REKONSILIASI OBAT

Rekonsiliasi obat ?
• Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan
obat yang telah di dapat pasien
• Dilakukan untuk mencegah terjadinya medication error
seperti :
o Obat tidak diberikan
o Duplikasi
o Kesalahan dosis
o Interaksi obat
Tujuan Rekonsiliasi Obat
• Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang
digunakan
• Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak
terdokumentasinya instruksi dokter
• Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya
instruksi dokter
 Jenis Rekonsiliasi Obat
a. Saat admisi ( IGD/ poliklinik)
Membandingkan obat pasien sebelum admisi dengan resep/instruksi
pengobatan pertama saat admisi
b. Saat transfer antar ruang rawat
Membandingkan terapi obat pada formulir intruksi pengobatan di
ruang sebelumnya vs intruksi/pengobatan di ruang rawat sekarang vs
obat pasien sebelum admisi
c. Saat pasien akan pulang (discharge)
Membandingkan obat pasien sebelum admisi vs obat 24 jam terakhir
vs obat resep pulang
Tahap Rekonsiliasi Obat
1. Dapatkan riwayat penggunaan obat

2. Konfirmasi akurasi riwayat penggunaan obat dengan cara

memverifikasi sumber data (rekam medis, resep sebelumnya, obat
yang dibawa pasien)

3. Bandingkan riwayat penggunaan obat dengan resep/instruksi

pengobatan. Jika ada diskrepansi, lakukan klarifikasi dengan
penulis resep dan catat hasil klarifikasi

4. Komunikasikan ke Profesional Pemberi Asuhan dan berikan

informasi obat yang akurat kepada pasien.
• Data pada proses rekonsiliasi obat dicatat pada formulir rekonsiliasi
obat. Kesimpulan rekonsiliasi obat yaitu: pengobatan tidak
dilanjutkan, pengobatan dilanjutkan pada saat pasien masuk RS
dengan perubahan regimen; dan diskrepansi pengobatan antara profil
pasien sebelum rawat inap dan hasil wawancara pasien.

• Proses rekosiliasi obat merupakan tanggung jawab apoteker rumah

sakit agar pengobatan pasien rawat inap dilakukan secara rasional.
Namun demikian karena keterbatasan jumlah apoteker, maka
rekonsiliasi obat juga dibantu oleh perawat dan dokter