Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Koesoema (2010:3) mengemukakan pengertian pendidikan karakter bahwa:

Karakter merupakan struktur antropologis manusia, di sanalah manusia menghayati


kebebasan dan menghayati keterbatasan dirinya. Dalam hal ini karakter bukan hanya
sekedar tindakan saja, melainkan merupakan suatu hasil dan proses. Untuk itu suatu
pribadi diharapkan semakin menghayati kebebasannya, sehingga ia dapat bertanggung
jawab atas tindakannya silabus.org, baik untuk dirinya sendiri sebagai pribadi atau
perkembangan dengan orang lain dan hidupnya.

Karakter juga merupakan evaluasi kualitas tahan lama suatu individu tertentu atau
disposisi untuk mengekspresikan perilaku dalam pola indakan yang konsisten
diberbagai situasi. Hal ini menunjukkan bahwa karakter memang terbentuk karena pola
tindakan yang berstruktur dan dilakukan berulang-ulang agar dalam pembentukan
karakter anak dapat berjalan dengan baik.

Menurut Sjarkawi (2006:1) bahwasanya:

Karakter adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga
pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Rahardjo (2010:16) berpendapat bahwa:

Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistic yang


menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik
sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup
mandiri silabus.org dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Definisi di atas tampaknya masih bersifat umum. Secara rinci Prasetyo dan Rivasintha
(2013:30) mendefinisikan bahwa:

Pengertian Pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter


kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia
insan kamil.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam


mewujudkan pendidikan yang berkarakter adalah dengan mampu menanamkan nilai-
nilai karakter kepada peserta didik sebagai fondasi agar terbentuknya silabus.org
generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga nantinya bisa menjadi manusia insan kamil yang memiliki prinsip suatu
kebenaran yang dapat diperta nggungjawabkan

Pembentukan Karakter
Menurut Narwanti (2011:1) pembentukan adalah usaha yang telah terwujud sebagai
hasil suatu tindakan. Karakter berasal dari bahasa Yunani yaitu ”kharrasein” yang berarti
memahat atau mengukir (to inscribe/to engrave), sedangkan dalam bahasa Latin,
karakter bermakna membedakan tanda, sifat kejiwaan, tabiat, dan watak.

Pembentukan karakter anak merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap


kesejahteraan anak di masa depan. Semua komponen bangsa, mulai dari orang tua,
keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan negara, memiliki kewajiban dan
tanggung jawab terhadap perlindungan dan kesejahteraan anak (Undang-Undang
Perlindungan Anak, No. 23 Th. 2002).

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran. Hal ini karena didalam
pikiran terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya. Program ini
kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola
berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut
sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras
dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan
kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan
penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian yang serius.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa karakter akan timbul
dengan sendirinya atau dengan mudah dari perilaku yang dilakukan. Pendidikan
karakter anak usia dini di nilai sangat penting karena anak-anak adalah generasi yang
akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari. Karakter anak-anak yang terbentuk
sejak sekarang akan sangat menentukan karakter bangsa di kemudian hari.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagianak mereka, karena dari
merekalah mula-mula menerima pendidikan, dengan demikian bentuk pertama dari
pendidikan dalam kehidupan keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga
itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan
mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya. Memberikan
kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud
berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik
antara orang tua dan anak.

Tujuan Pembentukan Karakter


Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan pasti akan terlibat interaksi dengan orang lain. Seperti para guru, karyawan,
orang tua, teman, masyarakat, dan lain-lain. Peristiwa interaksi ini sangatlah rentan
dengan konflik. Jika konflik ini muncul, bagaimanakah cara memecahkan permasalahan
ini? Jika seorang individu dapat menguasai dirinya dengan baik, silabus.org maka ia
akan dapat menyelesaikan konflik itu dengan baik juga. Dapat diambil kesimpulan
bahwa pendidikan anak memang sangat penting.

Pembentukan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,


kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong dan berjiwa patriotik.

Tujuan pembentukan karakter menurut Kesuma, Triatna dan Permana (2011:11) adalah:
memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam
perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah lulus sekolah, silabus.org
mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang
dikembangkan sekolah, dan membangun koreksi yang harmoni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.

Pembentukan karakter yang baik, pasti akan menghasilkan perilaku individu yang baik
pula. Pribadi yang selaras dan seimbang, serta dapat mempertanggungjawabkan segala
tindakan yang dilakukan. Kemudian, tindakan itu diharapkan mampu membawa individu
ke arah yang lebih baik dan kemajuan dalam pembentukan karakter anak di masa kini.

Anda mungkin juga menyukai