Tabel 7.2
Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia.
1970-1999
Komposisi
Jumlah uang beredar Velositas Uang
Tingkat Jumlah Uang
PDB
Tahun M2 = Bunga M1 TD PDBN PDBN
Nominal M1 TD
M1 + TD (5) M2 M2 M1 M2
(2) (3)
(4)=(2) + (3) (6) (7) (1)/(2) (1)/(4)
1970 30.349 241 80 321 21% 0.75 0.25 14 10
Oleh penerima pinjaman, pinjaman dari bank pertama disimpan dalam bentuk
deposito di bank kedua. Simpanan tersebut menaikkan kewajiban bank kedua sebesar
800. Oleh bank kedua deposito tersebut disalurkan lagi kepada peminjam yang lain.
Berdasarkan ketentuan RRR, Jumlah pinjaman yang diizinkan disalurkan oleh bank
kedua adalah 80% x 800 - 640 sehingga komposisi aset bank kedua terdiri dari cadangan
wajib sebesar 160 (yaitu 20% x 800) dan kredit sebesar 640.
Oleh penerima pinjaman dari bank kedua, uang tersebut didepositokan kembali ke
bank ketiga, yang menyebabkan kewajiban bank ketiga meningkat sebesar 640. Oleh
bank ketiga deposito tersebut disalurkan sebagai kredit kepada nasabahnya. Karena RRR
adalah 0,2, maka kredit yang dapat disalurkan oleh bank ketiga hanya sebesar 512, yaitu
0,8 x 640. Komposisi aset bank ketiga sekarang adalah cadangan wajib sebesar 128 dan
kredit sebesar 512.
Neraca Bank Ketiga
Aset (Assets) Kewajiban (Liabilities)
Cadangan wajib 128 Deposito 640
Kredit 512
Selanjutnya oleh penerima pinjaman dari bank ketiga, uang tersebyt didepositokan di
bank keempat yang menyebabkan kewajiban bank keempat meningkat sebesar 512.
Seperti yang terjadi sebelumnya, deposito ini disalurkan sebagai kredit, sebesar 409,6
sesuai ketentuan RRR. Dengan demikian komposisi aset bank keempat adalah cadangan
wajib sebesar 102,4 dan kredit sebesar 409,6.
Bila proses di atas terjadi berulang-ulang sampai tak terhingga, maka efek dari
bertambahnya deposito sebesar 1.000 sampai putaran tak terhingga adalah seperti terlihat
dalam tabel di bawah ini.
Bank Penambahan Deposito
Bank Pertama 1.000
Bank Kedua 800 = 1.000 (1-RRR)
Bank Ketiga 640 = 1.000 (1-RRR)2
Bank Keempat 512 = 1.000 (1-RRR)3
Bank Kelima 409,6 = 1.000 (1-RRR)4
Dan Seterusnya
Total Akumulasi 5.000
1) Uang primer (monetary base) dengan notasi B adalah jumlah uang yang dipegang
masyarakat dalam bentuk uang kartal (C) dan cadangan wajib (R). Uang primer
dikontrol oleh bank sentral.
2) Giro wajib minimum (reserve-deposit ratio atau reserve requirement ratio, dimuka
telah disingkat RRR), yang besarnya ditentukan oleh bank sentral.
Notasinya adalah rr
3) Rasio uang kartal-giral (cuirency-deposit ratio) dinotasikan er, yang menggambarkan
pilihan bentuk uang yang dipegang masyarakat, dalam arti dari jumlah uang beredar,
beberapa bagian (%) yang disimpan dalam bentuk uang kartal dan berapa bagian (%)
yang disimpan dalam bentuk uang giral.
C = cr x D…………………………………………………………………..(7.8)
Persamaan (7.8) disubstitusikan ke persamaan (7.6.):
M1 = (cr x D) + D
= (cr + 1) D2 atau
M1
D= ………………………………………………………………...(7.9)
(1+cr )
Persamaan (7.9) menunjukkan hubungan proporsional jumlah uang giral dengan jumlah
uang beredar.
Uang primer (monetary base):
B = C+R……………………………………………………………….…....(7.10)
Dimana:
B = uang primer
R = cadangan wajib
Cadangan wajib (R) adalah rr dikalikan uang giral
R = rr x D.......................................................................................................(7.11)
Dengan demikian persamaan matematis dari uang primer adalah
B = (cr x D) + (rr x D)
= (cr + rr) D………………………………………………………......….(7.12)
Persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai:
B
D= ...............................................................................................(7.13)
(cr + rr )
Persamaan (7.13) menunjukkan hubungan proposional antara uang giral dengan uang
primer. Untuk penyelesaian persamaan matematis jumlah uang beredar, dua persamaan
tentang uang giral yaitu persamaan (7.9) dan persamaan (7.13) kita sederhanakan :
M1 B
=D=
(1+cr ) (cr + rr )
(cr +1)
M1 =
(cr + rr)
M1 = m x B………………………………………………………………...(7.14)
Dimana :
(cr +1)
m=
(cr + rr )
(0,3+1)
=
(0,3+ 0,2)
= 2,6
sehingga jumlah uang beredar (M1) adalah 2,6 x Rp 300 miliar sama dengan Rp 780
miliar.
Dalam contoh tentang proses penciptaan uang, nilai cr = 0 dan rr = 0,2, sehingga
besarnya angka multiplier uang adalah:
(cr +1)
m=
(cr + rr )
(0+ 1)
=
(0+ 0,2)
=5
Dengan demikian penambahan uang primer sebesar 1.000 menambah jumlah uang
beredar sebesar 5.000.