2. Mengukur risiko reputasi 2.1. Metode dan alat pengukuran risiko reputasi dipilih sesuai dengan
strategi bisnis
2.2. Risiko reputasi diukur dengan metode dan alat pengukuran yang
dipilih
2.3. Hasil pengukuran risiko reputasi dianalisis sesuai risk appetite.
2.4. Peringkat risiko reputasi ditetapkan sesuai prosedur yang berlaku
3. Memantau risiko reputasi 3.1. Eksposur risiko reputasi dianalisis sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2. Hasil pemantauan risiko reputasi dilaporkan sesuai prosedur yang
berlaku
4. Mengkomunikasikan risiko reputasi 4.1. Laporan pengelolaan risiko reputasi disusun sesuai prosedur yang
berlaku
4.2. Hasil pengelolaan risiko reputasi dikomunikasikan sesuai prosedur
yang berlaku
OUTLINE MATERI
• Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang
dapat menimbulkan kerugian.
• Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap lembaga. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya
publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan lembaga atau persepsi negatif mengenai
lembaga.
• Risiko reputasi biasanya berawal dari keluhan wakif, mitra program
atau mauquf alaih serta pelayanan lembaga yang kurang baik
• Risiko ini tidak langsung terlihat.
• Apabila tidak ditangani secara serius, secara perlahan wakif atau
mitra program akan hilang kepercayaan pada lembaga.
• Berdampak pada pindahnya wakif ke Nazhir lain atau Wakif enggan
berwakaf
• Data dan informasi meliputi :
• Komposisi manajemen
• Kualitas produk dan layanan lembaga
• Frekuensi pemberitaan tentang lembaga
• Kondisi ekonomi
• Faktor-faktor lain
• FAKTOR RISIKO meliputi :
• Menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) dan/atau masyarakat yang bersumber dari
persepsi negatif terhadap lembaga
MANAJEMEN RISIKO
• Identifikasi risiko adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan semua informasi yang
berkaitan dengan kegiatan usaha. Kemudian menganalisinya untuk menemukan
setiap eksposure risiko yang dimungkinkan dapat menjelma menjadi bentuk kerugian.
1
• Data historis
2
• Analisis teoritis
3
• Informasi dari pendapat ahli
4
• Analisis kebutuhan pemangku kepentingan
CARA MENGIDENTIFIKASI RISIKO REPUTASI
• Mencatat dan menatausahakan jumlah potensi kerugian dari setiap kejadian akibat
terpengaruhnya reputasi lembaga.
• Menggunakan sumber informasi spt pemberitaan media massa, situs lembaga dan
hasil analisis jejaring sosial,
• Pengaduan Wakif melalui layanan wakif,
• Kuesioner kepuasan nasabah.
FAKTOR RISIKO REPUTASI
• Hasil dari identifikasi risiko yang disebut daftar risiko ( risks register) selanjutnya dianalisis,
yakni tiap risiko ditelaah sifat-sifatnya dalam rangka penentuan tingkat risiko.
• Penentuan tingkat risiko didasarkan pada :
• tingkat kemungkinan (probability) terjadinya risiko
• tingkat keparahan (severity) dari dampak atau akibat dari risiko.
INDIKATOR RISIKO REPUTASI
• Key Risk Indicator adalah indikator yang digunakan oleh lembaga untuk
memberikan sinyal awal atas peningkatan eksposur risiko di berbagai kategori
risiko yang dihadapi lembaga
• Indikator reputasi tidak selalu tersedia dan oleh karena itu perlu dibangun dan
dikembangkan.
• Untuk itu perlu dibangun sistem isyarat dini seperti :
• whistle blowing system,
• sistem pengaduan,
• kepekaan terhadap kejadian eksternal (di lingkungan masyarakat,
termasuk emerging risk indicators)
PENGUKURAN RISIKO
Scenario Analysis
• Loss Data Perception adalah metode manajemen risiko yang dilakukan dengan cara
mencatat/mengelola/mengumpulkan data kejadian/insiden terkait reputasi lembaga yang
telah terjadi dan menimbulkan kerugian bagi lembaga serta penyelesaiannya menjadi beban
biaya lembaga.
• Risk and Control Self Assesment adalah suatu sarana manajemen risiko untuk melakukan
penilaian secara mandiri atas risiko dan efektivitas kontrol di dalam unit kerja terkait dan yang
dilakukan oleh pelaku proses dari Unit Pengelola Risiko di lembaga tersebut.
• Scenario Analysis adalah model yang mendeskripsikan bagaimana masa depan akan terjadi.
Metode ini dapat digunakan utuk mengukur risiko dengan mempertimbangkan keadaan di
masa depan dan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi. Skenario ‘best case’,
‘worst case’ dan ‘expected case’ dapat digunakan untuk menganalisis dampak potensial dan
kemungkinan terjadinya sebagai bentuk analisis sensitivitas dalam menganalisis risiko.
ALAT PENGUKURAN RISIKO REPUTASI
1. Optimalkan unit pengaduan wakif melalui tim service Lembaga pengelola wakaf
2. Optimalkan peran Public Relation untuk merancang dan mengorganisir strategi
komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tepat untuk audience untuk menjaga
reputasi dan meminimalisir risiko reputasi.
3. Menjunjung tinggi kaidah syariah .
4. Menerapkan prinsip GCG yaitu adalah keadilan, transparansi, akuntabilitas dan
responsibilitas.
5. SDM Pengelola wakaf harus memiliki profesionalisme dan integritas yang tinggi
6. Transparansi informasi keuangan dengan melakukan Audit keuangan
7. Mengirimkan laporan kepada wakif terkait dengan implementasi program yang
dijalankan oleh pengelola wakaf
Mengkomunikasikan Risiko Reputasi
TANGGAL KEJADIAN RISIKO PENYEBAB DAMPAK RISIKO PENGENDALIAN HASIL MITIGASI RISIKO YAD
SOAL & TUGAS
Warren Buffett