Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI MONETER

BAB 2
JUMLAH UANG BEREDAR
Disusun oleh:
Kelompok 2

NIRMALASARI
A. ANNISA
JASMAN FIRDAUS
MUH. TAUFIK NUR
Poin Pembahasan:
1 Defenisi
4 Model Penciptaan Uang

2 Uang Primer
5 Angka Pengganda Uang

3 Pendekatan Perhitungan Jumlah


Uang Beredar
01
DEFENISI
Defenisi
Pengertian Uang Beredar

1. Arti Sempit Uang Beredar


Dalam arti sempit biasanya dinotasikan dengan M1, jumlah uang beredar terdiri dari uang kartal
yang dipegang masyarakat dan uang giral (uang dalam bentuk giro berdemonasi Rupiah)

2. Arti Luas Uang Beredar


Dalam arti Luas biasa dinotasikan dengan M2, Jumlah uang beredar terdiri dari M1, uang kuasai
(mencakup simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, giro dalam valuta asing serta
tabungan)dan surat berharga yang diterbitkan atau dikeluarkan oleh sistem moneter yang dimiliki
pihak swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai satu tahun.

Dapat jug diartikan sebagai:

Money supply atau jumlah uang beredar adalah seluruh persediaan uang dalam suatu perekonomian.
Jumlah uang beredar dapat mencakup uang tunai, koin, dan saldo dalam rekening giro dan tabungan.
02
Uang Primer
1. Pengertian Uang Primer

Uang primer adalah uang inti atau disebut dengan reserve money yang merupakan kewajiban otoritas
moneter (Bank indonesia) dan didefinisikan sebagai kewajiban bank sentral yaitu Bank Indonesia kepada
bank umum, Bank Perkereditan Rakyat (BPR), dan sektor swasta, tidak termasuk pemerintah pusat dan luar
negeri, dengan demikian, uang kartal yang dipegang pemerintah, dalam bentuk kas pemerintah atau kas
negara dan simpanan giral pemerintah pada bank Indonesia tidak termasuk sebagai kompenen uang
primer. uang kartal yang diedarkan (currency). adapun uang kartal diluar bank umum dan BPR, kas bank
umum dan BPR, saldo giro rupiah bank umum pada Bank Indonesia (SBI) yang digunakan dalam rangka
pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder.

2. Faktor yang mempengaruhi uang primer


a) Aktiva Luar Negeri Bersih (Net foreign Assets/NFA) Adalah tagihan bersih BI kepada bukan penduduk
yang merupakan selisih dari aktiva luar negeri dan pasiva luar negeri. aktva luar negeri adalah
tagihan BI kepada bukan penduduk, baik Rupiah maupun valuta asing, yang antara lain terdiri dari
emas, (sdr), uang kertas asing, giro, depositi berjangka, dan surat=surat berharga.
b) Tagihan Kepada Bank Umum dan BPR, yaitu tagihan BI pada Bank Umum dan BPR, baik dalam rupiah
maupun valuta asing, yang antara lain terdiri atas kredit likuiditas BI (KLBI), bantuan likuiditas BI (BLBI),
dan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP), serta tagihan lainnya.
c) Tagihan Bersih Kepada Pemerintah Pusat (Net Claims On Central Geovernment/NCG) yaitu selisih dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6 tagihan pada pemerintah pusat dan rekening pemerintah pusat pada
BI. Tagihan pada pemerintah pusat adalah tagihan BI kepada pemerintah pusat, antara lain tagihan
karena kepemilikan surat utang pemerintah, dan tagihan karena keanggotaan pemerintah dalam
lembaga keuangan Internasional.
d) Tagihan kepada sektor lainnya (Lembaga Keuangan Lainnya, Pemerinth Daerah, Perusahaan Bukan
Milik Negara (BUMN), serta sektor Swasta).
e. Tagihan sektor lainnya adalah tagihan BI dalam bentuk pinjaman yang diberikan (kredit) dan tagihan
lainnya (Antara lain uang muka dan pinjaman lainnya) kepada lembaga keuangan lainnya, pemerintah
daerah, perusahaan bukan lembaga keuangan BUMN, dan sektor swasta.

f. Operasi Pasar terbuks (Open Market Operation /OMO) OMO adalah pelaksanaan kebijakan moneter
oleh BI dalam rangka pengendalian moneter melalui OPT dan koridor suku bunga (standing facility).
Berdasarkan satuan dari semua variabel yang mempengaruhi uang prim
03
Pendekatan Perhitungan Jumlah
Uang Beredar
b. Program Intensifikasi Beras Bimas/Inmas
Dari segi penawaran, untuk menaikkan produksi beras sejak lahir tahun 1960`an
pemerintah melancarkan program intensifikasi peanaan padisecara massal dan disebut
program Bimas/Inmas melalui perbaikan irigasi dan penyuluhan pertanian, pengenalan
dan penanaman variasi bibit unggul, penggunaan pestisida dan inteksida, dan
penggunaan pupuk secara insentif.
Program Bimas/Inmas secara insentif segera dilaksanakan dari orde lama ke orde baru
dan merupakan bagian Repelita I, meskipun program tersebut telah mulai dirintis sejak
pertengahan tahun 1960`an.
Semenjak awal tahun 1970`an, program sepenuhnya dilaksanakan tanpa bantuan asing.
Inflasi telah dapat dikendalikan dan pendapatan pemerintah naik secara dramtis akibat
kenaikan harga minyak serta bantuan/pinjaman luar negeri yang diperoleh. Pada tingkat
pusat dibentuk koordinasi di anatara berbagai departemen serta lembaga yang terlibat
dalam program tersebut, yang menyebabkan pertumbuhan produksi padi sebesar 4,5 %
per tahun selama decade pertengahan tahun 1970`an sampai pertengahan 1980`an.
 
04
Model Penciptaan Uang
Bagaimana cara kerja penciptaan uang ?
Bank sentral mewajibkan bank komersial untuk menyimpan sebagian dari simpanan nasabah sebagai
cadangan. Proporsi deposito yang disimpan sebagai cadangan dikenal sebagai rasio cadangan wajib atau
rasio persyaratan cadangan.Rasio cadangan wajib = Cadangan wajib / Total simpanan.
Katakanlah bank sentral menetapkan rasio persyaratan cadangan 5%. Karena ekonomi lesu, bank
sentral melakukan operasi pasar terbuka dengan membeli sekuritas pemerintah. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan jumlah uang beredar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Misalnya, bank sentral
membeli surat berharga pemerintah Rp100 dari bank. Uang mengalir ke bank. Setelah menyisihkan Rp5
sebagai cadangan (Rp100 x 5%), bank meminjamkan sisanya, sebesar Rp95, kepada seorang debitur.
Debitur menggunakan uang itu, misalnya, untuk merekrut konsultan profesional.Dari uang yang diterima,
konsultan menyetor uang sebesar Rp95 ke bank kedua.
Dan, bank kemudian meminjamkan Rp90,25 kepada pelanggannya
dan memegang Rp4,75 (5% x Rp95) sebagai cadangan.Pelanggan
menggunakan uang itu untuk membeli barang dari penjual.
Kemudian, penjual menyetor uang tunai di bank ketiga. Bank
menyisihkan Rp4,51 (5% x Rp90,25) sebagai cadangan dan membuat
pinjaman untuk sisanya (Rp85,74).
Siklus berlanjut, dan uang beredar berkali-kali dalam
perekonomian dengan jumlah yang semakin menipis. Pada akhirnya,
jumlah total uang dalam perekonomian akan meningkat beberapa
kali (20 kali). Dengan demikian, kenaikan awal dalam basis moneter
dari Rp100 berlipat ganda menjadi Rp2.000.-
 
05
Angka Penggandaan Uang
PENGGANDAAN UANG
Pengganda uang (money multiplier) menjelaskan bagaimana uang primer (atau basis moneter) tumbuh
berkali-kali melalui proses penciptaan uang. Setiap uang rupiah baru akan berlipat ganda ketika beredar
dalam perekonomian melalui sistem perbankan fraksional. Besarnya pengali adalah 1 dibagi dengan rasio
cadangan wajib. .

Cara kerja beserta contohnya :


 Proses penciptaan uang mengharuskan bank untuk melipatgandakan uang. Mekanisme ini bekerja
melalui deposito, pinjaman, dan cadangan bank.
 Rasio cadangan wajib (atau persyaratan cadangan) adalah bagian dari tabungan yang harus dipegang
bank sebagai cadangan. Sebagai contoh, bank sentral menetapkan rasio persyaratan cadangan 10%. Itu
berarti, dari setiap tabungan Rp100, bank dapat menggunakan Rp90 untuk meminjamkannya sebagai
redit dan menyimpan Rp10 (Rp100 x 10%) sebagai cadangan.
 Katakanlah, seseorang menyetor Rp100 ke Bank B. Bank B meminjamkan Rp90 kepada seorang debitur.
Debitur menggunakan uang itu untuk membeli barang dari penjual.
 Penjual kemudian menyetor uang Rp90 ke Bank C. Bank kemudian menyisihkan Rp9 sebagai cadangan
(Rp90 x 10%) dan meminjamkan Rp81 kepada pelanggannya. Pelanggan kemudian menggunakan uang itu
untuk membayar konsultan
 Profesional menyetor uang ke Bank D. Bank D kemudian menyisihkan Rp8,1 (Rp81 x 10%) sebagai cadangan
dan meminjamkan sisanya (Rp72,9).
 Proses ini berlanjut sampai jumlah total uang dalam perekonomian akan meningkat beberapa kali. Dari
basis moneter awal sebesar Rp100, uang yang beredar dalam perekonomian meningkat menjadi Rp1.000
melalui proses penciptaan uang.
 Pengganda ini dikenal sebagai pengganda uang, dan kita dapat menghitungnya menggunakan rumus:

Pengganda uang = 1 / Rasio persyaratan cadangan

 Dalam kasus di atas, karena uang primer adalah Rp100, maka pengganda uang sama dengan = Rp100 x
(1/10%) =
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai