Anda di halaman 1dari 17

Analisis Kebijakan Bisnis Strategis

Aditya Rian Ramadhan SE.,MM


3ea20 & 3ea26
Analisis Kebijakan
• Pemahaman dasar analisis kebijakan
advis
adalah yang beriorentasi pada klien yang
berkenaan dengan keputusan publik
memuat
dan nilai-nilai sosial. Weimer dan
Vining memahami analisis kebijakan
kegiatan
sebagai sebuah mengandung tiga
yang pragmatis (client-oriented),
nilai,
keputusan (kebijakan) dan
mengacu
tujuannya
pada publik, melebihi kepentingan
nilai
atau klien, melainkan kepentingan atau nilai-
nilai- nilai sosial.
Profesi Analisis Kebijakan
• Mempunyai untuk
mengumpulkan,
kompetensi mengorganisasikan, dan
mengomunikasikan informasi di bawah tekanan
waktu (deadline) yang ketat dan akses informasi
yang terbatas.
• Analisis kebijakan harus mampu meletakkan
masalah sosial dalam konteks-nya.
• Analisis kebijakan memerlukan keterampilan
teknis yang memungkinkannya untuk membuat
prediksi dengan lebih akurat dan melakukan
evaluasi konsekuensi kebijakan dengan lebih
meyakinkan
• Analisis kebijakan harus mempunyai
pemahaman yang kuat tentang prilaku politik
dan orgnisasi untuk memprediksi dan, kalau
perlu mempengaruhi, adopsi atau penerimaan
kebijakan yang diadviskannya.
• Analisis kebijakan harus mempunyai etika
dalam bekerja melayani klien.
Voice, Exit, dan Disloyalty
Konsep-Konsep Dasar
• Analisis kebijakan dilakukan karena dua alasan
(rationale) pokok setiap analisis kebijakan
publik
– Kegagalan pasar (market failure)
– Kegagalan pemerintah (goverment failure)
Dasar-Dasar Analisis Kebijakan
• Kedua penulis mengangkat pendekatan model
“rasionalis” dalam analisis kebijakan yang
mempunyai bagian-bagian:
– Mendefenisikan permasalahan
– Menetapkan kriteria evaluasi
– Mengidentifikasi alternatif kebijakan
– Memaparkan alternatif-alternatif dan memilih
salah satu.
– Memonitor dan mengevaluasi manfaat
kebijakan
• Proses analisis kebijakan sendiri terdiri dari dua tahap
utama, yaitu analisis masalah dan analisis solusi,
yang dijabarkan sebagai berikut:
– Understanding the problem, yaitu mencakup kegiatan;
• Receiving the problem: assesing symptoms.
• Framing the problem: analysing market and goverment failure.
• Modeling the problem: identifying policy variables.
– Choosing and explaining relevant goals and constraints.
– Selecting a solution method
• Langkah-langkah diatas kemudian dilanjutkan dengan
langkah solution analysis, yang terdiri dari empat
langkah, yaitu:
– Choosing evalution criteria.
– Specifying policy alternatifives
– Evaluating: predicting impacts of alternatives and valving
them in terms of criteria.
– Recommending action.
Proses analisis kebijakan dari Weimer
dan Vining
Weimer dan Vining menyarankan
metode framing yang fokus pada
Alternatif
Simple Structure Goal/Alternatives
Matrix
Policy Alternatives
Goal Criteria Policy I
Policy II Policy III
Status Quo

Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion A1
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal A Criterion A2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion A2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal B Criterion B1
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion B2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal C Criterion C1
valuation valuation valuation
Tahapan Langkah Setiap Impak
Dimodel Benefit-cost
• Mengidentifikasi impak yang relevan: setiap impak
diberikan klasifikasi benefit dan cost bagi masing-masing.
• Menghitung secara moneter (monetized) impak tersebut,
perhitungannya antara lain menggunakan pendekatan
oppurtunity cost, willingness to pay dan valuasi output.
• Melakukan diskon untuk variabel waktu dan risiko
(discounting for time and risk); dilakukan untuk menghitung
masa depan dengan mempertimbangkan faktor waktu dan
risiko.
• Memilih alternatif kebijakan; merupakan langkah yang
paling penting, karenanya Weimer dan Vining
mengembangkan matriks pilihan kebijakan sebagai berikut.
Adopsi dan Implementasi
• Melakukan asesmen fisibilitas politik dan sekaligus mempengaruhi
fisibilitas politik. Untuk itu, analisis kebijakan perlu melakukan:
– Identifikasi aktor politik yang relevan.
– Memahami motivasi dan keyakinan aktor-aktor tersebut.
– Melakukan asesmen sumber daya aktor politik tersebut.
– Menutup arena’ agar advis menjadi feasible secara politik.
• Analisis kebijakan perlu menguasai beberapa strategi politik agar
advisnya diadopsi, yaitu kooptasi, kompromi, herestetik, dan
retorika.
– Kooptasi berarti membuat klien yakin bahwa ‘advis kebijakan adalah
bagian dari ide klien’. Model ini tidak dapat anda lakukan jika sebagai
analisis anda menghendaki untuk ‘ikut memiliki ide’ tersebut.
– Kompromi adalah melakukan modifikasi agar ide advis kebijakan dapat
diterima secara politik.
– Weimer dan viking mengambil dari konsep William H. Riker yang
berarti strategi untuk memperoleh keuntungan dengan cara
memanipulasi lingkungan dari pilihan-pilihan politik.
– Menggunakan bahasa persuasif untuk meyakinkan klien.
Analis Kebijakan Perlu Memerhatikan
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
memengaruhi keberhasilan atau kegagalan
implementasi.
• Mengantisipasi masalah masalah yang
mungkin muncul pada saat implementasi.
Weimer dan Vining menyarankan tiga
langkah untuk merumuskan scenario-
writing

• Menulis skenario yg mengacu pada policy


outcomes (bukan output),
• Memberikan kritis terhadap skenario dari
berbagai perspektif kepentingan dan karakter
perilaku,
• Melakukan revisi skenario sehingga menjadi
lebih masuk akal (plausible).
• Weimer Vining menekankan efisiensi
dan ekonomi sebagai tujuan penting dalam
evaluasi alternatif kebijakan.namun, lebih dari
sekedar efisiensi ekonomis,analisis
harus mampu mengontribusikan kebaikan
kebijakan
bagi publik yang kurang mendapatkan
perhatian dalam arena politik.
Mengedepankan pertimbangan politik akan
menjadikan advis kebijakan di dominasi oleh
kepentingan pribadi

Anda mungkin juga menyukai