Selain memperhitungkan interior dari suatu ruangan (terkait
absorpsi bunyi) sehingga dapat memproduksi kondisi ‘bunyi’ yang diinginkan. Aspek penting lain yang perlu diperhatikan dalam pengendalian bunyi adalah menjaga bunyi di luar agar tidak masuk ke ruang, atau bunyi dari dalam keluar ruangan. Oleh karena itu, karakteristik transmisi bunyi dari suatu material interior (dinding, lantai, atap2) juga perlu dipertimbangkan
It lebih kecil daripada Ii karena sebagian energi yang
timbul direfleksikan kembali ke sumber bunyi, sedangkan sebagian yang lain diabsorpsi oleh material partisi Sound Transmission Loss STL ditentukan secara eksperimen untuk partisi antara dua ruang reveberasi Sound Transmission Loss
Semakin tinggi frekuensi bunyi yang menimpa
penghalang, akan semakin mudah diabsorpsi. Tebal penghalang harus lebih besar disbanding panjang gelombang bunyi agar terjadi penyerapan yang tinggi. STL juga merupakan fungsi dari berat/densitas penghalang serta frekuensi bunyi: Flanking noise air-borne noise (Fig. 5.3 page 72) Sound Attenuation by Barriers (Perlemahan bunyi oleh penghalang) Bilangan Fresnel (N)
Grafik bilangan Fresnel (N) Fig. 5.6 (page 74)
Grafik ini hanya aproksimasi dari level perlemahan. Pada kasus outdoor, temperature, kondsi angin, kelembaban, absorpsi atmosferik, dan landscape sangat penting untuk dapat dipertimbangkan ketika mengestimasi perlemahan bunyi ini. Isolasi Vibrasi
Getaran dari mesin gaya yang ditimbulkan dapat
menyebabkan kebisingan dan potensi masalah dari struktur suatu gedung
Pencegahan rambatan getar dari suatu mesin ke
penyangganya adalah dengan pemasangan suspensi elastis. Material ‘low acoustic impedance’ digunakan antara material yang ‘high acoustic impedance’ (mesin dan fondasi gedung/ruang). Material ‘low acoustic impedance’ ini kurang mampu mentransfer energi dibanding material ‘high acoustic impedance’ Flanking noise structure-borne noise (Fig. 5.4 page 73) Isolasi Vibrasi Rasio Transmisibilitas / Transmisibility Ratio (TR)