Pedoman Penggunaan
Aplikasi Silacak-
Petugas Tracer
November 11, 2020
Aplikasi Silacak
Aplikasi Silacak merupakan aplikasi berbasis DHIS2 yang khusus untuk membantu kegiatan
pelacakan kontak (contact tracing) COVID-19. Aplikasi ini memiliki 2 fungsi yaitu,
1. Memasukkan data pelacakan kontak seperti kasus indeks, kontak erat dan hasil
pemantauan harian.
2. Dashboard pemantauan yang menampilkan capaian indikator pelacakan kontak dan
data-data individu kasus indeks, kontak erat dan hasil pemantauan.
Dalam buku pedoman ini akan diberikan panduan untuk menggunakan aplikasi tersebut baik
untuk petugas pelacakan kontak (tracer) dan juga manajer data dan supervisor di
masing-masing wilayah.
2
1. Pastikan di telepon genggam sudah ter-install aplikasi untuk browsing seperti google
chrome.
2. Masukkan alamat https://silacak.kemkes.go.id/apps
3. Masukkan u
sername dan password yang telah disediakan.
4. Maka anda akan masuk di beranda aplikasi Silacak mobile.
3
dilakukan pelacakan kontak, maka berikut ini langkah-langkah dalam mendaftarkan kasus
konfirmasi ke dalam sistem Silacak.
yang dipilih tombol maka bisa memasukkan wilayah ke dalam kolom pencarian.
4. Pastikan semua kolom terisi terutama kolom yang bertanda (*) yang berarti wajib untuk
diisi.
5. Isi nomer telepon menggunakan format internasional yaitu untuk Indonesia
menggunakan angka 62 untuk mengganti angka 0. Nomer ini nanti akan terhubung
secara otomatis ke Whatsapp dan juga telepon. Klik “Selanjutnya”.
6. Isikan informasi klinis sesuai dengan kolom yang tersedia. “Nomor INOCOVID-19”
adalah nomer urut kasus konfirmasi nasional. Tanyakan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau jika JIKA TIDAK ADA maka boleh dikosongkan.
7. Klik “Simpan”, maka anda akan langsung terhubung pada halaman yang terdiri dari 4 tab
yaitu Profil, Kontak Erat, Kronologi, Status.
a. Tab “Profil” berisi identitas singkat kasus konfirmasi
b. Tab “Kontak erat” berisi menu untuk menambah kontak erat dan daftar kontak
erat yang telah dimasukkan sesuai dengan kasus konfirmasinya (kasus indeks).
c. Tab “Kronologi” berisi riwayat pengisian data untuk kasus konfirmasi.
d. Tab “Status” berisi update situasi kasus konfirmasi jika semua kontak eratnya
telah selesai dipantau selama 14 hari sejak kontak terakhir.
1. Cari nama kasus konfirmasi yang akan ditambahkan kontak eratnya. Bisa dengan
menggeser kebawah daftar kasus konfirmasi ATAU melalui kolom pencarian.
2. Klik pada anak panah kecil pada nama kasus konfirmasi (kasus indeks) yang telah
dimasukkan sebelumnya.
4
3. Klik pada tab “Kontak Erat”, maka akan ada tombol “Tambah Kontak Erat Baru”, klik.
4. Lakukan registrasi kontak erat baru dengan mengisi kolom yang tersedia dan sesuai
dengan petunjuk pengisian.
5. Isikan “Koordinat Lokasi Kontak Erat” dengan meng-klik tombol . Jika yang
1. Pilih kontak erat yang akan dilakukan pemantauan harian. Dapat melalui menu pencarian
atau membuka melalui kasus konfirmasi (kasus indeks), dan pilih tab “Kontak Erat”.
2. Pilih nama kontak erat yang akan dilakukan pemantauan harian. Maka akan masuk
halaman yang berisi 3 tab yaitu,
a. “Profil” berisi identitas kontak erat yang telah dimasukkan sebelumnya.
5
b. “Tindak Lanjut” berisi data hasil pemantauan harian dan jika akan melakukan
pemantauan baru.
c. “Status” berisi pilihan jika terdapat perubahan status dari kontak erat.
3. Untuk melakukan pemantauan harian pilih tab “Tindak Lanjut”.
4. Pilih tombol “Catat Tindak Lanjut”, kemudian isi kolom sesuai dengan petunjuk yang
tersedia.
5. Pastikan “Tanggal dilakukan kunjungan ulang” terisi dengan benar.
1. Pilih nama kontak erat yang telah selesai karantina dan pemantauan harian.
2. Pilih tab “Status” maka akan ada 3 pilihan yaitu,
a. “Pantau sebagai suspek” jika kontak erat muncul gejala (menjadi kasus suspek)
b. “Menjadi kasus konfirmasi” jika kontak erat menjadi kasus konfirmasi.
c. “Selesai pemantauan dan karantina” jika kontak erat telah selesai pemantauan
dan karantina.
6
3. Klik tombol “Selesai pemantauan dan karantina”.
1. Jika pada saat pemantauan harian dipilih “Bergejala (Jadi Suspek)”, maka setelah
menyimpan hasil pemantauan harian pada hari itu jangan lupa untuk mengubah status
kontak erat tersebut.
2. Pilih tab “Status” dimana akan memunculkan 3 tombol yaitu “Pantau sebagai Suspek”,
“Menjadi Kasus Konfirmasi” dan “Selesai pemantauan dan karantina”.
3. Pilih tombol “Pantau sebagai Suspek”.
4. Maka kontak erat tersebut akan muncul di halaman depan (beranda) pada tab “Suspek”.
Jika Kontak Erat Muncul Gejala pada Hari yang Sama Setelah Pemantauan Harian
Ada suatu kondisi dimana ada perubahan kondisi kontak erat pada hari yang sama, misalnya
pada pagi hari dilakukan pemantauan harian dan hasilnya sehat akan tetapi sore harinya
muncul gejala (masuk menjadi kategori suspek).
7
Kontak erat yang telah menjadi suspek dapat ditemukan di tab “Suspek” di halaman depan
(beranda). Orang tersebut akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan swab. Jika hasil swab
positif maka kita harus mengubah status kontak erat tersebut. Berikut langkah-langkahnya.
1. Cari kasus suspek dengan mencari melalui kolom pencarian atau langsung ke tab
“Suspek”
2. Pilih nama suspek yang akan kita ubah statusnya berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium.
3. Pilih tab “Status”, kemudian pilih “Menjadi Kasus Konfirmasi”.
4. Ikuti arahan dari sistem. Maka kontak erat yang menjadi suspek kemudian menjadi
kasus konfirmasi akan secara otomatis masuk ke dalam daftar kontak erat baru yang
akan dilakukan pelacakan kontak erat.
5. Dengan dilakukannya karantina pada kontak erat tersebut sebelum orang tersebut
menjadi kasus konfirmasi, maka diharapkan sudah tidak ada kontak eratnya lagi
sehingga transmisi dapat terputus.
1. Pilih nama kasus konfirmasi yang akan kita nyatakan telah menyelesaikan seluruh
kegiatan pelacakan kontak.
2. Pilih tab “Status”, kemudian pilih “Selesai”.
1. Di halaman depan (Beranda), pilih tab “Kontak Erat”, maka akan muncul daftar nama
kontak erat.
8
2. Pada daftar kontak erat, pilih kode filter yang ada di samping kanan “ ”
3. Kemudian pilih tanggal yang akan dilihat, sebagai contoh misalnya hari ini adalah
tanggal 11 November 2020 dan petugas tracer telah menyelesaikan kegiatan hari ini,
maka untuk mengecek ulang apakah masih ada kontak erat yang tertinggal, maka
tinggal pilih tanggal pembaruan sebelum tanggal 11 November 2020. Maka sistem akan
otomatis menyaring kontak-kontak yang belum diperbarui informasinya (belum
dilakukan pemantauan harian.
4. Alur koordinasi yang bisa dibangun misalnya,
a. Supervisor/data manajer menemukan bahwa jumlah kontak erat yang telah
dipantau pada hari itu jumlahnya kurang dari total kontak erat yang seharusnya
dipantau.
b. Supervisor/data manajer akan memberitahukan kepada puskesmas dan/atau
petugas tracer untuk mengecek kembali nama-nama orang yang perlu diperbarui
informasinya (dilakukan pemantauan harian) dengan menggunakan fitur filter
yang telah dijelaskan sebelumnya.
9
Kontributor: