Anda di halaman 1dari 16

Me ka n

Pembe mei s
tukan
Tulang
Dosen Pengam
Retno A
pu:
. S.Kep., Ns., M
.Tr.Kep.
Disusun Oleh:

Dyca Arya Ananda K 01 03 Jihan Imtiyas Nur A


2111311005 2111311013

Frida Febrianti Lionia Mora Aha


02 04
2111311010 2111311034
Introduction
● Tulang adalah jaringan kedua yang paling umum ditransplantasikan setelah darah (Elsalanty dan
Genecov, 2009; Nandi et al., 2010). Bone graft didefinisikan sebagai material yang diimplantasikan
untuk membantu meningkatkan proses penyembuhan tulang baik sendiri atau dengan kombinasi
material lainnya melalui osteogenesis, osteoinduksi, dan osteokonduksi baik secara kombinasi atau
sendiri (Elsalanty dan Genecov, 2009).Tulang tidak seperti jaringan lain, tulang dapat berenegerasi dan
memperbaiki dirinya sendiri, dan sembuh sendiri tanpa formasi bekas luka (Nandi et al., 2010).
Apabila tulang fraktur, hematom akan terbentuk pada lokasi fraktur tersebut, yang bertindak sebagai
bangunan sementara bagi sel batang untuk berdiferensiasi menjadi jaringan fibrous, kartilago, dan
tulang.

● Proses pembentukan tulang dikenal dengan osteogenesis atau osifikasi. Proses osifikasi dilakukan oleh
sel pembentuk tulang yang disebut dengan sel osteoblas. Proses pembentukan ini terdiri atas dua tipe,
yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral.
Mekanisme Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang di mulai sejak manusia
Tulang merupakan bagian tubuh manusia masih dalam perut ibu, proses pertumbuhan
yang memiliki fungsi utama sebagai tulang pada masa ini merupakan proses
pembentuk rangka  dan alat gerak tubuh, penulangan primer di mana tulang yang
pelindung organorgen internal,serta tempat berbentuk merupakan tulang rawan ( kartilogo)
penyimpanan mineral ( kalsium - fosfat). sehingga tulang yang dimiliki masih lunak,
contohnya tulang bayi. Setelah dilahirkan,
Jaringan tulang bersifat dinamis karena
tulang bayi akan mengalami pertumbuhan
secara konstan mengalami pembaharuan
hingga usia 20 tahun, pertumbuhan yang
yang di kenal dengan proses remodeling. dimaksud di sini adalah perpanjangan tulang.
Remodeling tulang merupakan suatu proses Pada bagian tengah tulang terdapat banyak
yang kompleks dengan melibatkan proeses osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh
pembentukan tulang, remodeling tulang di sehingga membentuk tulang sejati atau disebut
tunjuk akan untuk pengaturan homeotosis juga tulang kompak. Tulang yang terbentuk
kalsium, memperbaiki jaringan yang rusak pada bagian ini lambat laun akan membentuk
akibat pergerakan fisik, kerusakan minor rongga sumsum tulang dan akan diisi oleh
karena factor stress dan pembentukan pembuluh darah pada bagian dalamnya. Pada
rangka pada masa pertumbuhan (Fernandes saat yang sama proses pembentukan tulang
dkk,, 2006). juga berlangsung pada bagian ujung tulang
(epifisis).
Osifikasi Inter Membrane

Proses pembentukan tulang ini terbilang jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena
pembentukan tulang jenis intra membrane hanya terjadi pada tulang tengkorak yang rata,
seperti parietal, sebagian tulang maxilla, dan sebagian tulang temporal. Tulang yang
terbentuk dari proses ini kemudian diendapkan di antara dua membrane berserat.proses
pembentukan ini menjadi penyebab tulang mudah keropos bila dibandingkan dengan tulang
yang diproses melalui pembentukan jenis lainnya.
2. Pembentukan
Empat tahap dalam proses Matriks 4. tahap
Pembentukan
Dalam ini terjadi
pembentukan tulang tipe Di tahap ini, sel osteoblas memproduksi prosesTulang Kerastulang
pembentukan
osifikasi intra membran. serat berupa protein yang membentuk keras dengan tipe osifikasi
osteoid atau matriks tulang. Kemudian intra membran. Proses ini
osteoid akan tercampur bersama kalsium terjadi ketika trabeculae
untuk membentuk tulang berkalsium. menebal di dalam tulang
Tulang berkalsium ini nantinya akan spongiosa dan sel-
1. Pembentukan Pusat menyerap sel-sel osteoblas yang berubah selosteoblas yang berada di
Osifikasi bentuknya menjadi osteosit. sekeliling nyaakan terus
Dalam tahap membentuk osteoid. Karena
3. Periosteum dan
proses inilah osteoid akan
pembentukan pusat Weaving
mengeras hingga
osifikasi, selinduk yang membentuk tulang keras di
berada dalam mesenkim Di tahapan selanjutnya, osteoid akan
sekitar tulang spongiosa.
dibedakan menjadi sel- diletakan secara acak di sekitar pembuluh
Selama tahap ini
sel osteoblas. Nantinya darah secara terus-menerus. Lalu struktur berlangsung, sumsum tulang
sel-sel tersebut akan yang dikenal dengan nama trabeculae merah akan bermunculan
membentuk pusat terbentuk di sekitar pembuluh darah dan pada lokasi pembuluh darah
osifikasi. ditemukan pori-pori di lokasi pembuluh di rongga-rongga spongiosa.
darah. Dari situlah terbentuk jenis tulang
spongiosa. Nantinya pembuluh darah
yang berada di luar tulang spongiosa akan
menjadi padat dan berubah bentuk
menjadi periosteum
Ofikasi endokondral

Proses pembentukan tulang dengan tipe osifikasi endokondral meliputi penggantian model tulang rawan dengan
tulang biasa. Proses ini umumnya terjadi pada tulang panjang seperti tulang tungkai. Kebanyakan tulang pada
rangka tubuh manusia terbentuk melalui proses osifikasi endokondral. Maka dari itu, tulang yang melalui proses
pembentukan ini dikenal juga dengan nama tulang endokondral. Dalam prosesnya, tulang akan terbentuk dari
model tulang lunak hialin. Perikondrium yang berada di sekitar model tulang rawan hia inter infiltrasi dengan
pembuluh darah dan osteoblas selama tiga bulan setelah pembuahan. Sel osteoblas nantinya membentuk bone
collar pada tulang keras di sekitar diafisis. Di waktu yang bersamaan, tulang rawan di tengah diafisis perlahan
mulai hancur. Lalu osteoblas menembus tulang rawan yang hancur dan menggantinya dengan tulang spongiosa.
Dari proses di atas, terbentuklah pusat osifikasi primer yang akan berlanjut menuju ke ujung tulang. Dalam
proses pembentukan tulang berjenis osifikasi endokondral, ada lima tahap yang perlu dilalui.
5 Tahap Dalam Proses Pembentukan Tulang Berjenis Osifikasi
Endokondral
1. Pembentukan 2. Pembentukan
Setelah bone collar terbentuk, 3. Invasi Vaskular
Periosteum Collar Rongga
tulang rawan yang menjadi Di tahap ini pembuluh darah
pusat akan mengalami proses yang berada dalam periosteum
pembentukan tulang atau akan melewati tulang keras dari
Di tahap pertama, periosteum osifikasi. Tulang rawan yang bone collar. Kemudian
terbentuk di sekitar tulang menjadi pusat dikenal juga pembuluh darah tersebut juga
rawan hialin. Di tahap ini juga dengan pusat osifikasi utama. akan memasuki rongga dalam
selosteogenik dibedakan Proses pengerasan tulang yang tulang rawan yang dikenal
menjadi osteoblas yang akan terjadi akan menyebabkan dengan istilah foramen nutrisi.
mengeluarkan cairan serat bagian dalam dari tulang Komponen lain juga bias masuk
berbentuk protein di luar rawan tidak dapat ditembus melalui foramen nutrisi seperti
tulang rawan yang disebut oleh difusinutrisi. Akibatnya, limfatik, osteoblas, saraf, nutrisi
bagian dalam dari tulang dan osteoklas. Untuk tulang
osteoid. Dari tahapan ini
rawan akan memburuk dan rawan yang tersisa dalam tahap
terbentuklah bone collar di
rongga-rongga akan mulai ini akan dipecah oleh osteoblas
bagian luar tulang rawan. terbentuk. dan osteoklas hingga mengeluar
kantulang spongiosa atau
trabeculae.
4. Elongasi 5. Osifikasi Epifis
is

Poros tulang akan memanjang


ketika osteoklas, pembuluh Tahapan ini serupa
darah, dan osteosit menyerang dengan invasi vascular.
tulang sehingga membentuk Yang membedakan
rongga meduler. Dalam tahap adalah proses ini
ini juga diafisis memanjang membentuk tulang
secara perlahan selama proses spongiosa, bukan tulang
perkembangan embrio. keras. Dari proses ini,
Kemudian pembuluh darah piring anepifisis dan
berkembang ketulang rawan tulang rawan artikular
hialin di ujung (epifisis) tulang yang masih tersisadari
panjang hingga membentuk model tulang rawan
pusat osifikasi sekunder. hialin yang asli.
Pembentukan Tulang Pipih
Biasanya bagian yang terdapat banyak tulang ini adalah tengkorak. Memiliki
pola yang cukup berbeda dari tulang panjang, terdapat osifikasi yang biasanya
disebut osifikasi intramembran yang melibatkan didalamnya anatar jaringan
penguhubung yang cukup tipis kemudian diganti dengan jaringan tulang. Dan
tulang yang terbentuk dinamakan intramembran. Tulang bermula dibentuk di
jaringan penghubung, lalu osteoblas berimigrasi pada membran tersebut,
kemudian terbentuk matriks tulang disekitar mereka dan disebut osteocytes.
(glinka,2008 hal 104). maka pertumbuhan anatara tengkorak, mandibula, dan
clavicula terbentuk langsung di osteoblas jadi tidak melalui masa tulang rawan.
Satu lapis sel akan berdefernsiasi untuk menjadi osteoblast. Setelah itu sel ini
akan berubah menjadi osteoblasts yang bisa menghasilkan collagen denagn
pola seperti anyaman. Lalu osteoblasts akan menyerap anyaman tersebut dan
untuk osteoblast yang masih baru akan membentuk sebuah lapisan tulang
(lamellar).
Orientasi Secara Anatomi Daerah Tersebut Terdapat 3 Fasial

1) Bermula dari bagian atas 2) Dari bagian alis sampai


kepala sampai dengan bagian bagian bibir
alis

Biasanya untuk pertumbuhan


terngkorak wajah yang abnormal akan
menyebabkan anormali kraniofasial.
3) Lalu yang terakhir pada
Pola ini termasuk dengan pertumbuhan
bagian bawah hidung sampai
pada bagian atas yang cepat dan
dengan dagu.
biasanya terjadi sampai umur 12 bulan.
Pada saat itu bersamaan dengan
pertumbuhan otak yang cukup cepat.
Lalu pada bagian kedua dan ketiga
mereka berjalan cukup lambat, dan
akan biasanya berakhir pada
pertumbuhan remaja.
Tengkorak terdiri dari berbagai macam kepingan tulang yang
antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan
dihubungkan dengan sutura. Tulnag tersebut adalah tulang
okspital terdapat pada bagain belakang, lalu dua buah tulang
parietal pada bagian kanan dan kiri, dua tulang frontal di bagian
depan. Sutura yang memiliki celah pada tulang memiliki arah
membujur ataupun melintang. Lalu titik silang celah tersebut
membentuk ubun-ubun (fontanel) dari arah depan sampai
beakang.

Tulang pada tengkorak melindungi otak, agar pertumbuhan


anatara otak dengan tengkorak lainnya dapat tumbuh dengan
baik. Kemudia tulang-tulang ini disetiap harinya akan semakin
besar arna mengalami pertumbuhan, untuk ubun-ubun dan
sutura sendiri akan menutup berkisar anatar usia 6-20 bulan.
Ketika lahir tahun pertama pada bagian tengkorak manusia akan Neonate : kondisi tulang tengkorak saat masih
mengalami pertumbuhan dan akan berlanjut dari tahun ketahun. anak-anak
Jika seseorang tumbuh dengan normal maka pada masa Young adult : kondisi tulang tengkorak pada
remajanya tulang-tulang pada wajah akan membesar dan usia remaja/dewasa
memanjang, sehingga penampakan pada wajah akan berubah  
yang mulanya kecil akan menjadi besar. (glinka,2008 hal 104-
105)
Pembentukan Tulang Panjang

Pada masa anak-anak biasanya pertumbuhan tulang panjang akan tumbuh pada bagian ujungnya,
pertumbuhan ini berlangsung pada lokasi yang disebut epiphyseal growth plate, dengan menjaga
proses pertumbuhan antar tulang rawan, pembentukan matrix, dan klasifikasi tulang rawan. Dan
terjadi di osifikasi endochondral. Osifikasi ini melibatkan penggatian pada tulang rawan hyaline di
jaringan tulang. Tulang ini disebut juga dengan endochondral.
1. Tulang dibentuk sebagai tulang rawan hyaline. Pada bulan ke-3 di kandungan, perichondrium
yang melapisi tulang rawan akan diinfiltrasi denagn pembuluh darah dan osteoblasts lalu diubah
menjadi peristoum.
2. Kemudian osteoblasts akan membentuk lingkaran tulang keras pada bagian diaphysis, Pada saat
yang sama pula tulang rawan yang terdapat pada bagian tengah diaphysis akan terdisintegrasi.
Osteoblasts akan mempenestrasi tulang rawan lalu menggantinya dengan tulang berongga. Dan
membentuk osifikasi primer , osifikasi berlangsung dari pusat sampai ujung tulang. Setelah rongga
tersebut terbentuk di diaphysis, kemudia tulang tadi dihancurkan oleh osteoblast, untuk terbentuknya
rongga medular (medullary cavity). Tulang rawan akan terus bertumbuh hingga diameternya akan
bertambah, pada bayi saat lahir pusat osifikasi sekundernya didalam epiphyses. Osifikasi tersebut
kurang lebih sama seperti di diaphysis. (glinka, 2008 hal 99). Proses tersebut terjadi padamasa anak-
anak sampai remaja, maka pertumbuhan tulang rawan ini akan semakin lambat dan menurun
kecepatanya pada usia 20-an.
Pertumbuhan Tulang Rawan

Apabila membicarakan tentang pertumbuhan tulang


Pada pertumbuhan tulang rawan tempat dalam panjang serta perkembanganya maka salah satu cara nya
embrionya, sel-sel masenkim akan menyusutkan adalah denagn pertumbuhan secara interstisial.
cabang dan juga mengumpulkan dalam agresiasi Walaupun kondrisit muda dapat tenggelam didalam
padat yang biasanya dikenal dengan pusat matrik tulang rawan, namum sel tersebut tetaplah dapat
kondrifikasi dengan besarnya dan membelah, lalu sel tersebut akan menghasilkan matriks
berkembangnya sel perkusor ini, maka yang mengakibatkan matriks tulang rawan secara
diseksresikan di sekitar matriks amorf keseluruhannya dapat mengembang dari dalam. Adapun
metakromatik. Kolagen akan mensekresikan cara lain tentang pentumbuhan tulang rawan yakni
secara bersamaan, tetapi serabut yang dibentuk pertumbuhan aposisional dengan meletakan lebih
akan tertutup oleh matriks hialin yang membuat banyak matrik pada daerah permukaanya. Mekanisme
kolagen menjadi terpendam. Bertambahnya pertumbuahn ini sangat bergantung pada pembentukan
jumlah materi ini maka selnya akan terisolasi kondroblas karena dapat meghasilkan matriks baru pada
dalam kompartemen masing-masing atau lakuna permukaan tulang rawan. Masenkim mengelilingi tulang
lalu berangsur agar dapat memperoleh ciri rawan memadat membentuk perikondrium. Matriks
sitologik kondrisit dewasa. Pada perluasan tulang rawan biasanya berbentuk grl amorf berpegas
tersebut pertumbuhan terjadi pada dua dengan susunan makromolekul khusus. Gel ini terdiri
mekanisme: pertumbuhan interstitial dan juga dari proteoglikan dan protein yang sedikit. Dalam gel
pertumbuhan aposisional. (kalangi,2014) tersebar serat kolage halus yang dibentuk oleh kolagen
tipe II, serat kolegen tersebut cukup kuat jika dilihat
Kesimpulan

Tulang rawan merupakan jaringan pengikat penahan berat yang biasanya relatif padat,
namun tidak sekuat tulang pada umumnya. Apabila mengalami cidera tulang rawan akibat
trauma maka akan diperbarui oleh perikondrium. Tulang rawan biasanya terdapat pada 2 tempat
yakni pertama terdapat dalam tubuh dan yang kedua pada persendian. Bersifat sementara karena
akan diagnti oleh tulang. Bagian tubuh manusia yang terdapat banyaknya tulang pipih adalah
tulang tengkorak. Pertumbuhan tulag panjang akan terus bertumbuh seiring berjalan nya usia
dan akan berhenti pada kisaran usia 20-an.
Fungsi drai tulang rawan sendiri: dapat membantu menggerakan tulang tanpa adanya
gesekan, memberikan bentuk pada bagian tubuh tertentu, memberi perlindungan pada tulang
demi mencegah terjadinya tabrakan antar tulang satu dengan yang lain. Manfaat tulang piph
bagi tubuh agar dapat melindungi organ sistem dalam tubuh manusia seperti tulang rusuk,
jantung dan juga paru-paru, dan juga melindungi bagian dalam otak karena terdapat banyak
saraf yang harus saling tetap berhubungan. Tulang panjang memiliki rongga dan fungsi sebagai
penopang dari kerangka tubuh manusia.
thank y
ou
everyo
ne
By Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai