Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR ETIKA

PROFESIONALISME BIDAN

OLEH:
Emi Yulita, S.Si.T, M.Keb
KONSEP DASAR ETIKA PROFESIONALISME
BIDAN

PENGERTIAN ETIKA, MORAL, HUKUM

KEGUNAAN ETIKA

MACAM-MACAM ETIKA

PENDAPAT DAN ALIRAN DALAM ETIKA


ETIKA

Ethos (Yunani)  adat atau budi pekerti

studi tentang tugas dan kewajiban yang benar


dan yang salah, melibatkan refleksi kritis
terhadap moralitas dan kemampuan untuk
membuat pilihan antara nilai-nilai dan untuk
memeriksa dimensi moral
MORAL

Moralitas (Latin)  adat-istiadat atau kebiasaan

perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang


merupakan “standar perilaku” dan “nilai” yang
harus diperhatikan bila seseorang menjadi
anggota masyarakat suatu daerah.
ETIKA DAN MORAL
• Oxford Advanced Learner’s Dictionary of
Current English, AS Hornby mengartikan etika
sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau
aturan-aturan perilaku. Sedangkan moral
berarti prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
perbuatan baik dan buruk
HUKUM

• pedoman untuk bertindak


• peraturan perundangan, seperti yang terdapat
dalam hukum pidana, hukum perdata, hukum
tata negara, dan hukum adminstrasi negara.
PERSAMAAN ETIKA DAN HUKUM
• Merupakan alat untuk mengatur tertibnya
hidup bermasyarakat
• Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia
• Mengandung hak dan kewajiban anggota
masyarakat agar tidak saling merugikan
• Menggugah kesadaran untuk bersikap
manusiawi
• Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar
dan pengalaman para anggota senior.
PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM
Etika Hukum
• berlaku untuk lingkungan • berlaku untuk umum
profesi
• disusun berdasarkan • disusun oleh badan
kesepakatan anggota profesi pemerintah
• tidak seluruhnya tertulis • tercantum secara rinci dalam
kitab undang-undang dan
lembaran/ berita negara.
• Sanksi terhadap pelanggaran • sanksi terhadap pelanggar
etik berupa tuntunan hukum berupa tuntutan
KEGUNAAN ETIKA

• Berbeda dengan ajaran moral, etika tidak


dimaksudkan untuk secara langsung dapat
membuat manusia menjadi lebih baik.
• Etika adalah pemikiran sistematis tentang
moralitas
KEGUNAAN ETIKA
• Masyarakat semakin pluralistik atau majemuk
(suku, daerah, agama yang berbeda-beda);
demikian pula dalam bidang moralitas.
sehingga banyak pandangan moral yang sering
saling bertentangan (apakah yang diterima
dari orang tua dahulu, moralitas tradisional
desa, atau moralitas yang ditawarkan melalui
media massa)
KEGUNAAN ETIKA
• Saat ini, transformasi (perubahan) ekonomi,
sosial, intelektual dan budaya menantang
nilai-nilai budaya tradisional. Dalam situasi
inilah etika membantu kita agar jangan
kehilangan orientasi, dapat membedakan
antara apa yang hakiki dan apa yang boleh
saja berubah, dan dengan demikian tetap
sanggup untuk mengambil sikap-sikap yang
dapat kita pertanggungjawabkan.
KEGUNAAN ETIKA
• Etika dapat membuat kita sanggup untuk
menghadapi secara kritis dan objektif terhadap
ideologi-ideologi yang muncul serta membentuk
penilaian sendiri, agar tidak terlalu mudah
terpancing.
• Etika juga membantu kita jangan naif atau
ekstrem, yaitu jangan cepat-cepat memeluk
segala pandangan yang baru, tetapi juga jangan
menolak nilai-nilai hanya karena baru dan belum
biasa
KEGUNAAN ETIKA
• Etika juga diperlukan oleh kaum agama yang di
satu pihak menemukan dasar kemantapan
mereka dalam iman kepercayaan mereka, dan
di lain pihak sekaligus berpartisipasi tanpa
takut dengan tidak menutup diri dari semua
dimensi kehidupan masyarakat yang sedang
berubah
MACAM-MACAM ETIKA
• menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap

Etika
dan perilaku manusia
• menggambarkan perbuatan dari berbagai tradisi,
kebiasaan, dan kebudayaan

Deskriptif
• menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal

Etika
dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau
• apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
• tindakan apa yang bernilai dalam hidupnya

Normatif
PERBEDAAN
Etika Deskriptif Etika Normatif
• hanya melukiskan norma- • meninggalkan sikap netral
norma itu tanpa memeriksa dengan mendasarkan
apakah norma-norma pendiriannya atas norma dan
tersebut benar atau tidak. berani mempertanyakan
• Etika deskriptif apakah norma-norma itu
menggambarkan atau benar atau tidak.
melukiskan norma-norma • Preskriptif (memerintahkan)
yang berlaku • Menetukan benar tidaknya
tingkah laku atau anggapan
moral
CONTOH
Etika Deskriptif Etika Normatif
• Di Selandia Baru: Isyarat nebeng • Kebiasaan minum tuak harus ditolak,
kendaraan ala Amerika (tangan terkepal karena dapat menghilangkan
dengan ibu jari secara horisontal kesadaran manusia dan merusak organ
mengarah ke tujuan) merupakan isyarat tubuhnya.
tak sopan. Berjabatan tangan dapat • Kebiasaan prostitusi, harus ditolak,
diterima; juga melambaikan tangan dari karena bertentangan dengan martabat
jauh. Pertemuan-pertemuan manusia.
diharapkan dimulai tepat pada • Kebiasaan menggunakan NARKOBA
waktunya, namun jangan kaget bila harus ditolak karena dapat merusak
tidak. organ tubuh (menyiksa diri sendiri)
• Di Prancis: Menceklekkan jari tangan • Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan
dan menepukkan telapak tangan ke Nepotisme (KKN) karena dapat
kepalan tangan merupakan isyarat- merugikan orang lain.
isyarat tak sopan. Dalam pertemuan, • Menolak kebiasaan aborsi karena
jangan membicarakan politik; hindari termasuk tindakan menghilangkan
berbicara dengan tangan di saku. nyawa orang lain dan menyiksa diri
sendiri.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai