HIPERTENSI
HIPERTENSI
Defenisi
• Istilah “hipertensi” diambil dari bahasa Inggris
“hypertension”. Kata “hypertension” itu sendiri
berasal dari bahasa Latin, yakni “hyper” dan
“tension”.
• “Hyper” berarti super atau luar biasa dan
“tension” berarti tekanan atau tegangan.
• Hypertension menjadi istilah kedokteran yang
popular untuk menyebut penyakit tekanan
darah tinggi.
• Disamping itu, dalam bahasa Inggris
digunakan istilah “high blood pressure” yang
berarti tekanan darah tinggi
• Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah,
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya.
• Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibat-
kan jantung harus bekerja lebih keras untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
• Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan
menetap, timbullah gejala yang disebut
sebagai penyakit tekanan darah tinggi
• Tekanan darah adalah kekutan yang
ditimbulkan oleh jantung yang
berkontraksi seperti pompa, sehingga
darah terus mengalir dalam pembuluh
darah.
• Kekuatan itu mendorong dinding
pembuluh arteri atau nadi.
• Tekanan darah ini diperlukan agar darah
tetap mengalir dan mampu melawan
gravitasi serta hambatan dalam dinding
arteri.
• Tanpa adanya kekuatan secara terus
menerus dalam sistem peredaran, darah
segar tidak dapat terbawa ke otak dan
ke jaringan seluruh tubuh.
• Hal ini disebabkan peredaran darah
merupakan suatu sistem yang tertutup.
• Artinya setelah sampai di ujung jaringan
akan kembali lagi ke jantung.
• Jadi, dalam peredaran darah diperlukan
suatu tekanan minimum.
Patofisiologi
• Darah mengambil oksigen dari dalam paru-
paru.
• Darah yang mengandung oksigen ini
memasuki jantung dan kemudian dipompakan
ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh
darah yang disebut arteri.
• Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-
cabang menjadi pembuluh-pembuluh darah
lebih kecil hingga berukuran mikroskopik, yang
akhirnya membentuk jaringan yang terdiri dari
pembuluh-pembuluh darah sangat kecil yang
disebut kapiler.
Patofisiologi
• Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel
tubuh dan menghantarkan oksigen untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan
demi kelangsungan hidup.
• Kemudian, darah yang sudah tidak
beroksigen kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena, dan dipompa
kembali ke paru-paru untuk mengambil
oksigen lagi
Patofisiologi
• Pembuluh darah mirip dengan tabung karet yang
mengalirkan darah terus menerus ke mana pun
dibutuhkan.
• Arteri, yang mengalirkan darah ke luar dari jantung,
harus menahan tekanan yang tinggi ketika darah
dipompakan ke luar.
• Jika tekanan darah lebih tinggi daripada biasanya
selama bertahun-tahun, seperti pada hipertensi yang
tidak diobati, pembuluh darah tersebut menjadi rusak
• Lapisan pada arteri dapat menjadi kasar dan tebal,
dan pada akhirnya menimbulkan penyempitan
sehingga menjadi kurang lentur daripada sebelumnya.
Hal ini dikenal sebagai arteriosclerosis.
Patofisiologi
• Jika arteri menjadi terlalu sempit, darah tidak
dapat melaluinya dengar benar, dan bagian tubuh
yang bergantung pada arteri tersebut untuk
mendapatkan darah mengalami kekurangan
darah dan oksigen yang dibutuhkan.
• Ketika arteri menyempit terjadi peningkatan
kecenderungan darah membeku (trombosis),
yang dapat menyebabkan penyumbatan total
pada arteri sehingga bagian tubuh yang
dilayaninya menjadi mati.
• Organ yang paling berisiko adalah pada jantung
dan otak. Tekanan darah yang tinggi pada ginjal
dan otak mengkibatkan kerusakan kedua organ
tersebut
Gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing
individu dan hampir sama dengan gejala
penyakit lainnya.
Gejala-gejalanya itu adalah :
– Sakit kepala
– Jantung berdebar-debar
– Sulit bernapas setelah bekerja keras atau
mengangkat beban berat
– Mudah lelah
– Penglihatan kabur
– Wajah memerah
– Hidung berdarah
– Sering buang air kecil, terutama di malam hari
– Telinga berdenging (tinnitus)
– Dunia terasa berputar (vertigo)
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang
pernah dijumpai adalah :
– Gangguan penglihatan
– Gangguan saraf
– Gagal jantung
– Gangguan fungsi gijal
– Gangguan serebral (otak) yang
mengakibat-kan kejang dan pendarahan
pembuluh darah otak yang
mengakibatkan kelumpuh-an, gangguan
kesadaran hingga koma
Klasifikasi Hipertensi
• Klasifikasi hipertensi menurut WHO:
• Tekanan darah normal, yakni jika sistolik
> 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg
• Tekanan darah perbatasan, yakni jika
sistolik 141-149 mmHg dan diastolik
91-94 mmHg
• Tekanan darah tinggi atau hipertensi,
yakni jika sistolik < 160 mmHg dan
diastolik < 95 mmHg
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO-ISH (International Society of
Hypertension ) pada tahun 1999