Anda di halaman 1dari 30

Permintaan dan

Penawaran Uang
17
R.J. Thomas:
“uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima
oleh masyarakat untuk pembayaran barang, jasa, dan barang
berharga lainnya, dan untuk pembayaran utang”

Sir Dennis Holme Robertson:


“uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk
mendapatkan barang”

Fungsi uang
 Medium pertukaran untuk barang-barang, jasa-
jasa, dan pembayaran kembali utang.
 Penyimpan kekayaan
 Pengukur nilai
 Standar pembayaran masa depan
Permintaan Uang:
Jumlah uang yang diinginkan masyarakat dalam
perekonomian
Permintaan uang
 Permintaan uang untuk transaksi, adalah
permintaan uang untuk melakukan transaksi,
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan
nasional.
 Permintaan uang untuk berjaga-jaga, adalah
permintaan uang yang tidak terencana,
misalnya pembayaran pengobatan karena
sakit, sumbangan sosial, bepergian
mendadak, dan sebagainya, dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional.
 Permintaan uang untuk spekulasi, adalah
permintaan uang yang bertujuan
mendapatkan keuntungan dengan membeli
atau menjual obligasi, dipengaruhi oleh suku
bunga.
19

 Pergeseran kurva permintaan uang


Selain tingkat bunga riil, ada faktor-faktor yang dapat menggeser kurva
permintaan ke kanan atau ke kiri. Faktor-faktor tersebut antara lain
nilai kekayaan masyarakat dan perubahan pendapatan nasional. Kedua
faktor tersebut berhubungan positif dengan permintaan uang
Tingkat bunga riil

MD2
MD1

MD3

Kuantitas uang riil


Permintaan uang untuk
transaksi
 Dipengaruhi oleh pendapatan nasional
 LT = f (Y)
Permintaan uang untuk
berjaga-jaga
 Dipengaruhi oleh pendapatan nasional
 LJ = g (Y)
Permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga
 L1 = LT + LJ = 0,25Y + 0,15Y = 0,40Y
 bentuk umum L1 dapat ditulis :
L1 = k1 (Y), dimana k1 = әL1 / әLY
Kurva Permintaan Uang untuk
Transaksi dan Berjaga-jaga
LT

Fungsi LT

k = Kecondongan LT
LT1

LT0 = Sudut yang dibentuk


oleh fungsi LT dan Y

Y0 Y1 Y
9
Permintaan uang untuk
spekulasi
 Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi
dalam surat-surat berharga khususnya obligasi. Para spekulan
membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi
murah, dan menjualnya pada waktu surat obligasi mahal.
Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan.
 Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang
mengakibatkan jumlah uang diminta masyarakat dengan
motif spekulasi berkurang. Sebaliknya, meningkatnya harga
obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan
masyarakat dengan motif spekulasi meningkat.
 Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah
meningkatnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan
menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya
tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya
harga obligasi.

10
Permintaan uang untuk
spekulasi
 Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
 Dipengaruhi oleh suku bunga
 Secara matematis :
L2 = h (r )
Kurva Permintaan Uang Untuk
Spekulasi
i

io

i1

i2

LSo LS1 LS2


12
Penawaran Uang
 Penawaran uang adalah Jumlah uang kartal dan uang
giral yang beredar di masyarakat

Faktor-faktor yang mempengaruhi


penawaran uang
a.Tingkat bunga
b.Tingkat inflasi
c.Tingkat produksi dan pendapatan
nasional
d.Kondisi
kesehatan dunia
perbankan
e.Nilai tukar rupiah
Penawaran Uang
 Penawaran uang adalah Jumlah uang kartal dan uang
giral yang beredar di masyarakat

 Penawaran uang = Jumlah Uang Beredar (JUB), yaitu


Jumlah uang yang ada atau beredar di masyaraka.
 Teori penawaran:
• JUB dlm arti sempit (M1) JUB untuk transaksi = uang
kartal+uang giral
• JUB dlm arti luas (M2) JUB untuk transaksi + uang quasi
= M1+Quasi
Uang Kuasi: surat-surat berharga u/ alat pembayaran spt
deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta
asing milik swasta domestik
• JUB dlm arti lebih luas (M3) = M2 + deposito berjangka
besar.
Deposito berjangka besar = asuransi, pegadaian
Uang kartal dan uang giral

 Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang


beredar di masyarakat yang dikeluarkan dan diedarkan
otoritas moneter (bank sentral)
 Uang giral adalah tagihan umum yang dapat digunakan
sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.
 Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro,  
21

 Kurva penawaran uang


Kurva penawaran uang memiliki slope positif karena berhubungan
positif dengan tingkat bunga riil, ceteris paribus
Tingkat bunga riil MS

Kuantitas uang riil

Namun dalam kenyataannya, kurva penawaran uang berbentuk


tegak lurus karenaMSpenawaran uang diatur oleh Bank Indonesia
Tingkat bunga riil

Kuantitas uang riil


22

 Pergeseran kurva penawaran uang


Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran penawaran uang adalah
inflasi, sehingga pemerintah menurunkan jumlah uang beredar

Tingkat bunga riil

MS3 MS1 MS2

Kuantitas uang riil


Proses penciptaan uang giral

Bank Tambahan Tambahan Tambahan


Deposito Giral Cadangan Pinjaman
Bank A = Do 20 80
Bank B 1.= Do (1-R) 16 64
Bank C 2.= Do (1-R) 12,8 51,2
Bank D 10,24 40,96
3.= Do (1-R)
Bank E 8,192 32,768
………. 4.= Do (1-R) …… ……
……… ……………… …… ……
………………
Jumlah 500 100 400
Proses penciptaan uang giral
 investor asing yang membawa uang dolar Amerika Serikat dan
menyimpan uang tersebut di suatu bank umum, misalnya bank
umum A,. bank tersebut menukarkan uang yang diterimanya ke
dalam nilai mata uang rupiah dan investor tersebut
memperoleh Rp. 100 milyar sebagai ganti uang dolar AS yang
dimilikinya, dan dana tersebut menjadi deposito giral di Bank
A.
 Sesuai dengan peraturan penyimpan cadangan sebanyak 20
persen, bank A menyimpan sebanyak Rp. 20 milyar sebagai
cadangan dan sebanyak Rp. 80 milyar lainnya dipinjamkan.
Misalkan para peminjam mendepositkan uangnya di bank B
dan menyebabkan bank tersebut memperoleh tambahan
deposito giral sebanyak Rp. 80 milyar.
 Seperti yang dilakukan Bank A, Bank B akan menggunakan 20
persen dari deposito barunya sebagai cadangan, dan 80 persen
lainnya akan dipinjamkan. Berarti bank B akan meminjamkan
sebanyak Rp. 64 milyar dan sebanyak Rp. 16 milyar digunakan
sebagai cadangan.
 Apabila proses menerima deposito dan memberi pinjaman di
bank-bank yang berikut terus berlaku seperti yang diterangkan
dalam kasus Bank A dan Bank B, pada akhirnya deposito giral
yang diciptakan oleh bank-bank umum adalah beberapa kali
lipat dari yang mula-mula diciptakan oleh bank A.
Proses penciptaan uang giral
 Keseluruhan tambahan deposit giral yang akan
diciptakan oleh bank-bank umum dapat dihitung dengan
formula berikut :
 ΔD = Do + Do (1-R) + Do (1-R)2 + Do (1-R)3 + Do (1-
R)4 + .......
atau ; ΔD = Do [1 + (1-R) + (1-R)2 + (1-R)3 + (1-
R)4 + ......]
 dimana ΔD adalah keseluruhan tambahan deposit giral
Do adalah deposit giral yang mula-mula sekali
diciptakan (yaitu yang didepositokan di Bank A) dan R
adalah rasio atau presentasi deposit giral yang perlu
dipegang oleh bank sebagai cadangan. Apabila nilai R
kurang dari 1, persamaan di atas dapat disederhanakan
menjadi :
 ΔD = D0 1
1 – (1-R)

Atau ΔD = D0 1
R
Proses penciptaan uang giral
 Nilai 1/R merupakan multiplier dari penciptaan uang
sebagai akibat dari pertambahan deposito giral dan
cadangan bank-bank umum. Kembali kepada contoh yang
diterangkan di atas, tambahan deposito giral sebagai akibat
proses penciptaan uang yang berlaku adalah :
 ΔD = 100 x 1
0,20

 ΔD = 500

 Berdasarkan perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa


sebagai akibat dari proses penciptaan uang, deposito giral
permulaan sebanyak Rp. 100 milyar pada akhirnya akan
menyebabkan pertambahan deposito giral sebanyak Rp.
500 milyar, yaitu menjadi 5 kali lipat.
Keseimbangan Pasar Uang
 Kurva LM atau fungsi LM adalah kurva atau fungsi yang
menunjukkan hubungan antara tingkat-tingkat
pendapatan nasional dengan berbagai kemungkinan
tingkat bunga yang memenuhi syarat ekuilibriumnya
pasar uang.

 Pada suatu waktu tertentu, penawaran uang dapat dianggap


tetap jumlahnya dan ini ditentukan oleh pemerintah dan
sistem bank melalui kegiatan penciptaan uang.
 Dalam keadaan dimana penawaran uang tetap, perubahan-
perubahan dalam suku bunga hanya akan berlaku apabila
permintaan uang mengalami perubahan.
 Perubahan permintaan uang terutama bersumber dari
perubahan dalam pengeluaran agregat.
 Gambar 1 menunjukkan bagaimana permintaan dan
penawaran uang akan menentukan suku bunga.
 Kurva MD menunjukkan permintaan uang pada berbagai
suku bunga. Kurva MS menggambarkan penawaran uang
dalam perekonomian.
 Bentuknya adalah tegak lurus karena pada suatu ketika
tertentu jumlah Ms ditentukan oleh uang kartal yang
disediakan oleh bank sentral dan uang giral yang
diciptakan oleh sistem perbankan.
 Perubahan-perubahan suku bunga tidak menimbulkan
perubahan ke atas jumlah uang tersebut.
 MD dan MS berpotongan di titik E. Dalam keadaan seperti
ini suku bunga dalam pasar akan berada pada rE- yaitu
pada tingkat suku bunga dimana permintaan uang sama
dengan penawaran uang.
 Pada suku bunga r0 penawaran uang adalah ME
manakala permintaan uang adalah M0. Kelebihan
penawaran uang akan menurunkan suku bunga
sehingga ke tingkat dimana MD = MS, yaitu pada suku
bunga rE.

 Pada suku bunga r1 berlaku keadaan berlebihan


permintaan uang ( MD > MS) dan ini akan menaikkan
suku bunga sehingga tercapai keadaan dimana MD =
MS, yaitu pada suku bunga rE.

 Keseimbangan diantara permintaan dan penawaran


uang ini dinamakan keseimbangan di pasar uang.
Jumlah uang beredar
 BI mendefinisikan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan dalam arti
luas (M2)
 M0 hanya terdiri dari uang kertas dan uang logam yang kita pegang
sehari-hari yang tidak dipegang oleh bank maupun pemerintah.
 M1 adalah M0 ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand
deposit). Pengertian demand deposit adalah tabungan yang kita miliki di
bank yang dapat kita cairkan sewaktu-waktu
 M2 adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) dalam
jumlah kecil pada bank-bank umum.
 M3 adalah M2 + deposito berjangka panjang dalam jumlah besar pada
lembaga-lembaga tabungan non bank, termasuk meliputi dana-dana
institusional yang ada di pasar uang.
 Uang Kuasi adalah jenis uang yang tidak dapat dipakai setiap saat dalam
pembayarannya karena keterikatan waktu, yaitu deposito
berjangka dan tabungan. Contoh: Surat-surat berharga seperti sertifikat
rumah atau jenis sertifikat yang bernilai harga lainnya, Saham: Surat
bukti kepemilikan atau modal suatu perseroan yang dapat
diperjualbelikan, Obligasi: dokumen bermaterai yang menyatakan
pelunasan hutang sesuai dengan waktu yang ditentukan., tabungan,
Deposito, Deposito Berjangka, Rekening Giro, Valuta Asing
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai