Anda di halaman 1dari 33

Pelatihan Berbasis Kompetensi

MENGELOLA RISIKO REPUTASI


K.64MRP00.013.2
TUJUAN INSTRUKSIONAL

Peserta diharapkan dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau dan


mengkomunikasikan risiko reputasi.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi risiko reputasi 1.1. Data dan informasi terkait risiko reputasi dianalisis
1.2. Faktor-faktor risiko reputasi ditetapkan

2. Mengukur risiko reputasi 2.1. Metode dan alat pengukuran risiko reputasi dipilih sesuai dengan
strategi bisnis
2.2. Risiko reputasi diukur dengan metode dan alat pengukuran yang
dipilih
2.3. Hasil pengukuran risiko reputasi dianalisis sesuai risk appetite.
2.4. Peringkat risiko reputasi ditetapkan sesuai prosedur yang berlaku

3. Memantau risiko reputasi 3.1. Eksposur risiko reputasi dianalisis sesuai dengan prosedur yang
berlaku
3.2. Hasil pemantauan risiko reputasi dilaporkan sesuai prosedur yang
berlaku

4. Mengkomunikasikan risiko reputasi 4.1. Laporan pengelolaan risiko reputasi disusun sesuai prosedur yang
berlaku
4.2. Hasil pengelolaan risiko reputasi dikomunikasikan sesuai prosedur
yang berlaku
OUTLINE MATERI

1. Mengidentifikasi Risiko Reputasi :


• Menganalisis data dan informasi terkait risiko reputasi.
• Menetapkan faktor-faktor risiko reputasi
2. Mengukur Risiko Reputasi :
• Menentukan metode dan alat pengukuran risiko reputasi sesuai dengan strategi
• Mengukur risiko reputasi dengan metode dan alat pengukurannya
3. Memantau Risiko Reputasi
• Menganalisis eksposure risiko reputasi sesuai prosedur
• Melaporkan hasil pemantauan risiko reputasi
4. Mengkomunikasikan Risiko Reputasi
• Menyusun laporan pengelolaan risiko reputasi sesuai prosedur yang berlaku
• Mengkomunikansikan hasil pengukuran risiko reputasi sesuai prosedur yang berlaku
DEFINISI RISIKO REPUTASI

• Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang
dapat menimbulkan kerugian. 

• Risiko didefinisikan sebagai chance of  bad outcome yaitu suatu kemungkinan akan terjadinya


hasil yang tidak  tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi
serta tidak dikelola semestinya. (Workbook level 1 Global Association of Risk Professionals -
Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR).

• Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap lembaga. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya
publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan lembaga atau persepsi negatif mengenai
lembaga.
• Risiko reputasi biasanya berawal dari keluhan wakif, mitra program
atau mauquf alaih serta pelayanan lembaga yang kurang baik
• Risiko ini tidak langsung terlihat.
• Apabila tidak ditangani secara serius, secara perlahan wakif atau
mitra program akan hilang kepercayaan pada lembaga.
• Berdampak pada pindahnya wakif ke Nazhir lain atau Wakif enggan
berwakaf
• Data dan informasi meliputi :
• Komposisi manajemen
• Kualitas produk dan layanan lembaga
• Frekuensi pemberitaan tentang lembaga
• Kondisi ekonomi
• Faktor-faktor lain
• FAKTOR RISIKO meliputi :
• Menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) dan/atau masyarakat yang bersumber dari
persepsi negatif terhadap lembaga
MANAJEMEN RISIKO

• Manajemen Risiko adalah pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan


terbaik dalam kondisi ketidakpastian.
• Merupakan bagian integral dari manajemen dan pengambilan keputusan di
setiap tingkatan organisasi.
• Semua bagian pada hakekatnya telah mengelola risiko secara berkelanjutan
baik disadari maupun tidak.
• Penerapan manajemen risiko yang berhasil ditunjukkan dengan adanya
identifikasi dan analisis risiko sesuai tingkat kepentingannya, mitigasi .risiko
dan pengendalian secara efektif atas setiap risiko yang akan terjadi.
• Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk mengantisipasi dan
mengatasi dampak kerugian dari risiko reputasi
• Enterprise risk management (ERM) adalah kemampuan organisasi untuk
memahami dan mengendalikan tingkat risiko yang diambil dalam mengelola
strategi bisnis, ditambah dengan akuntabilitas atas risiko yang diambil.
MENGIDENTIFIKASI RISIKO REPUTASI

• Identifikasi risiko adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan semua informasi yang
berkaitan dengan kegiatan usaha. Kemudian menganalisinya untuk menemukan
setiap eksposure risiko yang dimungkinkan dapat menjelma menjadi bentuk kerugian.

• Identifikasi risiko adalah proses penemuan, pengenalan dan pendeskripsian risiko


(Menurut SNI ISO 31000 Manajemen Risiko).
  Deskripsi risiko :
• sumber risiko,
• peristiwa kejadian risiko,
• penyebab,
• potensi konsekuensi dari risiko.
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM
MENGIDENTIFIKASI RISIKO

1
• Data historis
2
• Analisis teoritis
3
• Informasi dari pendapat ahli
4
• Analisis kebutuhan pemangku kepentingan
CARA MENGIDENTIFIKASI RISIKO REPUTASI

• Mencatat dan menatausahakan jumlah potensi kerugian dari setiap kejadian akibat
terpengaruhnya reputasi lembaga.
• Menggunakan sumber informasi spt pemberitaan media massa, situs lembaga dan
hasil analisis jejaring sosial,
• Pengaduan Wakif melalui layanan wakif,
• Kuesioner kepuasan nasabah.
FAKTOR RISIKO REPUTASI

Faktor risiko reputasi adalah semua hal yang menyebabkan menurunnya


tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) dan/atau masyarakat
yang bersumber dari persepsi negatif terhadap lembaga

 Pengaruh reputasi pengurus, pimpinan, pelaksana dan Lembaga


 Pelanggaran etika pengelolaan
 Kompleksitas produk, program dan kerjasama pengelolaan
 Kualitas komunikasi,transparansi informasi
 Pengaduan wakif terhadap nazhir /lembaga Wakaf
Risiko Parameter/Indikator Keterangan
Pengaruh reputasi pengurus, a. Kredibitas pengurus dan Reputasi pengelola sangat
pempinan, pelaksana dan pimpinan lembaga berpengaruh pada reputasi
lembaga b. Kejadian reputasi pada pimpinan, lembaga
pelaksana dan lembaga

Pelanggaran etika pengelolaan a. Pelanggaran aspek syariah Sangat berpengaruh pada


b. Pelanggaran moral, etika kerja risiko reputasi
yang berlaku secara umum

Kompleksitas produk, program a. Produk dan program Ketidakjelasan produk,


dan kerjasama b. mitra pengelola program program dan mitra dapat
menngkatkan eksposure risiko
reputasi jika terjadi
kesalahpahaman

Kualitas komunikasi a. Frekuensi & materialitas


pemberitaan
b. Jenis media & ruang lingkupnya

Pengaduan Wakif a. Frekuensi keluhan wakif


b. Materialitas keluhan wakif
• Risk Appetite adalah pernyataan besaran jumlah risiko spesifik maupun agregat yang
diputuskan untuk diterima lembaga dalam periode waktu tertentu untuk mencapai tujuan
lembaga.

• Hasil dari identifikasi risiko yang disebut daftar risiko ( risks register) selanjutnya dianalisis,
yakni tiap risiko ditelaah sifat-sifatnya dalam rangka penentuan tingkat risiko. 
• Penentuan tingkat risiko didasarkan pada :
• tingkat kemungkinan (probability) terjadinya risiko
• tingkat keparahan (severity) dari dampak atau akibat dari risiko.
INDIKATOR RISIKO REPUTASI

• Key Risk Indicator adalah indikator yang digunakan oleh lembaga untuk
memberikan sinyal awal atas peningkatan eksposur risiko di berbagai kategori
risiko yang dihadapi lembaga

• Indikator reputasi tidak selalu tersedia dan oleh karena itu perlu dibangun dan
dikembangkan. 
• Untuk itu perlu dibangun sistem isyarat dini seperti :
• whistle blowing system, 
• sistem pengaduan,
• kepekaan  terhadap kejadian eksternal (di lingkungan masyarakat,
termasuk emerging risk indicators) 
PENGUKURAN RISIKO

Pengukuran risiko reputasi dilakukan untuk :


1. Mengukur profil risiko reputasi pengelolaan wakaf,
2. Memperoleh gambaran efektivitas pe­nerapan manajemen risiko
3. Memperoleh gambaran prosedur pengukuran risiko dengan
menetapkan eksposur risiko secara keseluruhan (aggregate),
4. Menetapkan faktor risiko (risk factors)
DIMENSI YANG DIUKUR

1. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian


selama suatu periode tertentu.
2. Tingkat kegawatan (severity) atau keparahan dari kerugian tersebut, artinya,
sampai seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi lembaga.
METODE PENGUKURAN RISIKO REPUTASI

Loss data perception

Risk and Control Self Assessment (RCSA)

Scenario Analysis
• Loss Data Perception adalah metode manajemen risiko yang dilakukan dengan cara
mencatat/mengelola/mengumpulkan data kejadian/insiden terkait reputasi lembaga yang
telah terjadi dan menimbulkan kerugian bagi lembaga serta penyelesaiannya menjadi beban
biaya lembaga.
• Risk and Control Self Assesment adalah suatu sarana manajemen risiko untuk melakukan
penilaian secara mandiri atas risiko dan efektivitas kontrol di dalam unit kerja terkait dan yang
dilakukan oleh pelaku proses dari  Unit Pengelola Risiko di lembaga tersebut.
• Scenario Analysis adalah model yang mendeskripsikan bagaimana masa depan akan terjadi.
Metode ini dapat digunakan utuk mengukur risiko dengan mempertimbangkan keadaan di
masa depan dan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi. Skenario ‘best case’,
‘worst case’ dan ‘expected case’ dapat digunakan untuk menganalisis dampak potensial dan
kemungkinan terjadinya sebagai bentuk analisis sensitivitas dalam menganalisis risiko.
ALAT PENGUKURAN RISIKO REPUTASI

• Adalah tingkat kuantitas persepsi pemangku kepentingan


dan/atau masyarakat terhadap lembaga
Parameter Pengukuran Risiko
Reputasi

Parameter pengukuran resiko reputasi berdasarkan antara lain :


 Etika pengelolaan wakaf : transparansi informasi keuangan, kebijakan sumber daya
dan pemasaran produk dan jasa, penggunaan hak atas kekayaan intelektual, dan
kerjasama pengeloaan wakaf dengan stakeholders lainnya.
 Pengelolaan program : kerjasama pengelolaan wakaf misalnya jumlah aset yang
dikerjasamakan, ruang lingkup kerjasama, kewenangan mitra pengelolaan aset wakaf
nazhir.
 Layanan dan marketing, : pengendalian komplain wakif di pemberitaan media masa,
sosial media, dll
 Pengaduan wakif
Parameter pengukuran resiko Reputasi

Parameter pengukuran resiko Reputasi berdasarkan antara lain :


 Etika pengelolaan wakaf : transparansi informasi keuangan, kebijakan sumber daya
dan pemasaran produk dan jasa, penggunaan hak atas kekayaan intelektual, dan
kerjasama pengeloaan wakaf dengan stakeholders lainnya.
 Pengelolaan program : kerjasama pengelolaan wakaf misalnya jumlah aset yang
dikerjasamakan, ruang lingkup kerjasama, kewenangan mitra pengelolaan aset wakaf
nazhir dll
 Layanan dan marketing, : pengendalian komplain wakif di pemberitaan media masa,
sosial media, dll
 Pengaduan wakif
Analisis Resiko Reputasi
Memantau Risiko Reputasi

• Sistem pemantauan risiko antara lain mencakup konsistensi pelaksanaan dengan


kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan peraturan terkait eskternal lainnya.
• Pemantauan didukung oleh sistem informasi manajemen risiko dan disesuaikan
dengan kebutuhan dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif.

• Meningkatkan aktivitas media relations agar bisa memonitor apabila ada


pemberitaan negatif
• Analisis faktor-faktor yang dapat menarik perhatian media dan menimbulkan
pemberitaan negatif.
• Call Center dan media sosial untuk menampung keluhan wakif
Mengendalikan Risiko Reputasi

1. Memastikan kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Kewenangan


• kebijakan komunikasi dalam rangka menghadapi publikasi negatif atau pencegahannya;
2. Memastikan kecukupan proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian
risiko, dan ketersediaan Sistem Informasi Manajemen Risiko
• Identifikasi risiko reputasi dilakukan atas setiap aktivitas fungsional dan pengukuran risiko
reputasi dilakukan secara kuantitatif;
• Untuk memantau dan mengendalikan risiko reputasi harus dibentuk satuan kerja yang
memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memberikan informasi yang komprehensif
kepada wakif dan stakeholders;
• Terkait dengan pemantauan dan pengendalian risiko reputasi, Unit Corporate Communication
melakukan pengawasan atas jumlah keluhan wakif dan presentase tingkat keberhasilan
penganganan keluhan.
3. Adanya SPI secara menyeluruh termasuk dalam pengelolaan keluhan wakif, menjalankan
prinsip kehati-hatian, dan transparansi.
Mengendalikan Risiko Reputasi

1. Optimalkan unit pengaduan wakif melalui tim service Lembaga pengelola wakaf
2. Optimalkan peran Public Relation untuk merancang dan mengorganisir strategi
komunikasi yang berisi pesan-pesan yang tepat untuk audience untuk menjaga
reputasi dan meminimalisir risiko reputasi.
3. Menjunjung tinggi kaidah syariah .
4. Menerapkan prinsip GCG yaitu adalah keadilan, transparansi, akuntabilitas dan
responsibilitas.
5. SDM Pengelola wakaf harus memiliki profesionalisme dan integritas yang tinggi
6. Transparansi informasi keuangan dengan melakukan Audit keuangan
7. Mengirimkan laporan kepada wakif terkait dengan implementasi program yang
dijalankan oleh pengelola wakaf
Mengkomunikasikan Risiko Reputasi

• Membuat laporan pemantauan Risiko Reputasi


• Mengkomunikasikan kepada
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKO REPUTASI

TANGGAL KEJADIAN RISIKO PENYEBAB DAMPAK RISIKO PENGENDALIAN HASIL MITIGASI RISIKO YAD
SOAL & TUGAS

1. Sebutkan metode pengukuran risiko reputasi


2. Buatkan laporan pengelolaan risiko reputasi
It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it.
If you think about that, you will do things differently.

Warren Buffett

Anda mungkin juga menyukai