Anda di halaman 1dari 9

Pembentukan

Karakter
Kelompok 6
Anggota Kelompok 6

Tamariska Ekaristy
01 Mendur 03 Oroh

Thylia
02 Juwita Kussoy
04 Sangkoy
A. Pengertian Pembentukan Karakter
● Karakter dapat diartikan sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang atau
anak yang terbentuk karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang
juga membedakan seseorang dengan orang lain serta diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
● Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pada Pasal 1
Undang-Undang No.20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa “pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
Bangsa dan Negara”. Pendidikan karakter juga merupakan pendidikan budi pekerti
yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan
(action).
● Pembentukan Karakter Merupakan usaha atau suatu proses yang dilakukan
untuk menanamkan hal positif pada anak yang bertujuan untuk membangun
karakter yang sesuai dengan norma , dan kaidah moral dalam
bermasyarakat. Ada tiga faktor yang sangat penting dalam proses
pembentukan karkter anak yaitu faktor pendidikan (sekolah), lingkungan
masyarakat, dan lingkungan keluarga.Tujuan pembentukan karakter pada
dasarnya adalah mendorong lahirnya anak-anak yang baik dengan tumbuh
dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong anak untuk
tumbuh dengan kapasitas komitmen-nya untuk melakukan berbagai hal yang
terbaik dan melakukan segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup.
Masyarakat juga berperan dalam membentuk karakter anak melalui orang
tua dan lingkungan.
● Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena
pikiran yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari
pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian
membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola
berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya.
B. Unsur-Unsur Karakter
● Sikap : seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan
karakter seseorang tersebut. Dalam hal ini, sikap seseorang terhadap sesuatu yang
ada di hadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut.
● Emosi : merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang
disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku, dan juga merupakan proses
fisiologis.
● Kepercayaan : merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosio-psikologis.
Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,
pengalaman, dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter
manusia.
● Kebiasaan : merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara
otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali.
● Konsepsi diri : Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas.
C. Faktor-faktor Pembentukan
Karakter
Faktor Biologis Faktor Lingkungan
Di samping faktor-faktor hereditas (faktor
Faktor biologis yaitu faktor yang berasal dari endogin) yang relatif konstan sifatnya,
dalam diri orang itu sendiri. Faktor ini milieu yang terdiri antara lain atas
berasal dari keturunan atau bawaan yang lingkungan hidup, pendidikan, kondisi dan
dibawa sejak lahir dan pengaruh keturunan situasi hidup dan kondisi masyarakat
dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu (semuanya merupakan faktor eksogin)
dai keduanya. semuanya berpengaruh besar terhadap
pembentukan karakter.
D. Proses Pembentukan Karakter
Menurut ahli :

Ratna Megawangi mengataan bahwa sebuah proses yang


berlangsung seumur hidup. Anak-anak akan tumbuh
menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada
lingkungan yang berkarakter pula. Sejatinya ada tiga
pihak yang mempunyai peran penting terhadap sebuah
pembentukan karakter anak yaitu: keluarga, sekolah,
dan lingkungan.

— Ratna
Megawangi
“Menurut ahli Anis Matta
Dalam membentuk dan
mengembangakan karakter
itu tidak bisa secara instan
ataupun terburu-buru dalam
mendapatkan sebuah hasil.”
— Anis Matta
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai