Anda di halaman 1dari 31

5S

Manajemen Perkantoran
Anggota Kelompok:

1. 2.

Agung Dwi S. Alisa Arum A.


MJ202001109 MJ202001110
Pengertian 5S:

Lima S merupakan suatu metode manajemen tempat kerja yang berasal dari bahasa
Jepang, di Indonesia dikenal dengan istilah 5R yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin.
5S dilakukan untuk mencegah terjadinya pemborosan pada perusahaan.
Manajemen 5S terdiri dari seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Manajemen 5S merupakan suatu metode manajemen lingkungan kerja yang
berkesinambungan dan saling berkaitan, meliputi: pemilahan, penataan, pembersihan,
pemantapan dan pembiasaan.
Tujuan 5S:
01 Keamanan 02 Efisiensi

03 Mengutamakan tempat
kerja rapi
04 Macet

05 Mutu Sumber: Osada (2000:31-37)


Manfaat 5S bagi perusahaan:

1. Menciptakan karyawan yang disiplin.


2. Meminimalisir pemborosan di tempat kerja.
3. Menampilkan penyebab terjadinya pemborosan di tempat kerja.
4. Memperjelas masalah yang berkaitan dengan bahan produksi.
5. Menyelesaikan masalah logistik yang terjadi.
6. Mengetahui masalah kualitas barang dengan jelas.
7. Meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi biaya operasi.
8. Mengurangi insiden kecelakaan industri.

Sumber: (Imai, 1998:68)


Klasifikasi
Konsep 5S
Seiri (Pemilahan)
Seiri/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan
sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan
dalam aktivitas kerja. 

Hal ini berdampak pada laju material, bisa lancar tanpa mengalami hambatan seperti adanya
penumpukan dalam suatu proses. Yang akan berdampak kepada sulitnya ditemukan permasalahan yang
terjadi karena tertumpuk oleh material-material lainnya.

Tujuan dari Seiri/Ringkas adalah menyingkirkan atau membuang dari tempat kerja semua item yang
tidak digunakan lagi dalam pelaksanaan tugas atau aktivitas. Jika suatu item diragukan apakah masih
digunakan atau tidak, item tersebut perlu disingkirkan dari tempat kerja, dan disimpan di gudang.
Apabila tidak digunakan lagi, item itu langsung dibuang
Seiton (Penataan)
Seiton/Rapi, artinya segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap
digunakan pada saat diperlukan. Metode Seiton/Rapi ini adalah merapikan kondisi seputar tempat
bekerja. 

Merapikan barang atau material dengan menggunakan konsep 5S pada penerapan seiton berfungsi


untuk mengidentifikasi alat yang dibutuhkan dan memudahkan dalam mencari barang yang
dibutuhkan maupun akan dibutuhkan.

Tujuan dari Seiton/Rapi adalah mengatur atau menyusun items yang diperlukan dalam area kerja,
kemudian mengidentifikasi dan memberikan label atau tanda, sehingga setiap orang dapat menemukan
barang-barang itu secara mudah dan cepat.
Seiso (Pembersihan)

Seiso/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala


peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Maksudnya adalah membersihkan area
tempat kerja setiap saat, misalnya dengan melakukan pembersihan sisa kain, debu dan kotoran lain
setiap sebelum kerja dan sesudah kerja. 

Penerapan metode 5S dengan konsep ini berfungsi untuk memastikan rasa kepemilikan setiap
karyawan terhadap kualitas produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan
dari Seisou/Resik adalah menjaga atau memelihara agar area kerja tetap bersih dan rapi.
Seiketsu (Pemantapan)

Seiketsu/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga


tahap sebelumnya. 

Konsep seiketsu/rawat adalah melakukan usaha seiri, seiton dan seiso secara rutin dan jika perlu
dilakukan sebuah pemeriksaan rutin yang melibatkan manajemen dalam mengontrol dan mengawasi
usaha yang telah dilakukan karyawan. 

Tujuan diterapkannya konsep seiketsu/rawat adalah untuk menstandardisasikan atau menciptakan


konsistensi implementasi seiri, seiton dan seiso. Serta memastikan bahwa seiri, seiton dan
seiso berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta semua pihak ikut andil dalam hal ini adalah
dukungan penuh terhadap pelaksanaan konsep 5S.
Shitsuke (Pembiasaan)

Shitsuke/Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam


menjalankan seluruh tahap 5S. Penerapan konsep shitsuke/rajin adalah membuat agar kedisiplinan
menjadi suatu kebiasaan.
 
Tujuan diterapkannya shitsuke/rajin adalah menjamin keberhasilan dan kontinuitas program 5S sebagai
suatu disiplin.
Kunci Sukses 5S

• GET EVERYONE INVOLVED:


5S bukan tanggung jawab dari beberapa orang. Tapi merupakan tanggung jawab semua orang untuk
melakukannya. Semua level manajemen harus ambil bagian dalam pengambilan keputusan yang
diperlukan untuk memastikan implementasi 5S. Bentuk keterlibatannya terbagi dalam small group
activities.

• GET COMPANY AUTHORIZATION:


Aktivitas 5S tidak harus dilakukan secara rahasia atau disembunyikan . Semua aktivitas pelaksanaan
5S harus mendapatkan persetujuan manajemen seperti kerja lembur, pembuatan tanda serta poster
untuk mempromosikan pelaksanaan 5S. Dan perusahaan dapat merujuk tema disetiap bulannya.
Kunci Sukses 5S

FINAL RESPONSIBILITY RESTS WITH THE PRESIDENT:


5S tidak akan berjalan secara serius bila para manajer dan bahkan presiden direktur tidak mempunyai
tanggung jawab pribadi dan concern pada implementasi 5S. Pelaksanaan 5S bisa lebih sukses bila
level up manajemen mensupport bawahan;subordinat mereka. Manajemen harus mengambil suatu
peran kepemimpinan kuat didalam pelaksaan 5S antara lain pertemuan-pertemuan promosi 5S.

MAKE YOURSELVES UNDERSTOOD & AWARE OF:


Jangan membuat orang yang merasa ragu akan 5S; atau perlukah 5S untuk membuat peningkatan
kerja.
Penjelasan singkat tentang konsep 5S:

1. S Pertama : Seiri – Ringkas, Membuang barang yang tidak diperlukan.


2. S Kedua : Seiton – Rapi, Membenahi dan men-standar-kan tempat penyimpan / meletakkan
barang atau peralatan pada tempatnya.
3. S Ketiga : Seiso – Resik, Menjaga kebersihan tempat kerja (membersihkan tempat kerja agar
bebas dari debu dan sampah).
4. S Keempat : Seiketsu – Rawat, Mempertahankan tempat kerja agar tetap Ringkas, bersih/Resik
dan Rapi.
5. S Kelima : Shitsuke – Rajin, Disiplin diri sendiri.
Langkah yang perlu dilakukan dalam penerapan 5S:

1. Melakukan Perekaman keadaan sekarang agar dapat dijadikan perbandingan setelah melakukan
kegiatan 5S (before and after),
2. Melakukan Kegiatan 5SPembudayaan 5S,
3. Jadikan 5S merupakan bagian yang tidak terlepas dari aktivitas kerja harian kita,
4. Evaluasi kembali terhadap 5S dan lakukan tindakan pencegahan agar 5S tetap terjaga di tempat
kerja.
Contohnya:
Bagaimana mencegah debu tidak melekat di mesin, dan bagaimana mencegah
peletakkan barang yang tidak pada tempatnya.
Beberapa cara yang sering dilakukan untuk menjaga 5S tetap berjalan dengan baik di
perusahaan adalah dengan menerapkan Petugas khusus 5S, Piket 5S, Patroli (audit)
rutin, 5S day/month (hari atau bulan 5S), Lomba 5S dan Warta 5S.
Contoh Penerapan 5S Di
Lingkungan Kerja
Seiri/Ringkas

Metode yang diterapkan pada konsep 5S untuk seiri ‘ringkas’ adalah mendekatkan barang atau alat-
alat yang dibutuhkan dalam sebuah proses. Penerapan 5S seiri berfungsi untuk mengurangi
pemborosan pencarian atau dalam arti lebih luas adalah penghematan waktu pencarian dan waktu
pengambilan alat/material yang dibutuhkan. 

Implementasi seiri dapat menggunakan “Red Tag System”, yaitu metode untuk mengidentifikasi


informasi dan barang-barang dalam area kerja yang tidak diperlukan lagi dalam pekerjaan sehari-
hari. 

Setiap red-tagged item dicatat tanggalnya dan dipisahkan ke area penyimpanan atau gudang. Jika
item itu tidak digunakan setelah periode waktu tertentu, katakanlah antara satu sampai enam bulan,
maka item itu dapat dibuang.
Seiton/Rapi

Pada umumnya penerapan seiton dapat dilakukan dengan menempatkan barang ataupun material


menggunakan shadow board yang merupakan visual yang akan sangat mudah dipahami oleh setiap
level. 

Contoh dari shadow board seperti jika kita menyediakan tempat untuk obeng, maka dalam papan
tersebut dibentuk gambar obeng sesuai dengan bentuk dan ukuran obeng itu, karena hal ini akan
sangat memudahkan penggunanya mengidentifikasi barang mereka. 
Seiso/Resik

Contoh penerapan 5S di perusahaan dengan menggunakan metode seiso yaitu membersihkan


tempat kerja diawal 5 menit sebelum kerja dan 5 menit sebelum pulang setiap hari.

Bisa juga dengan cara membersihkan tumpukan-tumpukan kotoran seperti sisa-sisa potongan bahan
dari hasil potongan bahan atau material yang akan dibuat menjadi produk.
Seiketsu/Rawat

Penerapan dari seiketsu/rawat adalah pembiasaan yang melibatkan semua pihak. Pembiasaan ini bisa
dilakukan dalam lingkup operasional perusahaan dan menjadi hal yang dilakukan  terus menerus
untuk  hasil yang maksimal. 

Pembiasaan ini juga perlu melibatkan pihak manajemen. Misalnya, dengan cara pembuatan prosedur
yang mengatur seberapa sering kegiatan tersebut harus dilakukan, siapa yang melakukan, bagaimana
cara membersihkannya dan dengan apa. 

Semua praktik kerja harus berjalan dengan konsisten dan terstandar agar tidak terjadi
kemunduran kualitas.
Shitsuke/Rajin

Penerapan Shitsuke/rajin adalah mempertahankan dan memperbaiki secara berkelanjutan dari


4S sebelumnya. Aktivitas pada langkah ini adalah memelihara dan meninjau hal-hal yang telah
terstandar secara berkala.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai