BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberi gambaran tentang masa
depan perusahaan, yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan,
menciptakan peluang bisnis, mengatur pola investasi.
hamper semua kasus. Tujuan dari model statistic adalah mengidentifikasi pola atau
hubungan sedemikian rupa sehingga fluktuasi di masa lalu diusahakan sekecil dan seacak
mungkin. Tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa kesalahan di masa mendatang akan
bersifat acak dan kecil.
3. Perubahan pola atau hubungan
Dalam dunia bisnis dan ekonomi, pola dan hubungan dapat berubah panjang waktu
dengan tak terduga. Perubahan pola atau hubungan tersebut tentu saja dapat
menyebabkan kesalahan peramalan yang tingkat kesalahannya tidak dapat ditetapkan
sebelumnya.
• Akurasi peramalan
• Perbedaan hasil dari berbagai metoda
• Keterbatasan kontekstual: pengaruh kelembagaan, waktu, dan histori (sejarah)
terhadap akurasi peramala
d. Metode kelompok terstruktur, seperti metode Delphi, dan lain lain. Metode
Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari
opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya.
Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi
mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh
kelompok. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam
grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya
diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode
Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada
pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga bermanfaat dalam
pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke
segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.
Pada dasarnya metoda peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu :
a. Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan
deret waktu atau “time – series”.
b. Metoda peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang
mempengaruhinya, yang bukan waktu yang disebut metode korelasi atau sebab
akibat (causal method).
Hampir semua metode peramalan formal dilakukan dengan cara mengekstrapolasi kondisi masa
lalu unuk kondisi masa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kondisi masa
lalu sama dengan kondisi masa mendatang. Adapun langkah-langkah dalam peramalan bisnis,
diantaranya, yaitu:
1. Mengumpulkan data
2. Menyeleksi dan memilih data
3. Memilih model peramalan (pilihlah model peramalan yang tepat, sehingga minim
kesalahan dan hasil peramalan mendekati actual).
4. Menggunakan model terpilih untuk peramalan. Bila akurasi model peramalan
menurun karena terjadinya perubahan pola data, model tersebut perlu dievaluasi
ulang dan bila perlu diganti.
Ada dua tujuan utama dalam pengendalian internal atas persediaan antaralain
mengamankan persediaan dan melaporkan secara tepat dalam laporan keuangan.
Pengendalian persediaan harus dimulai segera setelah persediaan diterima. Laporan
penerimaan yang sudah diberi nomor sebelumnya harus diisi oleh departemen penerimaan
perusahaan untuk menetapkan tanggung-gugat (account-ability) awal atas persediaan. Untuk
Teknik Proyeksi Bisnis, Desti Dirnaeni, S.E.,M.M
Pendahuluan 7
memastikan bahwa persediaan yang diterima sesuai yang dipesan, setiap laporan penerimaan
harus cocok dengan pesanan pembelian. Pengendalian internal juga bersifat:
• Detektif, ditujukan untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi.
• Preventif (pencegahan), pengendalian preventif dirancang untuk mencegah kesalahan
atau kekeliruan pencatatan
• Meningkatkan efisiensi dengan melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk melakukan
peningkatan yang mungkin dicapai.
Suatu sistem pengendalian internal merupakan bagian dari sebuah sistem pengendalian
manajemen. Sistem pengendalian manajemen meliputi pengendalian administratif seperti
anggaran untuk perencanaan dan pengendalian operasi, dan pengendalian akuntansi seperti
prosedur pengendalian internal mengenai pemisahan tugas orang yang menghitung kas dari
tugas orang yang memiliki akses terhadap pencatatan piutang.
kebutuhan yang tunduk pada fungsi operasi produksi, sebagai gambaran adalah
permintaan akan roda 4 mobil dan 1 kemudi hanya apabila ada permintaan 1 unit
mobil, sehingga permintaan akan roda dan kemudi dikatakan tergantung pada
permintaan mobil.
Metode MRP ini bersifat oriented, yang terdiri dari sekumpulan prosedur, aturan
– aturan dan seperangkat mekanisme pencatatan yang dirancang untuk menjabarkan
jadwal induk produksi (JIP). Dari sejarahnya, penerapan MRP pertama kali
digunakan pada industry logam tipe job shop dimana tipe ini termasuk tipe yang
paling sulit dikendalikan dalam system manufaktur.