Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PROYEKSI BISNIS

BAB 1
PERAMALAN BISNIS

Ropal Tores, S.E., M.SI


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:

“Mampu memberikan pemahaman hal-hal pokok tentang interaksi antar


barang/jasa, tenaga kerja dan pasar modal dalam perekonomian”
DEFINISI PERAMALAN

 Terdapat beberapa definisi mengenai peramalan dalam dunia bisnis,


antara lain:
1. Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk
menemukan hubungan, kecenderungan, dan pola yang sistematis.
2. Menurut Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti (2009:43), peramalan
merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang
akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu.
3. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006:136), peramalan
(forecasting) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian
di masa depan.
FUNGSI PERAMALAN BISNIS
 Dalam dunia bisnis, hasil peramalan mampu memberi gambaran
tentang masa depan perusahaan, yang memungkinkan manajemen
membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis, dan mengatur
pola investasi.
KETERBATASAN PERAMALAN

 Terdapat 3 sumber ketidakakuratan peramalan dunia bisnis dan ekonomi, yaitu:


1. Kesalahan dalam identifikasi pola dan hubungan. Pola atau hubungan tentu
mungkin teridentifikasi pada waktu dilakukan peramalan, padahal pola atau
hubungan tersebut sebenarnya tidak ada. Akibatnya terjadi kekeliruan dalam
peramalan.
2. Pola yang tidak tepat dan hubungan yang tidak pasti. Dalam ilmu sosial, pola
bersifat tidak tepat dan hubungan bersifat tidak pasti. Walaupun pola dan
hubungan rata-rata dapat diidentifikasi, fluktuasi di sekitarnya terjadi pada
hampir semua kasus.
3. Perubahan pola atau hubungan. Dalam dunia bisnis dan ekonomi, pola dan
hubungan dapat berubah dengan panjang waktu yang tak terduga. Perubahan
ini tentu saja dapat menyebabkan kesalahan peramalan.
JENIS-JENIS PERAMALAN

 Secara garis besar, peramalan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:


1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan pada pengamatan
kejadian-kejadian di masa lalu yang digabungkan dengan intuisi atau
ketajaman perasaan si peramal dalam menghadapi situasi informal yang
diperkirakan terjadi di masa yang akan datang. Beberapa metode peramalan
kualitatif adalah sebagai berikut:
a) Metode Delphi,
b) Dugaan manajemen (management testimate) atau panel consensus,
c) Riset pasar (market share),
d) Metode kelompok terstruktur, dan
e) Analogi historis (historical analogy).
JENIS-JENIS PERAMALAN
2. Peramalan kuantitaif, yaitu peramalan yang menggunakan data
kuantitatif yang diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya
dengan ditunjang beberapa informasi kuantitatif maupun kualitatif.
Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan atas
dua bagian, yaitu:
a) Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa
pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan
variabel waktu, yang merupakan deret waktu atau “time-series”
b) Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa
pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan
variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu yang
disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal method)
LANGKAH-LANGKAH PERAMALAN BISNIS

 Adapun langkah-langkah dalam peramalan bisnis, di antaranya:


1. Mengumpulkan data,
2. Menyeleksi data dan memilih data,
3. Memilih model peramalan (pilihlah model peramalan yang
tepat, sehingga minim kesalahan dan hasil peramalan
mendekati aktual), dan
4. Menggunakan model terpilih untuk peramalan. Bila akurasi
model peramalan menurun karena terjadinya perubahan pola
data, model tersebut perlu dievaluasi ulang dan bila perlu
diganti.
TAHAPAN PERAMALAN BISNIS
 Berikut ini beberapa tahap dalam peramalan, yaitu:
1. Penentuan tujuan peramalan,
2. Pemilihan teori yang relevan,
3. Pengumpulan data,
4. Analisis data,
5. Pengestimasian model sementara,
6. Evaluasi model dan revisi model,
7. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen,
8. Pembuatan revisi final,
9. Pendistribusian hasil peramalan, dan
10. Penentuan langkah-langkah pemantauan.
PENGENDALIAN PROSES PERAMALAN

 Pengendalian meliputi langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk


memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
dalam tahap perencanaan dan juga untuk memastikan bahwa seluruh
bagian organisasi berfungsi sesuai tujuan organisasi. Pengendalian ini
mencakup:
1. Penetapan sasaran dan standar,
2. Membandingkan hasil dengan sasaran dan standar, dan
3. Mendorong keberhasilan dan memperbaiki kekurangan.
METODE PENGENDALIAN PERAMALAN
PERSEDIAAN

 Secara kronologis, metode pengendalian peramalan persediaan dapat


diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pengendalian persediaan secara statistik (statistical inventory
control). Metode ini menggunakan ilmu matematika dan statistik
sebagai alat bantu utama dalam mencari jawaban optimal dalam
menentukan:
a) Jumlah ukuran pemesanan dinamis (EOQ),
b) Titik pemesanan kembali (reorder point), dan
c) Jumlah cadangan pengaman (safety stock) yang ditentukan.
METODE PENGENDALIAN PERAMALAN
PERSEDIAAN

2. Metode perencanaan kebutuhan material (material requirement


planning/MRP). Metode MRP adalah suatu teknik yang digunakan
untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen)
yang tergantung (dependent) pada item di tingkat (level) yang lebih
tinggi.
Metode MRP ini bersifat pendekatan orientasi komputer (computer
oriented approach), yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan-
aturan dan seperangkat mekanisme pencatatan yang dirancang
untuk menjabarkan jadwal induk produksi (JIP).
METODE PENGENDALIAN PERAMALAN
PERSEDIAAN

3. Metode persediaan Just In Time (JIT). Metode ini merupakan salah


satu operasionalisasi dari konsep Just In Time (JIT), yang
dikembangkan dalam sistem produksi Toyota Motor Co.
Produksi JIT berarti produksi pengendalian persediaan yang
dinamakan Kanban. Dalam sistem ini, jenis dan jumlah unit yang
diperlukan oleh proses berikutnya diambil dari proses sebelumnya,
pada saat diperlukannya.
REFERENSI

 Subagyo, Pangestu. 2002. Forecasting Konsep dan Aplikasi.


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
 Wardani, S.L. 2007. Teknik Proyeksi Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
BPFE-UGM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai