Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING 1

KOLELITIASIS DAN
KOLEDOKOLITIASIS PADA ANAK :
FAKTOR RESIKONYA
PERTUMBUHANNYA
Oleh :
M. Jihaad Ramadhan / 2014730063
Pembimbing :
Dr. Kartini Sp.A

Program Profesi Dokter


Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universita Muhammadiyah Jakarta
PENDAHULUAN
• Kolelitiasis pada anak merupakan kasus yang jarang dengan prevalensi
0,13-0,22%.
• Faktor resiko utama kolelitiasis pada anak yang tersering adalah
obesitas, dan peningkatan kejadian obesitas pada anak menjadi
sebuah peringatan.
• Kasus kolelititasis saat ini lebih sering dijumpai karena semakin
seringnya penggunaan pemeriksaan dengan ultrasound
• Dalam penelitian ini peneliti mengevaluasi data antropometri pada
pasien dengan kolelitiasis lalu dibandingkan dengan populasi
masyarakat umum
BAHAN DAN METODE
• Semua pasien yang telah menjalani laparoskopi di bagian bedah anak
sepanjang tahun 2001-2015, yaitu sebanyak 145 pasien
• Semua pasien dengan litiasis dikonfirmasi dengan pemeriksaan USG
• Pasien dengan gejala asimptomatik tetapi didiagnosis dengan hasil
USG ditemukan batu empedu, diberikan penanganan konservatif dan
ditatalaksana dengan asam ursodeoxycholic, dan di uji kembali kurang
lebih 2x dalam 1 tahun
• Tinggi dan berat bada diukur menggunakan alat standar departemen
anak dilakukan oleh perawat berpengalman
• Kolesistektomi diindikasikan pada pasien yang mengalami minimal 1x
gejala nyeri atau yang memiliki komplikasi kolelitiasis
• Pasien yang sudah dilakukan ERCP karena dicurigai koledokolitiasis,
diindiksikan laparoskopi kolesistektomi, setelah enzim hati dan
amylase menurun
• Data pasien kolelitiasis dan koledolitiasis dibandingkan dengan
populasi umum oleh para antropologis menggunakan uji T-tes dan
Mann-Whitney
Hasil
• Karakteristik pasien :
laki-laki : 44 orang
perempuan : 103 orang
mean usia : 16 thn (1-18 thn)
• Data antropometri pasien lengkap
kolelitiasis : 75 orang
koledokolitiasis : 23 orang
• Grup control : pasien tanpa kolelitiasis : 100 orang
• Perbandingan IMT pasien menderita kolelitiasis dengan control grup
Mean IMT p
Control grup 18,54
Kolelitiasis 21,5 <0,0001
koledokolitasis 23,3 0,0001

• Hasil pada penelitian ini menunjukan IMT lebih tinggi pada anak
dengan kolelitasis dan koledolitiasis dibandingkan dengan populasi
normal
Pembahasan
• Hubungan antara obesitas dan sindroma metabolic sudah dijelaskan
dengan baik pada kategori dewasa.
• Penelitian tentang kedua hal diatas pada anak telah dilakukan oleh
beberapa peneliti, mereka menyatakan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara peningkatan IMT pada anak penderita kolelitiasis
• Anak dengan IMT 21,5 sudah memiliki faktor resiko koledokolitiasis
dibandingkan dengan anak dengan IMT normal
• Terdapat 2 hipotesis yang dapat menjelaskan mengapa IMT yang
tinggi dapat menyebabkan kejadian koledokolitiasis, yaitu mekanik
dan hormonal
• Hipotesis mekanik menjelaskan bahwa penekanan pada saluran
empedu oleh lapisan lemak perut yang berlebih, dapat menyebabkan
penyempitan pada saluran ekstra-hepatic.
• Keterbatasan hipotesis ini adalah hubungannya antara peninngkatan
IMT dengan peningkatan tekanan intra-abdominal dimana hanya
ditemukan pada dewasa.
• Hipotesis humoral berhubungan denga kosumsi lemak yang berlebih
menyebabkan perubahan kandungan dari kandung empedu dan
mempengaruihi sekresi menuju duktus koledokus.
• Perubahan pertama karena hipersaturasi kandung empedu karena
peningkatan intake kolesterol
• Kedua tidak adanya kontraksi pada kandung empedu karena pengaruh
kolesterol yang berubah dari level seluler menuju otot di dinding
kandung empedu
• Tingginya kadar kolesistokinin pada anak obesitas merupakan
stimulus humoral utama untuk pengosongan kandung empedu
Kesimpulan
• Data antropometri menkonfirmasi bahwa pasien dengan kolelitiasis
memiliki IMT yang lebih tinggi dibandingkan dengan polulasi normal
• Pasien dengan koledokolitiasis memiliki IMT lebih tinggi dibandingkan
dengan pasien kolelitiasis

Anda mungkin juga menyukai