Anda di halaman 1dari 35

Faizal Ali Akbar

APA ITU PELACAKAN KONTAK?

MENGAPA PERLU PELACAKAN


KONTAK?

SIAPA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN


PELACAKAN?

SETELAH PELACAKAN DILAKUKAN,


APA TINDAK LANJUT NYA?
SIAPAKAH YANG MENJADI TRACER?
Tracer dapat berasal dari petugas kesehatan
maupun masyarakat seperti
 Satlinmas,
 Babinsa dan Bhabinkamtibnas,
 Satpol PP, kader, karang taruna,
 PKK dan relawan lainnya
APA PERAN TRACER?
SIAPAKAH Penanggung jawab test lacak
isolasi (PJTLI)
by : Faizal Ali Akbar
Aplikasi SILACAK

Aplikasi Silacak merupakan aplikasi berbasis DHIS2 yang khusus untuk


membantu kegiatan pelacakan kontak (contact tracing) COVID-19 yang
digunakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Aplikasi ini memiliki 2 fungsi
yaitu,
1. Memasukkan data pelacakan kontak seperti kasus indeks, kontak erat
dan hasil pemantauan harian.
2. Dashboard pemantauan yang menampilkan capaian indikator
pelacakan kontak dan data-data individu kasus indeks, kontak erat
dan hasil pemantauan.
Aplikasi SILACAK

Custom Apps Dashboard Data SILACAK


SILACAK Halamat Halamat Web
Web http://silacak.kemkes.go.id/
https://apps-silacak.ke
mkes.go.id
/
User Role
Trace : Melakukan pemantauan dan pendataan
r : Koordinator Tracer
PJTLI

Helpdesk : Layanan pengaduan dan bantuan permasalahan SILACAK

Trobleshoting link
http://silacakfaq.castellumdigital.id/
Alur Permintaan User Aplikasi SILACAK

Permintaa user tracker


disetiap daerah dilakukan
oleh PJTLI Puskesmas
menggunakan tamplate
excel yang berstandar
(klik). User yang sudah
didapatkan bisa
mengakses Custom app
SILACAK untuk entri
data dan Dashboard
Pemantauan DHIS2
SILACAK
Alur Penyampaian keluhan
Setiap daerah sudah
memiliki penanggung
jawab Help Desk
dalam pelaksanaan
App SILACAK.
Dimana dalam
setiap permasalah
yg didapatkan oleh
tracker didaerah
PJTLI bisa
melaporkan
langsung kepada
Helpdesk
“Dengan pemanfaatan Aplikasi
SILACAK kita tingkatkan
pelacakan kontak kasus
COVID-19 sebagai kunci utama
dalam memutus rantai
transmisi COVID-19”
Aplikasi Silacak Petugas
Tracer
by : Faizal Ali Akbar
Aplikasi Silacak
Aplikasi Silacak merupakan aplikasi berbasis DHIS2 yang khusus untuk membantu
kegiatan pelacakan kontak (contact tracing) COVID-19.

Aplikasi ini memiliki 2 fungsi yaitu,


1. Memasukkan data pelacakan kontak seperti kasus indeks, kontak
erat dan hasil pemantauan harian.

2. Dashboard pemantauan yang menampilkan capaian indikator


pelacakan kontak dan data-data individu kasus indeks, kontak erat
dan hasil pemantauan. Dalam buku pedoman ini akan diberikan
panduan untuk menggunakan aplikasi tersebut baik untuk petugas
pelacakan kontak (tracer) dan juga manajer data dan supervisor di
masing-masing wilayah.
Petugas Pelacakan Kontak (​tracer​)

 Mengakses Aplikasi Silacak Aplikasi Silacak akan diakses menggunakan telepon


genggam baik berbasis Android maupun iOS.

 Pastikan sudah terhubung dengan jaringan internet untuk dapat masuk ke dalam
aplikasi. Username dan password dapat diperoleh dari supervisor kabupaten/kota
atau melalui supervisor di tingkat puskesmas.

 Akses akan dibatasi hanya pada wilayah dimana petugas pelacakan kontak
ditempatkan
Langkah Log in Silacak Tahap-tahap untuk
masuk ke dalam sistem Silacak
 1. Pastikan di telepon genggam sudah ter-install aplikasi untuk
browsing seperti google chrome.
 2. Masukkan alamat https://silacak.kemkes.go.id/apps
 3. Masukkan username dan password yang telah disediakan.
 4. Maka anda akan masuk di beranda aplikasi Silacak mobile.
Fitur-Fitur yang Ada Di Beranda
Gambar di samping adalah halaman depan (beranda) aplikasi
Silacak mobile.

Ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan yaitu,


1. Lokasi Puskesmas sesuai dengan penempatan
2. Panduan-panduan a. Buku pedoman pelacakan kontak b.
Video panduan pencatatan kontak erat c. Video pedoman
pemantauan harian
3. Menu pencarian berdasarkan NIK atau NAMA
4. Tab-tab yang berisi daftar kasus konfirmasi (indeks), kontak
erat dan suspek (kontak erat yang muncul gejala pada saat
pemantauan)
5. Tombol berwarna biru untuk memulai mencatat kasus Indeks
(kasus konfirmasi baru yang akan dilakukan pelacakan
kontak)
Pencatatan Kasus Konfirmasi Baru (Kasus Indeks) Kasus konfirmasi
akan diinfokan melalui dinas kesehatan kabupaten/kota serta melalui
Puskesmas.
Ketika tracer mendapatkan informasi bahwa ada kasus konfirmasi
yang perlu dilakukan pelacakan kontak, maka berikut ini langkah-
langkah dalam mendaftarkan kasus konfirmasi ke dalam sistem
Silacak.
1. Klik “Catat Kasus Konfirmasi Baru”

2. “Lokasi Faskes” dan “Tanggal Pencatatan”  klik


“Selanjutnya”.

3. Isikan “Koordinat Lokasi Kasus Konfirmasi” dengan meng-klik


tombol . Jika yang dipilih tombol maka bisa memasukkan
wilayah ke dalam kolom pencarian.

4. Pastikan semua kolom terisi terutama kolom yang bertanda (*)


yang berarti wajib untuk diisi.
5. Isi nomer telepon menggunakan format internasional yaitu untuk
Indonesia menggunakan angka 62 untuk mengganti angka 0. Nomer ini
nanti akan terhubung secara otomatis ke Whatsapp dan juga telepon.
Klik “Selanjutnya”.
6. Isikan informasi klinis sesuai dengan kolom yang tersedia. “Nomor
INOCOVID-19” adalah nomer urut kasus konfirmasi nasional.
Tanyakan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau jika JIKA
TIDAK ADA maka boleh dikosongkan.
7. Klik “Simpan”, maka anda akan langsung terhubung pada halaman yang terdiri dari 4 tab
yaitu Profil, Kontak Erat, Kronologi, Status.
a. Tab “Profil” berisi identitas singkat kasus konfirmasi
b. Tab “Kontak erat” berisi menu untuk menambah kontak erat dan daftar kontak erat yang
telah dimasukkan sesuai dengan kasus konfirmasinya (kasus indeks).
c. Tab “Kronologi” berisi riwayat pengisian data untuk kasus konfirmasi.
d. Tab “Status” berisi update situasi kasus konfirmasi jika semua kontak eratnya telah selesai
dipantau selama 14 hari sejak kontak terakhir.
Mencatat Kontak Erat Baru

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencatat kontak erat baru.


1. Cari nama kasus konfirmasi yang akan ditambahkan kontak eratnya. Bisa dengan
menggeser kebawah daftar kasus konfirmasi ATAU melalui kolom pencarian.
2. 2. Klik pada anak panah kecil pada nama kasus konfirmasi (kasus indeks) yang telah
dimasukkan sebelumnya.
3. Klik pada tab “Kontak Erat”, maka akan ada tombol “Tambah Kontak Erat Baru”, klik.
4. Lakukan registrasi kontak erat baru dengan mengisi kolom yang tersedia dan sesuai
dengan petunjuk pengisian
5. Isikan “Koordinat Lokasi Kontak Erat” dengan meng-klik tombol . Jika yang dipilih tombol
maka bisa memasukkan wilayah ke dalam kolom pencarian.
6. Isikan “Informasi Kluster” dengan meng-klik pilihan yang sudah disediakan.
7. “Kontak erat melakukan kontak dengan kasus konfirmasi” akan langsung terisi “YA”, tidak
perlu diubah.
8. Nomer INOCOVID akan otomatis terisi jika tersedia. Jika tidak tersedia dapat dikosongkan.
9. “Tanggal kontak dengan kasus konfirmasi” diisi dengan tanggal terakhir berkontak dengan
kasus konfirmasi.
 10. Pilih “Hubungan kontak erat dengan kasus konfirmasi” sesuai dengan pilihan yang
telah tersedia.
 11. Masukkan informasi “Kelompok Kontak (Kluster)” dengan informasi dimana
mayoritas kontak erat berada misalnya Kantor BPJS Kota, Pondok Pesantren Iman, Lapas
Kebon Asin dan lain-lain.
 12. Masukkan “Kategori Kontak Erat” sesuai dengan pilihan yang tersedia. Klik “Simpan”.
 13. Lakukan langkah-langkah yang sama jika akan menambahkan kontak erat baru lagi.
Melakukan Pemantauan Harian

 Salah satu aspek utama pelacakan kontak COVID-19 adalah melakukan pemantauan harian
terhadap kondisi kontak erat serta bagaimana praktik karantina dilakukan sesuai dengan pedoman.
Pemantauan harian dan karantina dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus
konfirmasi. Berik
 1. Pilih kontak erat yang akan dilakukan pemantauan harian. Dapat melalui menu pencarian atau
membuka melalui kasus konfirmasi (kasus indeks), dan pilih tab “Kontak Erat”.
 2. Pilih nama kontak erat yang akan dilakukan pemantauan harian. Maka akan masuk halaman yang
berisi 3 tab yaitu,
a. “Profil” berisi identitas kontak erat yang telah dimasukkan sebelumnya.5
b. b. “Tindak Lanjut” berisi data hasil pemantauan harian dan jika akan melakukan pemantauan baru.
c. c. “Status” berisi pilihan jika terdapat perubahan status dari kontak erat. ut ini langkah-langkah
pemantauan harian,
 3. Untuk melakukan pemantauan harian pilih tab “Tindak Lanjut”.
 4. Pilih tombol “Catat Tindak Lanjut”, kemudian isi kolom sesuai dengan petunjuk yang
tersedia.
 5. Pastikan “Tanggal dilakukan kunjungan ulang” terisi dengan benar.
 6. Isikan koordinat dengan meng-klik tombol . Jika yang dipilih tombol maka bisa
memasukkan wilayah ke dalam kolom pencarian.
 7. Pilih “Jenis Karantina”. Jika yang dipilih adalah “Karantina di Fasilitas Khusus” maka
dapat dituliskan nama tempat/lokasi karantina di kolom yang tersedia.
 8. Pilih “Hasil Pemantauan”, jika kondisi kontak erat adalah sehat dan belum muncul
gejala, maka pilih “Sehat”, jika kontak erat “Bergejala (jadi Suspek)” maka akan ada
instruksi selanjutnya (akan dibahas di bagian lain).
 9. Jika pilihan “Tidak Terpantau” maka tuliskan alasan kenapa tidak terpantau di kolom
yang tersedia.
 10. Masukkan ID petugas dengan nama lengkap petugas tracer.
 11. Klik “Simpan” dan pemantauan harian selesai pada hari tersebut.
Kontak Erat Selesai Melakukan Karantina dan
Pemantauan Selama 14 Hari
 Jika kontak erat telah melakukan karantina dan pemantauan harian selama 14 hari dan selama
periode tersebut kondisinya sehat (tidak muncul gejala), maka dianggap selesai masa
karantina. Berikut ini langkah-langkah mengubah status kontak erat yang telah selesai
karantina dan pemantauan harian.
 1. Pilih nama kontak erat yang telah selesai karantina dan pemantauan harian.
 2. Pilih tab “Status” maka akan ada 3 pilihan yaitu,
 a. “Pantau sebagai suspek” jika kontak erat muncul gejala (menjadi kasus suspek)
 b. “Menjadi kasus konfirmasi” jika kontak erat menjadi kasus konfirmasi.
 c. “Selesai pemantauan dan karantina” jika kontak erat telah selesai pemantauan dan karantina.
 3. Klik tombol “Selesai pemantauan dan karantina”.
 Jika Kontak Erat Muncul Gejala pada Hari yang Sama Setelah Pemantauan Harian Ada
suatu kondisi dimana ada perubahan kondisi kontak erat pada hari yang sama, misalnya
pada pagi hari dilakukan pemantauan harian dan hasilnya sehat akan tetapi sore harinya
muncul gejala (masuk menjadi kategori suspek).
 1. Pastikan kontak erat yang dipantau menyimpan nomor telepon petugas yang berwenang
(petugas tracer/petugas puskesmas).
 2. Untuk mengubah hasil pemantauan harian maka pilih nama kontak erat yang akan
diperbarui data hasil pemantauannya.
 3. Pilih tab “Tindak Lanjut”, kemudian pilih tanggal pemantauan yang akan diperbarui
datanya.
 4. Klik tombol “Perbarui”. Setelah memperbarui data, maka klik “Simpan” maka data
sudah diperbarui dan disimpan dalam sistem.

 (selalu berkomunikasi dengan supervisor/koordinator di wilayah penempatan masing-


masing)
Kontak Erat yang Menjadi Suspek dan Hasil
Swab-nya adalah Positif COVID-19
 Kontak erat yang telah menjadi suspek dapat ditemukan di tab “Suspek” di halaman depan
(beranda). Orang tersebut akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan swab. Jika hasil
swab positif maka kita harus mengubah status kontak erat tersebut. Berikut langkah-
langkahnya.
 1. Cari kasus suspek dengan mencari melalui kolom pencarian atau langsung
ke tab “Suspek”
 2. Pilih nama suspek yang akan kita ubah statusnya berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium.
 3. Pilih tab “Status”, kemudian pilih “Menjadi Kasus Konfirmasi”.
 4. Ikuti arahan dari sistem. Maka kontak erat yang
menjadi suspek kemudian menjadi kasus konfirmasi akan secara
otomatis masuk ke dalam daftar kontak erat baru yang akan dilakukan
pelacakan kontak erat.
 5. Dengan dilakukannya karantina pada kontak erat
tersebut sebelum orang tersebut menjadi kasus konfirmasi, maka
diharapkan sudah tidak ada kontak eratnya lagi sehingga transmisi
dapat terputus.
Jika Semua Kontak Erat dari Satu Kasus Konfirmasi (Kasus
Indeks) Telah Menyelesaikan Karantina dan Pemantauan Harian

 Jika seluruh kontak erat dari satu kasus konfirmasi telah


menyelesaikan karantina dan pemantauan harian, maka kita perlu
mengubah STATUS KASUS KONFIRMASI, berikut langkah-
langkahnya,
 1. Pilih nama kasus konfirmasi yang akan kita nyatakan
telah menyelesaikan seluruh kegiatan pelacakan kontak.
 2. Pilih tab “Status”, kemudian pilih “Selesai”.
Cara Mengetahui Kontak yang Belum
Dipantau
 Sangat penting bagi tracer untuk melakukan evaluasi
harian pelaksanaan pelacakan kontak dan pemantauan
harian. Untuk mengetahui siapa saja kontak erat yang
belum dilakukan pemantauan harian pada hari
tersebut, berikut adalah langkah-langkahnya,
 1. Di halaman depan (Beranda), pilih tab “Kontak
Erat”, maka akan muncul daftar nama kontak erat.8
 2. Pada daftar kontak erat, pilih kode filter yang ada
di samping kanan “ ”
 3. Kemudian pilih tanggal yang akan dilihat, sebagai contoh
misalnya hari ini adalah tanggal 11 November 2020 dan petugas
tracer telah menyelesaikan kegiatan hari ini, maka untuk mengecek
ulang apakah masih ada kontak erat yang tertinggal, maka tinggal
pilih tanggal pembaruan sebelum tanggal 11 November 2020. Maka
sistem akan otomatis menyaring kontak-kontak yang belum
diperbarui informasinya (belum dilakukan pemantauan harian.
 4. Alur koordinasi yang bisa dibangun misalnya,
 a. Supervisor/data manajer menemukan bahwa jumlah kontak erat yang telah
dipantau pada hari itu jumlahnya kurang dari total kontak erat yang seharusnya
dipantau.
 b. Supervisor/data manajer akan memberitahukan kepada puskesmas dan/atau
petugas tracer untuk mengecek kembali nama-nama orang yang perlu diperbarui
informasinya (dilakukan pemantauan harian) dengan menggunakan fitur filter
yang telah dijelaskan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai