Pertemuan ke-7
Fakultas Bisnis dan EKonomi
Joel F. Sofyan
Contoh: Andi meminjam dari Budi sebesar Rp 1 juta dan akan membayar 3
bulan di muka Rp 1,1 juta. Berapa tingkat bunga dalam pinjaman Andi?
Obligasi
Obligasi (surat hutang):
Nilai nominal (face value): nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo
Kupon (coupon): nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara
berkala sepanjang masa berlaku obligasi
Jatuh tempo (maturity): tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi
yang dimilikinya
https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-jenis-dan-karakteristik-obligasi.html
Cont’d,…
Pada 21 Januari 2011 Andi membeli Obligasi PT X dengan nilai nominal Rp
10 juta, jangka waktu 10 tahun dan pembayaran kupon tetap (fixed coupon)
Rp 500 ribu:
Setiap tahunnya (2012 – 2020) PT X akan mengirim kupon Rp 500 ribu
dan pada tanggal jatuh tempo akan mengirim Rp 10,5 juta (nilai nominal
+ pembayaran kupon terakhir) kepada pemegang obligasi:
Dengan kupon pembayaran per tahun Rp 500 ribu dan tingkat suku
bunga yang berlaku 8% maka harga obligasi XYZ:
Cont’d,…
Kesimpulan:
Ketika tingkat suku bunga naik maka harga obligasi akan turun
Ketika tingkat suku bunga turun maka harga obligasi akan naik
TERDAPAT HUBUNGAN TERBALIK (NEGATIF) ANTARA
TINGKAT SUKU BUNGA DAN HARGA OBLIGASI
Permintaan atas uang (MD)
Ingat! Ketika kita membicarakan permintaan atas uang, fokus kita adalah
berapa banyak kekayaan yang dimiliki oleh seseorang akan dipegang dalam
bentuk UANG YANG TIDAK MEMBERIKAN BUNGA dibandingkan
dengan ASET KEUANGAN LAINNYA YANG MEMBERIKAN
PENDAPATAN (ex: obligasi)
3 alasan memegang uang:
Motif transaksi (transaction motive):
Seseorang membutuhkan uang dibandingkan aset keuangan lainnya karena
kebutuhan untuk melakukan transaksi
Semakin besar kekayaan seseorang, semakin banyak transaksi yang
dilakukan, semakin besar permintaan atas uang
Cont’d,…
Motif berjaga-jaga (precautionary motive):
M xV= PxT
M = kuantitas uang, V = kecepatan uang berpindah tangan, P = tingkat harga dan T
= berapa kali dalam setahun barang/jasa dipertukarkan dengan uang (jumlah
transaksi)
Cont’d,…
Karena jumlah transaksi (T) susah untuk diukur, ekonom umumnya melakukan
sedikit modifikasi pada persamaan kuantitas dengan merubah T menjadi Y =
jumlah total output perekonomian:
real money
balance
Real money balance: jumlah kuantitas uang yang dinyatakan dalam jumlah
barang/jasa yang bisa dibeli
Cont’d,…
Pada keseimbangan, jumlah permintaan uang sama dengan jumlah penawaran
uang, sehingga:
Kecepatan uang berpindah tangan (V) berubah sangat lambat, sehingga umumnya
V diasumsikan konstan. Dengan demikian, persamaan teori kuantitas uang menjadi:
Kuantitas
uang (M)
Efek Perubahan Suku Bunga
Tingkat suku
bunga (i)
i ↓ MD ↑
i0 A
B
i1
MD
Kuantitas
M0 M1 uang (M)
Efek Perubahan Pendapatan
Tingkat suku
bunga (i)
Y ↑ MD ↑
MD2
MD1
Kuantitas
uang (M)
Keseimbangan pasar uang
Cont’d,…
Keseimbangan terjadi pada saat MD = MS
Tingkat suku bunga keseimbangan adalah i* dan kuantitas uang
keseimbangan adalah M*
Jika tingkat suka bunga di pasar lebih besar dibandingkan tingkat suku
bunga keseimbangan (i0 > i*):
Timbul kelebihan penawaran uang (MS > MD)
Ketika tingkat suku bunga tinggi, orang akan terdorong untuk memegang aset
keuangan yang memberikan pendapatan bunga (ex: obligasi)
Menimbul kelebihan permintaan atas obligasi (atau asset keuangan lainnya)
Harga obligasi akan terdorong naik tingkat suku bunga ↓
Efek perubahan penawaran uang
Cont’d,…
Penawaran uang mula-mula adalah MS0 dan tingkat suku bunga
keseimbangan adalah 7%
Bank sentral memutuskan untuk meningkatkan penawaran uang dari MS0
MS1
Ketika penawaran uang naik kelebihan penawaran uang harga obligasi
naik tingkat suku bunga bergerak turun
Sebagai akibat kebijakan moneter ekspansi tersebut, tingkat suku bunga
keseimbangan turun menjadi 4% dan jumlah kuantitas uang meningkat M1