Anda di halaman 1dari 31

Sejarah Perjuangan

Umat Islam di
Nusantara
1. Siapa yang dibicarakan saat membahas Sejarah Perjuangan UmatiSLAM Bangsa
Indonesia yang Anda ketahui?
2. Kapan Islam masuk ke nusantara?
3. Bagaimana cara Islam masuk ke nusantara?
4. Apa saja tantangan bagi umat Islam di masa sebelum kemerdekaan?
5. Siapa saja tokoh yang Anda ketahui yang memiliki peran dalam perjuangan
Islam di masa sebelum kemerdekaan?
6. Bagaimana kesimpulan Anda terhadap perjuangan umat Islam sebelum
kemerdekaan?
Masuknya Islam ke Nusantara

 Ada 3 teori yang menceritakan bagaimana islam masuk ke nusantara:


a. Teori Gujarat  Islam masuk abad k-13
b. Teori Persia  Abad ke-7
c. Teori Mekah/Arab

 Teori yang mendekati adalah teori arab


 Menurut laporan pelayaran dinasti TANG pada tahun 674M sudah ada koloni-koloni pedagang muslim dari arab di
pelabuhan barus sumatera bagian timur, Utusan dari dinasti umayah.
 Utusan Khalifah : Abad ke 7 – 19 M
 Informasi dari pelaut asing, zaman tang, ma huang, marcopolo, tom pires dl
 Batu ni
 san. Di barus , trowulan , dll
 Hikayat , Babad, kitab dll
 Kerjasama / hubungan Antar kerajaan :
Zaman dinasti Bani Umayah dan Kerajaan Sriwijaya
 Perdagangan laut
 Tumbuhnya komunitas/perkampungan muslim disetiap kota pelabuhan (Bandar)
Kerajaan Islam di Nusantara

 PULAU SUMATRA

 Kerajaan Perlak.
 Lokasi Kerajaan Perlak terletak di wilayah Perlak, Aceh Timur,NAD. Kerajaan Perlak berdiri sekitar tahun
840 Masehi
 Samudra Pasai
 Lokasi Kerajaan - Terletak di daerah Pantai Timur pulau Sumatera di sekitar Lhokseumawe sekarang
menjadi Nangroe Aceh Darussalam ( NAD ). - Diperkirakan berdiri sekitar abad 13 Masehi.
 Kerajaan Siak Sri Indrapura
 Lokasi Kerajaan - Terletak di kabupaten Siak berjarak 125 km dari Pekanbaru. - Tumbuh menjadi kerajaan
bercorak Islam pada abad ke-15 Masehi
 Kerajaan Minangkabau
 Lokasi Kerajaan - Wilayah kekuasaannya meliputi wilayah Sumatera Barat
 PULAU JAWA

 Kerajaan Demak
 Lokasi Kerajaan - Terletak di Pesisir Utara Pulau Jawa ibu kotanya Bintoro yaitu terletak di
kota Demak Jawa Tengah. - Wilayah kekuasaannya mencapai Pasuruan dan Banten.
Kerajaaan ini didirikan oleh Radeh Patah tahun 1500 M
 Kerajaan mataram
 . Lokasi Kerajaan - terletak di daerah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusatnya di kota
Gede Yogyakarta. Di dirikan tahun 1575 M oleh Sutawijaya atau Penembahan Senopati.
 Kerajaan Banten
 Lokasi Kerajaan - Wilayah kekuasaan meliputi bagian barat pulau Jawa dan Lampung.
Berdiri pada tahun 1552 M.
 PULAU KALIMANTAN

 Kerajaan Banjar
 Lokasi Kerajaan - Terletak di Hulu Sungai Nagara di Amuntaikini. B. Sumber Sejarah -
Hikayat Bnajar dan Kronik Banjarmasin
 Kerajaan Kutai Kartanegara Marta Aipura
 Letak Kerajaan - Terletak di daerah Tenggarong Kaltim. B.Sumber Sejarah - Hikayat Kutai
berisi tentang riwayat kerajaan Kutai Ing Martadipura. - Negarakertagama berisi hubungan
antara Majapahit dan kutai Kartanegara. (1552-1600 M)
 Kerajaan Pontianak
 Terletak di kecamatan Pontianak Timur, kota Pontianak, Kalbar. Di dirikan oleh Syarif
Abdurrahman Alqadrie (1771-1808 M).
 PULAU SULAWESI

 Kerajaan Bone
 Lokasi Kerajaan - terletak di kabupaten Bone Sulsel berdiri pada abad ke – 14. b.
Sultan pertamanya adalah Sultan Adam .
 Kerajaan Gowa Tallo
 Lokasi Kerajaan - Terletak di Makassar Sulawesi Selatan tepatnya di Semenanjung
Barat Daya Sulawesi. - Merupakan kerajaan Maritim yang kuat di Indonesia bagian
Timur dan merupakan kerajaan tertua serta terbesar di wilayah Sulawesi Selatan. -
Sudah berdiri pada abad 13 tapi baru menganut agama Islam abad ke-17 Masehi .Raja
islam pertama Sultan Alaudin ( 1591-1638 M)
 PULAU MALUKU

 KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE


Letak Kerajaan Ternate - Terletak di pulau Ternate sebelah barat pulau Halmahera. b. Letak Kerajaan
Tidore - Terletak di pulau Tidore sebelah barat pulau Halmahera. c. Kehidupan Politik - Kerajaan
Ternate dan Tidore diperkirakan berdiri pada abad ke – 13. kedua kerajaan ini awalnya terlibat
pertempuran dan persaingan di bidang perdagangan rempah-rempah. Tingginya peminatan membuat
persaingan Ternate dan Tidore semakin meningkat. Untuk memenangkan persaingan adalah dengan
membangun persekutuan dengan kerajaan ini. Kerajaan Ternate membentuk Uli Lima dengan
kerajaan Obi, Bacan, Seram, dan Ambon sedangkan Tidore membentuk Uli Siwa dengan kerajaan
Makiyan, Jailolo, Soa-Siu. - Raja-rajanya adalah : * Sultan Hairun, adalah raja kerajaan Ternate.
Beliau berguru ke Sunan Giri. * Sultan Baabullah (1570-1575 M) adalah raja Ternate putra Sultan
Hairun. Beliau secara terang-terangan menentang Belanda. * Nuku Muhammad Amiruddin (1738-
1805 M) adalah raja kerajaan Tidore. Ia berhasil menyatukan Tidore dan Ternate. Kerajaan Maluku
 PULAU PAPUA dan NUSA TENGGARA
KERAJAAN ISLAM DI PAPUA
Kerajaan-kerajaan Islam di Wilayah Fak-Fak dan Kerajaan-kerajaan Islam di Kepulauan
Raja Ampat Kaimana Kerajaan-kerajaan Islam di wilayah Fak- Fak terbagi dalam 4
kerajaan, yaitu: dan Kaimana terbagi dalam 9 kerajaan,
 KERAJAAN LOMBOK DAN SUMBAWA
Pusatnya berada di Selaparang kec. Swela Lombok Timur. Salah satu rajanya Prabu
Rangkakesari.
Jihad Melawan Imperialisme Barat
abad XVII – XIX
Abad 7 – 13 M : Masa kejayaan Islam
2 Januari 1492 : Granada jatuh
Awal abad ke-14 : Kebangkitan Eropa
7 Juni 1494 : Perjanjian Tordesilas
Semboyan 3G
Semangat Reqonquista
Portugis Nusantara

Alfonso de Albuquerque
1511 : Berlabuh di Malaka
1512 : Mengirim 2 armada(Antonio Albreu dan Franscisco Serrao) ke Maluku
1570-1575 : Perlawanan Sultan Baabullah kpd Portugis
Belanda Masuk ke Nusantara

1596 : Belanda berlabuh di Banten di bawah kepemimpinan Cornellis de Houtman


Perusahaan Dagang Belanda yang pernah ke
Nusantara sebelum VOC
1. Compagnie van Verre (Perusahaan dari Jauh)
2. De Nieuwe Compagnie (Perusahaan Baru)
3. De Oude Compagnie (Perusahaan Lama)
4. De Nieuwe Brabantse Compagnie (Perusahaan Brabant Baru)
5. De Verenigde Compagnie Amsterdam (Perhimpunan Perusahaan Amsterdam)
6. De Magelaanse Compagnie (Perusahaan Magelan)
7. De Rotterdamse Compagnie (Perusahaan Rotterdam)
8. De Compagnie van De Moucheron (Perusahaan De Moucheron)
9. De Delftse Vennootschap (Perseroan Delft)
10. De Veerse Compagnie (Perusahaan De Veer)
11. De Middelburgse Compagnie (Perusahaan Middelburg)
12. De Verenigde Zeeuwse Compagnie (Perhimpunan Perusahaan Kota Zeeuw)
VOC

20 Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Oldebanevelt didirikanlah kongsi
dagang pertama di Belanda yang disebut Verenigde Oost-Indische Compagnie
disingkat VOC atau Perkumpulan Dagang India Timur. Pengurus untuk di pusatnya
terdiri dari 17 anggota. Knantor pertamanya terletak di Banten  dan pimpinannya
adalah Francois Wittert.

1609 diangkatlah seorang Gubernur Jendral yang berkuasa mengurus semua


kepentingan V.O.C dia Asia dan

1619, Jakarta sebagai wilayah banten ditaklukan dimana an Pieters-soon Coen


mendirikan Batavia. Sebagai pusat perdagangan belanda
Hak Octroi (Hak Istimewa)

1. Hak monopoli perdagangan


2. Hak mencetak dan mengedarkan uang
3. Hak mengangkat dan memperhentikan pegawai
4. Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5. Hak memiliki tentara sendiri
6. Hak mendirikan benteng
7. Hak menyatakan perang dan damai
8. Hak mengangkat dan memperhentikan penguasa-penguasa setempat.
9. Hak menjalankan kekuasaan kehakiman
Perlawanan Kesultanan kepada VOC

 Perlawanan Mataram (1618-1629) : Dipimpin oleh Sultan Agung dari Kerajaan


Mataram
 Perlawanan Banten (1651-182) : Dipimpin oleh Sultan Agung Tirtoyoso dari
Kerajaan Banten
 Perlawanan Makassar (1666-1667) : Dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dari
Kerajaan Gowa
 Perlawanan Rakyat Maluku (1817) : Dipimpin oleh Thomas Matulesi atau
dipanggil Pattimura
 Belanda di maluku
  Tahun 1605, orang Belanda menaklukan Ambon dan Tidore dari Portugis. Tahun
1607 mendapatkan monopoli rempah. Tahu 1606 Ternate ditaklukan Spanyol,
orang Spanyol tinggal di Ternate hingga diusir Belanda tahun 1663.
 Tahun pertama hungungan antara orang Belanda dengan Maluku baik, demikian
pula di Banda yakni pulau yang mengahasilkan pala dan menjadi pusat
perdagangan. Tetapi, setelah tahun 1609, Banda timbul kesukaran yang
mengakibatkan peperangan dengan Belanda. Tahun 1621/1622 pecah peperangan
baru antara Belanda dengan Banda yang mengakibatkan berkurangnya penduduk
karena tewas dan dibuang serta dibagi-bagi dalam kebun bekas abdi kompeni.
Penyerahan paksa ini berlangsung hingga tahun 1863.
 Jatuhnya Mataram
 Dalam tahun 1705, pada akhir peperangan mahkota Jawa yang pertama, Mataram menyerahkan
kepada VOC beberapa daerah di Periangan, Cirebon, dan Madura. Setiap tahun Mataram berwajib
menyerahkan beras dalam jumlah yang tertentu kepada V.O.C. Setelah peperangan mahkota Jawa
yang kedua penyerahan wajib itu diperluas dengan lada dan kayu, maka pada
 tahun 1743 Mataram mengadakan perjanjian dengan kompeni, kompeni memperoleh hak untuk
mengangkat pegawai pemerintah dan bupati. Disamping itu Mataram menyerahkan pula daerah-
daerah pantai yaitu Semarang, Jepara, Rembang, Surabaya, dan Madura.
 Dalam tahun 1755, setelah peperangan mahkota Jawa yang ketiga, Sultan Mataram menyerahkan
seluruh kerajaan Mataram kepada kompeni. Dalam tahun ini kerajaan Mataram dibagi menjadi dua
daerah kerajaan, Surakarta dan Jogjakarta.
 VOC berakhir pada akhir tahun 1798. Pada tahun pertama setelah bubarnya kompeni di indonesia
hanya ada perubahan sedikit. Masa kompeni baru ditutup setelah datangnya Deandels dalam tahun
1808.
Kemunduran VOC

Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31


Desember 1799. Semua hutang-hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
Belanda. Runtuhnya disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Banyak pegawai VOC yang korupsi
2. VOC terjerat banyak hutang
3. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat melukakan perang
4. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa
5. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC
6. Adanya perang yang terus menerus oleh VOC sehingga memakan biaya yang cukup besar
terutama ketika perang melawan Diponegoro
7. Pembagian deviden (laba dari kegiatan perdagangan) kepada pemilik saham walaupun kas
VOC mengalami defisit
Pasca VOC Mundur

Pasca VOC ditarik mundur, Pemerintah Belanda mengambil alih ‘kekuasaan’di


Nusantara. Diangkat seorang Gubernur Jenderal.
Pemerintahan Daendels (1808-1811)
Daendels tiba di Indonesia pada tanggal 1 Januari 1808. Daendels kemudian mengadakan
banyak tindakan, diantaranya:
 Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak.
 Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di ‘pasaran dunia.
 Rakyat masih diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya.
 Untuk menambah pemasukan dana, juga telah dilakukan penjualan tanah-tanah
kepada pihak swasta.
 Membangun jalan Anyer – Panarukan, Jawa Barat
Pemerintahan van den Bosch
Diangkat menjadi Gubernur Jenderal di Nusantara pada tanggal 16 Januari 1830.
Mempelopori Tanam Paksa di Nusantara.
Berikut adalah isi dari aturan tanam paksa
 Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau
seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
 Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran
pajak.
 Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau
di pabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
 Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau
kurang lebih 3 (tiga) bulan
 Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
 Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang
hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
 Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
Tanam Paksa (1830-1870)
Keuntungan bersih dari Tanam Paksa:

823 juta Gulden = Rp 61.066.600.000.000,-


1 florin (gulden) tahun 1920 bisa membeli 7 kg gula premium.
40.000 f tahun 1916 dapat membeli 5,6 kg emas (5600 gram

Jika harga gula premium hari ini adalah Rp11.000 per kg, maka 1 florin (gulden) tahun 1920 setara dengan Rp 77.000

Jika harga emas hari ini (2015) adalah Rp530.000 per gram, maka harga 5600 gram emas hari ini adalah Rp2.968.000.000
(hampir 3 milyar Rupiah). Artinya, jika Rp2.968.000.000 sama dengan 40.000 f (tahun 1916), maka 1f (satu gulden) tahun itu
sama dengan Rp74.200 hari ini.

Antara 2 informasi ini, (konversi dengan harga gula dan harga emas), maka konversi 1 gulden tahun 1916 - 1920 adalah setara
dengan Rp74.200
Kritik terhadap Tanam Paksa

Kritik kaum liberal


 Kaum liberal di negeri Belanda berpendapat bahwa seharusnya pemerintah jangan ikut campur tangan dalam kegiatan
ekonomi. Mereka menghendaki agar kegiatan ekonomi ditangani oleh pihak swasta, sementara pemerintah bertindak
sebagai pelindung warga negara, menyediakan prasarana, menegakkan hukuman dan menjamin keamanan serta
ketertiban.
 UU ini memperbolehkan perusahaan-perusahaan perkebunan swasta menyewa lahan-lahan yang luas dengan jangka
waktu paling lama 75 tahun, untuk ditanami tanaman keras seperti karet, teh, kopi, kelapa sawit, tarum (nila), atau
untuk tanaman semusim seperti tebu dan tembakau dalam bentuk sewa jangka pendek.
 Kritik kaum humani
 Eduard Douwes Dekker mengarang buku Max Havelaar (1860). Dalam bukunya Douwes Dekker menggunakan nama
samaran Multatuli. Dalam buku itu diceritakan kondisi masyarakat petani yang menderita akibat tekanan pejabat
Hindia Belanda.
 Seorang anggota Raad van Indie, C. Th van Deventer membuat tulisan berjudul Een Eereschuld, yang membeberkan
kemiskinan di tanah jajahan Hindia Belanda. Tulisan ini dimuat dalam majalah De Gids yang terbit tahun 1899. Van
Deventer dalam bukunya menghimbau kepada Pemerintah Belanda, agar memperhatikan penghidupan rakyat di tanah
jajahannya. Dasar pemikiran van Deventer ini kemudian berkembang menjadi Politik Etis.
Politik Etis (1900-1914)

Trias Van deventer yang meliputi:


1. Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan
bendungan untuk keperluan pertanian.
2. Imigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.
3. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan.
Sekilas mengenai Prof.Dr. Snouck
Hurgronje
Prof.Dr. Snouck Hurgronje bertugas dalam kapasitas ini antara 1889 dan 1905.
Nasihatnya keseluruhan adalah untuk campur tangan sesedikit mungkin dalam urusan
agama dan memungkinkan kebebasan optimal terhadap agama.
Hanya manifestasi politik Islam itu yang harus dilawan, dalam pandangannya. Oleh
sebab, ia berpandangan bahwa musuh kolonialisme ketika itu bukanlah Islam sebagai
agama, tapi Islam sebagai doktrin politik.
Dalam soal ini, Snouck juga membagi Islam dalam 3 aspek: ibadah, sosial-
masyarakat, dan politik.
Perlawanan Kesultanan Islam di Nusantara

Perang Paderi (1803-1838 M)


 Perang Paderi merupakan bentuk perlawanan masyarakat muslim yang ada di Minangkabau, Sumatera Barat terhadap kekuasaan
Belanda. Pada awalnya, golongan Paderi melakukan jihad dengan cara yang damai. Namun ketika golongan adat melakukan
sabung ayam secara terbuka, maka dimulailah konflik secara terang-terangan antar dua kubu ini. Dalam konflik tersebut,
golongan adat selalu mengalami kekalahan. Hingga akhirnya golongan adat meminta bantuan kepada Belanda. Belanda dengan
senang hati menerima tawaran tersebut. maka segeralah dilakukan perjanjian antar kaum adat dengan Belanda pada tanggal 21
Februari 1921 M. Inilah awal mulanya Belanda ikut campur dalam pertikaian antar golongan adat dan Paderi.
 Dalam peperangan ini, muncul satu tokoh yang sangat populer, yakni Muhammad Syabab yang kemudian lebih dikenal dalam
sejarah dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol. Hal tersebut dinisbatkan pada tempat yang dipimpinya, yakni sebuah benteng yang
berada di Bonjol.
 Pada saat itu Belanda tetap terus mengalami kesulitan dan kekalahan. hingga akhirnya mereka membujuk kaum Paderi untuk
mengadakan perdamaian. Terjadi beberapa kali perjanjian damai antar Belanda dengan kaum Paderi. Diantaranya adalah
perjanjian yang diadakan pada tanggal 22 Januari 1824 M, 15 September 1825 M, dan Plakat Panjang 23 Oktober 1833 M[3].
Namun semua perjanjian itu adalah tipu muslihat dari Belanda, dan mereka pun selalu mengingkarinya. Hal tersebut dilakukan
untuk menahan laju serangan dari kaum Paderi, karena Belanda lebih memprioritaskan perlawanan yang berkecamuk di Jawa, di
bawah pimpinan pangeran Diponegoro (perang Diponegoro).
 Peperangan ini akhirnya dimenangkan oleh Belanda, ditandai dengan ditangkapnya Tuanku Imam Bonjol pada 28 Oktober 1837
M dan diasingkan ke Cianjur lalu Menado. Meskipun dalam perang ini kaum muslim Sumatera Barat mengalmai kekalahan,
namun perang ini telah mampu untuk memperkuat kedudukan Islam dan menyatukan umat Islam yang ada di Sumatera Barat.
 Perang Diponegoro (1825-1830 M)

 Perang Diponegoro biasa disebut juga dengan perang Jawa. Perang ini juga merupakan salah satu bentuk perlawanan dari masyarakat
Indonesia terhadap imperialism Belanda. Alasan mengapa disebut dengan perang Jawa adalah dikarenakan peperangan ini terjadi hampir di
seluruh daerah Jawa dan berpusat di Yogyakarta yang pada saat itu berada dalam kekuasaan Mataram Islam. Hubungan antar Belanda
dengan kesultanan Mataram di Yogyakarta telah dimulai sejak abad ke-17. Pada perkembangannya, Belanda semakin menintervensi
kekuasaan Mataram, seperti dalam hal tahta, pengangkatan pejabat-pejabat tinggi kerajaan, pelaksanaan Birokrasi, dan lain-lain.
 Nama perang Diponegoro dinisbatkan pada nama seorang tokoh yang dianggap penting dalam peristiwa ini. ia adalah pangeran Antawiryo.
Banyak faktor yang menjadi penyebab dari perang ini, diantaranya adalah ketidak sukaan rakyat pada Belanda. Namun puncaknya terjadi
ketika residen Smissaert memerintahkan prajuritnya untuk memasang pancang yang menandakan akan dibangunnya jalan baru di Tegalrejo
[7]. Hal ini membuat Diponegoro dan pengikutnya marah. Dikarenakan pembangunan jalan raya tersebut akan melewati makam leluhur
pangeran Diponegoro. Ia kemudian mengerahkan pasukannya untuk menggagalkan rencana Belanda tersebut, dan  dimulailah perang
Diponegoro
 Pasukan Belanda mengalami kesulitan untuk menaklukan semangat dari pasukan Diponegoro. hingga akhirnya  mereka menggunakan
sistem baru, yakni Benteng Stelsel yang dipelopori oleh Jenderal De Kock.
 Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Selain itu, Belanda juga berusaha untuk
mendekati pemimpin-pemimpin pasukan Diponegoro dan melakukan perundingan-perundingan dengan pihak Diponegoro. Hingga
akhirnya, usaha Belanda berhasil. Ditandai dengan ditangkap dan diasingkannya pangeran Diponegoro pada 28 Maret 1830 M. Awalnya
pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado kemudian dipindahkan ke Ujung Pandang, dan akhirnya ia meninggal dunia disana pada 8
Januari 1855 M.
Perang Banjarmasin (1859-1906 M)

 Sama halnya dengan perang-perang yang lain. Perang Banjarmasin merupakan bentuk perlawanan dari masyarakat Kalimantan terhadap Belanda dengan semangat
jihad fi sabilillah. Latar belakang pokok terjadinya perang ini adalah intervensi pihak Belanda terhadap keadaan perpolitikan di kesultanan Banjarmasin. Hal
tersebut berkaitan dengan pengangkatan pengganti sultan Mangkubumi ketika ia meninggal dunia pada 1851 M. Terjadi perbedaan pandangan antara sultan Adam
dengan Belanda.
 Belanda lebih mendukung kepada pangeran Tamjidillah untuk menjadi sultan, sedangkan sultan Adam menginginkan pangeran Hidayat untuk menjadi sultan.
Alasan Belanda memihak kepada pangeran Tamjidillah untuk menjadi sultan adalah dikarenakan pangeran Tamjidillah merupakan seorang yang sangat pro kepada
Belanda dan juga berkepribadin buruk. Sedangkan pangeran Hidayat adalah seseorang yang sangat berbudi pekerti baik dan kontra terhadap Belanda. Pengangkatan
pangeran Tamjidillah menjadi sultan menimbulkan perlawanan yang besar di kalangan masyarakat terhadap Belanda, yang kemudian dikenal dengan perang Banjar.
 Jalannya peperangan ini diklasifiasikan menjadi dua fase, yakni fase di bawah pimpinan pangeran Antasari dan fase setelah pangeran Antasari meninggal.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pangeran Antasari merupakan tokoh pokok dalam perang Banjar ini. Ia merupakan tokoh yang sangat berpengaruh. Dalam
peperangan ini, ia juga banyak dibantu oleh para ulama lainnya, seperti Kyai Demang Leman yang berjuang bersama Haji Nasrun, Haji Buyasin, dan Kyai
Langlang, dan juga pangeran Hidayat.
 Pangeran Antasari bersama pasukan dan teman-temannya mendapat banyak tantangan dari Belanda. Hingga akhirnya, pangeran Hidayat berhasil ditangkap dan
diasingkan ke Jawa pada 03 Februari 1862 M. Mendengar kabar pangeran Hidayat dibuang oleh Belanda, pangeran Antasari semakin gigih untuk melakukan
perlawanan terhadap Belanda. Hingga akhirnya ia berhasil memproklamasikan kekuasaan baru di Banjarmasin dengan ibukota di Teweh yang sebelumnya berhasil
diruntuhkan oleh Belanda. Hingga akhirnya pangeran Antasari meninggal dunia. Dengan demikian, berakhirlah fase perang Banjar dibawah komando besar
pangeran Antasari.
 Sepeninggal pangeran Antasari, perlawanan terus dilanjutkan, baik oleh teman-temannya maupun oleh keturunannya, seperti Muhammad Seman (Gusti Matseman),
Gusti Matsaid, Pangeran Mas Natawijaya, Tumenggung Surapati, Tumenggung Naro, dan Penghulu Rasyid. Namun perlawanan-perlawanna yang terjadi dapat
dengan mudah dikalahkan oleh Belanda. Hingga perlawanan terakhir yang datang dari Gusti Matseman terus dilanjutkan hingga ia meninggal dunia pada 1905 M.
Saat itulah yang menjadi penanda berakhirnya perang Banjar.
Perang Aceh (1873-1912 M)

 Keadaan kesultanan Aceh pada abad ke-19 sangat menurun serta dikuasai oleh Belanda dan Inggris. Namun Belanda tetap lebih mendominasi
imperialism bangsa Barat di Aceh. Ada beberapa perjanjian yang dilakukan Belanda baik dengan rakyat Aceh maupun Inggris. Namun tetap saja
semua perjanjian tersebut menguntungkan pihak Belanda. Diantara perjanjian tersebut adalah Traktat London dan Traktat Sumatera. Akhirnya
Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 M.
 Perang Aceh ini biasa disebut juga dengan perang rakyat. Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh rakyat Aceh terlibat dalam peperangan melawan
Belanda yang mereka anggap kafir. perang ini juga merupakan perang dengan konsep jihad Fi Sabilillah. Serangan pertama dilancarkan oleh
Belanda pada tanggal 5 April 1873 M dengan 3000 personil. Belanda berhasil menduduki Masjid. Namun tidak selang lama, rakyat Aceh berhasil
merebut kembali masjid dari tangan Belanda. Pada tahun 1874 M, pasukan Aceh kehilangan Sultan dikarenakan ia meninggal karena sakit Kolera.
 Peperangan terus berlanjut meskipun pengganti sultan belum ditentukan Belanda membuat strategi dengan membangun benteng-benteng. Namun
tetap saja mereka kesulitan, dikarenakan semangat jihad yang luar biasa dari masyarakat Aceh. Dalam perang Aceh ini, ada beberapa tokoh yang
sangat berperan, diantaranya adalah Teuku Umar dan istrinya Cuk Nyak Dien.
 Teuku Umar memiliki taktik yang sangat luar biasa dalam perang Aceh. Awalnya ia berpura-pura untuk berpihak kepada Belanda, hingga ia
dipercaya oleh Belanda. Namun setelah ia mendapatkan peralatan perang yang cukup, ia segera kembali menyerang Belanda. Tahun 1896 M,
terjadi pertempuran kembali antara Belanda dengan rakyat Aceh. Dalam pertempuran ini akhirnya Teuku Umar meninggal dan digantikan oleh Cut
Nyak Dien. Perlawanan terus dilanjutkan di bawah pimpinan Cut Nyak Dien. Belanda membuat taktik yang sangat jitu. Mereka menyandera para
istri sultan dan pemimpin-pemimpin perang untuk memancing agar mereka menyerah. Taktik Belanda tersebut akhirnya berhasil. Hingga banyak
dari para pemimpin perang yang menyerahkan diri. Akhirnya Cut Nyak Dien pun kemudian ditemukan dan diasingkan ke Jawa hingga ia
meninggal di Jawa. Namun sepeninggal Cut Nyak Dien, perlawanan terus dilanjutkan hingga Belanda pergi dari Aceh pada 1942 M.
 Perlawanan di Cilegon (9-30 Juli 1888 M)

 Jihad Cilegon merupakan salah satu bentuk dari perlawanan masyarakat Petani yang ada di Cilegon dengan konsep  jihad fi sabilillah.
Pemberontakan ini muncul dikarenakn tekanan yang dirasakan para petani yang diakibatkan oleh Belanda. Diantaranya adalah kemarau
yang mengakibatkan banyak para petani yang mengalami kegagalan panen. Selain itu, para Petani di Cilegon ini juga dibebankan untuk
melaksankan kerja wajib oleh Belanda dan beban pajak yang terlampau tinggi[12].
 Semangat jihad fi sabilillah dalam pemberontakan ini dimasukkan oleh para ulama yang memimpin pemberontakan, diantaranya adalah
Haji Abdul Karim, Haji Tubagus Ismail, Haji Marjuki, dan Haji Wasid. Pemberontakan ini juga dipengaruhi fanatisme agama yang
dihasilkan dari ajaran-ajaran tarekat yang berkembang saat itu dan juga pengaruh dari ajaran-ajaran Timur Tengah yang didapat oleh para
haji melalui ibadah haji.
 Sejak tahun 1884 M, gagasan untuk melakukan pemberontakan telah dimatangkan. Para pemimpin menyampaikan gagasannya melalui
khotbah-khotbah, perkumpulan, maupun ceramah-ceramah. Pada Juni 1887 M, propaganda perang Jihad dan perekrutan pengikut dilakukan.
Kemudian dilakukan persiapan yang lebih matang, diantaranya adalah persiapan bela diri hingga pertengahan tahun 1888 M. Selama enam
bulan pada 1888 M, para pemimpin semakin sering mengadakan pertemuan guna menentukan tanggal penyerangan. Hingga akhirnya
disetujui 8 Juli 1888 M dimulailah jihad tersebut yang ditandai dengan adanya arak-arakan orang yang berpakaian putih yang dimulai dari
rumah Haji Akhiya dan berakhir di rumah haji Tubagus Kusen. Pada 9 Juli 1888 M, mereka melakukan serangan kepada rumah seorang
Dubas (juru tulis) Belanda. Gerakan dari sebelah Utara kota Cilegon dipimpin oleh Haji Wasid yang bertujuan membunuh asisten residen.
 Perlawanan dari para petani ini terus berlanjut, dan Belandapun semakin gencar untuk melakukan serangan balik. Namun akhirnya
perlawanan ini dapat dipatahkan oleh Belanda, ditandai dengan terbunuhnya Haji Wasid dan Haji Tubagus Ismail pada pertempuran 31 Juli
1888 M.

Anda mungkin juga menyukai