Anda di halaman 1dari 22

TEORI PENAWARAN

UANG
Pengertian Jumlah uang beredar.

Ada beberapa klasifikasi dari jumlah uang beredar


:
1. Uang dalam arti sempit ( Narrow Money M1)
Narrow money (M1) adalah uang kartal ditambah dengan
demad deposit . Uang kartal adalah uang kertas dan uang
logam yang ada ditangan masyarakat sedangkan, demand
deposit adalah saldo rekening koran/ giro yang dimiliki
masyarakat yang dapat diambil dengan cek. Jadi M1 = C +
DD. Uang kartal diciptakan oleh Bank Sentarl sedangkan
Demad deposit diciptakan oleh Bank Pencipta Uang giral di
Indonesia adalah Bank Umum.
2. Uang dalam arti Luas ( Broad Money)
Broad Money (M2) adalah jumlah dari Narrow money
ditambah dengan time deposit maupun Saving Deposit (TD
dan SD). Definisi dari Broad Money ini berbeda- beda antar
negara hal ini disebabkan karena perbedaan perkembangan
ekonomi sebuah negara. Di Indonesia yang dimaksud
dengan Saving deposit adalah simpanan baik dalam bentuk
dollar maupun dalam bentuk rupiah. Broad Money di
Indonesia dikenal dengan nama likuiditas perekonomian,
yang terdiri dari M1 ditambah denganTime deposit dan
saving deposit baik dalam bentuk dollar maupun rupiah.
3. Likuiditas total ( broad Liquidity)
Likuiditas total (L) mencakup semua alat – alat likuid
yang ada di masyarakat. Jadi yang termasuk disini bukan
saja hanya TD dan SD, tetapi juga misalnya obligasi
pemerintah dan swasta jangka pendek , wesel perusahaan (
commercial paper), cek mundur, aksep bankir ( banker’s
acceptances), simpanan ( deposito) di luar negeri dan
sebagainya.
Penawaran Uang Tanpa Bank
Sistem standar emas,emas satu2nya alat pembayaran.
Emas naik turun brgantung pada neraca pembayaran
dan produksi emas.
Pemerintah dan otoritas moneter tidak ada alasan
melakukan campur tangan terhadap pasar uang.
Harga emas naik (harga barang turun), produsen
emas akan memproduksi emas.
Lanjutan…………………………………….
Produksi meningkat, jumlah emas meningkat dan
harga emas turun serta harga barang meningkat.
Kestabilan harga emas dan barang otomatis diatur
pasar, tidak perlu kebijakan moneter.
Dua Logam Alat Pembayaran
Dalam perekonomian digunakan emas dan perak
sebagai alat pembayaran.
Penawaran uang otomatis menyesuaikan
permintaannya berlaku.
Terjadi Gresham Law: bad money drives out good
money.
Contoh: Emas akan digantikan dengan perak apabila
harga emas sebagai uang lebih tinggi dari harga
produksinya dibandingkan perak.
Teori Penawaran Uang Modern
Sistem standar emas tidak berlaku,yang ada adalah
sistem standar kertas.
Sumber dari terciptanya uang adalah otoritas moneter
dan lembaga keuangan.
Otoritas moneter adalah pencipta uang inti.
Lembaga keuangan adalah pencipta uang sekunder.
Pasar dari sub pasar primer dan sub pasar sekunder.
Lanjutan…………………………………..
Masing2 pasar punya permintaan dan penawarannya
sendiri.
Kedua sub pasar berhubungan satu sama lain.
Apabila terjadi ketidakseimbangan di masing2 sub
pasar maka pelaku akan melakukan penyesuaian.
Akan terjadi keseimbangan simultan, sub pasar inti
dan sekunder seimbang secara bersama2.
Lanjutan……………………………………..
Penyesuaian yang dilakukan pelaku pasar uang
melalui mengubah struktur atau komposisi dari
kekayaan yang ia pegang.
Penyesuaian oleh pelaku pasar uang tersebut lebih
lanjut akan mempengaruhi tindakan otoritas moneter
yang selanjutnya mempengaruhi keseimbangan pasar.
Pelipat Uang atau Money Multiplier
Proses pasar (permintaan dan penawaran) yang
menyebabkan jumlah uang beredar berubah.
B = C + R
M1 = C + DD
M2 = M1 + TD
c = C/DD
r = R/DD
r1 = R/DD
r2 = R/TD
Pelipat Uang
1
M1  B
c  r (1  c)

1 t
M2 B
c  r1(1  c)  r 2t
Faktor yg mempenagruhi “c”
Keuntungan yang dihasilkan memegang uang kartal
daripada uang giral.
Kekayaan dan tingkat pengasilan seseorang.
Perbedaan kebiasaan dan fasilitas perbankan.
Kemajuan teknologi
Dipengaruhi oleh musim (lebaran, natal, tanam,
panen, dlll)
Faktor yg mempenagruhi “r”
Besarnya reserve requirement atau cash ratio.
Kelebihan cadangan yang dilakukan oleh Bank
Umum.
Implikasi Kebijakan
Otoritas moneter dapat mempengaruhi jumlah uang
beredar melalui
Mempengaruhi koefisien pelipat uang
Mempengaruhi perkembangan uang inti
Komponen pelipat uang yaitu c, r dan t merupakan
indikator yang bisa digunakan untuk mempengaruhi
jumlah uang beredar melalui pelipat uangnya.
Langkah-langkah meningkatkan Koefisien
Pelipat Uang
Menurunkan c
Menurunkan r1 dan r2
Meningkatkan t
Menurunkan c
Menawarkan bunga yg menarik bagi rekening giro,
deposito berjangka dan tabungan.
Membuka atau memperluas cabang dan kegiatan
perbankan.
Memperluas penggunaan kartu kredit atau charge
accounts.
Mempercepat urbanisasi
Menurunkan r1 dan r2
Menurunkan reserve requirement untuk rekening
giro.
Mengurangi kelebihan cadangan (excess reserve)
melalui mempermudah pinjaman bagi bank umum
kepada bank sentral.
Mengembangkan pasar uang antar bank.
Meningkatkan t
Menawarkan bunga yang menarik bagi deposito
berjangka dan simpanan tabungan.
Memberikan kemudahan perpajakan bagi pemegang
deposito berjangka.
Mempromosikan dan mendorong deposito berjangka
pada masyarakat lebih luas.
Mengendalikan inflasi serendah mungkin, sehingga
biaya oportunitas memegang deposito minimal.
Terciptanya Uang Inti
Hakekatnya adalah hutang otoritas moneter kepada
masyarakat dan lembaga keuangan.
Hutang itu bisa timbul melalui:
Percetakan uang baru akibat membiayai defisit
anggaran.
Pemberian pinjaman oleh Bank Sentral kepada Bank
Umum (Kredit Likuidutas) melalui penambahan saldo
giro/rekening koran milik bank umum.
Lewat transaksi dengan Luar Negeri akibat dari surplus
neraca perdagangan.
B = CG + CB + NFA
Keterangan
CG = saldo rekening pemerintah pada bank sentral
(uang baru dicetak CG meningkat).
CB = Saldo rekening giro masyarakat dan lembaga
keuangan pada Bank Sentral (kredit likuiditas
meningkat CB meningkat).
NFA = Net Foreign Asset dari Bank Sentral (surplus
neraca pembayaran maka NFA meningkat)
Jadi…………………………………………
……
1
M1  (CG  CB  NFA )
c  r (1  c)

1
M 1  (CG  CB  NFA )
c  r (1  c)

Anda mungkin juga menyukai