Anda di halaman 1dari 25

IMPULS DAN MOMENTUM

By: Kadek Subagiada, S.Si., M.Si.

Tim Dosen Pengampu MPK Universitas Mulawarman


Staf Pengajar Fisika pada Departemen Fisika FMIPA UNMUL
Kepala Laboratorium FISIKA DASAR FMIPA UNMUL
Ketua Tim Gugus Penjaminan Mutu Program Studi FISIKA
Ketua Kelompok Bidang Keahlian (KBK) FISIKA MEDIS Program Studi FISIKA
Momentum Linier
Impuls
Tumbukan
Sistem Partikel
Momentum Linier
• Analisa dinamika benda:
• Konsep gaya  hukum-hukum gerak Newton
• Konsep energi, usaha
• Konsep momentum
• Orang menembak terdorong ke belakang.
Kecepatannya?
• Sulit diselesaikan dengan konsep gaya maupun
energi
• Akan lebih mudah dianalisa menggunakan konsep
momentum
Momentum Linier
2 benda berinteraksi dengan gaya yang
memenuhi sifat aksi-reaksi (Hukum gerak III)

F21 = F12 F12 + F21 = 0

m1a1  m2a2  0
F12
dv
F21 m1 1  m2 2  0
ddt
v dt Jika m konstan
d (m1v1 )  d (m2 v 2 )  0
dt dt
d
m v  m2 v2  
dt 1 1
0
Momentum Linier
• Momentum benda bermassa m yang bergerak
dengan kecepatan v
p  mv

• Momentum menyatakan ukuran sulit tidaknya


mengubah kecenderungan gerak benda  dapat
dikaitkan dengan pengertian gaya

dp
F 
dt
Impuls dan Momentum

dp
F  dt  dp  Fdt
t 2 p2
I   Fdt   d p  p2  p1  p
t1 p1 I

Secara grafis impuls menyatakan luas


daerah di bawah kurva F (t)
Kekekalan Momentum

• Misalkan 2 benda yang


berinteraksi dengan gaya
yang memenuhi hukum III
Newton

 dp 2 Jika gaya-gaya yang bekerja


dp 0 pada benda hanyalah gaya-
F12  F21  0  dt1 dt gaya interaksi yang
d p1  p 2 memenuhi hukum III
 0  p1  p2  konstan Newton, maka momentum
 sistem tersebut kekal

dt
Kekekalan Momentum

• Jika ada gaya eksternal


pada benda selain
gaya aksi-reaksi


dp1
F  F
1,ext 12
benda1  dt dp1  dp2  F1,ext  2,ext
F dt dt F
 2 dptotal

2,ext 21
bendaF  F  ddt
p
F
ext
2
F dt  sistem
Jika ada gaya eksternal maka perubahan
momentum total sistem sama dengan gaya
eksternal total yang bekerja pada benda
Kekekalan Momentum
• Peristiwa tumbukan merupakan contoh keadaan
dengan momentum yang kekal
– Interaksi antar benda hanya terjadi saat benda
bertumbukan, tidak ada gaya lain yang
bekerja
– Gaya interaksi tersebut memenuhi sifat aksi-reaksi (hukum
III Newton)
• Selain tumbukan, peristiwa pecahnya inti (pada
reaksi inti) atau pecahnya benda akibat gaya internal
juga merupakan contoh berlakunya kekekalan
momentum
Tumbukan

Energi kinetik sistem sebelum tumbukan 1 2 2


Ki 
2
m 1v1i 2 m1 2 2i

v
2 2
Energi kinetik sistem setelah tumbukan K f  m1
2 1f
1
2 m f
1 2
2
v v
Energi kinetik yang hilang dalam proses tumbukan

K
K loss  K i
f
Tumbukan
• Jika tak ada energi kinetik yang hilang dalam proses tumbukan
(Kloss = 0) maka tumbukan tersebut dinamakan tumbukan
elastik (elastic collision)  Ki = Kf yang berarti energi kinetik
kekal

• Jika ada energi kinetik yang hilang (Kloss  0), tumbukan


tersebut dinamakan tumbukan tak elastik (inelastic collision)

• Kehilangan energi kinetik terbesar terjadi jika setelah


bertumbukan kedua benda bergerak bersama (dengan
kecepatan yang sama) tumbukan seperti ini dinamakan
tumbukan tak elastik sempurna (perfectly inelastic collision)
Tumbukan
• Pada ketiga jenis tumbukan tersebut berlaku
kekekalan momentum
• Tambahan untuk tumbukan elastik, juga berlaku
kekekalan energi kinetik
• Meskipun untuk tumbukan takelastik energi kinetik
tidak kekal, namun energi total tetap kekal
(kekekalan energi total). Sebagian energi kinetik
berubah menjadi bentuk energi lain misalnya panas,
bunyi, dll
Tumbukan Elastik 1D
m1 dengan kecepatan v1i menumbuk m2 yang kecepatannya v2i
setelah tumbukan masing-masing kecepatannya v1f dan v2f

 m2v 2i  m1v 1f  m2v 2f  m1 (v 1i v1 f )


m1v
1i
 m2 (v 2f 2 1  v 22i ) 1
m1  1 m2  m1v  m2 2
2

1
2 v 1i 2 v 1f 2 2f
v 2i

 m1 2 2 v 12f ) 2 m2f(v 2 v 2i )
2

( v 1i
 2m 2 
 m1  m2 v 1i v 2i
v    
 m 1  m2   m1  m 2 
1f
 2m1
v 1i   m2  m1 v 2i
v   1  m 2  
 m1  m 2 
m
2f
Tumbukan Elastik 1 D

• Jika v2i = 0 (target awalnya diam)

 m1  m2 v 1i
v 
 m 1  m2 
1f
 2m 1 
v 1i
v 
 m 1  m2 
2f
Tumbukan 1 D

• Kasus m1 = m2  m 0 v
v v
1i
v2i = 0 1f 2f
v1i
x
m m Bertukar kecepatan
v1f = 0
v2f
x
m m

• m2 >> m1  m1 / m2  1v 1i  v
v   1
1f m / m2  1i
m1 berbalik arah, m2 bergerak
1  2m1 / 2 
dengan kecepatan rendah  2(m1 / m2 )v
v 
mm 1 / m2  1v 1i
2f 1i

Tumbukan 1 D
• Kasus m1 >> m2
12 m1 / m 
 v
v  v 1i
v1i
v2i = 0 1f  1  m 2 / m1  1i

x  2 
m2
  1  m / v  2v
m1 v1f v  2 1
v2f 1i
m2
x 2f
m 1i

m1

Benda 1 bergerak dengan kecepatan


yang hampir sama
Benda 2 bergerak dengan kecepatan 2
kali kecepatan benda pertama
Tumbukan 2 D

Kekekalan momentum (ingat dalam notasi vektor)  dalam komponen x


dan y

jika elastik berlaku juga kekekalan energi kinetik


Tumbukan 2 D

 m2v 2i  m1v 1f cos   m2v 2f Dalam arah horizontal


m1v
0i  m1vcos
1

1f sin   m2v 2f sin Dalam arah vertikal

Jika tumbukan elastik

1 1 1 1
m1 v  m2
2 2
 m1 v  m2
2 2

2 v 1i 2i 2 v 1f 2f
2 2
Jika v2i = 0, ada 3 persamaan dengan 4 variabel yg tdk diketahui: v1f,v2f, dan 
Harus ada informasi lain yang menghubungkan variabel-variable tersebut untuk
mendapatkan variabel-variable yang belum diketahui
Sistem partikel

• Pusat massa

x pm  x 1m1  x 2m2
m  1 2
m
• Dapat diperluas untuk sistem yang terdiri dari i benda dengan
masing-masing bermassa mi dan posisinya ri

r1 m1  r2 m2  ri mi 1
rpm   ri m i
m ...1  m2  ...  i
 i m  M i
i
Gerak Pusat Massa

• Jika posisi pusat massa berubah terhadap waktu, maka dapat


dinyatakan kecepatan dan percepatan pusat massa

d  ri m i
drpm  1 d
)  vi m
i i
v pm  (r m  1

dt dt i i i i
i
i m M dt
 vi mi
dM
dvpm  1 d (vi m )

i
apm 
dt dt i 
1
  a ii
m
i i m i
M dt
i
M
Gerak Sistem Partikel

 pi p
v pm 
1  mii vi  i
M  M
total
M
apm dvpm  d  ptota   1 1 F
  l d (pl )  M
tota
dt dt  
ext
M dt
M
Total gaya eksternal yang bekerja
pada sistem partikel sama dengan
F ext  Mapm massa total dikalikan percepatan
pusat massa sistem partikel
tersebut
Gerak sistem partikel

• Jika gaya eksternal total yang bekerja pada benda sama


dengan nol, maka
Pusat massa sistem
F ext  0  apm  0 bergerak dengan kecepatan
konstan

1 d )  0  ptota 
a  M dt
pm tota
l konstan l
(p
Momentum total sistem konstan
Benda titik ↔ sistem partikel

• Gerak sistem partikel mempunyai persamaan yang


mirip dengan gerak benda titik
• Dinamika sistem partikel mirip dengan dinamika
benda titik
Benda titik Sistem partikel
(banyak benda titik)
Posisi benda Posisi pusat massa
Massa benda Massa total sistem
Pusat massa benda kontinu

• Sistem benda kontinu dapat dipandang sebagai kumpulan


benda titik yang sangat banyak

 ri mi  1
rpm  i  rpm 
i mi rdm  M  rdm
 dm
Pusat massa benda kontinu

Anda mungkin juga menyukai