Anda di halaman 1dari 7

1.

Mahasiswa mampu menjelaskan standar


pelayanan kefarmasiaan di apotek
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari

KELOMPOK 1
skrining resep
3. Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
administrasi
COMPOUNDING AND DISPENSING 4. Mahasiswa mampu menjelaskan skrining klinis
5. Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
MUH. FURQAN ANUGRAH USMAN (15120200103) farmaseutik
NUR RAHMA SARI (15120200105) 6. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan resep
ANDI UMMUL KHOIR (15120200112) pada scenario
FAIRUZ DYAH WIDOWATI (15120200113) 7. Mahasiswa mampu melakukan peracikan obat
WIDYA SUMARNI (15120200114) pada resep di scenario
VIKA RAHAYU (15120200151) 8. Mahasiswa mampu menganalisis terkait adanya
KARTINI APRILIA (15120200152) interaksi obat yang pada scenario
9. Mahasiswa mampu menjelaskan alasan
SRI DEWI JUWITA ABDULLAH (15120200166)
pemberian penandaan ne iter pada resep
JENNY SARDINI (15120200167) 10. Mahasiswa mampu melakukan pelayanan
NURWAHIDAH AMIR (15120200188) informasi obat terkait obat yang terdapat pada
MAYASARI (15120200196) scenario
HASWIWI (15120200197) 11. Mahasiswa mampu menjelaskan terkait aturan
penggunaan AB yang baik pada resep
12. Mahasiswa mampu menentukan BUD terkait
skenario
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALKES, BMHP

PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN PENYIMPANAN PEMUSNAHAN PENGENDALIAN PENCATATAN


DAN
PELAPORAN

PELAYANAN FARMASI KLINIS

PENGKAJIAN DISPENSING PIO KONSELING HOME PTO MESO


DAN PHARMACY
PELAYANAN CARE
RESEP
SKRINNING RESEP
Bertujuan untuk menghindari kelalaian pemberian informasi obat, penulisan resep yang buruk sehingga mencegah
terjadinya medication error dan tercapai pengobatan yang rasional

SKRINNING ADMINISTRASI SKRINNING FARMASEUTIK SKRINNING KLINIS

• Ketepatan Indikasi dan Dosis


• Nama Pasien, Umur/Tanggal Obat
• Nama Obat
Lahir, Alamat, Jenis Kelamin,
• Aturan, Cara dan Lama
Berat Badan dan Tinggi Badan
• Bentuk dan Kekuatan Sediaan
Penggunaan Obat
• Nama Dokter, Nomor Surat Izin
• Duplikasi dan/atau Polifarmasi • Jumlah Obat
Praktik (SIP), SIPK dokter
(khusus resep narkotika), • Reaksi Obat Yang Tidak
• Stabilitas
Alamat, Nomor Telepon dan
Diinginkan (Alergi, Efek Samping
Paraf
• Kompatibilitas (Ketercampuran
Obat, Manifestasi Klinis Lain)
• Tanggal Penulisan Resep
• Kontraindikasi Obat)
• Interaksi
PERHITUNGAN
PERACIKAN RESEP
Bila bahan obat untuk puyer berupa tablet :
Bila bahan untuk puyer berupa bahan baku : • Tablet yang ukurannya paling kecil di gerus terlebih
dahulu
• Bahan berbentuk kristal atau bongkahan digerus hingga • Tablet yang ukurannya lebih besar di gerus Kemudian
semua serbuk di gerus hingga halus dan homogen,
halus. homegenitas di lihat bila tabletnya warna warni, hasil
• Bahan obat dalam jumlah kecil digerus bersama bahan akhirnya berupa serbuk halus, tidak terdapat butiran-
butiran kasar dengan warna yang homogen.  
tambahan.   • Bila semua serbuk atau tablet berwarna putih, pada
• Bahan obat dengan jenis berat (bj) kecil digerus terlebih waktu penggerusan ditambahkan zat pewarna khusus
makanan agar dapat dilihat homogenitas dari
dahulu, kemudian bahan obat dengan bj besar.   pewarnaan yang merata.  
• Bahan obat yang berwarna digerus di antara 2 bahan • Baru kemudian diasukkan bahan obat berupa serbuk,
kemudian seluruhnya diaduk hingga homogen.  
tambahan. • Bila bobot sangat kecil (kurang dari 500 mg per
• Bahan obat yang bobotnya di bawah 50 mg dilakukan bungkus) harus ditambahkan zat pengisi (laktosa).
sampai bobotnya menjadi 500 (lima ratus) mg per
pengenceran.   bungkus.
• Penggunaan antibiotik bijak
Resep yang tidak dapat. yaitu dengan spektrum sempit
diulang yaitu obat yang pada indikasi yang ketat dengan
mengandung narkotik, obat dosis adekuat, interval dan lama
keras, psikotropika. pemberian yang tepat.
Skenario : ujung atas krn • Kebijakan penggunaan
termasuk obat keras (nymiko, antibiotik ditandai dengan
epexol, sporetik, grafalin, pembatasan penggunaan
cerini) antibiotik dan mengutamakan
penggunaan antibiotik lini
pertama.
• Pembatasan penggunaan
antibiotik dapat dilakukan
BEYOND USE DATE dengan menerapkan pedoman
penggunaan antibiotik secara
Puyer/kapsul
• Cek ed masing-masing obat terbatas.
• Ed < 6 bulan maka bud maksimal = ed • Rute pemberian antibiotik oral
• Ed > 6 bulan maka hitungan 25% dari sisa waktu penggunaan obat sebelum od. Jika hasilnya <6 bulan maka ud maksimal
dalam perhitungan tersebut . Jika > 6 bulan maka bud maksimal= 6 bulan. seharusnya menjadi pilihan.
Larutan oral (oral solution) suspensi oral, emulsi oral. pertama untuk terapi infeksi.
• Larutan yang mengandung air,bud maksimal=14 hari
• Larutan yang tidak mengandumg air Pada infeksi sedang sampai
• Cek ed masing-masing obat berat dapat dipertimbangkan
• Ed <6 bulan maka bud maksimal =ed
Ed> 6 bulan maka hitunglah 25% dari sisa waktu penggunaan obat sebelum ed,jika hasilnya <bulan maka bud maksimal = menggunakan antibiotik
hasil parenteral.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai