Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion A1
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal A Criterion A2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion A2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal B Criterion B1
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Criterion B2
valuation valuation valuation
Predicted impact and its Predicted impact and its Predicted impact and its
Goal C Criterion C1
valuation valuation valuation
Tahapan Langkah Setiap Impak
Dimodel Benefit-cost
• Mengidentifikasi impak yang relevan: setiap impak
diberikan klasifikasi benefit dan cost bagi masing-masing.
• Menghitung secara moneter (monetized) impak tersebut,
perhitungannya antara lain menggunakan pendekatan
oppurtunity cost, willingness to pay dan valuasi output.
• Melakukan diskon untuk variabel waktu dan risiko
(discounting for time and risk); dilakukan untuk menghitung
masa depan dengan mempertimbangkan faktor waktu dan
risiko.
• Memilih alternatif kebijakan; merupakan langkah yang
paling penting, karenanya Weimer dan Vining
mengembangkan matriks pilihan kebijakan sebagai berikut.
Adopsi dan Implementasi
• Melakukan asesmen fisibilitas politik dan sekaligus mempengaruhi
fisibilitas politik. Untuk itu, analisis kebijakan perlu melakukan:
– Identifikasi aktor politik yang relevan.
– Memahami motivasi dan keyakinan aktor-aktor tersebut.
– Melakukan asesmen sumber daya aktor politik tersebut.
– Menutup arena’ agar advis menjadi feasible secara politik.
• Analisis kebijakan perlu menguasai beberapa strategi politik agar
advisnya diadopsi, yaitu kooptasi, kompromi, herestetik, dan
retorika.
– Kooptasi berarti membuat klien yakin bahwa ‘advis kebijakan adalah
bagian dari ide klien’. Model ini tidak dapat anda lakukan jika sebagai
analisis anda menghendaki untuk ‘ikut memiliki ide’ tersebut.
– Kompromi adalah melakukan modifikasi agar ide advis kebijakan dapat
diterima secara politik.
– Weimer dan viking mengambil dari konsep William H. Riker yang
berarti strategi untuk memperoleh keuntungan dengan cara
memanipulasi lingkungan dari pilihan-pilihan politik.
– Menggunakan bahasa persuasif untuk meyakinkan klien.
Analis Kebijakan Perlu Memerhatikan
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
memengaruhi keberhasilan atau kegagalan
implementasi.
• Mengantisipasi masalah masalah yang
mungkin muncul pada saat implementasi.
Weimer dan Vining menyarankan tiga
langkah untuk merumuskan scenario-
writing