang Terjadi; dampak kadang – kadang terjadi dalam suatu tahapan
kerja proyek
 3= Terjadi; dampak terjadi hampir setiap hari dalam suatu tahapan kerja
proyek
 4 = Sering Terjadi; dampak terjadi terus menerus selama suatu tahapan
kerja proyek berlangsung

Tingkat Paparan: Kolom TP


Cari tingkat pencemaran dan resiko dengan nilai bobot (1) ringan, (2) sedang,
(3) cukup berat dan (4) musibah dari (a) dampak diluar area kerja, (b)
pembuangan bahan – bahan, (c) pemakaian dari material dan utilitas, (d)
pemenuhan terhadap peraturan.
 1 = Ringan :
(a) Dampak diluar area kerja tanpa melukai manusia, tidak merugikan
asset, dan tidak merusak lingkungan
(b) Pembuangan bahan : bahan – bahan tidak berbahaya dibuang dalam
jumlah/volume yang kecil
(c) Pemakaian material & Utilitas : sudah dioptimalkan atau
penggunaannya yang telah efesien.
(d) Pemenuhan terhadap peraturan : Tidak ada atau belum ketentuan yang
mengatur untuk pengendaliannya.
 2 = Sedang
a) Dampak diluar area kerja : Insiden dengan luka ringan, ada kerugian,
atau membahayakan.
(b) Pembuangan bahan : bahan berbahaya dibuang dalam jumlah/volume
yang kecil atau bahan tidak berbahaya dibuang dalam jumlah besar.
(c) Pemakaian material & Utilitas : lebih dari 50% dipergunakan lagi
dengan pemantauan yang memadai.
(d) Pemenuhan terhadap peraturan : 100% persyaratan telah dipenuhi
 3 = Cukup berat
a) Dampak diluar area kerja : Peristiwa yang menyebabkan pelaksanaan
reaksi/tanggap darurat oleh tim internal (EMERGENCY)
(b) Pembuangan bahan : bahan berbahaya dibuang dalam jumlah/volume
yang besar atau pemantauan diperlukan atau dilaporkan kepada
manajemen.
(c) Pemakaian material & Utilitas : kurang dari 50% dipergunakan lagi
dengan pemantauan yang memadai.
(d) Pemenuhan terhadap peraturan : pelanggaran terhadap standar internal
 4 = Musibah
a) Dampak diluar area kerja : Peristiwa yang melibatkan pihak resmi
dalam menanggapi atau menginvestigasi, (EMERGENCY)
(b) Pembuangan bahan : Pembuangan mempertimbangkan kepentingan
masyarakat atau kemungkinan adanya keluhan atau terlibatnya agen
dari luar.
(c) Pemakaian material & Utilitas : Limbah murni/kasar/awal ; kesempatan
yang nyata untuk perbaikan.
(d) Pemenuhan terhadap peraturan : Pelanggaran terhadap Peraturan
Pemerintah

6.3.3. Menghitung Tingkat Resiko (TR)


TR dihitung dengan mengkalikan nilai dari KT (Kemungkinan Terjadi) dan TP
(Tingkat Paparan). Dalam perhitungan KT dan TP harus mempertimbangkan
pengelolaan saat ini yang mencakup jenis kegiatan, frekuensi kegiatan,
kompetensi personil, kondisi alat/sarana, tercapainya tujuan, sasaran dan
program manajemen LK3 serta pemenuhan terhadap perundang-undangan
peraturan LK3.
6.3.4. Menentukan TR adalah:
S = Signifikan (TR adalah >8)
M = Sedang (TR adalah 6-8)
TS = Tidak Signifikan (TR adalah <6)
6.3.5. Untuk kegiatan menyangkut aspek legal maka (TR) nya harus dikategorikan
Signifikan (S). Tetapi apabila pengelolaan saat ini sudah baik dan 100 %
memenuhi aspek legal tersebut sehingga Kemungkinan Terjadinya (KT) menjadi
kecil, maka (TR) nya dapat turun menjadi Medium atau Tidak Signifikan.
6.3.6. Menentukan pengelolaan yang diharapkan jika pengelolaan saat ini belum
memenuhi aspek legal atau persyaratan internal.
6.3.7. Menentukan Tindak Lanjut Pengelolaan yang diharapkan dengan bentuk sebagai
berikut :
 Signifikan (TR adalah >8) Tindak lanjut adalah dengan membuat Tujuan,
Sasaran dan Program Manajemen LK3 atau mengimplementasikan
pengendalian operasi.
 Sedang (TR adalah 6-8) – Tindak lanjut adalah dengan
mengimplementasikan pengendalian operasi atau membuat pelatihan yang
sesuai untuk pegawai.
 Tidak Signifikan (TR adalah <6) – Tindak lanjut adalah dengan perbaikan
atau pemantauan.

6.3. Penyusunan Program LK3


Penyusunan program dilakukan berdasarkan tujuan dan sasaran LK3 yang telah
ditetapkan, mengacu pada prosedur Manajemen.
6.4.1 Wakil Manajemen LK3 dan P2LK3 menyiapkan program K3 yang mencakup
informasi:
- Tujuan program
- Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan
- Personil yang terlibat dalam melaksanakan program tersebut
- Waktu dan tempat pelaksanaan program
6.4.2 Program-program K3 tersebut harus disetujui oleh Direktur dan ditinjau secara
berkala efektifitas pencapaiannya oleh Wakil Manajemen LK3

6.4. Komunikasi Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya K3


6.4.1 Hasil Identifikasi Aspek dan Bahaya K3 dikomunikasikan kepada seluruh
pekerja, terutama yang mempunyai tingkat nilai signifikan/resiko tinggi serta
dipastikan agar benar-benar mengerti akan dampak dan resiko yang mungkin
terjadi.
6.4.2 Komunikasi dapat dilakukan melalui safety talk, safety meeting, briefing,
pelatihan, poster, papan pengumuman LK3, video, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai