ETIKA DAN HUKUM

SUSANTI
UTD PUSAT PMI
 TUJUAN PEMBELAJARAN

• UMUM
Memahami Etika Dan Hukum

• KHUSUS
1. Mampu Menjelaskan Pengertian Etika
2. Mampu Menjelaskan Lima Kekuatan Etis
3. Mampu Menjelaskan Pengertian Hukum
4. Mampu Menjelaskan Perilaku Etis
ETIKA :

ADALAH :
 SUATU KAJIAN NILAI / FILSAFAT TINGKAH LAKU MANUSIA
UNTUK MEMBEDAKAN SESUATU TINDAKAN TERSEBUT BAIK
ATAU TIDAK.
 USAHA MANUSIA MENCARI NORMA BAIK ATAU NORMA BURUK
 ETIKA :

 ASAL KATA “ ETHOS “ ( YUNANI ) = ADAT-ISTIADAT ATAU

KEBIASAAN.
 ETIKA DIBAGI :
A. SBG NILAI / MORAL  ADAT ISTIADAT / KEBIASAAN
B. SBG KUMPULAN NILAI / ASAS  KODE ETIK
C. SBG ILMU  TENTANG NILAI BAIK / BURUK
• ETIKA ADALAH SUATU ILMU, BUKAN SUATU AJARAN.
ETIKA

 SUATU NILAI YANG BERLAKU DI MASYARAKAT TENTANG YANG

BAIK ATAU YANG TIDAK.
 BILA TELAH DISEPAKATI OLEH MASYARAKAT MAKA AKAN
BERUBAH MENJADI NORMA / KEBIASAAN : YAITU SUATU
ATURAN YANG TIDAK TERTULIS ( DAPAT JUGA TERTULIS ) YANG
HARUS DISEPAKATI OLEH SEKELOMPOK MASYARAKAT.
 RATA-RATA ETIKA BERLAKU UNIVERSAL, SEPERTI MENCURI
ADALAH PERBUATAN YANG TIDAK BAIK, MEMBUANG SAMPAH
SEMBARANGAN KURANG BAIK UNTUK KESEHATAN.
 AHLI FILSAFAT
ILMU/KAJIAN FORMAL TENTANG
MORALITAS  HAL-HAL YANG
MENYANGKUT MORAL SYSTEM
TENTANG MOTIVASI, PERILAKU
DAN PERBUATAN MANUSIA YANG
DIANGGAP BAIK ATAU BURUK.
 Presentasi Yuli Budiningsih

5 CABANG UTAMA FILSAFAT:

• LOGIKA (HAL YANG BENAR DAN SALAH)

• ETIKA (HAL YANG BAIK DAN BURUK)
• ESTETIKA (HAL YANG INDAH DAN JELEK)
• METAFISIKA (HAKEKAT KEBERADAAN ZAT, PIKIRAN DAN
KAITANNYA)
• POLITIK (ORGANISASI PEMERINTAHAN YANG IDEAL)
•  BERKEMBANG MENJADI LEBIH SPESIFIK
 ETHICS CAN BE DESCRIBED AS A SUB-BRANCH OF APPLIED
PHILOSOPHY THAT SEEKS ‘WHAT ARE THE RIGHT AND THE WRONG,
THE GOOD AND THE BAD SET OF BEHAVIOURS IN A GIVEN
CIRCUMSTANCE’

 BIOETHICS IS A QUASI-SOCIAL SCIENCE THAT OFFERS SOLUTIONS TO

THE MORAL CONFLICTS THAT ARISE IN MEDICAL AND BIOLOGICAL
SCIENCE PRACTICE.

 THE FOUR PRINCIPLES OF BIOETHICS IN 13TH CENTURY MUSLIM SCHOLAR

MAULANA’S TEACHINGS,SAHIN AKSOY,FACULTY OF MEDICINE,DEPT MED ETHICS
& HISTORY OF MEDICINE,TURKI.
MORAL : MORES  ( LATIN )

 SUATU ISTILAH YANG SERING DIHUBUNGKAN DENGAN ETIKA  KARENA

MEMILIKI ARTI YANG LEBIH KURANG SAMA : KONTEKS NILAI BAIK DAN
BURUK.
 SUATU KUMPULAN PERATURAN DAN KETETAPAN BAIK LISAN MAUPUN
TERTULIS TTG BAGAIMANA MANUSIA HARUS HIDUP DAN BERTINDAK
MENJADI MANUSIA YANG BAIK, BANYAK TERDAPAT DALAM AJARAN
AGAMA, IDEOLOGI, ADAT-ISTIADAT  ETIKA
 DIDALAM DUNIA MEDIS, MORAL JANGAN DIBERLAKUKAN SECARA KAKU.
 MORALITAS (LATINNYA MORALIS) = ‘MORAL’ HANYA ADA NADA LEBIH
ABSTRAK
 ‘MORALITAS SUATU PERBUATAN’  SEGI MORAL SUATU PERBUATAN ATAU
BAIK BURUKNYA.
 TIGA PENDEKATAN ETIKA

ETIKA DESKRIPTIF

ETIKA NORMATIF

METAETIKA = “ETIKA
ANALITIS”
ETIKA DESKRIPTIF
• Tingkah laku moral secara luas, hanya
melukiskan dan tidak memberi penilaian.
• Adat kebiasaan, anggapan baik/buruk,
tindakan yang diperbolekan/tidak.
• Uni Soviet: komunis dan ateis 
mendukung abortus tapi melarang ketat
pornografi
 ETIKA NORMATIF Dilarang keras membunuh
manusia yang tidak
bersalah. Abortus
provocatus adalah
pembunuhan terhadap
manusia yang tidak

• Melibatkan diri dengan melakukan bersalah. Jadi, abortus

provokatus dilarang keras.

penilaian
• “Martabat manusia harus dihormati”
• Preskriptif =memerintahkan, menentukan
benar tidaknya tingkah laku atau Setiap manusia harus
menghormati orang

anggapan moral
tuanya. Lelaki ini adalah
orang tua saya. Jadi, lelaki
ini harus saya hormati.
• Dibagi 2 : etika umum dan etika khusus
METAETIKA =
“ETIKA
ANALITIS”
Yunani “meta”=melebihi,
melampaui: yang dibahas bukan
moralitas secara langsung
melainkan ucapan-ucapan kita
dibidang moralitas

Kata ‘baik’
Manjadi donor organ tubuh
adalah perbuatan yang baik
Mobil ini masih dalam keadaan
baik
MORAL DAN ETIKA

 TIDAK SELAMANYA MORAL ITU SEJALAN DENGAN DUNIA

MEDIS.
 TETAPI MORAL MERUPAKAN SUATU LANDASAN UNTUK
MELAKUKAN “ SESUATU YANG BAIK “  JADI MERUPAKAN
SUATU PERTIMBANGAN.
 MORAL = KONSEP NILAI  BENAR ATAU SALAH
 ETIKA = KONSEP PERILAKU  BAIK ATAU BURUK
 ‘MORAL’ SEBAGAI KATA SIFAT = ‘ETIS’ DAN SEBAGAI KATA
BENDA = ‘ETIKA’
CONTOH : PERBUATAN SESEORANG TIDAK BERMORAL 
MELANGGAR NILAI-NILAI DAN NORMA-NORMA YANG BERLAKU
MORAL DAN ETIKA

CONTOH :
 MENYUNTIK PASIEN : SECARA MORAL MENYUNTIK SAMA
DENGAN MENYAKITI , SEHINGGA PASIEN AKAN LAMA
SEMBUHNYA, TETAPI SECARA ETIS ( ETIKA ) DENGAN
MENYUNTIK  MENYAKITI PASIEN SEDIKIT TAPI BERMANFAAT
BESAR PADA PENYEMBUHAN PASIEN
 CONTOH LAIN : ABORSI,
SECARA MORAL = PEMBUNUHAN, TETAPI SECARA ETIS ADA
PERTIMBANGAN, BILA MENYANGKUT INDIKASI MEDIS UNTUK
PENYELAMATAN JIWA SI IBU.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TINDAKAN ETIK
1. FAKTOR INTERNAL :
A. AGAMA : FANATIK, APABILA DILANGGAR  DOSA
B. PENDIDIKAN : DIDAPAT DARI KELUARGA / LINGKUNGAN,
CONTOH :
“ TIDAK MAU MENCURI UANG IBU “
ANAK 1 : “KALAU KETAHUAN TAKUT DIHUKUM IBU”
ANAK 2 : “ HARUS MENGHORMATI HAK MILIK ORANG
LAIN / BUKAN HAK DIA “
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TINDAKAN ETIK

C. KEPRIBADIAN / PSIKOLOGI  S. FREUD MEMBAGI 3

1. ID  SEMUA YANG BERSIFAT PRIBADI YANG TIMBUL PD DIRI
MANUSIA YANG TIDAK DISADARI : RASA LAPAR, RASA HAUS,
HASRAT SEKSUAL  NALURI
2. EGO  TINDAKAN SADAR TERHADAP APA YANG DIINGINKAN
 EGO = AKU  EGO YANG TINGGI = EGOIS.
3. SUPEREGO  MRPKAN “PERASAAN BERSALAH”
YANG TUGASNYA MENEGUR EGO, BAIK YANG MASIH
DIRENCANAKAN MAUPUN YANG SUDAH DILAKUKAN 
PERKEMBANGAN MORAL.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TINDAKAN ETIK
2. EKSTERNAL : DIPENGARUHI OLEH ASPEK LUAR.
a. SITUASI DAN KONDISI : KASUS YANG SAMA, BISA TINDAKAN
YANG BERBEDA.
b. ASPEK POLITIK : AKAN SULIT MENYATAKAN STATEMENT KRN
ADA TEKANAN POLITIK ATAU KARENA PERINTAH JABATAN /
ATASAN.
c. ASPEK EKONOMI : HARUS JD PERTIMBANGAN PALING AKHIR,
KRN TUGAS TENAGA KESEHATAN ADALAH MENOLONG
PASIEN.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TINDAKAN ETIK
D. ASPEK TEKNOLOGI : ALAT2 KEDOKTERAN CANGGIH.
E. ASPEK SOSIAL : BILA SALAH MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN ,
MAKA DAMPAKNYA  HUKUMAN SOSIAL.
F. ASPEK HUKUM : SETIAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN HARUS
TETAP BERPEGANG PADA RAMBU2 HUKUM YANG BERLAKU,
SPT : INFORMED CONSENT, REKAM MEDIS, ABORSI,
EUTHANASIA DLL.
 MAKSUD

SUDUT
KEBANGGAAN
PANDANG
Lima
Prinsip
Kekuatan
Etis

KETETAPAN
KESABARAN
HATI
HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA KE LIMA PRINSIP

MAKSUD

KETETAP SUDUT KEBANG-

-AN HATI PANDANG GAAN

KESABAR
-AN
 ETIKET

• SOPAN SANTUN
• ARTI LAIN ‘SECARIK KERTAS YANG DITEMPELKAN PADA BOTOL ATAU
KEMASAN BARANG’
• BAHASA INGGRIS : Etiquette
• Hewan tidak mengenal etika dan etiket
 PERBEDAAN

ETIKET ETIKA
1. Menyangkut cara sesuatu 1. Tidak terbatas pada cara
perbuatan yg harus dilakukannya suatu perbuatan
dilakukan tetapi memberi nilai tentang
 menyerahkan benda dg perbuatan itu sendiri :
tangan kanan kepada  mencuri dg tangan kanan atau
atasan. tangan kiri tak ada bedanya.
2. Hanya berlaku dalam 2. Selalu berlaku , tidak
pergaulan , bila tidak ada tergantung hadir atau tidaknya
orang lain tidak berlaku : seseorang. :
 tata cara makan di resepsi,  mencuri ada orang atau tanpa
cara memegang pisau dan orang tak boleh dilakukan
garpu. 23
 PERBEDAAN

ETIKET ETIKA
3. Bersifat relatif : sopan di 3. Bersifat absolut : nilai
satu tempat, belum tentu berlaku dimana saja :
sopan di tempat lain :  Larangan Jangan mencuri
 sopan di satu tempat , berlaku dimana saja,
tidak sopan di tempat adalah perbuatan yang
lain. tidak baik.
4. Memandang manusia dari 4. Memandang manusia dari
segi lahiriah : segi batiniah :
 Penampilan luarnya  Sikap luar merupakan
sopan, belum tentu cermin kepribadian dari
kelakuaannya baik. dalam
24
PERSAMAAN ANTARA ETIKA DAN ETIKET

1. ETIKA DAN ETIKET MENYANGKUT PERILAKU MANUSIA.

2. ETIKA DAN ETIKET MENGATUR PERILAKU MANUSIA SECARA
NORMATIF  MEMBERI NORMA BAGI PERILAKU MANUSIA
DAN MENYATAKAN SUATU PERBUATAN APA YANG BOLEH
DILAKUKAN ATAU YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN.

25
 KONSEP HUKUM

 BERAWAL DARI KUMPULAN2 NORMA DAN NILAI2 YANG

BERLAKU DAN TIDAK TERTULIS DALAM MASYARAKAT YANG
KEMUDIAN DI POSITIFKAN OLEH PENGUASA (PEMERINTAH )
DALAM BENTUK PERATURAN2 TERTULIS  PERATURAN
PERUNDANGAN-UNDANGAN.
 FUNGSI : MENGATUR, MENGIKAT DAN MEMAKSA
WARGANEGARA AGAR PATUH TERHADAP APA YANG SUDAH
DIBERLAKUKAN DALAM PERUNDANG-UNDANGAN UNTUK
MENCIPTAKAN KEADILAN, KETERTIBAN DAN MENJAGA
KESUSILAAN.
 KONSEP HUKUM

 SETIAP PERBUATAN / PERISTIWA HUKUM YANG MELANGGAR

HUKUM DISEBUT PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG AKAN
MENIMBULKAN TANGGUNG-JAWAB HUKUM BERUPA SANKSI
HUKUM.
 SANKSI HUKUM BERLAKU BILA TINDAKAN YANG DILAKUKAN
BERSIFAT KONKRET/RIIL DAN ADA ATURAN YANG
MENGATURNYA.
 SELAIN SANKSI HUKUM, DIKENAL JUGA ADANYA SANKSI
SOSIAL : HUKUMAN YANG DIBERIKAN OLEH MASYARAKAT,
SEPERTI CEMOOHAN, SINDIRAN, EJEKAN, PENGUCILAN,
SEPERTI : SIKAP PETUGAS YANG SOMBONG, TIDAK RAPIH
 SANKSI HUKUM

1. PIDANA : TIMBUL APABILA PERBUATAN MELAWAN HUKUM

TERSEBUT MENYENTUH RANAH PUBLIK / KEADILAN UMUM ,
SEPERTI MALPRAKTEK ( KECACATAN /
KEMATIAN ), ABORTUS PROVOCATUS  PIDANA KURUNGAN
DAN ATAU PIDANA DENDA (PS 359, 360 KUHP)
2. PERDATA : TIMBUL APABILA ADA KERUGIAN HARTA ( RANAH
PRIVAT / INDIVIDU )  GANTI RUGI (PS 1365,1366
KUHPERDATA )
3. ADMINISTRATIF : RANAH PROFESI / DINAS  PERINGATAN,
PENCABUTAN SURAT IZIN, SKORSING
 PERILAKU TANPA ETIKA

• Mudah berbohong
• Sering absen dengan berbagai alasan
• Selalu mencari keuntungan dengan hubungan kerja
• Mebuat keputusan tanpa memetakan resiko
• Tidak menganggap kode etik dan etika bisnis
• Berperilaku sesuka hati tanpa memikirkan aturan dan
kebijakan
 DAMPAK PADA LINGKUNGAN KERJA

• Tidak Bahagia Karena Perilaku Yang Tidak Adil

• Tingginya Diskriminasi
• Saling bermusuhan
• Bergosip
• Perilaku menghakimi
• Menilai dan menyudutkan rekan kerja
 BUDAYA ORGANISASI (UTD PMI) LEMAH
 PERILAKU ETIS

• Bertanggung jawab menjaga kebersihan ruang kerja

• Menjaga kebersihan toilet dan tersediangnya, kantin dll
• Peduli dengan pekerjaan kantor yang belum selesai karena rekan kerja
sedang sakit
• Peduli dengan atasan yang membutuhkannya pekerjaan diselesaikan
segera
 PERILAKU TIDAK ETIS
• Mengaku sakit tapi sebenarnya pergi jalan-jalan
• Jatuh cinta dengan rekan kerja padahal sudah punya suami atau istri
• Berperilaku buruk di acara atau kegiatan kekeluargaan dengan rekan kerja dan
atasan
• Ikut campur dalam urusan pekerjaan orang lain
• Meminta komisi atau keuntungan kepada pihak ketiga dari pelayanan yang
diberikan
• Tidak bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat perlengkapan kantor
• Menghabiskan sebagian jam kerja untuk berselancar di sosial media
• Berperilaku boros dan tidak bertanggung jawab saat menggunakan fasilitas
kantor
 PERILAKU TIDAK ETIS

• Meja kerja tidak bersih dan banyak makanan ringan

• Senang mendenagrkan gosip dan mengulanginya untuk rekan kerja yang lain
• Tidak peduli dengan komplain pelanggan
• Tidak memiliki empati dengan rekan kerja, bawahan, atasan dan pelanggan
• Tidak peduli dengan standar kerja
• Mengabaikan kualitas di setiap proses kerja
• Tidak disiplin
• Malas berkontribusi untuk kemajuan perusahaan
 KESIMPULAN

NILAI MORAL : NILAI YANG BAIK/TIDAK BAIK YG BERLAKU DI SUATU MASYARAKAT.

ETIKA : SUATU CARA BERPROSES DALAM DIRI MANUSIA UNTUK MENYARING,
MENILAI, MENGANALISA DAN MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN UNTUK
BERTINDAK BERDASARKAN NILAI KEBAIKAN.
HUKUM : SUATU ATURAN YANG DIBUAT OLEH SUATU BADAN/LEMBAGA UNTUK
MENGATUR
SUATU MASYARAKAT UNTUK SELALU BERBUAT BENAR.
 KESIMPULAN

 SUATU HASIL KEPUTUSAN ETIKA YANG BAIK BELUM TENTU BENAR DI

MATA HUKUM.
 IDEALNYANYA HASIL KEPUTUSAN ETIKA HARUS JUGA
MEMPERIMBANGKAN TERHADAP PERATURAN HUKUM YANG ADA.
 SIFAT KEPUTUSAN ETIKA SELALU BENAR MENURUT ORANG YANG
MEMUTUSKANNYA.
 BILA TETAP PADA KEPUTUSAN ETIKA YANG DIANGGAP BAIK, TETAPI
SALAH DI MATA HUKUM, MAKA HARUS BERANI MENANGGUNG
KONSEKWENSINYA.
 BEKERJA TANPA ETIKA MENJADIKAN MENTAL BURUK DAN ETOS KERJA
YANG TIDAK PRODUKTIF , TANPA RASA BERSALAH AKAN MELANGGAR
SEMAU ATURAN DAN PENYIMPANGAN DIANGGAP BENAR
TIDAK ADA CARA YANG BENAR UNTUK
MELAKUKAN PERBUATAN YANG SALAH

TERIMA KASIH