Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN PENANGGULANGAN

BENCANA BIDANG KESEHATAN

dr. Ruszaeni, S.H, M.M


Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal
Tahun 2022
KELAS RANGKING
No. KABUPATEN SKOR
RAWAN NASIONAL
1 Cilacap 132 TINGGI 3
2 Banyumas 123 TINGGI 8
3 Kebumen 113 TINGGI 12
4 Klaten 106 TINGGI 19
5 Wonosobo 105 TINGGI 20
6 Jepara 105 TINGGI 21
7 Semarang 103 TINGGI 23
8 Karanganyar 102 TINGGI 24
9 Brebes 101 TINGGI 25
10 Pati 98 TINGGI 31
11 Magelang 94 TINGGI 42
12 Boyolali 92 TINGGI 43
13 Purworejo 91 TINGGI 46
14 Wonogiri 89 TINGGI 55
15 Kota semarang 87 TINGGI 60
16 Sukoharjo 82 TINGGI 76
17 Pemalang 78 TINGGI 101
18 Kudus 78 TINGGI 103
19 Rembang 77 TINGGI 107
20 Pekalongan 76 TINGGI 116
21 Sragen 76 TINGGI 118
22 Grobogan 75 TINGGI 126
23 Banjarnegara 75 TINGGI 127
24 Kendal 73 TINGGI 139
25 Temanggung 70 TINGGI 149
26 Demak 69 TINGGI 153
27 Tegal 64 TINGGI 180
28 Purbalingga 62 TINGGI 192
29 Batang 62 TINGGI 193
30 Kota Surakarta 60 TINGGI 207
31 Blora 58 TINGGI 222
32 Kota Pekalongan 52 TINGGI 272
33 Kota Tegal 46 TINGGI 322
34 Kota Magelang 44 TINGGI 343
35 Kota Salatiga 34 SEDANG 404
a l
T eg Laut Jawa
PETA RAWAN BENCANA a
t
KABUPATEN TEGAL Ko Kramat
Warurejo

Dk,Turi Surodadi

Adiwerna

es
eb
Kedungbanteng

ng
Br

a la
ten Slawi

m
Pagerbarang

Pe
pa

ten
Jatinegara
bu

pa
Ka

bu
Ka
Balapulang
Bojong

Margasari

Bumijawa
Kab
JENIS BENCANA upa
ten
Breb
es
GEMPA BUMI BANJIR
KERUSUHAN
GUNUNG BERAPI KEBAKARAN KECELAKAAN
TRANSPOTASI
TANAH LONSOR GELOMBANG PASANG
ANGIN TOPAN
a l
T eg Laut Jawa
PETA RAWAN BENCANA
o ta
DAN WILAYAH KERJA TIMK Kramat
Warurejo

Surodadi

es
eb

ng
Br

a la
ten

m
Pe
pa

ten
Wilayah I
bu

pa
Pusk. Suradadi, Jatibogor,
Ka

bu
Warureja, Kramat, Bangungalih

Ka
Kab
JENIS BENCANA upa
ten
Breb
es
GEMPA BUMI BANJIR
KERUSUHAN
GUNUNG BERAPI KEBAKARAN KECELAKAAN
TRANSPOTASI
TANAH LONSOR GELOMBANG PASANG
ANGIN TOPAN
a l
T eg Laut Jawa
PETA RAWAN BENCANA
o ta
DAN WILAYAH KERJA TIMK

es
eb

ng
Br

a la
ten

m
Pe
Wilayah II
pa

ten
Jatinegara
Kec. Jatinegara, Bojong, Danasari,
bu

pa
Ka

Bumijawa

bu
Ka
Bojong

Bumijawa
Kab
JENIS BENCANA upa
ten
Breb
es
GEMPA BUMI BANJIR
KERUSUHAN
GUNUNG BERAPI KEBAKARAN KECELAKAAN
TRANSPOTASI
TANAH LONSOR GELOMBANG PASANG
ANGIN TOPAN
a l
T eg Laut Jawa
PETA RAWAN BENCANA
o ta
DAN WILAYAH KERJA TIMK

es
eb

ng
Br

a la
ten

m
Pe
Pagerbarang
pa

ten
Lebaksiu
bu

pa
Ka

bu
Ka
Balapulang

Margasari Wilayah III


Pusk. Pagerbarang,
Lebaksiu, Kambangan,
Kab Balapulang, Kalibakung,
JENIS BENCANA upa Margasari, Keasmbi
ten
Breb
es
GEMPA BUMI BANJIR
KERUSUHAN
GUNUNG BERAPI KEBAKARAN KECELAKAAN
TRANSPOTASI
TANAH LONSOR GELOMBANG PASANG
ANGIN TOPAN
a l
T eg Laut Jawa
PETA RAWAN BENCANA
o ta
DAN WILAYAH KERJA TIMK
Talang
Dk,Turi
Tarub

Adiwerna

es
Pangkah Kedungbanteng

eb
Dukuhwaru

ng
Br

a la
ten Slawi

m
Pe
pa

ten
bu

Wilayah IV

pa
Ka

Pusk. Talang, Kaladawa, Dukuhturi,

bu
Kupu, Tarub, Kesamiran,

Ka
Kedungbanteng, Pangkah, Penusupan,
Slawi, Dukuhwaru, Adiwerna,
Pagiyanten

Kab
JENIS BENCANA upa
ten
Breb
es
GEMPA BUMI BANJIR
KERUSUHAN
GUNUNG BERAPI KEBAKARAN KECELAKAAN
TRANSPOTASI
TANAH LONSOR GELOMBANG PASANG
ANGIN TOPAN
1. GEMPA BUMI 2. BANJIR
• Kerusakan gedung,  Kerusakan gedung,

jalan, fasilitas lain infra struktur, Pertanian,


• Kebakaran penyediaan air bersih
• Kematian  Longsor

• Luka berat  Penyakit menular

• Patah tulang  Diare

• Korban terkubur  Pelayanan kesehatan

hidup- hidup terganggu


 KLB penyakit pasca

banjir (lepto-spirosis)
3. GUNUNG MELETUS 4. TANAH LONGSOR
• Kematian  Kerusakan gedung, jalan,

• Luka berat infrastruktur


• Luka bakar  Kematian

• Penyakit saluran  Luka berat

pernafasan  Patah tulang

• Pengungsi  Korban tertimbun

5. KONFLIK 6. KECELAKAAN
 Kerusakan gedung, TRANSPORTASI
infrastruktur  Kematian

 Kebakaran  Luka berat

 Luka Berat, Kematian

 Pengungsi
TENAGA YG DAPAT DIMOBILISASI UTK
Penanggulangan Krisis Akibat Bencana
(Tim Reaksi Cepat, Tim Penilaian Cepat,Tim Bantuan Kesehatan ).

No Tenaga Dinkes Puskesmas R4S


Pemerintah
1 Dokter 2 21 4
2 Epidemiolog 2 2 0
3 Ahli kesling 4 10 0
4 Ahli gizi 2 0 0
5 Perawat 6 9 4
6 Bidan 2 0 0
7 Apoteker 4 0 0
8 Analis kesehatan 1 0 0
9 Pet Komunikasi 1 4 0
Jumlah 24 46 8 elu m
a b te
t a
Da iupd
d
SARANA TRANSPORTASI
 DINKES
1. Ambulans : 3
2. Kendaraan bak terbuka : 2
3. Kendaraan roda 4 lainnya : 4
4. Sepeda motor : 5

 PUSKESMAS
1. Ambulans/pusling : 28
2. Kendaraan bak terbuka :0
3. Kendaraan roda 4 lainnya : 0
4. Sepeda motor : 56

elu m
a b te
t a
Da iupd
d
LANDASAN TEKNIS OPERASIONAL
1. UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
4. Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
5. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2019 tentang Kementerian
Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2019 tentang
Penanggulangan Krisis Kesehatan
12
BENCANA
 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
 Krisis Kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit,
pengungsian, dan/atau adanya potensi bahaya yang berdampak pada
kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan
normal dan kapasitas kesehatan tidak memadai.
 Penanggulangan krisis kesehatan dilakukan dalam sistem kluster
 Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan Penanggulangan Krisis Kesehatan tingkat daerah
dan berkoordinasi dengan BPBD
 Kepala Dinas Kesehatan mengoordinasikan seluruh sumber daya
kesehatan pemerintah dan nonpemerintah.
Klaster Kesehatan
 Adalah kelompok pelaku Penanggulangan Krisis
Kesehatan yang mempunyai kompetensi bidang
kesehatan yang berkoordinasi, berkolaborasi, dan
integrasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan, yang berasal dari pemerintah pusat,
atau pemerintah daerah, lembaga non pemerintah,
sektor swasta/lembaga usaha dan kelompok
masyarakat.
Sub Klaster:
1. Sub klaster pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan
perorangan terutama pelayanan pertolongan darurat pra fasilitas
pelayanan kesehatan dan rujukan;
2. Sub klaster pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:
pengendalian penyakit dan upaya kesehatan lingkungan;
3. Sub klaster kesehatan reproduksi: pelayanan kesehatan
reproduksi;
4. Sub klaster kesehatan jiwa: upaya penanggulangan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial secara optimal;
5. Sub klaster pelayanan gizi: pelayanan gizi;
6. Sub klaster identifikasi korban mati akibat bencana (Disaster
Victim Identification /DVI): identifikasi korban meninggal dan
penatalaksanaannya.
Kluster kesehatan didukung:
1. Tim logistik kesehatan: perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, dan penyerahan logistik
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan Penanggulangan Krisis
Kesehatan;

2. Tim data dan informasi: manajemen data dan informasi


serta penyebarluasan informasi Penanggulangan Krisis
Kesehatan;

3. Tim promosi kesehatan: menyelenggarakan upaya promosi


kesehatan.
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

G AP
A NG R A
T RU S
BENCAN DA RISI
A TK

PASKA
PRA BENCAN
PRA KRISIS BENCAN A PA
S
A KR KA
ISI
S
TIM PENANGGULANGAN KRISIS
DAN MASALAH KESEHATAN LAIN
AKIBAT BENCANA

Kepala Dinas Kesehatan


Koordinator

KabidKabid
UKMP2P
& UKP
Pelaksana Koordinator

Tim Reaksi Cepat


EMT Tim Penilaian
RHA Cepat Tim Bantuan
PHRRT Kesehatan
TypePelaksana
1,2,3,specialist Pelaksana
(Sub-sub klaster) (Sub-sub klaster)
Pelaksana
EMT berdasarkan kualifikasi & kompetensi
EMT tipe 1 di lapangan
EMT, RHA, PHRRT
 Tim Darurat Medis (Emergency Medical Team/EMT)
kelompok profesional di bidang kesehatan yang melakukan
pelayanan medis secara langsung kepada masyarakat yang
terkena dampak bencana atau kegawatdaruratan.

 Tim Kaji Cepat Masalah Kesehatan (Rapid Health


Assessment/RHA) adalah tim gabungan sub klaster dengan
kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dan
informasi guna mengukur dampak kesehatan dan
mengidentifikasi kebutuhan kesehatan masyarakat terdampak
yang memerlukan respon segera.

 Tim Respon Cepat Kesehatan Masyarakat (Public


Health Rapid Response Team/PHRRT) adalah tim
gabungan sub klaster yang bertugas merespon cepat kondisi
kesehatan masyarakat yang terdampak bencana.
Tahap Pra krisis
(minimal dilakukan 1x setahun)

 Upaya Pencegahan & Mitigasi


a. kajian risiko Krisis Kesehatan;
b. menyusun, mensosialisasikan dan menerapkan kebijakan atau
standar Penanggulangan Krisis Kesehatan;
c. mengembangkan sistem informasi Penanggulangan Krisis
Kesehatan;
d. menyusun rencana Penanggulangan Krisis Kesehatan;
e. melaksanakan peningkatan kapasitas Fasilitas Pelayanan
f. Kesehatan Aman Bencana.


Tahap Pra krisis
(minimal dilakukan 1x setahun)

 Upaya Kesiapsiagaan.
a. simulasi/geladi bidang kesehatan;
b. pemberdayaan masyarakat;
c. mengembangkan sistem peringatan dini;
d. membentuk EMT, tim RHA, PHRRT, dan tim kesehatan lainnya;
e. menyiapkan ketersediaan sarana prasarana kesehatan, dan
perbekalan kesehatan yang memadai untuk upaya tanggap
darurat;
f. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia baik dalam hal
manajerial maupun teknis.
Tahap Tanggap Darurat
Krisis kesehatan
 Ditujukan untuk merespon seluruh kondisi kedaruratan secara
cepat dan tepat guna menyelamatkan nyawa, mencegah
kecacatan lebih lanjut, dan memastikan program kesehatan
berjalan dengan terpenuhinya standar minimal pelayanan
kesehatan.
 Harus didahului dengan penetapan status keadaan darurat
Krisis Kesehatan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
 Status keadaan darurat Krisis Kesehatan terdiri atas:
 Status siaga darurat Krisis Kesehatan;
 Status tanggap darurat Krisis Kesehatan;
 Status transisi darurat Krisis Kesehatan.
Tanggap Darurat Krisis kesehatan
1. Status siaga darurat Krisis Kesehatan: keadaan ketika
potensi ancaman Bencana sudah mengarah pada terjadinya
bencana yang ditandai dengan adanya informasi peningkatan
ancaman berdasarkan sistem peringatan dini yang diperlakukan
dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat.
2. Status tanggap darurat Krisis Kesehatan: keadaan ketika
ancaman kesehatan masyarakat terjadi.
3. Status transisi darurat Krisis Kesehatan: keadaan ketika
ancaman bencana yang terjadi cenderung menurun eskalasinya
dan/atau telah berakhir, sedangkan gangguan kehidupan dan
penghidupan sekelompok orang/masyarakat masih tetap
berlangsung.
Upaya dalam status tanggap
darurat krisis kesehatan
1. Status siaga darurat Krisis Kesehatan: RHA, aktivasi klaster
kesehatan, mobilisasi EMT, melaksanakan operasi dari
rekomendasi hasil RHA

2. Status tanggap darurat Krisis Kesehatan: RHA, aktivasi klaster


kesehatan, mobilisasi EMT dan PHRRT, melaksanakan operasi
dari rekomendasi hasil RHA, mobilisasi sarpras kesehatan, dan
perbekalan kesehatan, perhatikan kepentingan kelompok rentan,
pemantauan perkembangan situasi dan komunikasi.

3. Status transisi darurat Krisis Kesehatan: RHA, memastikan


program kesehatan sudah dapat segera berfungsi.
Tahap Paska Krisis Kesehatan
 Ditujukan untuk mengembalikan kondisi sistem kesehatan
seperti pada kondisi pra krisis kesehatan dan membangun
kembali lebih baik (build back better) dan aman (safe).

 Meliputi upaya:
a. melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan
sumber daya kesehatan pasca krisis kesehatan
b. menyusun dan melaksanakan rencana aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Kesehatan
c. monitoring dan evaluasi
Terima Kasih

Semoga Tuhan
melindungi kita

Anda mungkin juga menyukai