Anda di halaman 1dari 39

Bab 32

Teori
Makroekonomi
dari Ekonomi
Terbuka
Anastasia Kefi 141200207
Christian Jalu 141200213
·01·
Penawaran dan Permintaan
untuk Loanable Fund, serta
Bursa Valuta Asing
Untuk memahami kekuatan yang ada pada
sebuah ekonomi terbuka, kita berfokus pada
penawaran dan permintaan pada 2 jenis pasar
 Pasar untuk dana yang dapat dipinjamkan (loanable fund)
mengoordinasikan simpanan ekonomi, investasi, dan aliran loanable fund di luar
negeri (aliran keluar modal net/ net capital outflow)

 Pasar untuk bursa valuta asing


mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang dalam negeri
dengan mata uang dari negeri lain.
·A·
Pasar untuk
Loanable Fund
S = I + NCO
Tabungan = Investasi domestik + Aliran keluar modal neto
Kapanpun sebuah negara menyimpan dollar sebagai pendapatannya, negara tersebut dapat
menggunakan tabungan tersebut untuk membiayai tabungan modal domestic atau untuk
membiayai pembelian asset di luar negeri.

 Penawaran untuk loanable fund berasal dari simpanan nasional (S)

Permintaan untuk loanable fund berasal dari investasi domestic (I) dan aliran
keluar modal netto (NCO).

Karena aliran keluar modal netto bisa menjadi positif ataupun negative, aliran modal itu juga bisa
menambahkan untuk mengurangi permintaan loanable fund yang muncul dari investasi domestic.

Ketika NCO>0, negara mengalami aliran keluar modal netto: yaitu pembelian modal luar
negeri netto menambahkan permintaan untuk loanable fund yang dihasilkan secara domestic.

Ketika NCO<0, negara mengalami aliran masuk modal netto: yaitu sumber daya modal yang
datang dari luar negeri mengurangi permintaan untuk loanable fund yang dihasilkan secara
domestic.
Jumlah loanable fund yang tersedia serta jumlah
loanable fund yang diminta bergantung pada tingkat
suku bunga riil.

Tingkat suku
bunga yang tinggi

mendorong orang untuk membuat pinjaman untuk proyek


menabung pembiayaan modal lebih mahal
Tingkat suku bunga riil di sebuah negara memengaruhi
aliran keluar modal bersih negara tersebut.

Bayangkan dua reksadana, satu di Amerika


serikat dan satu lagi di Jerman memilih untuk
membeli obligasi pemerintah Amerika Serikat Tingkat suku bunga dibawah tingkat ekuilibrium,
ataukah obligasi Pemerintahan Jerman. Setiap jumlah loanable fund yang tersedia akan kurang
manajer reksadana akan mengambil keputusan dari jumlah yang diminta. Kekurangan loanable
ini, yaitu dengan membandingkan tingkat suku fund akan mendorong tinkat suku bunga naik.
bunga riil di Amerika serikat dan di Jerman. Saat
tingkat suku bunga riil AS naik, surat obligasi AS
Tingkat suku bunga di atas tingkat ekuilibrium,
menjadi lebih menarik untuk kedua reksadana
jumlah loanable fund yang tersedia melebihi
tersebut. Dengan demikian, kenaikan tingkat suku
jumlah yang diminta. Kelebihan loanable fund ini
bunga riil AS mematahkan semangat orang-orang
akan mendorong tingkat suku bunga turun.
AS membeli aset asing dan mendorong pihak
asing untuk membeli asset AS. Untuk kedua alas
an ini, tingkat suku bunga riil AS yang tinggi Pada tingkat suku bunga ekuilibrium,
mengurangi aliran modal asing AS. penawaran loanble fund seimbang dengan
permintaannya
Pasar untuk Loanable Fund
·B·
Bursa Valuta Asing
NCO = NX
Aliran modal neto = Ekspor neto

Ketidakseimbangan antara pembelian dan


penjualan asset modal di luar negeri
(NCO) sama dengan Ketidakseimbangan
antara ekspor dan impor barang dan jasa
(NX).
Contoh , Ketika ekonomi AS mengalami surplus perdagangan
(NX>0), pihak asing membeli lebih banyak barang dan
jasa AS dibandingkan warga AS yang membeli barang
dan jasa asing. Mata uang asing yang didapatkan oleh
warga AS dari penjualan bersih barang dan jasa di luar
negeri digunakan untuk membeli asset asing, sehingga
modal negara mengalir keluar negeri (NCO>0).

Ketika ekonomi AS mengalami deficit perdagangan


(NX<0), warga AS menghabiskan uang lebih banyak
untuk barang dan jasa asing daripada uang yang mereka
dapatkan dari penjualan di luar negeri. Sebagian dari
uang ini tentunya dibiayai oleh penjualan asset AS di
luar negeri, sehingga modal asing mengalir ke dalam
negara AS (NCO<0).
Ekonomi terbuka memperlakukan dua sisi identitas ini
sebagai representasi dua sisi bursa valuta asing.

Aliran keluar modal bersih Ekspor bersih merepresentasikan


merepresentasikan jumlah mata jumlah dollar yang diminta untuk
uang dollar yang tersedia untuk tujuan pembelian ekspor bersih
tujuan pembelian asset asing. barang dan jasa dalam negeri.
Contoh, ketika reksadana Amerika Contoh, ketika maskapai
Serikat ingin membeli obligasi penerbangan jepang ingin membeli
pemerintahan Jepang, reksadana pesawat yang dibuat boeing,
tersebut perlu menukarkan dollar AS maskapai itu perlu menukar Yen
menjadi yen Jepang, sehingga Jepang denga dollar AS, sehingga
transaksi tersebut menyediakan hal ini menuntut dollar AS ada di
dollar AS di bursa valuta asing. bursa valuta asing.
Bursa Valuta Asing
·02·
Ekuilibrium pada
Ekonomi Terbuka
·A·
Aliran Keluar Modal
Neto: Hubungan antara
Dua Pasar
S = I + NCO
dan
NCO = NX
Di pasar untuk loanable fund, penawaran berasal dari
simpanan nasional (S), permintaan berasal dari investasi donestik (I), dan
aliran keluar modal bersih (NCO), dan tingkat suku bunga riil
menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dalam bursa valuta asing,
penawaran berasal dari aliran keluar modal bersih (NCO), permintaan
berasal dari ekspor netto (NX), dan nilai tukar riil menyeimbangkan
penawaran dan permintaan.
Aliran keluar modal bersih adalah variable yang
menghubungkan kedua pasar ini. Di pasar untuk loanable fund, aliran
keluar modal bersih adalah bagian dari permintaan. Seseorang yang ingin
membeli sebuah asset di luar negeri harus mebiayai pembelian ini dengan
pendapatan sumber dari pasar untuk loanable fund. Dalam bursa valuta
asing, aliran keluar modal merupakan sumber penawaran. Seseorang yang
ingin mebeli sebuah asset di negara lain harus menyediakan dollar untuk
di tukar dengan mata uang negara tersebut.
Bagaimana Aliran keluar modal neto bergantung pada tingkat suku bunga

Tingkat
suku
bunga riil

Nilai aliran keluar 0 Nilai aliran keluar Nilai aliran keluar


modal bersih negatif modal bersih positif modal neto
·B·
Ekuilibrium Simultan di
Dua Pasar
Ekuilibrium Riil pada Ekonomi Terbuka
a) Pasar untuk Loanable Fund
Tingkat suku
bunga riil Penawaran b) Aliran Keluar Modal Neto
Tingkat suku
bunga riil

r1

r1
Permintaan

Aliran keluar modal


Jumlah loanable fund asing, NCO

Jumlah loanable fund


c) Bursa Valuta Asing
Tingkat suku Penawaran
bunga riil

E1

Permintaan

Jumlah dolar
·03·
Bagaimana Kebijakan dan
Peristiwa Memengaruhi
Ekonomi Terbuka
Setelah mengembangkan sebuah model untuk menjelaskan
bagaimana variabel-variabel makroekonomi perlu ditentukan
pada ekonomi terbuka, kini kita dapat menggunakan model
tersebut untuk menganalisis bagaimana perubahan pada
kebijakan dan peristiwa lain mengubah ekuilibrium ekonomi.
Saat kita melanjutkan pembahasan, ingatlah selalu bahwa
model kita hanyalah penawaran dan permintaan di dua
pasar---pasar untuk loanable fund dan bursa valuta asing. Saat
menggunakan model itu untuk menganalisis peristiwa, kita
dapat menggunakan tiga langkah. Pertama, kita menentukan
kurva penawaran dan permintaan mana yang dipengaruhi
peristiwa tersebut. Kedua, kita menentukan ke arah mana
kurva itu bergeser. Ketiga, kita menggunakan diagram
penawaran dan permintaan untuk memeriksa bagaimana
pergeseran ini mengubah ekuilibrium ekonomi.
Salah satu contoh dari pelajaran ini terjadi di Amerika
Serikat sekitar 1980-an. Singkatnya, setelah Ronald Reagan
terpilih menjadi presiden pada 1980, kebijakan fiskal dari
pemerintal federal AS berubah secara dramatis. Presiden dan
Kongres memangkas pajak secara besar-besaran, namun
mereka tidak memangkas pengeluaran pemerintah yang
cukup besar. Dampaknya adalah defisit anggaran yang
parah. Model ekonomi terbuka kami memprediksi bahwa
kebijakan tersebut akan mengarah pada defisit perdagangan,
dan fakta membuktikan, sebagaimana kita telah bahas dalam
studi kasus pada bab sebelumnya. Karena defisit anggaran
dan defisit perdagangan selama periode ini sangat terkait
erat, baik dalam teori maupun praktik, defisit tersebut
disebut dengan defisit kembar (twin deficit). Namun, kita
seharusnya tidak melihat defisit kembar itu identik, untuk
banyak faktor di atas kebijakan fiskal yang memengaruhi
defisit perdagangan.
·A·
Defisit Anggaran
Pemerintah
Efek Defisit Anggaran Pemerintah
Ketika pemerintah mengalami defisit
anggaran, ini mengurangi penawaran loanable
fund dari S1 ke S2 pada panel (a). Tingkat suku
bunga dari r1 menjadi r2 untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan
untuk loanable fund. Pada panel (b), tingkat
suku bunga yang lebih tinggi mengurangi
aliran keluar modal neto. Turunnya aliran
keluar modal neto, pada akhirnya, mengurangi
penawaran dolar di bursa valuta asing dari S 1
ke S2 pada panel (c). Penuruan dolar ini
menyebabkan nilai tukar riil naik dari E 1 ke E2.
Kenaikan nilai tukar mendorong
keseimbangan perdagangan pada saat defisit.
·B·
Kebujakan
Perdagangan
Sebuah kebijakan perdagangan (trade policy) merupakan kebijakan pemerintah yang secara
langsung memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diimpor atau diekspor sebuah negara.
Kebijakan perdagangan ada dalam berbagai bentuk, biasanya dengan tujuan dukungan
khusus industri domestik. Salah satu jenis kebijakan perdagangan yang umum adalah bea
cukai (tariff), pajak barang yang diimpor. Jenis lainnya adalah kuota impor (import quota),
batasan jumlah barang tertentu yang dapat diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam nege
Kebijakan-kebijakan perdagangan umum di seluruh dunia, meskipun terkadang mereka
tersembunyi. Contohnya, pemerintah terkadang menekan perusahaan mobil Jepang untuk
mengurangi jumlah mobil yang dapat mereka jual di negaranya. Hal ini disebut "pembatasan
ekspor sukarela" (voluntarily export restrictions) yang sebenarnya tidak benar-benar sukarela
dan, intinya, merupakan salah satu bentuk kuota impor. Sekarang, mari perhatikan dampak
makroekonomi pada kebijakan perdagangan. Anggaplah bahwa industri mobil yang
mengkhawatirkan kompetisi dengan para pembuat mobil Jepang, meyakinkan pemerintah AS
untuk memperketat kuota sejumlah mobil yang bisa diimpor dari Jepang. Untuk membangun
kasusnya, para pelobi untuk industri mobil menilai bahwa pembatasan perdagangan akan
memperkecil ukuran defisit perdagangan AS.
A picture is worth a
thousand words
Dengan demikian, kita telah sampai pada
sebuah implikasi yang mengejutkan: Kebijakan-
kebijakan perdagangan tidak memengaruhi neraca
perdagangan. Artinya, kebijakan yang langsung
memengaruhi ekspor dan impor tidak mengubah
ekspor neto. Kesimpulan ini mungkin tidak terlalu
mengejutkan jika mengingat identitas akuntansi:
NX = NCO = S-I.
Ekspor bersih sama dengan aliran keluar
modal bersih, yang sama dengan simpanan nasional
dikurangi investasi domestik. Kebijakan perdagangan
tidak mengubah keseimbangan perdagangan karena
tidak mengubah simpanan nasional maupun investasi
domestik. Untuk tingkat simpanan nasional dan
investasi domestik yang diberikan, nilai tukar riil
menyesuaikan untuk mempertahankan neraca
perdagangan, tanpa memperhatikan kebijakan
perdagangan yang diterapkan pemerintah.
Meskipun kebijakan perdagangan tidak memengaruhi keseluruhan neraca perdagangan
negara, kebijakan ini memengaruhi beberapa perusahaan, industri, dan negara. Ketika pemerintah
Amerika Serikat menerapkan kuota impor untuk mobil Jepang, General Motor menghadapi kompetisi
dari luar negeri yang lebih sedikit dan akan menjual lebih banyak mobil. Pada saat yang bersamaan,
karena nilai dolar naik, Boeing, perusahaan pesawat terbang AS akan lebih sulit berkompetisi dengan
Airbus, perusahaan pesawat terbang Eropa. Ekspor pesawat terbang Amerika Serikat akan turun, dan
impor pesawat terbang Amerika Serikat naik. Di sini, kuota impor untuk mobil Jepang akan
menaikkan ekspor neto mobil dan menurunkan ekspor neto alat elektronik. Selain itu, ini akan
meningkatkan ekspor neto Amerika Serikat ke Jepang dan menurunkan ekspor neto Amerika Serikat
ke Eropa. Keseluruhan neraca perdagangan ekonomi Amerika Serikat, bagaimanapun, tetaplah sama.
Efek kebijakan perdagangan, oleh karena itu, lebih bersifat mikroekonomi daripada
makroekonomi. Meskipun para pendukung kebijakan perdagangan terkadang memberikan klaim
(salah) bahwa kebijakan ini dapat mengubah neraca perdagangan negara, mereka biasanya lebih
termotivasi oleh perhatian pada perusahaan atau industri tertentu. Seharusnya orang tidak terkejut,
misalnya, saat mendengar eksekutif dari General Motors mendukung kuota impor terhadap mobil-
mobil Jepang. Para ekonom hampir selalu menentang kebijakan semacam itu. Perdagangan bebas
memungkinkan ekonomi mengkhususkan untuk melakukan yang terbaik, membuat penduduk di
semua negara lebih sejahtera. Pembatasan perdagangan menghalangi keuntungan dari perdagangan
dan, dengan demikian, mengurangi kesejahterraan ekonomi keseluruhan.
DAMPAK DARI PEMBATASAN IMPOR
Ketika pemerintah Amerika Serikat
memperketat kuota/pembatasan impor mobil-
mobil Jepang, tidak ada yang terjadi di pasar
untuk loanable fund pada panel (a) atau pada
aliran keluar modal neto pada panel (b). Satu-
satunya dampak yang ada adalah kenaikan
ekspor neto (ekspor dikurangi impor) untuk
setiap nilai tukar uang riil yang diberikan.
Akibatnya, permintaan untuk dolar di bursa
valuta asing meningkat, seperti ditunjukkan
pada pergeseran dari D1 ke D2 pada panel (c).
Kenaikan permintaan untuk dolar
menyebabkan nilai dolar naik dari E 1 ke E2.
Kenaikan dolar ini cenderung mengurangi
ekspor neto, mengimbangi efek langsung dari
kuota impor terhadap keseimbangan
perdagangan.
·C·
Ketidakstabilan
Politik dan Pelarian
Modal
Pada 1994, ketidakstabilan politik di Meksiko, termasuk
pembunuhan pimpinan politik terkemuka, membuat pasar
finansial dunia gelisah. Orang-orang mulai melihat Meksiko
sebagai negara yang kurang stabil dibanding apa yang
sebelumnya mereka pikirkan. Mereka memutuskan untuk
menarik beberapa aset mereka keluar dari Meksiko untuk
memindahkannya ke Amerika Serikat dan "tempat berlindung
yang aman" lainnya. Pergerakan dana yang besar dan tiba-tiba
keluar dari suatu negara disebut dengan pelarian modal
(capital flight). Untuk melihat implikasi pelarian modal
terhadap ekonomi Meksiko, kita lagi-lagi menggunakan tiga
langkah untuk menganalisis perubahan pada ekuilibrium,
tetapi kali ini, kita mengaplikasikan model tentang ekonomi
terbuka kita dari perspektif Meksiko dibandingkan Amerika
Serikat.
·B·
Ekuilibrium Simultan di
Dua Pasar
DAMPAK PELARIAN MODAL
Jika orang memutuskan bahwa Meksiko merupakan
tempat berisiko untuk menyimpan simpanannya,
mereka akan memindahkan modal mereka ke tempat
yang lebih aman seperti Amerika Serikat, yang
mengakibatkan peningkatan aliran keluar modal neto
Meksiko. Oleh karena itu, permintaan untuk loanable
fund di Meksiko naik dari D1 ke D2, seperti yang
ditunjukkan panel (a), dan hal ini mendorong tingkat
suku bunga riil Meksiko dari r1 ke r2. Karena aliran
keluar modal neto lebih tinggi untuk semua tingkat
suku bunga, kurva ini juga bergeser dari NCO1 ke
NCO2 pada panel (b). Pada saat yang bersamaan, di
bursa valuta asing, penawaran peso naik dari S1 ke
S2, seperti yang ditunjukkan panel (c). Kenaikan
penawaran peso ini menyebabkan peso turun dari E1
ke E2, sehingga peso menjadi kurang bernilai
dibandingkan dengan mata uang lain.
Perubahan harga ini yang dihasilkan dari pelarian modal memengaruhi beberapa kuantitas
makroekonomi penting. Turunnya nilai mata uang membuat ekspor lebih murah dan impor
lebih mahal, mendorong neraca perdagangan menuju surplus. Pada saat yang bersamaan,
kenaikan tingkat suku bunga mengurangi investasi domestik, yang memperlambat akumulasi
modal dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun pelarian modal memiliki pengaruh yang besar
pada negara di mana modal keluar, ia juga memengaruhi negara-negara lain. Ketika modal
mengalir dari Meksiko ke Amerika Serikat, misalnya, ia memiliki pengaruh yang berlawanan
pada ekonomi AS seperti pengaruhnya pada ekonomi Meksiko. Khususnya, kenaikan pada
aliran keluar modal neto Meksiko terjadi pada dengan turunnya aliran keluar modal bersih
AS. Saat nilai peso turun dan tingkat suku bunga Meksiko naik, nilai dolar naik dan tingkat
suku bunga AS turun. Ukuran pengaruh ini terhadap ekonomi AS terbilang kecil,
bagaimanapun, karena ekonomi Amerika Serikat sangatlah besar dibandingkan Meksiko.
Peristiwa yang telah kita gambarkan di Meksiko dapat terjadi pada setiap ekonomi di dunia,
dan pada kenyataannya, mereka mengalami ini dari waktu ke waktu. Pada 1997, dunia
belajar bahwa sistem perbankan dari beberapa ekonomi Asia, termasuk Thailand, Korea
Selatan, dan Indonesia, ada pada atau dekat dengan titik kebangkrutan, dan berita ini
mendorong modal keluar dari negara-negara ini. Pada 1998, pemerintah Rusia gagal
membayar utangnya, mendorong para investor internasional untuk mengambil berapapun
uang yang bisa mereka ambil dan lari. Peristiwa yang sama (tetapi lebih rumit) terungkap di
Argentina pada 2002. Pada setiap kasus pelarian modal ini, hasilnya hampir sama dengan
yang diprediksi model kita: kenaikan tingkat suku bunga riil dan turunnya nilai mata uang.
Studi Kasus : ALIRAN MODAL DARI TIONGKOK
Berdasar pada analisis kami mengenai pelarian modal (capital flight), suatu negara yang mengala
aliran keluar modal melihat kelemahan mata uangnya dalam bursa valuta asing, dan pada akhirny
depresiasi ini meningkatkan ekspor neto negara. Negara yang menjadi aliran masuk modal terseb
melihat kekuatan mata uangnya, dan apresiasi ini mendorong neraca perdagangannya menjadi d
Dengan pengetahuan tersebut yang tertanam dalam pikiran, pertimbangkan pertanyaan
Anggaplah pemerintah negara, yang membuat kebijakan, mendorong modal untuk mengalir ke ne
lain, mungkin dengan membuat investasi asing itu sendiri. Dampak apa yang akan terjadi dari
kebijakan ini? Jawabannya hampir sama: hal-hal lainnya menjadi sama, hal itu mengarah pada m
lemahnya mata uang dan surplus perdagangan untuk negara yang mendorong aliran keluar moda
mata uang yang lebih kuat, serta defisit perdagangan untuk penerima aliran modal tersebut.
Analisis ini menitikberatkan pada salah satu dari perdebatan kebijakan yang sedang
berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pada saat-saat ini, pemerintah Tiongkok menc
untuk menekan nilai mata uangnya-renminbi/yuan (RMB)-dalam bursa valuta asing untuk
memperkenalkan industri-industri ekspornya. Hal itu dilakukan dengan mengakumulasi aset-aset
asing, termasuk sejumlah surat obligasi pemerintah AS yang penting. Pada akhir 2012, cadangan
aset asing Tiongkok sekitar $3 triliun.
Pemerintah Amerika Serikat berkali-kali telah menolak campur tangan Tiongkok dalam bursa valuta
asing. Dengan menurunkan nilai mata uang renminbi/yuan, kebijakan tersebut membuat barang-barang Tiongkok
menjadi murah, di mana hal itu berkontribusi pada defisit perdagangan AS dan mengecewakan produsen Amerika
yang membuat produk-produk yang bersaing dengan barang-barang impor dari Tiongkok. Karena dampak itu,
pemerintah Amerika Serikat telah mendorong pemerintah Tiongkok untuk menghentikan pengaruh nilai tukar dari
mata uangnya dengan aliran modal yang disponsori pemerintah. Beberapa anggota Kongres, sejauh ini, bahkan
telah mendukung pemberian tarif pada barang-barang impor Tiongkok sampai Tiongkok menghentikan
“manipulasi mata uang"-nya. Namun dampak kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap ekonomi Amerika Serikat
tidak semuanya buruk. Konsumen Amerika mendapatkan keuntungan dengan harga lebih murah dari barang-
barang impor Tiongkok. Selain itu, aliran masuk modal dari Tiongkok menurunkan tingkat suku bunga AS, yang
pada akhirnya akan meningkatkan investasi pada ekonomi Amerika Serikat. Lebih lanjut, pemerintah Tiongkok
membiayai pertumbuhan ekonomi AS. Kebijakan investasi Tiongkok pada ekonomi AS menciptakan para
pemenang dan para pecundang di antara warga Amerika. Semua hal itu dipertimbangkan, dampak neto pada
ekonomi AS kemungkinan kecil. Pertanyaan yang agak sulit mengenai motif di balik kebijakan: Mengapa
pemimpin Tiongkok tertarik memproduksi barang untuk diekspor dan berinvestasi di luar negeri, daripada
memproduksi barang untuk konsumsi dalam negeri dan berinvestasi di dalam negeri? Tidak ada jawaban yang
jelas. Salah satu kemungkinannya adalah Tiongkok ingin mengakumulasi cadangan aset asing di mana aset
tersebut dapat ditarik dalam situasi gawat darurat--semacam "dana rainy day/darurat" nasional. Kemungkinan
lainnya adalah kebijakan yang salah sasaran saja.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai